Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Otman Pratisto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S33623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadhu Zukhruf Janottama
"Metamarket mobil di Kota Serang merupakan perwujudan kognitif konsumen mobil di Kota Serang mengenai produk dan jasa komplementernya. Kota Serang yang berletak strategis, memiliki indikasi munculnya metamarket dalam ruang Kota Serang. Penelitian ini melihat metamarket konsumen mobil dan metamarket yang terbentuk dalam dimensi ruang di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan menggunakan pendekatan keruangan. Hasil yang diperoleh bahwa kognitif konsumen (metamarket) yang terbentuk dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang ada dalam diri konsumen dan faktor eksternal yang berasal dari lingkungan konsumen. Faktor internal yang lebih dominan menentukan bagaimana metamarket dalam pikiran konsumen adalah kemampuan konsumen dalam membeli (pendapatan) sedangkan faktor eksternal yang lebih dominan berpengaruh adalah kedekatan sosial yang dimiliki konsumen. Perwujudan metamarket mobil dalam ruang di Kota Serang terwujud secara tersebar dan terkonsentrasi di beberapa ruas jalan di Kota Serang. Ada gap (jenjang) yang terwujud antara kognitif yang ada dalam pikiran konsumen dengan realita yang terwujud di ruang Kota Serang yang terjadi akibat pergeseran kepercayaan hubungan konsumen vertikal (produsen ke konsumen) menuju horizontal (konsumen ke konsumen lain).

Serang is the prime city in Banten Province, Indonesia. Being the provincial capital city, Serang needs of valuable assets are very high. Some people tend to have precious belonging as their symbols of wealth. One of precious possessions are vehicle, such as car. This study attempt to picture consumers metamarket of cars and its complementary services. To fulfill the objective of this study, the data collected by depth interview and analyzing through spatial approach. The result showed that the ability in purchasing is the main internal factor that influence people in doing their transaction. Whereas the dominant external factor that influence people to decide the transaction is their social closeness that they have. Cars metamarket configuration in Serang City is disperse all over the city but concentrate only in several main streets. There are gaps between the cognitive mental maps of consumers and the reality in the city that caused by a shift in consumer from a vertical relationship (producers to consumers) to horizontal relationship (the consumer to other consumers). The cars and its complementary services metamarket of cognitive mental maps is better than the reality that been serve by the producers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42068
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Della Ananto Kusumo
"Penelitian ini berusaha mengupas tentang faktor yang menentukan perkembangan struktur ruang Kota Surakarta serta perubahan identitas kota setelah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Metode penelitian dilakukan dengan oral history dan studi pendekatan kearsipan, baik arsip primer, arsip sekunder maupun arsip fisik. Temuan penting dari penelitian ini yaitu faktor yang menentukan struktur ruang Kota Surakarta pada awalnya adalah kosmologi budaya. Namun pada fase selanjutnya adalah faktor politik dan geostrategis memegang peranan penting dalam merubah struktur ruang kota. Kemudian kepentingan ekonomilah yang menentukan struktur ruang Kota Surakarta. Sedangkan temuan utama dalam penelitian ini adalah pada fase stuktur kota tua, identitas Kota Surakarta pada awal berdirinya berupa kampung kecil lokasi perpindahan keraton yang melayani kerajaan induknya. Kota berkembang menjadi kota tepian sungai. Kemudian pada fase stuktur kota Indish, Surakarta berkembang menjadi kota campuran antara kota perairan dan daratan, kota mulai bergeser menjadi kota daratan. Kota Surakarta berubah fungsi menjadi kota pusat pemerintahan dan pertahanan. Setelah dibangun teknologi baru pada sarana transportasi dan utilitas, kota mulai meninggalkan hiruk-pikuk lalu lintas Bengawan Solo dan berganti ke lalu lintas daratan. Peran pusat perdagangan diambil alih oleh pasar yang berada di tengah pusat pemerintahan. Morfologi pusat Kota Surakarta menjadi lebih kompak dan (luasannya) menyempit.

