Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nusaibah Muthiah
"Apoteker memegang peranan yang kompleks dan sangat penting dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian pada berbagai lini seperti pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit dan di apotek atau di pemerintahan seperti di Badan POM. Apoteker dituntut untuk dapat menguasai berbagai macam kegiatan pelayanan kefarmasian, tidak hanya mengenai pengelolaan perbekalan farmasi atau pelayanan farmasi klinik. Apoteker dituntut untuk mengembangkan kompetensinya pada semua aspek. Kompetensi yang dimiliki oleh apoteker menjadi kunci sukses pelaksanaan pelayanan kefarmasian. Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan wadah pembelajaran bagi calon apoteker guna meningkatkan kompetensi apoteker. Kegiatan PKPA di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dan Apotek Kimia Farma diharapkan dapat memberikan gambaran kepada calon apoteker mengenai peranan, tugas, maupun tanggung jawab apoteker secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian.
Pharmacists serve complex and important role in the implementation of pharmaceutical services in various lines such as health services for example hospital care and pharmacy community or in government for example Badan POM. Pharmacists are required to be able to master various kinds of pharmaceutical service activities, not only regarding the management of pharmaceutical supplies or clinical pharmacy services. Pharmacists are required to develop their competence in all aspects. Pharmacists' competence is the key to the successful implementation of pharmaceutical services. Internsip program is a learning chance for prospective pharmacists to improve pharmacist competence. Internship at Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) and Apotek Kimia Farma are expected to provide an overview to prospective pharmacists regarding the roles, duties, and responsibilities of pharmacists in particular in implementing pharmaceutical services."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Husnul Azhimah
"Edukasi menggunakan video, kartu pengingat minum obat dan pesan singkat merupakan intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan menuju keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi edukasi menggunakan video, kartu pengingat minum obat dan pesan singkat terhadap kepatuhan penggunaan antihipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Tangerang Selatan-Banten. Penelitian menggunakan rancangan Randomized Controlled Trial (RCT) dengan melibatkan 160 responden, terdiri dari kelompok kontrol (80 responden) dan intervensi (80 responden). Data Kepatuhan penggobatan dan tekanan darah terkontrol dinilai dari pengisian kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan rekam medik sebelum dan setelah intervensi. Sebelum Intervensi ada perbedaan signifikan antar kelompok mengenai karakteristik demografi responden, karakteristik klinis, dan gaya hidup. Intervesi apoteker melalui video, kartu pengingat minum obat dan pesan singkat berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kepatuhan pengobatan (p:0.000) dengan kategori kepatuhan tingkat tinggi sebesar 7,5%, kepatuhan sedang sebesar 77,5% dan kepatuhan rendah sebesar 15%. Intervensi ini juga secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik (p:0.000,TDS/TDD=-15,44 mmHg/-5,12 mmHg). Pasien hipertensi mengalami 3,75 % kejadian efek samping samping obat dengan level ringan (Mild). Manifestasi efek samping yaitu sakit perut dan kelelahan serta sakit kepala.
Education using videos, medication reminder cards and text message reminder is an intervention that can be done to increase medication adherence to successful therapy. This study aims to evaluate education using videos, medication reminder cards and short messages on adherence to antihypertensive use in outpatients at the Tangerang Selatan Health Center, Banten. The study used a Randomized Controlled Trial (RCT) design involving 160 respondents, consisting of a control group (80 respondents) and an intervention group (80 respondents). Data on medication adherence and controlled blood pressure were assessed by completing the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) questionnaire and medical records before and after the intervention. Prior to the intervention there were significant differences between groups regarding the demographic characteristics of the respondents, clinical characteristics, and lifestyle. Pharmacist intervention through videos, medication reminder cards and short messages had a significant effect on increasing medication adherence (p: 0.000) with high adherence categories of 7.5%, moderate adherence of 77.5% and low adherence of 15%. This intervention also significantly reduced systolic and diastolic blood pressure (p:0.000, TDS/TDD=-15.44 mmHg/-5.12 mmHg). Hypertensive patients experienced 3.75% of side effects of drugs with mild levels (Mild). Manifestations of side effects are abdominal pain and fatigue as well as headaches. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library