Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Imam Syahid
Abstrak :
Air tanah merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam memenuhi kehidupan sehari-harinya. Masyarakat di Kecamatan Ciambar dan sekitarnya yang menjadi lokasi penelitian ini dominan mendapatkan air tanah dari sumur galian. Adanya risiko yang diakibatkan oleh penggunaan sumur galian seperti rawan terkontaminasinya air tanah dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh yang mengkonsumsinya. Selain itu, air tanah juga dapat dipengaruhi oleh batuan sekitar. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat kualitas air tanah berdasarkan kondisi geologi dan karakteristik hidrogeokimia air tanah. Kondisi geologi pada daerah penelitian diketahui dengan analisis geomorfologi dan pemetaan geologi, sedangkan karakteristik hidrogeokimia air tanah diketahui dengan melihat fasies hidrogeokimia yang menggunakan metode diagram gibbs, diagram piper, diagram durov, dan diagram stiff. Hasil dari pemetaan geologi ditemukan batuan piroklastik berupa endapan lahar yang membawa batuan vulkanik dengan fragmen andesit dan endapan vulkanik yang merupakan tuf gelas. Terdapat 2 jenis fasies air tanah pada daerah penelitian, yaitu Calcium Magnesium Bicarbonate (Ca2+ - Mg2+, HCO3-) dan Calcium Magnesium Chloride (Ca2+ - Mg2+, Cl-). Kedua jenis fasies tersebut diakibatkan oleh air tanah yang mengalami pertukaran ion dan disolusi dengan batuan sekitar. Berdasarkan Permenkes RI No. 32 Tahun 2017, kualitas air tanah pada daerah penelitian memiliki nilai TDS dan sulfat (SO4) yang telah memenuhi persyaratan higiene sanitasi, sedangkan pada nilai pH masih terdapat 60% wilayah yang belum memenuhi persyaratan. ......Groundwater is one of the most important needs for humans in fulfilling their daily lives. Communities in Ciambar District and its surroundings, which are the locations of this research, are dominant in obtaining groundwater from dug wells. There are risks caused by the use of dug wells such as the vulnerability to contamination of ground water which can have a negative impact on the health of the people who consume it. In addition, groundwater can also be influenced by surrounding rocks. For this reason, this research was conducted with the aim of looking at the quality of groundwater based on geological conditions and hydrogeochemical characteristics of groundwater. The geological conditions in the study area are known by geomorphological analysis and geological mapping, while the hydrogeochemical characteristics of groundwater are known by looking at the hydrogeochemical facies using the gibbs diagram, piper diagram, durov diagram, and stiff diagram methods. The results of the geological mapping found pyroclastic rocks in the form of lava deposits carrying volcanic rocks with andesite fragments and volcanic deposits which are glass tuffs. There are 2 types of groundwater facies in the study area, namely Calcium Magnesium Bicarbonate (Ca2+ - Mg2+, HCO3-) and Calcium Magnesium Chloride (Ca2+ - Mg2+, Cl-). Both types of facies are caused by groundwater that undergoes ion exchange and dissolution with the surrounding rock. Based on RI Minister of Health No. 32 of 2017, the quality of groundwater in the study area has TDS and sulfate (SO4) values that meet sanitation hygiene requirements, while at pH values there are still 60% of areas that do not meet the requirements.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Syahfitri Ikhsan
Abstrak :
Sub-DAS Citarum Hulu merupakan daerah aliran sungai, area penelitian menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat Bandung. Sub-DAS Citarum Hulu memiliki permasalahan utama terkait dengan erosi, sedimentasi, aliran sungai yang tercemar, banjir, dan lahan kritis. Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi, hal ini didukung oleh respon dari curah hujan semakin meningkat, kondisi geologi, dan vegetasi pada area penelitian. Informasi potensi resiko banjir dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap kerapatan pengaliran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan tersebut berdasarkan kontrol faktor geologi, iklim, dan vegetasi terhadap kerapatan pengaliran. Hasil analisis didapatkan dari korelasi regresi menggunakan data curah hujan, DEMNAS, Citra Landsat 8, dan data tutupan lahan untuk mengetahui hubungan kerapatan pengaliran dengan setiap parameter, serta dapat diketahui faktor paling dominan mengontrol kerapatan pengaliran pada sub-DAS Citarum Hulu. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa korelasi regresi negatif ditunjukkan pada kontrol geologi, dimana hubungan antar parameter memiliki perbandingan berbanding terbalik, yaitu ketika wilayah dengan kerapatan kelurusan rendah, maka wilayah akan memiliki kerapatan pengaliran tinggi, dan terjadi sebaliknya. Sedangkan korelasi regresi positif ditunjukkan pada kontrol iklim dan vegetasi, dimana hubungan memiliki perbandingan saling berbanding lurus, yaitu ketika wilayah dengan tingkat curah hujan tinggi, kerapatan vegetasi semakin rapat, maka wilayah akan memiliki kerapatan pengaliran tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor pengontrol paling mendominasi pada sub-DAS Citarum Hulu yaitu faktor geologi ditinjau dari kerapatan kelurusan. Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,8737 menunjukkan bahwa hubungan antar kedua parameter sangat kuat. Jadi, dengan mengetahui kerapatan pengaliran pada daerah penelitian maka informasi terkait karakeristik dari DAS juga dapat diketahui dan memberikan manfaat terhadap penanggulangan banjir. ......The Upper Citarum sub-watershed is a watershed, and the research area is a source of water for the people of Bandung. The Upper Citarum sub-watershed has major problems related to erosion, sedimentation, polluted river flows, flooding, and critical land. Flooding is one of the problems that often occurs, this is supported by the response to increasing rainfall, the geological conditions, and the vegetation in the research area. Information on the potential risk of flooding can be identified by analyzing the drainage density. This study aims to analyze these problems based on the control of geological, climatic, and vegetation factors on drainage density. The results of the analysis were obtained from regression correlation using rainfall data, DEMNAS, Landsat 8 imagery, and land cover data to determine the relationship between drainage density and each parameter, and to determine the most dominant factor controlling drainage density in the Upper Citarum sub-watershed. Based on the results of the analysis, it was found that the negative regression correlation was shown in the geological control, where the relationship between parameters has an inverse ratio, that is, when an area with low structural density, the area will have a high drainage density, and vice versa. While the positive regression correlation is shown in climate and vegetation controls, where the relationship has a direct proportional comparison, that is, when an area with a high level of rainfall, the density of vegetation is denser, then the area will have a high drainage density. So it can be concluded that the controlling factor dominates the Upper Citarum sub-watershed, namely geological factors in terms of structural density. This is supported by the correlation coefficient value of 0.8737, indicating that the relationship between the two parameters is very strong. So, by knowing the density of drainage in the study area, information related to the characteristics of the watershed can also be known, which can provide benefits for flood prevention.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachry Anindyo
Abstrak :
Kepadatan penduduk dan dinamika perkembangan DKI Jakarta yang begitu masif ini menyebabkan timbulnya berbagai macam permasalahan lingkungan, salah satu yang menjadi isu strategis pencemaran di wilayah pesisir pantai seperti DKI Jakarta adalah degradasi air tanah akibat pengaruh intrusi air asin. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi persebaran fasies kimia air tanah pada akuifer tidak tertekan cekungan air tanah Jakarta bagian utara, mengidentifikasi zonasi persebaran intrusi air asin yang ada di akuifer tidak tertekan cekungan air tanah Jakarta bagian utara, serta mengidentifikasi sumber salinitas air tanah pada akuifer tidak tertekan Cekungan Air Tanah Jakarta bagian utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis terhadap hasil beberapa pengolahan data antara lain yaitu penampang bawah permukaan dan stratigrafi, kontur muka air tanah dan pola alirannya, fasies kimia air tanah, kontrol kandungan air tanah, zonasi salinitas, serta sumber salinitas tersebut. Data yang digunakan untuk pengolahan yaitu 56 data yang merupakan hasil dari pemantauan yang dilakukan oleh Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) pada tahun 2021 pada sumur pengamatan yang terdiri dari sumur gali dan sumur bor dangkal dengan kedalaman hingga 40 meter. Hasil analisis menunjukkan bahwa stratigrafi daerah penelitian berupa sedimen aluvium dan endapan pematang pantai yang bersifat karbonatan. Analisis kontur dan aliran muka air tanah menunjukkan adanya anomali di beberapa tempat yang ditandai kemunculan konus (conus drawdown) sebagai penanda terdapat penurunan muka air tanah yang cukup signifikan pada wilayah penelitian. Analisis fasies kimia air tanah menunjukkan terdapat 35 data sumur berupa sodium chloride (NaCl) dan sejenisnya (fasies yang mengandung sodium dan chloride). Zonasi tingkat keasinan air tanah serta zonasi pengaruh kontaminasi air asin menunjukkan setidaknya terdapat 18 titik sumur yang teridentifikasi mengalami intrusi air asin. Sumber intrusi air asin tersebut diidentifikasi berasal dari intrusi air laut yang terjadi sekarang maupun air laut yang terjebak dalam batuan (air konat) dan antropogenik (aktivitas manusia). Hasil analisis zonasi tingkat keasinan air tanah dan zonasi pengaruh kontaminasi air asin memiliki hubungan yang berbanding lurus terhadap fasies kimia air tanahnya yang didominasi oleh fasies sodium chloride. ......The population density and dynamics of the massive development of Jakarta City have caused various kinds of environmental problems, one of which is a strategic issue of pollution in coastal areas such as Jakarta City is groundwater degradation due to the influence of saltwater intrusion. This study aimed to identify the distribution of hydrochemical facies, identify the zoning distribution of saltwater intrusion, and identify sources of groundwater salinity in unconfined aquifers of the northern part of the Jakarta Groundwater Basin. The method used in this study is an analysis of the results of several data processing, including subsurface and stratigraphic sections, groundwater table contours and flow patterns, groundwater chemical facies, groundwater content control, salinity zoning, and the source of the salinity. The data used for processing are 56 data which are the result of monitoring carried out by the Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) in 2021 on observation wells consisting of dug wells and shallow bore wells with a depth of up to 40 meters. The results of the analysis show that the stratigraphy of the study area is in the form of alluvium sediments and carbonated coastal embankments. Contour analysis and groundwater flow showed that there were anomalies in several places marked by the appearance of cones (drawdown) as a sign that there was a significant decrease in groundwater level in the study area. Chemical facies analysis of groundwater shows that there are 35 data wells in the form of sodium chloride (NaCl) and the like (facies containing sodium and chloride). The zoning of the groundwater salinity level and the zoning of the influence of saltwater contamination showed that at least 18 well points were identified as experiencing saltwater intrusion. The source of the saltwater intrusion is identified as coming from seawater intrusion that is currently occurring as well as seawater trapped in rocks (conate water) and anthropogenic (human activity). The results of the zoning analysis of groundwater salinity level and the zoning of the influence of saltwater contamination have a directly proportional relationship to the chemical facies of the groundwater which is dominated by the sodium chloride facies.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathassya Sherly Chinza Pratiwi
Abstrak :
