Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arfan Fauzi Soffan
"Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan pandemi disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Indonesia diketahui sebagai salah satu negara dengan tingkat infeksi COVID-19 paling tinggi di dunia. Deteksi cepat secara Real Time Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (rRT-PCR) merupakan salah satu langkah yang diperlukan untuk menekan laju penyebaran COVID-19. Kit deteksi BioCore 2019-nCoV Real Time PCR Kit adalah salah satu kit dignosis COVID-19 produksi BioCore. Ltd., Korea Selatan. Kit diagnosis BioCore telah beredar di Indonesia dan perlu diuji keakuratan diagnosis yang dihasilkan untuk menghindari hasil negatif palsu. Pengujian dilakukan menggunakan protokol Penjaminan Mutu Eksternal (PME) Kementerian Kesehatan Indonesia dengan melibatkan 30 sampel uji dan membandingkan hasil uji terhadap kit gold standard CDC dengan gen target N1, N2, dan HRP. Alur kerja penelitian dimulai dari proses pengambilan sampel, ekstraksi RNA, persiapan mastermix, adisi template RNA, dan amplifikasi template dengan metode rRT-PCR. Hasil penelitian menunjukkan adanya amplifikasi pada kontrol yang digunakan, sehingga proses diagnosis dapat dilakukan. Nilai Ct IC kit Biocore dan IC CDC menunjukkan perbedaan signifikan (P 0,05; CI=95%). Gen target SARS-CoV-2 tidak terdeteksi pada kit Biocore dengan nilai Ct>35, serta didapatkan nilai sensitivitas dan spesifisitas analitik kit Biocore berturut-turut sebesar 75% dan 100%. Hasil uji Kit Biocore terhadap pasien terinfeksi COVID-19 di Indonesia tidak memenuhi standar kit diagnosis yang ditetapkan oleh WHO, yaitu memiliki sensitivitas analitik sebesar 95%. Peninjauan ulang primer pada kit Biocore perlu dilakukan untuk memperbaiki mutu kit dalam deteksi awal virus SARS-CoV-2 di Indonesia.

The Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pandemic is a pandemic caused by the SARS-CoV-2 virus. Indonesia is known as one of the countries with the highest COVID-19 infection rate in the world. Real Time Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (rRT-PCR) detection is one of the steps needed to accelerate the spread of COVID-19. The BioCore 2019-nCoV Real Time PCR Kit is one of the COVID-19 diagnosis kits produced by BioCore. Ltd., South Korea. The BioCore diagnostic kit has been circulating in Indonesia and needs to be tested for the accuracy of the resulting diagnosis to avoid false negative results. The test was carried out using the External Quality Assurance (PME) protocol of the Indonesian Ministry of Health involving 30 test samples and test results against the CDC gold standard kit with target genes N1, N2, and HRP. The research workflow starts from the sampling process, RNA extraction, mastermix preparation, RNA template addition, and template amplification using the rRT-PCR method. The results showed that there was amplification of the controls used, so that the diagnosis process could be carried out. The Ct values ​​of the Biocore IC kit and the CDC IC showed a significant difference (P 0.05; CI=95%). The SARS-CoV-2 target gene was not detected in the Biocore kit with a Ct value>35, ​​and the sensitivity and analytical specificity of the Biocore kit were 75% and 100%, respectively. The results of the Biocore Kit test on patients infected with COVID-19 in Indonesia do not meet the diagnostic kit standard set by WHO, which has an analytical sensitivity of 95%. Primary review on the Biocore kit needs to be done to improve the quality of the kit in early detection of the SARS-CoV-2 virus in Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christanto Ghiffari Halim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan ISO 45001:2018 pada perusahaan PT. ICO Asiapacific Indonesia pada tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan desain studi cross-sectional. Data penelitian diperoleh melalui kaji dokumen, wawancara dan observasi. Analisis dilakukan menggunakan gap analysis dengan sistem skoring 1-5 terhadap setiap klausul yang ada pada instrumen checklist ISO 45001:2018 yang dibandingkan dengan realita pemenuhan SMK3 pada perusahaan. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. ICO Asiapacific Indonesia telah memenuhi berbagai ketentuan sebagaimana standar ISO 45001:2018 sebesar 84,62% secara keseluruhan dan telah diterapkan secara konsisten pada 33,33% dari seluruh klausul. Namun, terdapat adanya inkonsistensi sebesar 56,41% dari total klausul serta tersedia dokumen yang dibutuhkan namun belum diterapkan pada 10,26% dari total klausul.

