Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
Andri Dwi Yulianti
"
ABSTRAKKrisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 menimbulkan dampak yang luas pada perekonomian di Indonesia. Dampak tersebut berpengaruh pada perusahaan-perusahaan publik yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kondisi financial distress sehingga menimbulkan ancaman kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi kondisi financial distress dengan menggunakan model regresi logistik. Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2017. Penelitian ini menggunakan 235 sampel dan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Cash Flow Margin dan Debt to Equity Ratio memberikan pengaruh positif dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan, sedangkan rasio Return on Asset dan Cash to Current Liabilities memberikan pengaruh negatif dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan. Terdapat 2 rasio keuangan yang memiliki pengaruh signifikan, yaitu Cash Flow Margin dan Cash to Current Liabilities, sedangkan 2 rasio lainnya yaitu Return on Asset dan Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mutiara Safira Irani
"Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 turut berdampak kepada kondisi perekonomian di Indonesia, salah satunya ancaman terjadinya kebangkrutan pada perusahaan. Penelitian mengenai prediksi terjadinya kebangkrutan (financial distress) pada awalnya hanya menggunakan rasio keuangan saja, kemudian diperluas hingga ekonomi makro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan berupa total turnover asset ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, dan return on asset serta ekonomi makro berupa Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Harga Konsumen (IHK), jumlah uang yang beredar (M2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan BI Rate terhadap probabilitas terjadinya financial distress perusahaan non – keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2017. Sampel terdiri dari 192 perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan financial distress dan non – financial distress. Data tersebut kemudian di analisis menggunakan teknik analisis regresi logistik dan data akan diolah dengan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa rasio keuangan dan ekonomi makro dapat digunakan sebagai prediktor terjadinya financial distress dengan tingkat akurasi dalam memprediksi jawaban yang benar sebesar 80,4%. Dari enam rasio keuangan hanya total turnover asset ratio, working capital to total asset ratio dan return on asset ratio yang signifikan berpengaruh terhadap financial distress. Serta, hanya dua komponen dari ekonomi makro yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari lima komponen lainnya yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress.
The economic crisis that occurred in 2008 affected Indonesia economic conditions by way of increased threat of bankruptcy. Studies prediction of financial distress are initially limited to financial ratios for determinants, however they were extend to macroeconomic variables. This study aims to analyze the effect of financial ratios that are total asset turnover ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, and return on assets also macroeconomic variables that are Gross Domestic Product (GDP), Consumer Price Index (CPI), Money Supply (M2), Indonesia Composite Index, and BI Rate on the probability of financial distress of non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2008 - 2017. The sample consisted of 192 listed companies which are categorized financially and non-financially distressed companies. Data analyzed using logistic regression analysis techniques. The results show that financial ratios and macroeconomic variables can be used as predictors of financial distress with 80.4% accuracy rate in variables. From six financial ratios only total asset turnover ratio, working capital to total asset ratio and return on asset ratio significantly affect to financial distress. Only two components out of the five macroeconomic variables that has significant effect on financial distress, namely Gross Domestic Product (GDP) and Indonesia Composite Index."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Farhan Aziz
"Literasi keuangan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam mengetahui aspek-aspek dalam bidang keuangan termasuk dengan mengelola keuangan dan investasi yang dapat dilakukan. Kemampuan yang dimiliki individu terhadap keuangan dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam mengelola keuangan mereka dan dapat mempengaruhi mereka dari terhindarnya bias yang bisa terjadi terhadap pengambilan keputusan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh dari financial literacy dan behavioral biases terhadap portfolio diversification yang dilakukan oleh investor pasar saham. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey menggunakan purposive sampling. Jumlah responden pada penelitian ini yaitu terdapat 189 orang yang didapat melalalui kuesioner online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa behavioral biases memiliki pengaruh signifikan terhadap portfolio diversification dengan pengaruh signifikan terbesar terdapat pada familiarity biases sedangkan untuk financial literacy tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap portfolio diversification. Untuk variabel kontrol yaitu sosio demografis dan ukuran portofolio memiliki pengaruh yang signifikan lebih besar saat dimasukan dalam uji kepada portfolio diversification investor pasar saham di Bursa Efek Indonesia. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengumpulkan data responden secara proporsional sesuai kategori yang diuji seperti jenis kelamin