Zonasi kualitas airtanah pada wilayah utara Cekungan Airtanah Jakarta dilakukan untuk mengetahui zona kualitas airtanah yang layak bagi keperluan higiene sanitasi berupa kebersihan perorang, meliputi keperluan mandi, sikat gigi, keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, pakaian, dan kakus, serta dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum. Penilaian kelayakan kualitas airtanah ini berfokus pada parameter fisika dan kimia airtanah di akuifer tidak tertekan menggunakan metode STORET dengan nilai kadar maksimum yang digunakan berdasarkan standar baku mutu menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017. Penelitian ini juga memetakan muka airtanah berdasarkan pengukuran muka airtanah, serta menganalisis jenis air, persebaran ion utama, kontrol kandungan airtanah, dan fasies airtanah yang kemudian mengintegrasikan kaitan antara tiap aspek analisis yang telah dilakukan. Berdasarkan pengukuran muka airtanah, diketahui pada wilayah utara Cekungan Airtanah Jakarta memiliki kontur muka airtanah yang berkisar antara <0 – 21 mdpl. Sedangkan zona kualitas airtanah berdasarkan hasil penilaian dengan metode STORET didapat empat status mutu air diantaranya “Memenuhi Standar”, “Cemar Ringan”, “Cemar Sedang”, dan “Cemar Berat” di mana diketahui pada status mutu air yang menunjukkan status cemar umumnya didominasi oleh unsur Mangan (Mn), Besi (Fe), Nitrat (NO3), TDS, Nitrit (NO2), dan Kesadahan yang melebihi kadar maksimum menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017. Wilayah dengan status mutu air “Memenuhi Standar” dan “Cemar Ringan” yaitu wilayah selatan dan barat pada wilayah penelitian memiliki kualitas airtanah dengan kategori baik sekali hingga baik, sehingga wilayah ini menjadi wilayah yang direkomenasikan sebagai wilayah aman konsumsi untuk keperluan higiene sanitasi bagi masyarakat. ......The zoning of groundwater quality in the northern area of the Jakarta Groundwater Basin is carried out to determine the appropriate groundwater quality zone for sanitation hygiene needs in the form of personal hygiene, including bathing, toothbrushing, washing food, eating utensils, clothes, and latrines, and can be used as water, raw water for drinking. This groundwater quality feasibility assessment focuses on the physical and chemical parameters of groundwater in unconfined aquifers using the STORET method with the maximum grade value used based on quality standards according to the Regulation of the Minister of Health no. 32 of 2017. This study also maps the groundwater level based on groundwater level measurements, and analyzes water types, distribution of main ions, kontrol of groundwater content, and groundwater facies which then integrates the relationship between each aspect of the analysis that has been carried out. Based on groundwater level measurements, it is known that the northern area of the Jakarta Groundwater Basin has a groundwater level contour that ranges from <0 – 21 masl with an area that covers the northern area of the Jakarta Groundwater Basin. While the groundwater quality zone based on the results of the assessment using the STORET method obtained four water quality statuses including "Meeting Standards", "Light Polluted", "Medium Polluted", and "Heavy Polluted" where it is known that the water quality status indicates the polluted status is generally dominated by the elements Manganese (Mn), Iron (Fe), Nitrate (NO3), TDS, Nitrite (NO2), and Hardness which exceeds the maximum level according to the Regulation of the Minister of Health No. 32 of 2017. Areas with water quality status "Meet Standards" and "Lightly Polluted" namely the southern and western regions of the research area have groundwater quality in the very good to good category, so this area is recommended as a safe area for consumption for hygiene sanitation purposes for the community.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Tri Ambarwati
Abstrak :