This research aims to analyze the implementation of the Occupational Safety and Health Management System (OHSMS) based on ISO 45001:2018 at the company PT. ICO Asiapacific Indonesia in 2024. This research is a descriptive quantitative study using a cross-sectional study design. Research data was obtained through document review, interviews and observation. The analysis was carried out using gap analysis with a 1-5 scoring system for each clause in the ISO 45001:2018 checklist instrument which was compared with the reality of OHSMS compliance in the company. The analysis results from this research show that PT. ICO Asiapacific Indonesia has fulfilled various provisions such as the ISO 45001:2018 standard 84.62% overall and has been implemented consistently in 33.33% of all clauses. However, there are inconsistencies in 56.41% of the total clauses and required documents are available but have not been implemented in 10.26% of the total clauses."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Hendrika
"Penyakit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang ditandai dengan batuk kering, sesak nafas, demam, dan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Penyakit COVID-19 disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2 di saluran pernafasan manusia. Menurut Satuan Tugas COVID-19, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia sampai tanggal 28 Juli 2021 sebanyak 3.287.727 pasien dengan penambahan kasus 47.791 pasien baru per hari. Salah satu langkah memperlambat penyebaran tersebut adalah dengan meningkatkan laju deteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 berbasis pendeteksian asam nukleat virus SARS-CoV-2. Satuan tugas COVID-19 Indonesia telah merilis daftar kit komersial yang diizinkan beredar untuk deteksi materi genetik virus SARS-CoV-2 salah satunya adalah kit Seasun U-TOPTM COVID-19 pabrikan dari Seasun Biomaterials. Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui baku mutu kit Seasun dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Pengujian baku mutu kit Seasun dilakukan dengan membandingkan nilai Cycle threshold (Ct) kit Seasun terhadap kit golden standard US CDC serta uji diagnosis kit Seasun menggunakan 20 sampel pasien positif COVID-19 dan 10 sampel pasien negatif COVID-19 berdasarkan protokol Pemantapan Mutu Eksternal (PME) Laboratorium COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil analisis nilai Ct menunjukkan bahwa nilai Ct gen HRP dan gen N dari kit Seasun tidak berbeda signifikan dengan gen N1, gen N2, dan gen HRP dari golden standard US CDC berdasarkan uji ANOVA satu arah (p > 0,05; CI = 95%). Uji diagnosis menunjukkan kit Seasun terdapat hasil negatif palsu pada sampel N00212. Kit Seasun memiliki tingkat sensitivitas analitik sebesar 95% dan spesifisitas analitik sebesar 100%. Kit Seasun memiliki nilai baku mutu berada pada rentang nilai yang disetujui dan direkomendasikan oleh WHO serta dapat digunakan untuk kit deteksi SARS-CoV-2 di Indonesia

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an acute respiratory infectious disease characterized by dry cough, shortness of breath, fever, and Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). COVID-19 is caused by infection with the SARS-CoV-2 in the human respiratory tract. There were 3.287.727 confirmed cases of COVID-19 in Indonesia on July 28, 2021, with 47.791 new cases per day. The steps to slow the spread is to increase the detection rate of SARS-CoV-2 based on detection of the nucleic acid of the SARS-CoV-2. The Indonesian COVID-19 task force (Satgas COVID-19) has released a list of commercial kits allowed to detect genetic material for the SARS-CoV-2, one of them is the Seasun U-TOPTM COVID-19 kit. This study aims to determine the quality standard of the Seasun kit in detecting SARS-CoV-2 in Indonesia. The Seasun kit quality standard test was carried out by comparing the Cycle threshold (Ct) value of Seasun kit against the United States CDC golden standard kit and the Seasun kit diagnostic test using 20 samples of positive and 10 samples of negative COVID-19 patients based on the External Quality Assurance COVID-19 Laboratory protocol of the Ministry of Health of Republic of Indonesia. The results showed that the Ct values ​​of the HRP gene and the N gene from the Seasun kit were not significantly different from the N1 gene, N2 gene, and the HRP gene from the CDC golden standard based on ANOVA one-way (p > 0,05; CI = 95%). The diagnostic test showed that the Seasun kit had false-negative results in sample N00212 so that the Seasun kit had analytical sensitivity of 95% and analytical specificity of 100%. Seasun kit ​​approved and recommended by WHO to become a SARS-CoV-2 detection kit in Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naurah Naziihah