Financial literacy is the ability that a person has in knowing aspects in the financial sector including managing finances and investing that can be done. The abilities that individuals have towards finances can influence their behavior in managing their finances and can influence them from avoiding the bias that can occur in their decision making. The purpose of this study is to analyze the effect of financial literacy and behavioral biases on the portfolio diversification of stock market investors. This study uses a quantitative approach with a survey method using purposive sampling. The number of respondents in this study was 189 people who were obtained through online questionnaires. The results of this study indicate that behavioral biases have a significant influence on portfolio diversification with the greatest significant effect on familiarity biases, while financial literacy does not have a significant effect on portfolio diversification. For control variables, socio-demographics and portfolio size have a significantly greater effect when included in the test on the portfolio diversification of stock market investors on the Indonesia Stock Exchange. For further research, it's expected that can collect data respondents proportionally according to the categories tested such as gender"
Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Felicia Jocelyn Henvi
"Keberlanjutan usaha menjadi kunci bagi bisnis untuk bertahan jangka panjang, dengan fokus pada keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui teori Triple Bottom Line (TBL). Dalam konteks industri manufaktur skala menengah besar, keberlanjutan tidak hanya menekan emisi dan pengelolaan limbah tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi, lapangan kerja, dan ekspor. Dalam mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kompetensi kewirausahaan dan perilaku inovatif dalam penyusunan tujuan strategis perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan (entrepreneurial competencies) terhadap kinerja keberlanjutan (sustainable performance) melalui perilaku kerja inovatif (innovative work behavior) sebagai variabel mediasi pada industri manufaktur skala menengah besar di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data yang dikumpulkan melalui survei kepada 174 pemilik atau manajer industri manufaktur. Metode analisis yang digunakan adalah PLS-SEM untuk menguji hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurial competencies memiliki pengaruh signifikan terhadap sustainable performance usaha baik secara langsung maupun tidak langsung melalui innovative work behavior. Perilaku kerja inovatif terbukti menjadi mediator parsial yang memperkuat hubungan tersebut.
Sustainability is key for long-term survival, focusing on balancing economic, social, and environmental aspects through the Triple Bottom Line (TBL) theory. In the context of medium to large-scale manufacturing industries, sustainability not only involves reducing emissions and managing waste but also contributes to national economic growth through increased production, employment, and exports. Achieving these goals requires entrepreneurial competencies and innovative work behavior in formulating the company’s strategic objectives. This study aims to analyze the influence of entrepreneurial competencies on sustainable performance through innovative work behavior as a mediating variable in medium to large-scale manufacturing industries in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). A quantitative approach was used, with data collected through surveys of 174 owners or managers in the manufacturing industry. The analysis method applied was PLS-SEM to examine the relationships between variables. The results show that entrepreneurial competencies significantly influence business sustainable performance both directly and indirectly through innovative work behavior. Innovative work behavior is proven to be a partial mediator that strengthens this relationship. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Felicia Jocelyn Henvi
"Keberlanjutan usaha menjadi kunci bagi bisnis untuk bertahan jangka panjang, dengan fokus pada keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui teori Triple Bottom Line (TBL). Dalam konteks industri manufaktur skala menengah besar, keberlanjutan tidak hanya menekan emisi dan pengelolaan limbah tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi, lapangan kerja, dan ekspor. Dalam mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kompetensi kewirausahaan dan perilaku inovatif dalam penyusunan tujuan strategis perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan (entrepreneurial competencies) terhadap kinerja keberlanjutan (sustainable performance) melalui perilaku kerja inovatif (innovative work behavior) sebagai variabel mediasi pada industri manufaktur skala menengah besar di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data yang dikumpulkan melalui survei kepada 174 pemilik atau manajer industri manufaktur. Metode analisis yang digunakan adalah PLS-SEM untuk menguji hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurial competencies memiliki pengaruh signifikan terhadap sustainable performance usaha baik secara langsung maupun tidak langsung melalui innovative work behavior. Perilaku kerja inovatif terbukti menjadi mediator parsial yang memperkuat hubungan tersebut.
