Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Herzanita Yufrizal
Abstrak :
Universitas Indonesia telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) namun belum optimal. Fenomena yang terjadi pada penerapan SMK3L di UI antara lain pemenuhan SMK3L tingkat fakultas hanya 7 dari 17 fakultas yang memenuhi persyaratan, pada pemenuhan aspek K3L pada gedung dan pedoman K3L kontraktor, hanya 6 dari 17 fakultas yang telah memenuhi persyaratan. Selain itu hanya 4 dari 14 fakultas yang telah memiliki unit K3L secara formal, dan hanya 2 dari 14 fakultas yang telah memiliki sertifikasi SMK3. Komunikasi menjadi penyebab utama terjadinya kesenjangan dalam penerapan SMK3L di UI. Pada penelitian ini akan mengembangkan sistem komunikasi antar stakeholder pengelola SMK3L di Kawasan UI berbasis WBS dan BIM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Tahapan penelitian dimulai dari identifikasi stakeholder pengelolaan SMK3L, perencanaan komunikasi antar stakeholder, luaran dari proses ini adalah alur komunikasi, yang akan menjadi input pengembangan sistem komunikasi. Identifikasi bahaya dan risiko dilakukan berdasarkan WBS, dan dibantu oleh pemodelan BIM. Pada pemodelan BIM ini dapat diinput data safety plan kemudian diintegrasikan ke dalam sistem komunikasi. Penggunaan BIM dalam sistem komunikasi memudahkan stakeholder yang terlibat pada proses pra-konstruksi dan konstruksi untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko. Sehingga setiap stakeholder memiliki persepsi yang sama terhadap bahaya dan risiko pada setiap item pekerjaan. Penggunaan sistem komunikasi membuat komunikasi antar stakeholder menjadi lebih efektif dan efisien sehingga berdampak pada naiknya kinerja keselamatan. ......Universitas Indonesia has implemented Occupational Health, Safety and Environment Management System (OHSEMS) however the application has not fully optimized yet. The phenomenon occurred during the application of OHSEMS at UI cover the fulfillment of OHSEMS only 2 out of 17 faculties meet the requirements, in fulfilling the OHSE aspects in buildings and contractor OHSE guidelines only 6 out of 17 faculties meet the requirements. In addition, only 4 out of 14 faculties have a formal HSE unit, and only 2 out of 14 faculties have OHSMS certification. Communication is the main cause problem for the implementation of OHSEMS at UI. This study will develop a communication system between stakeholders who manage OHSEMS in the UI Region based on WBS and BIM. The research method used is a case study. The research stage starts from the communication of stakeholders in the management of OHSEMS, the external planning of this process is the communication flow that will be the input for system development. Hazard and risk identification was carried out based on the WBS, and assisted by BIM modeling. In this BIM modeling, data security plans can be entered and then integrated into the communication system. The use of BIM in system communication makes it easier for stakeholders involved in the pre-construction and construction processes to identify hazards and risks. So that every stakeholder has the same perception of the hazards and risks in each work item. The use of a communication system makes communication between stakeholders more effective and efficient so that it has an impact on increasing safety performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Fitriani
Abstrak :
Tingginya angka kecelakaan konstruksi di Indonesia disebabkan karena tidak diterapkannya Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) secara menyeluruh di dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Pembangunan Rumah susun yang sedang digalakkan oleh Pemerintah termasuk salah satu jenis infrastruktur yang sering mengalami kecelakaan konstruksi. Kondisi tersebut diperburuk dengan adanya kasus konflik sosial yang terjadi pada lokasi pekerjaan konstruksi di Indonesia Timur. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengatasi hal tersebut dengan membangun model biaya Keselamatan konstruksi, dengan lebih terstruktur untuk meningkatkan penerapan Keselamatan Konstruksi, khususnya pada pekerjaan pembangunan Rumah Susun. Penelitian ini tidak hanya mengintegrasikan teori manajemen proyek dan peraturan di Indonesia, melainkan juga mempertimbangkan faktor lokasi, ketinggian bangunan, WBS dan safety plan dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) untuk mengetahui signifikansi hubungan antar variabel. Selain itu, digunakan juga Monte Carlo Simulation dengan metode triangular distribution untuk mendapatkan besaran biaya rata-rata dari hasil penghitungan biaya penerapan keselamatan konstruksi sesuai dengan model yang terbentuk. Hasil dari penelitian ini berupa model penghitungan biaya keselamatan konstruksi, besaran biaya keselamatan