This research is seeking factors that affect evolution process of urban structure of Surakarta also the changing of city identity from time to time. Research methods are oral history and archives approaching study, which consists of primary archives or physical archives. Important finding from this research is cultural cosmology as the main factor to determine the urban structure of Surakarta. However on the next phase, politics factor and geostrategic hold important role on changing the urban structure of Surakarta. At last economics factor also specify the urban structure of Surakarta. The main finding from this research is the old city phase of Surakarta's urban structure, which identify as Surakarta in early establishment. Old city phase was a small village that became keraton (palace) who served the main palace. The city evolve became riverbank city. On the phase of Indish city, Surakarta evolved from mixed city between land and water oriented became land oriented city. Surakarta changed the city function became a political capital and military city. With the new technologies for transportation and utility, the city left the bustle traffic of Bengawan Solo and changed into inland transportation. Role of the trade centre was taken over by the market in the middle of the central government. Surakarta's central morphology becomes (its range) narrows and more compact. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Aslam
"Kabupaten Lebak memiliki letak geografis unik yang dapat dijadikan kawasan pariwisata alam mulai dari bukit, sungai, gua, dan garis pantai yang panjang karena setiap objek alam dapat memiliki potensi untuk dijadikan objek wisata alam dengan nilai yang  berbeda-beda. Bentang alam sebagai sumberdaya wisata menjadi penentu ada atau tidaknya kegiatan wisata alam tersebut (Dernoi dalam Burton, 1995). Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi pariwisata alam di Kabupaten Lebak dan mengetahui hubungan antara potensi pariwisata alam dengan jumlah pengunjung. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan keruangan serta menggunakan Uji Statistik Chi Square untuk mencari hubungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi objek wisata alam di Kabupaten Lebak berdasarkan pembobotan menghasilkan sebagian besar nilai potensi objek wisata alam yang rendah. Secara spasial Kabupaten Lebak memiliki beragam objek wisata alam dan terdapat beberapa objek wisata alam yang memiliki keunikan sendiri yaitu objek wisata Pantai Langir dan objek wisata Karang Taraje, namun belum adanya pengelolaan yang baik pada fasilitas dan aksesibilitas membuat nilai potensi tetap rendah. Kedatangan wisatawan ke objek wisata alam disebabkan oleh nilai potensi objek wisata alam yang tinggi dan memiliki fasilitas yang baik. Melalui hasil uji statistik diketahui bahwa adanya hubungan yang signifikan antara potensi pariwisata alam dengan jumlah pengunjung objek wisata alam tahun 2017 di Kabupaten Lebak ditunjukan dengan objek wisata alam yang memiliki nilai tinggi mendatangkan jumlah pengunjung yang tinggi juga, dan begitu sebaliknya.

Lebak Regency has a unique geographical location that can be used as a natural tourism area starting from long hills, rivers, caves and coastlines because each natural object can have the potential to be a natural tourist attraction with different values. Landscapes as tourism resources are a determinant of the presence or absence of natural tourism activities (Dernoi in Burton, 1995). The purpose of this research is to find out the potential of natural tourism in Lebak Regency and find out the relationship between the potential of natural tourism and the number of visitors. The analytical method used is descriptive method with spatial approach and using the Chi Square Statistic Test to find relationships. The results of the study showed that the potential of natural tourism objects in Lebak Regency based on weighting produced most of the potential value of low natural tourism objects. Spatially, Lebak Regency has a variety of natural attractions and there are several natural attractions that have their own uniqueness, namely the Langir Beach tourist attraction and Karang Taraje tourist attraction, but the lack of good management of facilities and accessibility makes the potential value remains low. The arrival of tourists to natural attractions is due to the potential value of high natural tourism objects and good facilities. Through the results of statistical tests, it is known that the existence of a significant relationship between the potential of natural tourism and the number of visitors to natural attractions in 2017 in Lebak Regency is indicated by natural attractions that have high scores, bringing high numbers of visitors, and vice versa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Fajar Irawan
"Daerah penelitian mencakup DA Ci Danau yang memiliki luas 13.491 Ha. DA Ci Danau mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting dalam mendukung pembangunan ekonomi, dalam bentuk penyediaan air baku serta satu-satunya reservoir air dengan debit yang cukup diwilayah tersebut. DA Ci Danau merupakan salah satu DAS penting di Wilayah Barat Propinsi Banten. Sebagian besar perubahan tutupan lahan yang terjadi menuju wilayah terbangun, dimana luasnya bertambah dari tahun ke tahun. Untuk vegetasi (hutan) sebagian besar berubah menjadi vegetasi (non hutan). Berdasarkan hasil analisis antara perubahan tutupan lahan dengan kondisi hidrologi, ternyata perubahan tutupan lahan mempengaruhi kondisi hidrologi. Dalam hal ini berpengaruh terhadap rasio persentase MNQ terhadap curah hujan dan juga koefisien runoff. Perubahan kondisi tutupan lahan, dimana terjadi penambahan luas wilayah terbangun dan juga pengurangan luas vegetasi hutan. Hubungan yang terjadi antara wilayah terbangun dengan kondisi hidrologi yaitu semakin besar luas wilayah terbangun maka semakin besar pula koefisien runoff dan juga semakin besar luas wilayah terbangun maka semakin kecil rasio persentase MNQ terhadap curah hujan.