Cekungan Air Tanah Jakarta merupakan daerah penyimpan air tanah yang memiliki manfaat sebagai sumber air baku pemenuhan segala kebutuhan air bersih di DKI Jakarta dan sekitarnya. Penggambaran kondisi potensi air tanah di CAT Jakarta perlu dilakukan untuk mengetahui potensi air yang tersimpan mengalami kondisi berlebih (surplus) atau mengalami kondisi kekurangan sumber daya air tanah (defisit). Dalam penelitian ini, dilakukan analisis potensi cadangan air tanah berdasarkan analisis menggunakan Metode Thiessen Polygon untuk memperoleh cakupan area luasan hujan, Metode Modifikasi Penman untuk mengetahui besar nilai evapotranspirasi potensial, dan Metode F.J. Mock untuk mengetahui besar nilai neraca air di CAT Jakarta. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data curah hujan, data klimatologi (data suhu udara, lama penyinaran matahari, kelembapan udara relatif, kecepatan angin rata-rata, dan letak stasiun pengukuran), data tutupan lahan, dan data kependudukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi geologi (porositas) terhadap besar ketersediaan air tanah, mengetahui besar potensi debit ketersediaan air tanah di CAT Jakarta sebagai pemenuh kebutuhan air bersih di DKI Jakarta dan sekitarnya, dan mengetahui kondisi indeks kekritisan air tanah di CAT Jakarta. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi untuk kondisi cadangan air tanah di CAT Jakarta sebagai upaya konservasi dan mengontrol penggunaan air tanah di CAT Jakarta. Berdasarkan hasil analisis perhitungan neraca air, diperoleh potensi air tanah di CAT Jakarta mengalami kondisi defisit/kekurangan sumber daya air dengan debit sebesar -875.330.761,41 m3/tahun pada tahun 2019. Debit kebutuhan air tanah untuk kebutuhan domestik di CAT Jakarta mencapai angka sebesar 1.031.257.969,5 m3/tahun pada tahun 2018. Kondisi air tanah di CAT Jakarta pada tahun 2016 – 2020 berada dalam kondisi indeks kekritisan air >100% yang terklasifikasi ke dalam kondisi sangat kritis. Disimpulkan bahwa potensi air tanah di CAT Jakarta tidak mampu memenuhi kebutuhan air domestik di DKI Jakarta dan sekitarnya serta kondisi di mana air tanah tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga membutuhkan sumber air bersih alternatif sebagai pemenuh kebutuhan air domestik. ......The Jakarta Groundwater Basin is a groundwater storage area that has benefits as a source of raw water to meet all clean water needs in DKI Jakarta and its surroundings. It is necessary to describe the condition of groundwater potential at the Jakarta CAT to determine the potential for stored water to be in excess (surplus) or experiencing a shortage of groundwater resources (deficit). In this study, an analysis of the potential for groundwater reserves was carried out based on the analysis using the Thiessen Polygon Method to obtain the coverage area of the rain area, the Penman Modification Method to determine the potential evapotranspiration value, and the F.J. Mock method to find out the value of the water balance in the Jakarta CAT. The data used in this study are rainfall data, climatological data (air temperature data, duration of sunshine, relative humidity, average wind speed, and the location of the measurement station), land cover data, and population data. This study aims to determine the effect of geological conditions (porosity) on the availability of groundwater, to determine the potential discharge of groundwater availability in the Jakarta CAT as a source of clean water in DKI Jakarta and its surroundings, and to determine the condition of the groundwater criticality index in the Jakarta CAT. This research is expected to be a recommendation for the condition of groundwater reserves in the Jakarta CAT as an effort to conserve and control the use of groundwater in the Jakarta CAT. Based on the results of the analysis of the water balance calculation, it was found that the groundwater potential in the Jakarta CAT is in a state of deficit/lack of water resources with a discharge of -875,330,761.41 m3/year in 2019. The discharge of groundwater needs for domestic needs in the Jakarta CAT reached a number of 1,031,257,969.5 m3/year in 2018. Groundwater conditions in the Jakarta CAT in 2016 – 2020 are in a condition of water criticality index >100% which is classified into very critical condition. It is concluded that the groundwater potential in the Jakarta CAT is not able to meet the domestic water needs in DKI Jakarta and its surroundings and the conditions in which groundwater cannot be utilized by the community, thus requiring alternative sources of clean water to meet domestic water needs.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Fathinah Arifah
