Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Gita Gloria
Abstrak :
Seturut dengan semakin maraknya pemberitaan isu global, perkembangan konsep sustainabilitas dalam rangka membantu menanggulangi kerusakan bumi masuk kedalam sektor finansial terwujud dalam bentuk indeks saham ESG. Milenial sebagai generasi yang sangat awam akan fenomena tersebut memikul beban tanggung jawab untuk turut memperbaiki dan mengikuti konsep sustainabilitas. Selain itu, milenial sebagai generasi terbesar yang juga mendominasi populasi investor di Indonesia memiliki pengaruh penting terhadap kemajuan sektor finansial. Keterkaitan keinginan generasi milenial berkontribusi dalam menjalankan sustainabilitas serta aktif dalam sektor finansial khususnya investasi menjadi benang merah bagi regulator investasi. Namun untuk lebih menarik minat investor milenial, regulator perlu mengetahui kriteria yang saat ini paling diminati oleh investor milenial di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan tabulasi silang untuk mencari kriteria ESG yang paling diminati oleh generasi milenial kemudian diolah dengan regresi logistik multinomial untuk mencari variabel yang memiliki signifikansi pengaruh terbesar terhadap pemilihan kriteria ESG. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa saat ini investor milenial Indonesia sangat meminati kriteria tata kelola perusahaan serta pengaruh rekan memiliki peran besar terhadap peminatan para investor. ......The development of the idea of sustainability to aid in reversing environmental harm has entered the financial industry as a result of the rising prevalence of global challenges in the form of the ESG stock index. The burden of obligation to advance and uphold the notion of sustainability falls on the millennial generation, which is quite unaccustomed to this problem. Additionally, millennials have a significant impact on the development of the financial industry being the largest generation and the majority of investors in Indonesia. For investment regulators, there is a connection between the millennial generation's willingness to participate in sustainability initiatives and their involvement in the financial industry, particularly in investing. Regulators must be aware of the requirements that millennial investors in Indonesia are now looking for, though, if they want to draw in more of them. Cross tabulation was used in this study to identify the ESG criteria that the millennial generation is most interested in, followed by multinomial logistic regression to identify the factors that significantly affect the choice of ESG criterion. The findings of this study also demonstrate that millennial investors in Indonesia are now extremely interested in corporate governance standards, and peer influence plays a significant role in investor interest.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldio Ramadhan Marzuki
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang bagaimana inovasi yang dilakukan oleh perusahaan startup dapat memberikan pengaruh kepada Venture Capital berminat untuk memberikan dana kepada perusahaan startup tersebut. Perusahaan startup di Indonesia saat ini banyak yang berbasis teknologi.. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan melalui Interview. Sampel penelitian ini adalah 4 perusahaan startup yang didanai oleh Venture Capital yang terdiri dari Tech in Asia, Pedals.id, Taralite, dan perusahaan yang tidak dapat disebutkan namanya (perusahaan XYZ). Interview dilakukan di berbeda waktu dan tempat oleh masing-masing narasumber dari perusahaan tersebut. Hasil penelitian yang didapat adalah jika perusahaan startup mengimplementasikan inovasinya dengan melibatkan banyak pihak di perusahaan tersebut, maka semakin tinggi juga minat dari perusahaan Venture Capital dalam memberikan pendanaan dan pendampingan manajemen berupa pemantauan dan saran yang dapat membuat perusahaan startup tersebut dapat berkembang. .....This thesis concerns analysis of the innovation process given by Indonesian Start-ups Invested by Venture Capital Firms or Angel Investor, whether or not the intention of Venture Capital invest, including the requirement from Venture Capitals to the start-ups in order to get the next stage of financing. As awareness of the importance of technology increased, many Indonesian start-ups was established, most of them are technology-based companies. These companies’ needs of funding are not something very easy to met. Therefore, approachment to Venture Capital or Angel Investor can be met as all the startups in order to develop and compete with others in long term. Innovation should be required in the process and could make a consideration for Venture Capital and Angel Investor to fund. This research uses qualitative method by conducting in-depth interviews. The unit of analysis are Indonesian start-ups funded by Venture Capıtals or Angel Investor. Object of analysis are 4 (four) Indonesian startups. Participants of the study are four representatives of four start-ups who occupy a strategic position to be able to understand the innovation process of each start-ups. We found that Indonesian start-ups financed by Venture Capıtals or angel investor implement their innovation by involving all of company’s stakeholder that can trigger willingness of Venture Capıtal or Angel Investor to give advice in all aspects.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menguji apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pada sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi (M&A). Pada penelitian ini, kinerja keuangan diukur menggunakan Current Ratio, TATO (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity), dan ROA (Return on Asset). Jangka waktu observasi adalah setahun sebelum hingga tiga tahun sesudah M&A. Kami meneliti 123 transaksi M&A yang dilakukan perusahaan publik Indonesia dalam rentang waktu antara tahun 2006-2016 dan membandingkan pengaruhnya pada tiga kelompok sektor industri yaitu kelompok sektor penghasil bahan baku, manufaktur, dan jasa non keuangan. Kami kemudian membagi semua sampel perusahaan pada dua jenis M&A yaitu M&A konglomerat dan nonkonglomerat. Uji statistik yang digunakan adalah Paired Sample t-Test dan Wilcoxon Signed Rank Test. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok sektor penghasil bahan baku, hanya TATO yang menunjukkan perbedaan signifikan saat dibandingkan antara sebelum dan sesudah M&A. Pada dua sektor lainnya, tidak terdapat perbedaan signifikan pada semua rasio keuangan. Pada jenis M&A konglomerat dan nonkonglomerat juga tidak ditemukan ada perbedaan signifikan yang konsisten pada semua rasio yang diteliti. Pada abnormal return, terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah merger pada perusahaan kelompok sektor penghasil bahan baku dan manufaktur tetapi tidak pada kelompok sektor jasa non-keuangan. ......This study analyzes whether there are differences in financial performance and abnormal returns before with after mergers and acquisitions (M&A) were carried out. In this study, financial performance is proxied by financial that includes Current Ratio, TATO (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity), and ROA (Return on Asset). The financial ratios observation period is one year before and three years in a row after mergers and acquisitions. We study 123 M&A deals initiated by Indonesian public companies from 2006 to 2016 and compare the effects between three industrial group sectors, i.e. primary sectors, industry & manufacturing sectors, and non-financial service sectors. We further divide all sample enterprises into two different types of M&A, namely conglomerate M&A and non-conglomerate M&A. The statistical test used is the Paired Sample t-Test and Wilcoxon Signed Rank Test. This study shows that in primary sectors company, only TATO show significant differences in the comparison before and after M&A. In the other two sectors, there are no significant differences in all ratios. The study also shows that there is no consistent significant result in conglomerate and non-conglomerate M&A. This study also demonstrates that there is a significant difference in abnormal return on primary and manufacture group sectors but not on non-financial sectors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffaa Dewa Al-ghiffari
Abstrak :
Studi ini meneliti hubungan antara regulasi permodalan, diversifikasi usaha, pengawasan pasar pada bank, serta remunerasi Dewan terhadap efisiensi bank di Indonesia selama periode 2013 – 2022. Sampel penelitian yang digunakan adalah 77 bank umum yang terdaftar di OJK per Februari 2023. Penelitian ini menggunakan metode SFA untuk mengestimasi skor efisiensi perbankan serta regresi data panel untuk analisis pengaruh di dalam variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukan regulasi permodalan yang diukur dengan CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi bank. Kemudian, diversifikasi usaha bank serta pengawasan pasar pada bank yang diukur dengan penggunaan auditor big 4 berdampak negatif yang tidak signifikan terhadap efisiensi bank. Terakhir, mekanisme remunerasi Dewan terbukti berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap efisiensi bank di Indonesia. ......This study examines the relationship between bank capital regulation, income diversification, market discipline to banks, and board remuneration on bank efficiency in Indonesia during the 2013 – 2022 period. The sample used was 77 Indonesian banks registered in OJK as of February 2023[d1] . SFA method was employed to estimate bank efficiency scores and panel data regression for analysis of relationships in research variables. The results showed that bank capital regulation, as measured by CAR, has a significant negative effect on bank efficiency. Bank income diversification and market discipline, as measured by the use of big 4 auditor, have an insignificant negative impact on bank efficiency. Last, the Board's remuneration mechanism was proven to have an insignificant positive effect on bank efficiency in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryn Nabiela
Abstrak :
Tenaga kesehatan mengalami tingkat stres dan kelelahan yang tinggi, yang dapat berdampak negatif terhadap well-being dan bagaimana mereka memberikan pelayanan kepada pasien. Organizational justice terbukti menjadi prediktor well-being tenaga kesehatan. Sebaliknya, hubungan antara workplace spirituality dan well-being tenaga kesehatan belum diteliti lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara workplace spirituality, organizational justice dan well-being tenaga kesehatan, serta untuk menentukan apakah employee engagement berperan sebagai mediator dalam hubungan ini. Sebuah survei cross-sectional dilakukan dengan sampel tenaga kesehatan dari sebuah rumah sakit di Jakarta. Pertanyaan mengenai organizational justice, workplace spirituality, employee engagement, dan well-being diberikan. Structural Equation Model digunakan untuk menguji model mediasi yang diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational justice berhubungan secara signifikan dan positif terhadap well-being tenaga kesehatan, sedangkan workplace spirituality tidak berhubungan secara signifikan. Selanjutnya, employee engagement memediasi hubungan antara spiritualitas tempat kerja, keadilan organisasi dan well-being, sehingga dampak positif lebih besar untuk tenaga kesehatan dengan tingkat engagement yang tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan organizational justice secara tidak langsung dapat meningkatkan well-being tenaga Kesehatan dengan meningkatkan employee engagement. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji generalisasi dari temuan ini dan untuk mengeksplorasi potensi intervensi untuk meningkatkan keadilan organisasi dalam pengaturan kesehatan. ......Healthcare workers (HCWs) experience high levels of stress and burnout, which can negatively impact their wellbeing and patient care. Organizational justice has been shown to be a predictor of HCW wellbeing. In contrast, the relationship between workplace spirituality and HCW wellbeing is less clear. The purpose of this study was to examine the relationship between workplace spirituality, organizational justice and HCW wellbeing, and to determine whether employee engagement act as mediator in this relationship. A cross-sectional survey was conducted with a sample of HCWs from a hospital in Jakarta. Measures of organizational justice, workplace spirituality, employee engagement, and wellbeing were administered. Structural equation modeling was used to test the proposed mediation model. Results indicated that organizational justice was significantly and positively related to HCW wellbeing, while workplace spirituality was not significantly related. Furthermore, employee engagement mediated the relationship between workplace spirituality, organizational justice, and wellbeing, such that the positive relationship was stronger for HCWs with high levels of employee engagement. These findings suggest that interventions aimed at improving organizational justice may indirectly improve HCW well-being by increasing employee engagement. Further research is needed to test the generalizability of these findings and to explore potential interventions for improving organizational justice in healthcare settings.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library