Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masni Eriza
"Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membuka peluang bagi tumbuh dan berkembangnya electronic commerce. Sebagai toko buku online pertama, Amazon.com mampu menarik perhatian para pengguna internet untuk membeli buku di toko online tersebut, sehingga secara berangsur¬angsur merubah kecenderungan untuk membeli buku yang saat ini masih lebih banyak melalui toko buku biasa menjadi membeli buku dari toko online. Perubahan kecenderungan tersebut juga memaksa toko buku biasa seperti Barnes and Noble untuk juga menjual buku melalui toko online sambil tetap mempertahankan toko yang telah ada.
Perubahan kecenderungan tersebut menimbulkan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara penjual dan pembeli buku setelah kehadiran Amazon.com dibanding dengan pola hubungan pada toko biasa. Theory of Communicative Action yang dikemukakan Jurgen Haberrnas menyebut bahwa social action adalah ekspresi simbolik di mana para aktor berusaha mencapai tujuannya dengan card relating to and changing their objective, social, and subjective worlds. Teori ini dapat digunakan untuk memahami transaksi perdagangan sebagai interaksi social, Sedangkan Craig Calhoun dalam Teori Hubungan Tidak Langsung (Indirect Relationships) menyebut bahwa abad modern ditandai dengan meluasnya hubungan tidak langsung, yang antara lain disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi. Kemajuan teknologi dimaksud telah menyediakan ruang untuk penjual dan pembeli - dalam konteks penulisan ini adalah penjual dan pembeli buku pada Amazon.com - untuk melakukan transaksi sebagaimana yang lazim dilakukan pada toko buku biasa secara tidak langsung, tanpa adanya physical co presence.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi informasi telah menyediakan ruang interaksi tidak langsung bagi penjual dan pembeli buku, sehingga terlepas dari kelebihan dan kekurangannya telah terjadi kecendenmgan peralihan pola hubungan dari hubungan langsung ke hubungan tidak langsung. Namun terdapatnya kecenderungan peralihan konsumen dari belanja buku di toko buku biasa ke Amazon.com lebih disebabkan karena berbagai inovasi yang dilakukan Amazon.com sendiri, tidak sekedar hanya kenyamanan memilih dan membeli buku tanpa harus meninggalkan rumah. Teknologi adalah sarana pendukung, namun yang menentukan apakah konsumen akan beralih adalah kreatifitas penjual dalam menciptakan berbagai inovasi untuk menarik pembeli.

The rapid development of information and communication technology in the late 1990s had opened a great opportunity for businesses to conduct their transactions online. Amazon.com as one of the pioneer in business-to-consumer e-commerce and the first mover to online bookstore had quickly gained momentum and enjoyed triple-digit growth rate in its early years. In 2006 Amazon.com claimed that it had served millions of customers in more than one hundred countries.
This thesis attempts to analyze the trend in shifting of the pattern of relationship between book sellers and buyers before and after the establishment of Amazon.com. Research shows that the presence of Amazon.com has created a trend in shifting the relational patterns between book sellers and buyers from direct relationships to indirect relationships. The shift, however, was caused by the innovative and creativity of Amazon.com, along with others advantages of e-commerce. The internet technology provides opportunity and virtual space for buyer and seller to meet indirectly. But at the end, it is the business itself that counts, whether it could provide the best shopping experience for it's consumers or not."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni Mardianti
"ABSTRAK
Praktik diplomasi Amerika Serikat kepada Indonesia salah satunya
berbentuk diplomasi digital (eDiplomacy) yang terwujud melalui Twitter
atamerica. eDiplomacy yang Amerika Serikat lakukan menyasar generasi muda
pengguna media sosial karena berada dalam usia produktif dalam melakukan
kehidupan bernegara. Dalam praktik eDiplomacy terdapat penyampaian nilai-nilai Amerika (American values) dan nation branding yang Amerika Serikat lakukan kepada masyarakat Indonesia. Penelitian ini fokus pada pertanyaan (1) bagaimana eDiplomacy sebagai bentuk konsep nation branding diterapkan oleh america di Indonesia sejalan dengan poin nilai-nilai Amerika (American values) dan (2) bagaimanakah nation branding @atamerica hadir dalam bentuk citra yang ingin disampaikan oleh Amerika Serikat kepada masyarakat Indonesia? Dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian digunakan teori diplomasi publik oleh Joseph Nye, teori diplomasi digital oleh Wilson Dizard Jr., dan konsep nation branding oleh Leslie de Chernatory. Teori diplomasi publik digunakan untuk memahami konsep masuknya lembaga perwakilan Amerika Serikat di tengah masyarakat Jakarta, Indonesia. Teori diplomasi digital membantu penulis untuk memahami praktik diplomasi dalam media sosial, dan konsep nation branding berguna untuk memahami citra apa yang ingin disampaikan oleh Amerika Serikat melalui akun atamerica. Metode penelitian adalah kualitatif dengan acuan kepada Twitter milik america, dokumen resmi, dan situs berita internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun Twitter atamerica mengandung nilai-nilai Amerika (American values) dalam kontennya dan nation branding hadir untuk mempertahankan persepsi dan citra baik di masyarakat Indonesia atas Amerika Serikat