Abstrak :
Cekungan Air Tanah Jakarta merupakan CAT lintas provinsi yang meliputi Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Seiring dengan peningkatan populasi dan pembangunan, cekungan air tanah akan semakin rawan terhadap suatu isu permasalahan apabila tidak dilakukan konservasi. Tangerang merupakan daerah yang sebagian wilayahnya termasuk ke dalam CAT Jakarta yang memiliki jumlah kepadatan penduduk dan industri yang tinggi, sehingga berdampak kepada peningkatan pengambilan air tanah dan kualitas air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fasies geokimia dan kualitas air tanah pada akuifer dangkal di Tangerang dan sekitarnya menggunakan metode indeks pencemaran dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER.IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Analisis dilakukan terhadap 30 titik sumur bor hingga kedalaman 40 meter. Berdasarkan analisis data bor didapatkan litologi penyusun daerah penelitian terdiri atas batulempung, batulanau, batupasir, dan tuf. Analisis geokimia air tanah menunjukan terdapat fasies CaMgHCO3 30%, CaMgSO4 13%, NaCl 30%, dan NaHCO3 27%. Evaluasi kualitas air tanah menghasilkan nilai sekitar 2.5 – 6.3. Dari data tersebut dapat disimpulkan fasies air tanah yang dominan merupakan fasies kalsium magnesium hidroksida dan natrium klorida serta air tanah pada akuifer dangkal memiliki tingkat pencemaran ringan – sedang. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan dan konservasi air tanah untuk mengurangi tingkat pencemaran air. ......Jakarta Groundwater Basin is a cross-provincial groundwater basin covering DKI Jakarta, West Java, and Banten Provinces. Along with the increase in population and development, groundwater basins will be more vulnerable to a problem if conservation is not carried out. This research was conducted in Tangerang, which part of its territory is included in Jakarta Groundwater Basin. Tangerang has a high population density and industry, which has an impact on increasing groundwater abstraction and groundwater quality. This research aims to determine the geochemical facies and groundwater quality in shallow aquifers in Tangerang and its surroundings. The method used in this research is using the pollution index method for drinking water quality based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 492. The analysis was carried out on 30 drilled well points to a depth of 40 meters. Based on the analysis of drill data, it was found that the lithology that composes the research area consists of claystone, siltstone, sandstone, and tuff. Geochemical analysis of groundwater shows that there are 30% CaMgHCO3; 13% CaMgSO4; 30% NaCl; 27% NaHCO3 hydrogeochemical facies. Evaluation of groundwater quality yields a value of about 2.5 – 6.3. From these data, it can be concluded that the dominant groundwater facies is the calcium magnesium hydroxide and sodium chloride facies, groundwater quality in shallow aquifers has mild to moderate pollution levels. Therefore, it is necessary to manage and conserve groundwater to reduce the level of water pollution.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erica Prasetyo
Abstrak :
Air merupakan komoditas penting yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu daerah yang menggunakan air yang bersumber dari sumur gali untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya adalah Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Namun, resiko penggunaan sumur gali adalah kualitas air tanah yang kurang layak untuk digunakan. Penelitian yang dilakukan di sekitar daerah Kecamatan Cipanas memiliki tujuan untuk mengetahui persebaran fasies air tanah pada daerah penelitian. Metode yang digunakan merupakan metode hidrogeokimia. Dalam menentukan fasies air tanah menggunakan diagram Gibbs diagram Durov, diagram Stiff, dan diagram Piper. Tiga fasies air tanah yang tersebar, yaitu calcium magnesium sulfate, sodium bicarbonate, dan calcium magnesium bicarbonate. Proses kimia air tanah daerah penelitian didominasi oleh disolusi dan pertukaran ion sehingga mineral karbonatan cukup mendominasi. Kualitas air tanah daerah penelitian apabila mengacu Permenkes No. 37 Tahun 2017 untuk