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian di Kawasan mangrove Muara Angke untuk menyeleksi spesies burung yang dapat dijadikan spesies indikator dengan menggunakan metode Indicator Value pada bulan September sampai dengan Desember tahun 2018. Kawasan mangrove Muara Angke merupakan salah satu kawasan hutan mangrove di Indonesia yang awalnya memiliki luas 1200 ha pada tahun 1960, namun kebijakan pemerintah yang mengalihfungsikan hutan mangrove menjadi pemukiman warga dan tambak menyebabkan luas kawasan tersebut berkurang menjadi 326 ha. Kawasan mangrove tersebut memiliki peranan penting bagi burung, yaitu sebagai feeding ground, nesting ground dan nursery ground berbagai jenis burung. Penelitian dilakukan di Hutan Lindung, Arboretum Mangrove dan Taman Wisata Alam Muara Angke serta bertujuan untuk mengkaji burung sebagai bioindikator dan mengetahui korelasi antara nilai Indicator Value dengan struktur habitat ketiga lokasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 35 spesies burung di ketiga lokasi tersebut. Indicator Value digunakan untuk untuk mengetahui bagaimana kelimpahan berbagai macam spesies dapat dijadikan indikator untuk mengetahui kualitas suatu lingkungan. Lima spesies dengan nilai Indicator Value tertinggi ialah bondol jawa (Lonchura leucogastroides), madu sriganti (Cinnyris jugularis), remetuk laut (Gerygone sulphurea), cangak abu (Ardea cinerea), dan cangak merah (Ardea purpurea). Analisis korelasi Rank Spearman dilakukan antara nilai kelimpahan jenis gereja erasia (Passer montanus), bondol jawa (Lonchura leucogastroides) dan remetuk laut (Gerygone sulphurea) dengan data struktur habitat, yaitu tutupan kanopi, spesies pohon yang mendominasi, desibel suara dan tutupan sampah. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa gereja erasia memiliki korelasi negatif dan signifikan terhadap tutupan sampah.

ABSTRACT
Research has been carried out on September to December 2018 in Muara Angke mangrove area to selected birds as indicator species. Muara Angke mangrove area is one of the mangrove forest areas in Indonesia which initially had an area of 1200 ha in 1960, but the government policy that transferred the function of mangrove forests to residential settlements and ponds caused the area to decrease to 326 ha. The mangrove area has an important role for birds, as feeding grounds, nesting grounds and nursery grounds for variety of birds. The study was conducted in Hutan Lindung, Arboretum Mangrove dan Taman Wisata Alam Muara Angke and aimed to study birds as bioindicators and understand the correlation between the value of the Indicator Value and the habitat structure of the three locations. This study recorded a total of 35 bird species from all three locations. The indicator value was used to find out how the abundance of various species can be used as an indicator to determine the quality of an environment. Five species with the highest indicator value are Javan munia (Lonchura leucogastroides), Olive-backed sunbird (Cinnyris jugularis), Golden-bellied gerigone (Gerygone sulphurea), Grey heron (Ardea cinerea), and Purple heron (Ardea purpurea). Analysis of Spearman Rank correlation was carried out between tree sparrow (Passer montanus), javan munia (Lonchura leucogastroides) and golden-bellied gerigone (Gerygone sulphurea) species abundance with habitat structure data, such as canopy cover, tree species that dominated the sites, sound decibels and garbage cover. The results indicated that tree sparrow have negative but significant correlation with canopy cover"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhisma Gusti Anugra
"ABSTRACT
Taman Nasional Baluran merupakan taman nasional yang terletak di Kabupaten Situbondo Jawa Timur dan merupakan habitat alami dari Jalak putih-punggung abu. Jalak putih-punggung abu (Acridotheres tricolor Horsfield, 1821) merupakan burung berukuran sedang (23 cm) dari famili sturnidae. Populasi jalak putih umum dijumpai di savana, namun belum ada catatan mengenai populasi burung tersebut di habitat lain selain savana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan relatif dan penggunaan habitat dari populasi jalak putih-punggung abu pada beberapa habitat di Baluran. Kelimpahan relatif populasi jalak putih dihitung dengan menggunakan rumus encounter rates, sedangkan penggunaan habitat akan dianalisis dengan menggunakan PCA. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2018 di 6 habitat berbeda yaitu savana padang rumput, savana hutan, savana restorasi, hutan musim, hutan akasia, dan hutan pantai. Berdasarkan hasil perhitungan encounter rates habitat savana padang rumput memiliki nilai encounter rates tertinggi sebesar 11,16; sedangkan habitat hutan pantai menjadi habitat dengan nilai encounter rates terendah sebesar 0. Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa penggunaan habitat jalak putih-punggung abu cenderung ditentukan berdasarkan oleh struktur habitat dengan banyak Brachiaria reptans Acacia nilotica, gebang, (Corypha utan), terdapat batang pohon mati, dan pohon berdiameter besar, serta keberadaan pohon asam (Tamarindus indica) dan serasah yang sedikit.