Sustainability is key for long-term survival, focusing on balancing economic, social, and environmental aspects through the Triple Bottom Line (TBL) theory. In the context of medium to large-scale manufacturing industries, sustainability not only involves reducing emissions and managing waste but also contributes to national economic growth through increased production, employment, and exports. Achieving these goals requires entrepreneurial competencies and innovative work behavior in formulating the company’s strategic objectives. This study aims to analyze the influence of entrepreneurial competencies on sustainable performance through innovative work behavior as a mediating variable in medium to large-scale manufacturing industries in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). A quantitative approach was used, with data collected through surveys of 174 owners or managers in the manufacturing industry. The analysis method applied was PLS-SEM to examine the relationships between variables. The results show that entrepreneurial competencies significantly influence business sustainable performance both directly and indirectly through innovative work behavior. Innovative work behavior is proven to be a partial mediator that strengthens this relationship. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wulan Ningrum Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate governance struktur kepemilikan dan struktur modal terhadap agency cost pada perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 2012 Corporate governance diproksikan dengan board of commissioner size dan proporsi dewan komisaris Struktur kepemilikan diproksikan dengan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional Sedangkan struktur modal diproksikan dengan debt to asset ratio Agency cost pada penelitian ini diproksikan dengan asset utilisation ratio Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel dengan uji analisis Random Effect Model REM
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan corporate governance struktur kepemilikan dan struktur modal berpengaruh secara signifikan terhadap agency cost Selanjutnya secara parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa board of commissioner size kepemilikan manajerial kepemilikan institusional dan debt to asset ratio memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap agency cost Kata Kunci Agency cost corporate governance struktur kepemilikan dan struktur modal.
This study aims to analyze the effect of corporate governance, ownership structure, and capital structure on agency cost of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2008-2012. Corporate governance is proxied by board of commissioner size and proportion of independent commissioners. Ownership structure is proxied by managerial ownership and institutional ownership. Whereas, capital structure is proxied by debt-to-asset ratio. In this study, agency cost is measured by asset utilisation ratio. This research is a quantitative research by using panel data regression. This research is analyzed with Random Effect Model (REM).The result shows that corporate governance, ownership structure, and capital structure simultaneously have significant effect on agency cost. Furthermore, board of commissioner size, managerial ownership, institutional ownership, and debt-to-asset ratio significantly affect agency cost and have negative correlation with agency cost."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54779
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Taqiuddin Majid
"Skripsi ini membahas mengenai skema equity crowdfunding dapat menjadi alternatif pembiayaan UMKM yang telah dilegalkan oleh OJK sejak tahun 2018. Perkembangan equity crowdfunding sangat signifikan pada tahun 2020 hingga 2021, dengan persentase peningkatan investor sebesar 319,56%. Dengan adanya trust issue, penelitian ini bertujuan untuk menentukan determinan atau faktor yang menentukan minat investasi pada platform equity crowdfunding di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode SEM-PLS menggunakan SmartPLS. Secara keseluruhan, variabel network externalities, perceived informativeness, perceived accreditation, structural assurance, third-party seal, dan social interactian ties mempengaruhi willingness to invest pada equity crowdfunding. Dengan dimediasi oleh platform trust, variabel network externalities, perceived informativeness, perceived accreditation, structural assurance, third-party seal, dan social interaction ties mempengaruhi minat investasi pada platform equity crowdfunding. Dengan dimediasi oleh fundraiser trust, variabel perceived informativeness, third-party seal, dan social interactian ties mempengaruhi minat investasi pada platform equity crowdfunding.
