Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Utomo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas naskah Kitab Takbir, khususnya takbir atau ramalan yang terdapat di dalam naskah Kitab Takbir. Data-data dalam penelitian ini diambil engan menggunakan studi kepustakaan. Data-data yang diperoleh lalu diolah dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kitab Takbir adalah karya sastra Melayu klasik yang masuk ke dalam kategori sastra kitab dan tasawuf. Di dalam Kitab Takbir terdapat empat jenis takbir atau ramalan yang masih relevan dengan kehidupan masa kini.

ABSTRACT
This thesis explain about Kitab Takbir manuscript, especially takbir or prophecy in this manuscript. The research data taken with literature method ang processed with descriptive analytical method. The result of this research shows that Kitab Takbir is classic Malay literature which categorized as sastra kitab and tasawuf. In Kitab Takbir theres four types of takbir or prophecy which still relevant in todays life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesiaa, 2011
S493
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisya Noviani
"Skripsi ini menyajikan suntingan teks dari naskah berkode Cod. Or. 1758 yang berjudul Hikayat Salman Al Farisi (HSAF). Metode yang dipakai untuk menyajikan suntingan teks dalam penelitian ini adalah metode edisi kritis untuk naskah tunggal. HSAF merupakan naskah yang disalin oleh Muhammad Daim pada tanggal 3 Desember 1825. Penelitian ini juga membahas HSAF sebagai karya sastra Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa HSAF merupakan sastra Islam yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran dalam agama Islam.

This thesis presents the text editing from manuscript that has code Cod. Or. 1758 and titled Hikayat Salman Al Farisi (HSAF). The method that utilize to present the text editing in this research is method of critical edition for single manuscript. HSAF is a manuscript which was copied by Muhammad Daim on 3rd December 1825. This research also discusses about HSAF as an Islamic literature creation. The result of this research shows HSAF is an Islamic literature which contains the lesson of Islam
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sriaji Bagus Sasongko
"Persoalan pernikahan dalam Islam merupakan masalah yang menyangkut hubungan manusia dengan sesama yang berlandas pada ketetapan hukum sesuai syariat. Penelitian ini menguraikan esensi pernikahan, makna pernikahan, hukun menikah dan syarat pernikahan bagi perempuan.

Marriage in Islam is something that relate with people to people based on syariat law. This research describes essence of marriage, meaning of marriage, and the requirement of marriage for girls or ladies."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tjiptaningrum Fuad Hasan
"Transliteration and commentary on Risalat hukum kanun, a Malay adat law written in 1854"
Depok: Yanassa, 2008
340.57 TJI r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Putrinara
"Persoalan victim blaming terhadap perempuan korban kekerasan seksual dipicu oleh stereotip tentang perempuan dalam masyarakat patriarki. Budaya patriarki mengonstruksi stereotip tentang perempuan yang menjadi dasar penilaian seorang perempuan. Cerpen “Kuping” karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie menggambarkan isu victim blaming yang dialami oleh perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan perilaku victim blaming dan diskriminasi yang terjadi pada tokoh perempuan dalam cerpen “Kuping”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa victim blaming pada perempuan korban kekerasan seksual terjadi karena masyarakat patriarkis lebih percaya dengan pernyataan dari laki-laki serta adanya stereotip tentang perempuan. Perlakuan diskriminatif yang diterima oleh perempuan korban kekerasan seksual berupa pengucilan dan pengabaian. Melalui cerpen ini, pengarang memperlihatkan bahwa victim blaming dan diskriminasi merupakan persoalan yang memberikan penderitaan bagi korban kekerasan seksual. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perempuan korban kekerasan seksual mendapatkan perlakuan diskriminasi berlapis dan masyarakat patriarkis yang tidak dapat memberikan keadilan bagi mereka. Karya ini juga menunjukkan pandangan dan kritik pengarang tentang victim blaming dan diskriminasi yang dapat menyadarkan masyarakat tentang dampak yang ditimbulkan dari persoalan sosial tersebut.
Blaming the victim towards female victim of sexual violence is stimulated by stereotypes about women in a patriarchal society. Patriarchal culture constructs stereotypes and become the basis for judging women. The short story “Kuping” by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie contains the issue of victim blaming experienced by women. This study aims to describe victim blaming and discriminatory behavior that occurs to female characters in the short story “Kuping”. This study uses a qualitative method with a sociology of literature approach. The results of this study indicate that the victim blaming towards female victim of sexual violence occurs because of patriarchal society that believes more in men and there are stereotypes about women. The discriminatory treatment received by female victims of sexual violence is exclusion and disregard. Through the short story, the author shows that victim blaming cause suffering to victims of sexual violence. From this study, it can be concluded that women victims of sexual violence receive multiple forms of discrimination and patriarchal society unable to provide justice for them. This short story also shows the author’s point of view and criticisms about victim blaming and discrimination which can raises an awareness about the impacts of these social issues.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Yayasan Naskah Nusantara (Yanassa) bekerja sama dengan the Ford Foundation, 2010
011.31 KAT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mozeea Kiara Anisa
"Babad Praya merupakan naskah klasik Lombok yang menceritakan perjuangan suku Sasak Praya untuk lepas dari kekuasaan Karangasem Bali. Tokoh penting dalam cerita ini adalah Tuan Guru Bangkol. Penelitian ini membahas Tuan Guru Bangkol sebagai representasi tokoh pejuang suku Sasak dalam Babad Praya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran Tuan Guru dalam kehidupan sosial masyarakat suku Sasak, serta berfokus pada perlawanan Tuan Guru Bangkol sebagai panglima perang Praya II pada 1891—1894. Sumber data utama penelitian ini berupa transliterasi naskah Babad Praya oleh Lalu Gde Suparman. Selanjutnya dalam mengkaji teks digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan teori representasi dari Jacob Sumardjo dan Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tuan Guru Bangkol berperan penting dalam membebaskan masyarakat Sasak Lombok dari kekuasaan Karangasem. Tuan Guru Bangkol merupakan representasi pejuang yang mempunyai peran utama dalam perlawanan rakyat Sasak terhadap Karangasem. Beliau berperan sebagai panglima perang sekaligus pemimpin tarikat qadiriyah wa naqsabandiyah bagi kelompoknya.