ABSTRACT
Baluran National Park (TNB) is a national park located in Situbondo Regency, East Java one of the natural habitats of the Grey-Backed Myna. Grey-backed myna (Acridotheres tricolor Horsfield, 1821) is a medium-sized bird (23 cm) from the family sturnidae. The population of grey-backed myna is common in savannahs, but there is no record of these bird populations in habitats other than savanna. This study aims to determine the relative abundance and habitat use of grey-backed myna populations in several habitats in Baluran. The relative abundance of the grey-backed myna population is calculated using the encounter rates, while the habitat use will be analyzed using PCA. The study was conducted in October to November 2018 in 6 different habitats: grassland savannah, woodland savannah, restoration savannah, dry minsoon forest, acacia forest, and beach forest. The results showed that grassland savannah had the highest encounter rates with score 11,16; and the beach forest is a habitat with the lowest encounter rates with score 0. The results of PCA analysis show that the habitat use of grey-backed myna tends to be determined by habitat structure with the abundant of Brachiaria reptans, Acacia nilotica, gebang (Corypha utan), dead tree stem, and trees with large diameter, also a habitat with fewer tamarind trees (Tamarindus indica) and detritus."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Adinda Puteri
"Sebagai satu negara dengan aktivitas transmisi virus dengue (DENV) yang tinggi, Indonesia tercatat memiliki angka kematian (CFR) akibat infeksi DENV yang besar. Besarnya CFR dapat diatasi dengan pendeteksian dini menggunakan kit diagnostik yang pada umumnya berupa antibodi monoklonal. Akan tetapi, kit diagnostik yang berbasis antibodi monoklonal memiliki biaya produksi yang mahal, sehingga dibutuhkan alternatif lain yang lebih murah. Kit diagnostik yang berbasis antibodi rekombinan dapat dijadikan alternatif pendeteksi dini infeksi DENV. Penelitian ini bertujuan untuk memperbanyak gen rantai berat (heavy chain) dan rantai ringan (light chain) penyusun antibodi rekombinan dalam bentuk fragmen pengikat antigen (Fab) yang mampu mendeteksi protein NS1. Penelitian yang dilakukan mencakup proses sintesis cDNA dari RNA total, amplifikasi gen heavy chain dan light chain dari cDNA menggunakan metode PCR, serta kloning kedua gen tersebut ke dalam vektor kloning pTA2 menggunakan metode heat-shock. Produk PCR gen heavy chain dan light chain menghasilkan pita dengan ukuran bervariasi, yang salah satunya merupakan pita pada ukuran yang diharapkan. Sebanyak 14 koloni transforman hasil kloning masing-masing gen berhasil terseleksi dan terisolasi dari medium yang mengandung 75 µg/µl ampisilin. Hasil analisis tahap verifikasi hasil kloning menunjukkan gen heavy chain dan light chain hanya terintegrasi parsial (± 400 bp) pada vektor pTA2 dalam Escherichia coli TOP10.