penggunaan higiene sanitasi tidak memenuhi syarat untuk digunakan. ......Water is an important commodity that is used by the community to fulfil the needs of daily life. One area that uses water sourced from dug wells to improve the quality of life of its people is Cipanas District, Lebak Regency, Banten Province. However, the risk of using dug wells is that the groundwater quality is not suitable for use The research conducted around the Cipanas District area has the aim of knowing the distribution of groundwater facies in the studied area. The method used is a hydrogeochemical method. In determining groundwater facies using Gibbs diagrams, Durov diagrams, Stiff diagrams, and Piper diagrams. Three groundwater facies are found, they are calcium magnesium sulfate, sodium bicarbonate, and calcium magnesium bicarbonate. The chemical process of groundwater in the study area is dominated by dissolution and ion exchange so that carbonate minerals dominate. The groundwater quality of the research area referring to the Minister of Health Regulation No. 37 of 2017 for the use of sanitation hygiene does not pass the requirements for use.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwa Millennia Chaerani
Abstrak :
Penelitian dilakukan di Sub-DAS Citarik, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dan merupakan bagian dari DAS Cimandiri, WS Cisadea-Cibareno. Sub-DAS Citarik. Secara geografis terletak pada 6°43'05" - 7°01'15"LS dan 106°30'50" - 106°41'00"BT. Litologi daerah penelitian secara regional terdiri dari batuan vulkanik, batuan piroklastik, dan batuan sedimen. Berdasarkan cakupan daerah aliran sungai, anakan Sungai Citarik mengalir dari kaki Gunung Salak hingga muara Pelabuhan Ratu. Karena itu Sungai Citarik memiliki beragam topografi dari bentukan lahan pegunungan hingga dataran rendah. Debit pada Sub-DAS Citarik yang sebagian besar berada pada daerah perbukitan dapat terpengaruh oleh struktur. Melalui analisis fault fracture density (FFD) dilakukan pendugaan zona permeabel dari suatu lokasi untuk mengetahui implikasinya terhadap debit aliran dasar, debit limpasan langsung, dan debit jumlah air tersedia. Berdasarkan perhitungan debit dengan pendekatan keseimbangan air metode F.J.Mock, didapatkan perbandingan rasio debit aliran dasar dan debit limpasan langsung pada zona FFD tinggi lebih besar dibandingkan dengan zona FFD rendah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahwa lebih banyak debit yang terinfiltrasi dibandingkan dengan debit yang mengalir di permukaan. ......The research was conducted in Citarik Sub-Watershed, Sukabumi Regency, West Java Province and part of the Cimandiri Watershed, WS Cisadea-Cibareno. Citarik sub-watershed. Geographically it is located at 6°43'05" - 7°01'15" S and 106°30'50" - 106°41'00"E. The lithology of the research area regionally consists of volcanic rocks, pyroclastic rocks, and sedimentary rocks. Based on the watershed coverage, the tributary of the Citarik River flows from the foot of Mount Salak to the Pelabuhan Ratu estuary. Therefore, the Citarik River has a variety of topography from mountainous landforms to lowlands. The flow of the Citarik Sub-watershed which is mostly located in hilly areas, can be affected by the structure. Through fault fracture density (FFD) analysis, it is possible to estimate the permeable zone to find out its implications for base flow discharge, surface runoff discharge, and total available water discharge. Based on the calculation of the discharge with the water balance approach, the F.J. Mock method, the ratio of base flow and surface runoff in the high FFD zone is greater than that in the low FFD zone. This indicates that more discharge infiltrate than flows on the surface.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhiffa Azzura Binuko
Abstrak :