konstruksi hasil simulasi serta masukan kebijakan terkait keberadaan biaya keamanan sebagai bagian dari biaya keselamatan konstruksi di Indonesia. ......The high number of construction accidents in Indonesia is caused by not implementing the Construction Safety Management System (SMKK) as a whole in the implementation of infrastructure development. The construction of flats that is being promoted by the government is one type of infrastructure that often experiences construction accidents. The key indicator that affects the low implementation of SMKK is the budget allocation for construction safety costs. Currently there is no procedure for preparing a structured budget allocation for Construction Safety costs in accordance with the conditions of construction work in Indonesia. The purpose of this study is to overcome this problem by building a more structured construction safety cost model to improve the application of construction safety, particularly in the construction of flat-houses. This study not only integrates project management theory and regulations in Indonesia, but also considers the factors of location, building height, WBS and safety plan using the Structural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) analysis method. The results of this study will enrich the literature on construction safety costs, and produce a construction safety cost model that can provide input on construction safety policies in Indonesia. In addition, the Monte Carlo Simulation with the triangular distribution method is also used to obtain the average cost from the calculation of the cost of implementing construction safety according to the model formed. The results of this study are in the form of a model for calculating construction safety costs, the amount of construction safety costs from simulation results and policy input regarding the existence of security costs as part of construction safety costs in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Putro
Abstrak :
Peningkatan jumlah anggaran dan volume pada pembangunan infrastruktur dalam kurung waktu lima tahun terakhir menuntut pencapaian percepatan waktu pelaksanaan, modernisasi sistem pengadaan pekerjaan serta project delivery yang lebih mudah bagi pengguna maupun penyedia jasa. Metode kontrak terintegrasi rancang dan bangun saat ini dirasa mampu untuk menjawab tantangan pentingnya kecepatan penyelesaian sebuah proyek. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berusaha untuk dapat memasyarakatkan terobosan sistem pengadaan pekerjaan konstruksi nasional melalui sistem kontrak terintegrasi rancang dan bangun yang dapat mempercepat pencapaian target dukungan Infrastruktur Pemerintah dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Namun pada penyelenggaraannya di lapangan penerapan kontrak terintegrasi rancang dan bangun masih menuai banyak permasalahan bagi berbagai pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung di dalam kontrak. Seperti terjadinya Dispute atau perselisihan dan klaim diantara pengguna jasa, penyedia jasa maupun pihak auditor. Munculnya fenomena tersebut mengakibatkan dampak yang cukup signifikan pada pelaksanaan metode kontrak terintegrasi rancang dan bangun seperti terjadinya perubahan nomenklatur Peraturan Menteri terkait kontrak terintegrasi rancang dan bangun yang berubah 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, penurunan penerapan metode kontrak terintegrasi rancang dan bangun, hingga potensi total lost bagi penyedia jasa akibat tindak lanjut hasil pemeriksaan auditor. Masalah ini muncul diakibatkan karena belum adanya sebuah standar dalam menentukan perencanaan biaya dan pengukuran output atas hasil pekerjaan yang menggunakan metode kontrak terintegrasi rancang dan bangun. Melalui penyusunan disertasi ini, penulis berusaha untuk mengembangkan sebuah metode, cara ataupun rekomendasi yang diharapkan dapat meminimalisir terjadinya Perselisihan diantara berbagai pihak dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan stadion. Penelitian ini diawali dengan menentukan variable penelitian yang kemudian divalidasi dengan aplikasi SEM untuk memperoleh model hubungan antar variabel, selanjutnya menyusun standar WBS dengan sistem kontrak terintegrasi rancang dan bangun pada bangunan stadion, metode perhitungan volume pekerjaan, standar perencanaan biaya dan metode pemeriksaan hasil pekerjaan yang selanjutnya dibuat menjadi sebuah Standard Method of Measurement (SMM) berbasis WBS dengan sistem kontrak terintegrasi rancang dan bangun untuk pembangunan bangunan stadion. Metode penelitian yang digunakan adalah uji analisis, uji validitas, uji reabilitas dan analisis deskriptif dengan hasil akhir berupa standar pelaksanaan atau SOP dalam bentuk metode standar pengukuran output Standar Measurement