As one of the countries with high dengue virus (DENV) transmission activity, Indonesia recorded has a large fatality rate (CFR) due to DENV infection. This can be reduced through early detection of the dengue using a diagnostic kit which is generally a monoclonal antibody. However, the diagnostic kits based on monoclonal antibodies have expensive production costs, so other cheaper alternatives are needed. Therefore, this study aims to multiply heavy chain and light chains genes in the form of fragmen antigent binding (Fab) recombinant antibodies capable of detecting NS1. This study involved the synthesis of cDNA from total RNA, the amplification of heavy chain and light chain genes from cDNA using the PCR method, and cloning these two genes into pTA2 vector cloning using heat-shock method. Heavy chain and light chain PCR products produce bands at various sizes, but a band at correct size was discovered. A total of 14 transformed colonies were successfully selected and isolated from a medium containing 75 µg/µl ampicillin. The results of the verification stage of cloning results showed that the heavy chain and light chain genes were partially integrated (± 400 bp) into the pTA2 vector in Escherichia coli TOP10."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanaya Subiantistha
"ABSTRACT
Indonesia merupakan salah satu wilayah endemik dari penyakit demam berdarah dengue (DBD). Negara ini memiliki jumlah infeksi dengue yang tinggi, dan terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, mulai dilakukan pengembangan diagnostik dengue untuk menekan angka kematian dari infeksi dengue tersebut. Pengembangan diagnostik dengue dilakukan untuk menghasilkan kit antibodi dengan harga terjangkau dan mudah dalam produksinya. Pengembangan tersebut dilakukan dengan mengkloning fragment antigen binding (Fab) rantai berat (HC) dan rantai ringan (LC) yang berasal dari sel hibridoma 44F. Sel hibridoma 44F diproduksi dengan induksi sel rekombinan CHO-K1 yang kemudian digunakan untuk menghasilkan anti-NS1 dari virus dengue 3 (DENV-3) yang berasal dari Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh Fab 44F HC dan LC yang telah teramplifikasi serta transforman Escherichia coli TOP10 yang mengandung Fab 44F HC dan LC. Kloning Fab 44F HC dan LC dilakukan dengan menggunakan pGEM-T Easy dan sel inang Escherichia coli TOP10 dengan teknik heat shock, kemudian Fab 44F HC dan LC diverifikasi dengan proses isolasi plasmid rekombinan, digesti plasmid rekombinan, PCR plasmid, dan sekuensing. Hasil dari kloning tersebut menunjukkan Fab 44F HC dan LC berhasil teramplifikasi dan terverifikasi dengan ukuran 650 bp dan transforman E. coli TOP10 mengandung 44F HC dan LC berhasil diperoleh. Berdasarkan hasil tersebut kloning gen rantai penyusun Fab 44F telah berhasil dilakukan dengan menggunakan plasmid pGEM-T Easy.

ABSTRACT
Indonesia is one of the endemic areas of dengue hemorrhagic fever (DHF). It has a high number of dengue infections and continues to increase every year. Therefore, the development of dengue diagnostics had been started with the aim of reducing the mortality rate of dengue infections. Dengue diagnostic development is carried out to produce antibody kits at affordable prices and are easy to produce. The development was carried out by cloning heavy chain (HC) and light chain (LC) fragments of antigen derived from 44F hybridoma cell which was then used to produce anti-NS1 from dengue virus 3 (DENV-3) originating from Indonesia. This study aimed to obtain Fab 44F HC and LC that have been amplified and Escherichia coli TOP10 transformants containing Fab 44F HC and LC. Cloning of Fab 44F HC and LC was performed using pGEM-T Easy and host cells of E. coli TOP10 with heat shock technique. Furthermore, Fab 44F HC and LC were verified by recombinant plasmid isoation, recombinant plasmid digestion, plasmid PCR, and sequencing. The results of the cloning showed Fab 44F HC and LC were successfully amplified and verified with a size of 650 bp and the E. coli TOP10 transformants containing 44F HC and LC were successfully obtained. Based on these results, the cloning of gene composing Fab chain was successfully carried out using pGEM-T Easy plasmid."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Yoshida Aussiana
"Keberhasilan deteksi tuberkulosis (TB) relatif rendah pada negara berkembang dengan beban TB tinggi akibat kurangnya akurasi diagnosis. Penegakan diagnosis yang dilakukan dengan uji BTA dan TCM sebagai metode deteksi TB baku emas memiliki kelemahan dalam hal penggunaan spesimen sputum yang kemungkinan tidak tersedia pada pasien pediatrik, serta tidak representatif terhadap infeksi Mtb di luar jaringan paru. Urin dapat menjadi kandidat spesimen alternatif dikarenakan bersifat non-invasif. Deteksi antigen Mtb dalam urin menggunakan kit diagnostik Fujifilm SILVAMP TB LAM berhasil dilakukan pada populasi TB-HIV, namun deteksi gen Mtb secara langsung dalam urin belum banyak diteliti. Metode molekuler PCR telah digunakan dalam studi diagnostik karena memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan hasil diagnosis yang akurat. Tujuan penelitian adalah melalukan uji deteksi TB pada sampel urin populasi yang telah dinyatakan TB secara bakteriologis (kelompok Definite TB) dan populasi yang didiagnosa TB secara klinis namun tidak menunjukkan hasil laboratorium TB (kelompok Clinically TB) melalui metode multiplex PCR dengan gen target ESAT6, IS6110, dan MPT64 dan mengevaluasi potensi sampel urin sebagai spesimen alternatif diagnosis TB. Nilai positivity rate yang diperoleh adalah 71,43% (10/14) pada kelompok Definite TB dan 60,71% (17/28) pada kelompok Clinically TB. Metode multiplex PCR dengan spesimen urin dapat menjadi petunjuk pada kasus TB non-paru dan populasi yang tidak dapat mengeluarkan sputum berkualitas.