This thesis discusses the scheme regarding equity crowdfunding which can be an alternative for MSME financing which has been legalized by the OJK since 2018. The development of equity crowdfunding is very significant from 2020 to 2021, with an increase in the proportion of investors of 319.56%. Given the existence of a trust issue, this study aims to determine the determinants or factors that determine interest in investing in equity crowdfunding platforms in Indonesia. This research was conducted using the SEM-PLS method using SmartPLS. Overall, variable network externalities, perceived informativeness, perceived accreditation, structural guarantees, third-party seals, and bonds of social interaction influence willingness to invest in equity crowdfunding. By being mediated by platform trust, variable network externalities, perceived informativeness, perceived accreditation, structural assurance, third-party seals, and social interaction ties influence investment interest in equity crowdfunding platforms. Mediated by fundraiser trusts, perceived informativeness, third-party seal, and social interaction ties variables influence investment interest in equity crowdfunding platforms."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Samuel Frederick Orginata
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel - variabel yang berpengaruh terhadap intensi penggunaan cryptocurrency pada Gen Z Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pembagian survey secara daring dengan jumlah responden sebanyak 230 responden. Penelitian ini menggunakan teori Technology Acceptance Model dengan teknik analisis deskriptif menggunakan nilai rata-rata / mean yang dijelaskan. Hasil dari penelitian ini dapat membuktikan bahwa seluruh variabel berpengaruh terhadap intensi penggunaan cryptocurrency. Variabel dengan nilai tertinggi adalah perceived risk dan juga social influence serta performance expectancy yang disebabkan karena keadaan di Indonesia sendiri terkait penggunaan teknologi yang sudah maju dan keadaan masyarakat yang up to date dengan pembahasan yang terbaru. Pada penelitian ini terdapat keterbatasan yaitu penelitian ini hanya berfokus pada Generasi Z saja dan tidak dapat mewakili keadaan di Indonesia secara keseluruhan. Penelitian ini sendiri masih jarang terlebih khususnya mengenai cryptocurrency.
This study aims to analyze the variables that influence the intention to use cryptocurrency in Gen Z Indonesia. This study used an online survey distribution method with a total of 230 respondents. This study uses the theory of Technology Acceptance Model with descriptive analysis techniques using the average / mean value described. The results of this study can prove that all variables affect the intention to use cryptocurrency. The variables with the highest scores are perceived risk, social influence and also performance expectancy due to the conditions in Indonesia itself related to the use of advanced technology and the state of society which is up to date with the latest discussions. In this study there are limitations, namely this research only focuses on Generation Z and cannot represent the situation in Indonesia as a whole. This research itself is still rare, especially regarding cryptocurrencies."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Faris Kusumajati
"Perusahaan berada dalam satu kondisi sulit keuangan atau ekonomi maka manajemen perusahaan akan melakukan berbagai tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Manajemen laba dapat dikatakan sebagai suatu tindakan korektif untuk menyelamatkan perusahaan dari dampak buruk lainnya pada saat kondisi perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Pada tahun 2013, mata uang Rupiah mengalami tingkat depresiasi terhadap dollar yang tinggi dan tingkat inflasi di Indonesia mencapai 8.39 persen. Sampai di tahun 2020, Indonesia dihadapkan dengan krisis akibat pandemi Covid-19 yang memicu ketidakpastian kondisi ekonomi Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh kondisi kesulitan keuangan perusahaan di Indonesia terhadap aktivitas manajemen laba. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh kondisi kesulitan keuanga perusahaan terhadap aktivitas manajemen laba pada perusahaan non-keuangan di Indonesia periode 2013-2020. Pada perusahaan non-keuangan di Indonesia yang memiliki modal kerja negatif memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas manajemen laba akrual dibandingkan manajemen laba riil.