Method (SMM) yang berbasis Work Breakdown Structure (WBS) dengan sistem kontrak terintegrasi rancang dan bangun. Hasil dari pengembangan metode SMM ini diharapkan dapat digunakan sebagai sebuah pedoman yang dapat membantu tercapainya konsistensi dan standarisasi informasi yang akan digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan dalam setiap tahapan dan proses penyelenggaraan pembangunan bangunan stadion, sehingga potensi terjadinya Dispute atau perselisihan dalam pelaksanaan proyek dapat diminimalisir. ......Budget and volume increasing of infrastructure development amount in the last five years requires the achievement of accelerated implementation time, modernization of the procurement system of work and easier project delivery for users and service providers. Answering the challenges of the importance matter for project completion, Design and Build contract method is can be considered as a solution. Indonesian Government through Ministry of Public Work and Housing attempted to introduce the breakthrough of the national construction work procurement system with Design and Build contract that can accelerate the achievement of the government's infrastructure targets in order to support national economic growth. However, the implementation of Design and Build contract in construction project still cause some problem for various parties, both those who are directly or indirectly involved in the contract, such as the occurrence of dispute and claims between owner, service provider and the auditor. This phenomena resulted a significant impact on the implementation of the Design and Build contract as changes in the nomenclature of Ministerial Regulations related to integrated design contracts and structures that changed 3 (three) times in a 5 (five) years, decreased the Design and Build contract practice, and total lost potential for service providers due to the follow up results of the auditor's examination. Those problem caused by the unavailable standard cost planning and measuring outputs based on Design and Build contract method. Through the preparation of this dissertation, the author seeks to develop a method, method or recommendation that is expected to minimize the occurrence of dispute between various parties in the implementation of the construction of stadion buildings. In this dissertation, researchers try to develop a method that is expected to minimize the occurrence of dispute between various parties in the implementation of the construction of stadion buildings. The development of this method begins with developing WBS standards for Design and Build contract system, engineering estimate methods, cost planning standard and audit process for work results method, then made into a WBS-based Standard Method of Measurement (SMM) with an Design and Build contract for stadium construction. The research method used is the analysis test, validity test, reliability test and descriptive analysis with the final results in the form of implementation standards in the form of Standard Method of Measurement (SMM) based on Work Breakdown Structure (WBS) for Design and Build contract. The results of this research are expected to be used as a guide to help achieve the consistency and standardization of information that will be used by various stakeholders in each stage and process of implementing the construction of stadium, so that the potential construction project dispute can be minimized.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Andhika Karim
Abstrak :
Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) oleh kontraktor Kelas Besar di Indonesia masih dianggap belum dilaksanakan dengan baik. Ini dibuktikan dengan banyaknya kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan pada proyek skala besar. Padahal pemerintah Indonesia mewajibkan semua kontraktor Kelas Besar untuk memiliki sertifikasi ISO 9001. Studi sebelumnya telah menyatakan bahwa implementasi SMM dalam suatu organisasi harus memperhatikan budaya-budaya yang ada didalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi yang diperlukan untuk pengembangan Budaya Mutu dalam perusahaan konstruksi dengan memperhatikan budaya-budaya yang ada didalam organisasi, berdasarkan ISO 9001 sebagai persyaratan manajemen mutu di Indonesia. Pengaruh budaya eksisting akan ditinjau berdasarkan budaya nasional, budaya organisasi, dan budaya pekerjaan/profesi yang ada didalam lingkungan perusahaan. Strategi yang diusulkan akan dibuat dalam bentuk kebijakan. Hasil penelitian membuktikan bahwa strategi pengembangan budaya mutu secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh kebijakan nasional, budaya nasional, budaya profesi, budaya organisasi, dan penerapan sistem manajemen mutu. Hal ini membuktikan bahwa faktor kebijakan nasional harus dipergunakan untuk mendukung pengembangan budaya mutu perusahaan jasa pelaksana konstruksi di Indonesia dengan memperhatikan pengaruh dari budaya nasional, budaya profesi, budaya organisasi dan sistem manajemen mutu yang ada.  ......The implementation of a Quality Management System (QMS) by a Large Class contractor in Indonesia is still considered to have not been implemented properly. This is evidenced by the many construction failures on large scale projects. Even though the Indonesian government requires all Big Class contractors to have ISO 9001 certification. Previous studies have stated that the implementation of QMS in an organization must pay attention to the cultures that exist within the organization. The purpose of this research is to identify the strategies for the development of Quality Culture in construction companies by paying attention to the cultures that exist within the organization, based on ISO 9001 as a quality management requirement in Indonesia. The influence of existing culture will be reviewed based on national culture, organization culture, and work/profession culture that is within the company environment. The results of this research have proven that the development of quality culture is directly and indirectly influenced by national culture, professional culture, national policies, quality management system implementation, and organizational culture. This proves that national policy factors must be used to support the development of a quality culture of construction service companies in Indonesia by taking into account the influence of existing national culture, professional culture, organizational culture and quality management systems.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Setyo Nugroho
Abstrak :
Selama ini standar biaya premi asuransi di Indonesia menggunakan peraturan dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Surat Edaran OJK No. 6/SEOJK.05/2017 Tentang Penetapan Tarif Premi. Nilai premi asuransi kebakaran dikelompokkan berdasarkan fungsi dan ketinggian bangunan gedung berdasarkan kelas risiko. Pada prakteknya setiap perusahaan asuransi menterjemahkan dengan nilai yang bervariasi dimana nilainya berbeda dengan besaran hingga 4 x (empat kali) dibandingkan lembaga asuransi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan fire safety management pada bangunan gedung, mengkaji hubungan antar variabel terhadap biaya premi asuransi kebakaran, dan mengembangkan model biaya premi asuransi kebakaran pada bangunan gedung tinggi. Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan bantuan instrumen kuesioner dan wawancara pakar. Data sekunder berasal dari data yang dimiliki oleh stakeholder gedung dan data hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu biaya premi asuransi kebakaran pada bangunan gedung bertingkat tinggi fungsi hotel dan kantor dari yang terbesar pengaruhnya berturut-turut adalah penerapan Fire Safety Management (FSM), Work Breakdwon Structure (WBS), Stakeholder Gedung, Kebijakan Pemerintah, Okupansi Bangunan, dan Building Information Modelling (BIM). Peningkatan penjaminan keselamatan kebakaran pada bangunan gedung tinggi dilakukan dengan cara melakukan treatment dengan prioritas dimulai dari penerapan FSM. ......So far, the standard cost of insurance premiums in Indonesia uses regulations from the Financial Services Authority (OJK), namely OJK Circular No. 6/SEOJK.05/2017 Regarding Premium Rate Determination. The value of fire insurance premiums is grouped based on the function and height of the building based on the risk class. In practice, each insurance company translates with varying values ​​where the value differs by up to 4 x (four times) compared to other insurance institutions. The purpose of this study is to evaluate the application of fire safety management in buildings, examine the relationship among variables on the cost of fire insurance premiums, and develop a model for the cost of fire insurance premiums in high-rise buildings. The type of data consists of primary and secondary data. Primary data was obtained with the help of questionnaires and expert interviews. Secondary data comes from data held by building stakeholders and data from previous research. The results showed that the determinants of the cost of fire insurance premiums in high-rise buildings with hotel and office functions, from the greatest influence, respectively, were the application of Fire Safety Management (FSM), Work Breakdown Structure (WBS), Building Stakeholders, Government Policy, Building Occupancy, and Building Information Modeling (BIM). Increased fire safety assurance in high-rise buildings is carried out by conducting treatment with priority starting from the application of FSM.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library