Tuberculosis (TB) screening and diagnostic accuracy is relatively low in developing countries, which has contributed to the high TB burden in such regions. The diagnostic gold standard is the acid-fast bacillus (AFB) smear and GeneXpert test. A major disadvantage for both tests is the utilisation of sputum specimens, which may not be available in paediatric cases and is not representative of extrapulmonary Mtb infection. Urine may be used as an adjunct specimen because of its non-invasive nature of collection. Previous studies have focused on detecting Mtb antigens in urine using the Fujifilm SILVAMP TB LAM diagnostic kit in TB-HIV populations, however direct Mtb DNA detection has not been intensively evaluated. In recent years, PCR techniques have been widely used due to high sensitivity and specificity values which provides rapid and accurate diagnoses. Therefore, the primary objective of this is to conduct a TB detection test in urine samples of two population groups previously tested with AFB smear and GeneXpert test; (1) definite bacteriological cases (Definite TB group), and (2) clinically diagnosed cases (Clinically TB group), using multiplex PCR with target genes ESAT6, IS6110, and MPT64. Specifically, the study aims to evaluate urine as an alternative specimen and supporting tool in TB diagnostics. Observed positivity rate of urine samples was 71.43% (10/14) in the Definite TB group and 60.71% (17/28) in the Clinically TB group. Multiplex PCR using urine specimens indicates effectiveness in rapid detection of extra-pulmonary TB and sputum-scarce cases."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isty Alfiany
"Penelitian mengenai penilaian kesehatan perairan situ di Kampus Universitas Indonesia Depok dengan IBI (Index of Biotic Integrity) telah dilaksanakan di Situ Kenanga, Agathis, Mahoni, Puspa, Ulin, dan Situ Salam pada bulan Maret -- April 2016. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah IBI dapat digunakan untuk menilai kesehatan perairan Situ Kampus UI dan bagaimana kondisi kesehatan perairan Situ Kampus UI. IBI diaplikasikan berdasarkan karakter komunitas ikan yang ada. Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan metode sampling bebas menggunakan alat electrofishing gear, push net, cast net mata jaring 2,5 cm, dan lift net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IBI dapat digunakan untuk menilai kesehatan perairan berdasarkan komunitas ikan di Situ Kampus UI dengan diterapkannya beberapa modifikasi metrik. Kesehatan perairan di Situ Agathis, Mahoni, Puspa, dan Ulin tergolong sedang; kesehatan perairan di Situ Salam tergolong baik.

A research about an assesment of freshwater lakes health in University of Indonesia Campus Depok has been implemented on Kenanga, Agathis, Mahoni, Puspa, Ulin, and Salam Lakes from March to April 2016. The aim of the study is to know if IBI (Index of Biotic Integrity) can be applied on UI Campus Lakes for assess freshwater lakes health and how is the condition of freshwater health in UI Campus Lakes. IBI is applied based on character of existing fish community. Fish sampling was done by free sampling method using an electrofishing gear, a push net, a cast net [mesh 2.5 cm], and a lift net. The results showed that IBI can be used to assess freshwater health based on fish community in UI Campus Lakes by applying several metric modifications. Freshwater health on Agathis, Mahoni, Puspa, and Ulin Lakes classified as moderate/fair; freshwater health on Salam Lakes classified as good."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>