Companies can experience financial distress due to internal and external factors. When the company is in difficulties because of economic conditions, the company's management will take action to overcome these conditions. Earnings management can be a corrective action to save the company from other adverse effects when the company is experiencing financial distress. In 2013, the Rupiah experienced a high rate of depreciation against the US dollar, and the inflation rate in Indonesia reached 8.39 percent. Then in 2020, Indonesia faces a crisis due to the pandemic that triggers uncertainty in Indonesia's economic conditions. The purpose of this study was to determine how the influence of the financial distress on earnings management of companies in Indonesia. This research method uses a quantitative approach. The results of the study indicate that there is an effect of the company's financial distress on earnings management activities in non-financial companies in Indonesia for the 2013-2020 period. Non-financial companies in Indonesia with negative working capital tend to carry out earnings management activities with the accrual approach compared to the real earnings management method."
Depok: Fakultas ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Rudiyanto
"Dalam menyampaikan informasi keuangan, perusahaan harus mampu mempublikasikan laporan keuangan dengan laba yang bagus untuk menarik para investor. Namun, dan praktik ini dinamakan manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh utang jangka pendek terhadap manajemen laba berbasis akrual pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel purposive sampling, dan menggunakan model statistik regresi berganda data panel. Variabel yang digunakan pada pnelitian ini, yaitu accrual earning management (AEM) sebagai variabel dependen, short-term debt (utang jangka pendek) dan square of short-term debt, serta variabel kontrol yang terdiri dari firm size, leverage, return on asset (ROA), growth opportunities, posprofit, cash ratio, dan board size. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan dan laporan tahunan pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Sampel penelitian yang digunakan terdiri dari 376 perusahan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019 dengan jumlah observasi sebanyak 1788 observasi. Hasil pada penelitian ini menunjukan pengaruh signifikan yang negatif antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual jika pada uji hipotesis menggunakan seluruh sampel penelitian. Namun hasilnya berbeda jika di uji dari setiap sektor yang ada dimana tiga sektor, yaitu barang baku, barang konsumen primer, dan transportasi dan logistik memiliki pengaruh signifikan yang negatif antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual. Berbanding terbalik dengan 7 sektor lainnya, hasilnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual. Selain itu, pengujian ini juga diukur dengan tingkat growth opportunities dimana tingkat growth opportunities tinggi memiliki pengaruh signifikan antara yang negatif manajemen laba akrual terhadap utang jangka pendek.
In conveying financial information, companies must be able to publish financial statements with good profits to attract investors. However, there are some companies that report earnings that are not in accordance with the company's financial condition and this practice is called earnings management. This study aims to measure the effect of short-term debt on accrual-based earnings management in non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. This study uses a quantitative approach with purposive sampling and uses multiple regression statistical models of panel data. The variables used in this study, namely accrual earnings management (AEM) as the dependent variable, short-term debt (short-term debt) and square of short-term debt, as well as control variables consisting of firm size, leverage, return on assets (ROA), growth opportunities, posprofit, cash ratio, and board size. The data used in this study are financial statements and annual reports on non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The research sample used consisted of 376 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period with a total of 1788 observations. The results in this study show a significant negative effect between short-term debt and accrual-based earnings management if the hypothesis test uses the entire research sample. However, the results are different when tested from each existing sector where three sectors, namely raw goods, primary consumer goods, and transportation and logistics, have a significant negative effect between short-term debt and accrual-based earnings management. In contrast to the other 7 sectors, the results do not have a significant effect between short-term debt and accrual-based earnings management. In addition, this test is also measured by the level of growth opportunities where a high level of growth opportunities has a significant effect on the negative accrual earnings management on short-term debt. Meanwhile, the low level of growth opportunities does not have a significant effect between accrual earnings management on short-term debt."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library