Babad Praya is a classic Lombok manuscript that tells the struggle of the Sasak Praya tribe to escape the rule of Karangasem Bali. An important character in this story is Tuan Guru Bangkol. This study discusses Tuan Guru Bangkol as a representation of Sasak tribal warrior figures in Babad Praya. This study aims to describe the role of Tuan Guru in the social life of the Sasak people and focuses on the resistance of Tuan Guru Bangkol as the warlord of Praya II in 1891-1894. The main source of data for this research is the transliteration of the Babad Praya manuscript by Lalu Gde Suparman. Furthermore, in reviewing the text, descriptive qualitative research methods are used with the representation theory approach of Jacob Sumardjo and Stuart Hall. The results of this study show that Tuan Guru Bangkol played an important role in liberating the Sasak community of Lombok from the rule of Karangasem. Tuan Guru Bangkol is a representative of fighters who have a major role in the resistance of the Sasak people against Karangasem. He acted as a warlord as well as the leader of the qadiriyah wa naqsabandiyah tarikat for his group."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrun Ramadhan
"Penelitian ini mengkaji reinterpretasi kepahlawanan Gatotkaca melalui alih wahana cerita wayang Hikayat Pandawa ke dalam film “Satria Dewa Gatotkaca”. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan transformasi kepahlawanan Gatotkaca serta kaitannya terhadap perkembangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan ancangan kualitatif. Data yang diambil adalah unsur naratif penting cerminan karakter asli Gatotkaca yang ditulis dengan paragraf naratif. Data diolah menggunakan teori alih wahana dan intertekstual dengan membandingkan perubahan karakter tokoh Gatotkaca. Perubahan ini lantas dilihat implikasinya terhadap perkembangan nilai-nilai di tengah masyarakat melalui sosiologi sastra. Penelitian ini menemukan bahwa Gatotkaca Hikayat Pandawa adalah pahlawan yang sempurna dengan status sosial, keilmuan, dan kehebatannya, sedangkan Gatotkaca “Satria Dewa Gatotkaca” adalah pahlawan tidak sempurna karena masalah ekonomi, keluarga, dan peran sosialnya dalam masyarakat. Pahlawan sempurna adalah cerminan masyarakat abad ke-19 yang memiliki kesederhanaan nilai baik-buruk, sedangkan pahlawan tidak sempurna adalah cerminan masyarakat modern yang memiliki kompleksitas nilai baik-buruk. Jadi, dapat disimpulkan bahwa reinterpretasi dan transformasi Gatotkaca secara langsung bersinggungan dengan perkembangan nilai yang dipengaruhi oleh sistem teknologi, sosial, dan kebudayaan yang ada di masyarakat.