Air memiliki peranan penting terhadap keberlangsungan hidup manusia, terutama air dengan kualitas baik. Daerah penelitian yang terletak di Kabupaten Indramayu belum terpenuhi kebutuhan air minum oleh PDAM secara merata, sehingga warga memanfaatkan sumur air tanah sebagai salah satu sumber air minum. Namun, kualitas air tanah di Indramayu telah terindikasi mengalami kontaminasi, utamanya oleh proses salinisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi proses hidrogeologi yang mempengaruhi terjadinya dominasi unsur kimia pada air tanah sebagai indikasi kontaminasi. Pengambilan data dilakukan oleh Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di 62 titik sumur air, 10 titik uji CPTu, 13 titik uji CPT dan 4 titik bor teknik. Data air tanah diambil pada September 2016 dan Juli 2017 pada musim kemarau dan berlokasi di daerah pemukiman. Kemudian, data tersebut dilakukan analisis untuk mendapatkan parameter fisiko-kimia air tanah yaitu pH, temperatur, DHL, TDS, dan ion utama, sedangkan pada databor DH03 dan DH04 dilakukan analisis uji XRD pada 7 kedalaman berbeda. Pendekatan statistikal, grafikal dan spasial dilakukan untuk menggambarkan karakteristik air tanah dan faktor utama yang mempengaruhi kandungan air tanah. Pemodelan hidrogeokimia inversi dilakukan menggunakan PHREEQC untuk menginterpretasi proses pelarutan/presipitasi mineral pada air tanah. Data geologi bawah permukaan menunjukkan indikasi adanya kemajuan garis pantai oleh proses pengendapan delta Cimanuk. Hasil data kimia air menyatakan bahwa tipe fasies dominan yaitu tipe Ca-Cl, dengan urutan kelimpahan kation yaitu Ca2+> Na+> Mg2+> K+ dan anion Cl−>HCO3−>SO42−. Parameter Cl−, DHL dan TDS menunjukkan korelasi bahwa telah terindikasi adanya kontaminasi air asin. Sumber kontaminasi air asin di daerah penelitian diantaranya oleh pelarutan mineral halit dan silvit, intrusi air laut atau keterdapatan air konat yang terperangkap saat proses pengendapan delta. Tingginya konsentrasi kalsium diindikasi berasal dari proses pertukaran ion terbalik antara sodium di air dengan kalsium di lempung atau sumbernya juga dapat berasal dari pelarutan mineral anhidrit. Oleh karena itu, hasil penelitian menyimpulkan bahwa interaksi air-batuan, percampuran, disolusi mineral dan pertukaran ion terbalik menjadi indikasi proses hidrogeologi yang mengontrol komposisi kation dan anion utama pada air tanah di daerah pesisir. ......Water has an important role in human, especially good quality water. The research area which is located in Indramayu, has not met the needs of drinking water from PDAM, so residents tend to use groundwater wells as a source of drinking water. However, the groundwater quality in Indramayu has been indicated to be polluted, mainly by the salinization process. This research was conducted to identify the hydrogeological processes that affect the dominance of chemical elements in groundwater. Data was carried out by the National Research and Innovation Agency (BRIN) at 62 groundwater wells and 4 drilled wells. Then, the data was analysed to obtain the physicochemical parameters of groundwater, which are pH, temperature, EC, TDS, and major ion, while the DH03 and DH04 of borehole used to do an XRD test analysis at 7 different depths. Statistical, graphical and spatial approaches were applied to delineate the characteristics of groundwater and the significant factors influencing its evolution. Hydrogeochemical modelling was also carried out to see the saturation index of groundwater. Subsurface geological data indicate there was Cimanuk delta deposition process causes coastal accretion. The results of the water chemistry data indicate that the dominant facies is the Ca-Cl type, with the order of ion abundance that is Cl−> Ca2+> HCO3−>SO42− Na+> Mg2+> K+. The high concentration of chloride ions indicates that saltwater contamination has occurred, supported by DHL and TDS data. Sources of saltwater contamination in the study area include the dissolution of halite and sylvite minerals, seawater intrusion or the presence of trapped connate water during the delta deposition process. The high concentration of calcium is indicated to come from the reverse ion exchange process between sodium in water and calcium in clay. The source can also come from the dissolution of anhydrite minerals. Therefore, the results of the study conclude that water-rock interactions, mineral dissolution and reverse ion exchange are indications of hydrogeological processes that control the chemical formation of groundwater in the study area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library