ABSTRACT
One of the form United States of Americas diplomacy practice for
Indonesia, digital diplomacy (eDiplomacy), was realized through Twitter
atamerica. eDiplomacy conducted by the United States targeting the young
generation of social media users because they are in a productive age. In practice, eDiplomacy is the delivery of American values and American nation branding to the Indonesian people. This study focuses on the question (1) how eDiplomacy as a form of the concept of nation branding applied by atamerica in Indonesia is in line with the points of American Values and (2) how does atamericas nation branding come in the form of the image that the United States wants to convey to Indonesian society. To answer the research questions, I public diplomacy theory by Joseph Nye, digital diplomacy theory by Wilson Dizard Jr., and the concept of nation branding by Leslie de Chernatory. Public diplomacy theory is used to determine the concept of the entry of representative institutions in the United States of Jakarta, Indonesia. The digital diplomacy theory will facilitate the practice of diplomacy on social media, and the concept of nation branding is useful for understanding what images the United States wants to convey through the atamerica account.
The research method is qualitative and take americas Twitter as the main
source, official documents, and internet news sites. The results of the study show that the atamerica Twitter account contains American values in its content and presents the United States good image and improve positive perceptions about the State itself in Indonesian society"
2019
T52283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adetya Sarah Widowati
"Penelitian ini bertujuan untuk menginterogasi kontribusi teoretis dan praktis dari gerakan MeToo yang muncul melalui tagar MeToo di Twitter dan beberapa artikel berita. Dengan menggunakan analisis wacana kritis dengan pendekatan Perubahan Sosial yang ditawarkan oleh Norman Fairclough, twit teratas yang berisi tanda pagar MeToo dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan dua kasus tuduhan pelecehan seksual terhadap Harvey Weinstein dan Brett Kavanaugh. Selain itu, kontribusi MeToo dalam aspek metode distribusi, partisipasi, pemikiran, dan kontinuitas gerakan juga dapat dilihat pada sejumlah artikel di media massa. Dengan kekuatan media sosial dan media massa, MeToo sebagai hashtag activism telah memotivasi jutaan perempuan Amerika untuk menyuarakan kisah mereka tentang pelecehan seksual yang sebelumnya dibungkam. Dengan mengaplikasikan gagasan Manuel Castells tentang transformasi emosi menjadi tindakan yang berperan dalam mobilisasi sosial, diskusi pada penelitian ini menemukan bahwa cerita pribadi yang dibagikan ke ruang publik telah memicu emosi para pengguna media sosial dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan. Penelitian ini lebih jauh berargumen bahwa gerakan MeToo berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran tentang relasi kekuasaan, membuat cerita para penyintas lebih didengar dan dipercaya, serta melindungi para penyintas melalui penegakan hukum. Dari beberapa kontribusi tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa gerakan MeToo akan terus tumbuh dan memberikan dampak jangka panjang terhadap gerakan perempuan di Amerika Serikat.

This study sets out to interrogate the theoritical and practical contributions of MeToo movement that emerge from MeToo hashtag on Twitter and several news articles. By using critical discourse analysis with Sociocultural Change approach offered by Norman Fairclough, the top tweets that contain MeToo hashtag were collected and analyzed by two particular sexual allegation cases against Harvey Weinstein and Brett Kavanaugh. In addition, MeToo`s contributions in the aspects of distribution method, participation, idea, and continuity of the movement can also be recognized through several articles in mass media. With the power of social media and mass media, MeToo as hashtag activism has motivated millions of American women to vocalize their silenced stories about sexual assault. Applying Manuel Castells` idea about the transformation of emotions into actions regarding social mobilization, it is found in the discussion that personal stories shared into public sphere have triggered social media users emotions and provoked them to take actions. This study further argues that the contributions of MeToo movement include raising awareness about power relations, making survivors stories more heard and believed, and protecting survivors through law enforcement. From the contributions, it suggests that MeToo movement will continuously grow and give long-lasting impacts to the womens movement in the United States."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library