Areas of research include the Ci Danau Cathcment Area which has an area 13,491 ha. Ci Danau Cathcment Area has a function and a very important role in supporting economic development, in the form of raw water supply and only one water reservoir with a sufficient flow area. Ci Danau Cathcment Area is one of the important watershed in the Western Province of Banten. Most of the land cover changes that occurred toward the wake region, where the extent of increase from year to year. For vegetation (forest) is largely converted into vegetation (non-forest). Based on the analysis of land cover changes in hydrologic conditions, it turns out land cover changes affect the hydrological conditions. In this case affect the percentage ratio MNQ on rainfall and runoff coefficient. Changes in land cover conditions, the addition of an area where there has been awakened and also reduction of the forest vegetation. The relationship between the region woke up to the hydrologic conditions of the greater area woke up the greater runoff coefficient and also the greater the area woke up, the smaller the ratio of percentage MNQ on rainfall."
2010
S635
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syarif Hidayatulloh Ali
"Skripsi ini membahas tentang sebaran wilayah banjir tahun 2002,2007 dan 2008 di wilayah Rawa Buaya Jakarta Barat. Curah hujan, topografi dan penggunaanmerupakan variabel yang digunakan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan sebaran wilayah wilayah banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran banjir tahun 2002 dan 2007 hampir merata didaerah penelitian meliputi tanggul sungai, dataran banjir dan rawa belakang (back swamp), sementara pada kejadian banjir tahun 2008 sebarannya hanya meliputi dataran banjir dan rawa belakang. Variabel Curah Hujan yang paling mempengaruhi sebaran dan luas wilayah banjir di Rawa Buaya.
This research explains about the spread of flood area in 2002, 2007 and 2008 in Rawa Buaya, West Jakarta. The rainfall, topography, and land use are some variables pointed to knowing the difference and the tantamount about the spread of flood area. Research?s result shows that the spread of flood area in 2002 and 2007 nearly flat in the natural leeve, flood plain, and back swamp. While in 2008, the spread covered only in flood plain and back swamp. Rainfall variable influences more to the spread and the flood-breadth-area in Rawa Buaya."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmudanil
"Proses perambatan sinyal oleh BTS ke receiver, akan semakin baik apabila dekat dengan BTS dan tidak ada penghalang. Akan tetapi kondisi di lapangan menunjukan banyaknya penghalang baik bangunan maupun vegetasi yang membuat sinyal mengalami penurunan nilai sinyal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas sinyal dengan jarak dari BTS, Kepadatan bangunan dan penggunaan tanah. Kualitas sinyal yang diteliti adalah kualitas sinyal Telkomflexi berbasis CDMA yang berada diluar ruangan (outdorr) dengan melihat Rx, Tx dan Ec/Io.
Berdasarkan analisa spasial dan statistik, menunjukkan bahwa pengaruh jarak dari BTS terhadap kualitas sinyal terjadi di BTS Komplek Timah, Kampus UI, Juanda Depok, Depok sto dan Curug Agung, sedangkan pada BTS Beji Timur tidak terdapat hubungan antara kualitas sinyal dengan jarak dari BTS. Adapun hubungan kualitas sinyal dengan kepadatan bangunan terjadi pada semua BTS. Untuk hubungan kualitas sinyal dengan penggunaan tanah hanya terjadi di empat BTS yaitu BTS Komplek Timah, Kampus UI, Juanda Depok dan Curug Agung sedangkanpada BTS Depok sto dan Beji Timur tidak terdapat hubungan antara kualitas sinyal dengan penggunaan tanah.

Process of propagation signal from BTS to receiver, will be better if receiver near with BTS and there are no obstacle. Othrewise real condition showing that many obstacle or tree which make decrease of value signal. This research goal to know correlation signal quality with distance from BTS, building density, and land use. Signal quality which researched is Telkomflexi?s signal quality based CDMA at indorr with see Rx, Tx, and Ec/Io.
Base on spatial and statistical analysis, show that influence of distance from BTS with signal quality in BTS Komplek Timah, Kampus UI, Juanda Depok, Depok sto, Curug Agung meanwhile in BTS Beji Timur there is no correlation between signal quality with distance from BTS. Correlation wih building density happen on all BTS. Correlation signal quality with land use happen on four BTS which is Komplek Timah, Kampus UI, Juanda Depok and Curug Agung, meanwhile in BTS Depok sto and Beji Timur there is no correlation between signal quality with land use."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S33792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Sri Kusuma Dewi
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S33925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sista Zukniarani
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S33990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdausy Musa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S33571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>