This research studies the reinterpretation of Gatotkaca heroism through the ecranisation of the Hikayat Pandawa wayang story into the film “Satria Dewa Gatotkaca”. The aim of this research is to explain Gatotkaca’s heroism and its relation to the development of society. This research uses a qualitative approach. The data taken are important narrative elements that reflects Gatotkaca’s real character written in narrative paragraphs. The data is processed using the ecranisation and intertextuality theory by comparing the changes in the real character of Gatotkaca from Hikayat Pandawa and “Satria Dewa Gatotkaca”. These changes are then seen as its implications for the development of values in society through the sociology of literature. This research found that the Gatotkaca from Hikayat Pandawa is a perfect hero with high social status, knowledge, and greatness. On the other hand, Gatotkaca from “Satria Dewa Gatotkaca” is an imperfect hero because of his economy, family, and social role problem. The perfect hero is a reflection of 19th century Malay society which has a simple of values structure, while the imperfect hero is reflection of modern Indonesian society which has a complex values structure. Finally, it can be concluded that the reinterpretation and transformation of Gatotkaca is directly related to the development of existing values in society which affected by technology, social issues, and cultural issues that lived in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ragil Putra Hadi Yanto
"Penelitian ini mengkaji wacana kekuasaan kolonial Belanda dalam Surat-surat Manado 212 koleksi ANRI. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana praktik kekuasaan dikonstruksikan melalui struktur dan aspek-aspek kebahasaan dari perspektif langsung para raja di bawah Keresidenan Manado pada periode 1829–1840 M. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan langkah kerja filologi. Teks yang dianalisis (Teks 1, 2, 3, dan 4), membuktikan teks-teks tersebut menjadi teks saksi yang menghubungkan missing link dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Teks 1 menghubungkan konteks ekspedisi senjata di Kesultanan Suluk (dalam Warren, 2007); Teks 2 menghubungkan konteks pemberontakan Kerajaan Tambuku yang terafiliasi dengan Kerajaan Banggai (dalam Limbong, 2017); serta Teks 3 dan 4 menghubungkan fenomena epidemi smallpox di wilayah Buol dan Bolaang pada awal abad ke-19 (dalam Henley, 2021). Lalu, analisis lanjutan terkait wacana kritis Teun A. van Dijk pada elemen discourse structure mengungkap terjadinya dominasi Pemerintah Kolonial Belanda terhadap kerajaan-kerajaan di Keresidenan Manado yang dapat dilihat dari notions, eksordium, bingkisan, dan stempel yang hadir dalam struktur teks. Selain itu, dominasi Pemerintah Kolonial Belanda juga mereproduksi sistem pemaknaan dalam bentuk retorika (pronomina Anakda dan Ayahanda) dan gramatikal (pembentukan kalimat, pemaknaan, serta pemilihan kata).

This research examines the discourse of Dutch colonial power in Manado Letters 212 ANRI collection. This research aims to uncover the practice of power constructed through structures and linguistic aspects from the direct perspective of the kings under the Manado Residency in the period 1829–1840 AD. To achieve this goal, philological methods are used. The texts analyzed (Texts 1, 2, 3, and 4) were then found to connect the missing links between several studies that have been carried out previously. Text 1 relates to the context of weapons expeditions in the Suluk Sultanate (in Warren, 2007); Text 2 connects the context of the rebellion of the Tambuku Kingdom, which was affiliated with the Banggai Kingdom (in Limbong, 2017); while Texts 3 and 4 connect the smallpox epidemic phenomenon in Buol and Bolaang regions in the early 19th century (in Henley, 2021). Further analysis regarding Teun A. van Dijk's theory on discourse structure elements reveals the dominance of the Dutch Colonial Government over the kingdoms in the Manado Residency, which can be seen from the notions, exordium, gifts, and stamps present in the text structure. Apart from that, the domination of the Dutch Colonial Government also reproduced the meaning system in the form of rhetorical (pronouns Anakda and Ayahanda) and grammatical (sentence formation, meaning, and word choice) aspects."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pramita Nurhayati
"Terdapat banyak naskah yang dihasilkan pada zaman Melayu Klasik. Naskahnaskah tersebut ditulis dalam berbagai macam alas yang mudah lapuk, antara lain daun lontar, bambu, tulang binatang, kulit kayu, dan kertas. Melihat jenis-jenis alas naskah yang mudah lapuk dan hancur seiring pertambahan usia naskah tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan naskah dan segala pengetahuan yang terkandung di dalamnya, salah satunya dengan cara penelitian. Tulisan ini menyajikan transliterasi naskah Ambon, koleksi Bapak Wali Bangsa Amanullah, yang berjudul Hikayat Nabi Muhammad. Metode yang digunakan dalam penyajian transliterasi ini adalah metode edisi kritis yang berasal dari satu sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hikayat Nabi Muhammad merupakan bagian dari sastra Islam dan dapat digolongkan ke dalam cerita Nabi Muhammad jenis pertama (cerita yang mengisahkan riwayat Nabi Muhammad dari kelahiran hingga wafatnya). Selain itu, hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa alur masa kehidupan Nabi Muhammad yang termuat dalam tulisan Martin Lings, Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, lebih lengkap dibandingkan dengan alur masa kehidupan Nabi Muhammad yang terdapat dalam naskah Hikayat Nabi Muhammad. Dalam penelitian ini juga ditemukan adanya kekhasan penggunaan kosakata dengan dialek Ambon. Hal tersebut disebabkan naskah Hikayat Nabi Muhammad berasal dari daerah Ambon.

There were many manuscripts produced in the days of Classical Malay. The texts were written on kinds of materials which were easily weathered, such as palm leaf, bamboo, animal bones, bark, and paper. Regarding the basic characteristics of the manuscripts base which were easily weathered and destroyed by the time, there should be efforts to save the scripts including all precious knowledge written on them. One of the efforts is by doing research. This thesis presents a transliteration of Ambon manuscript which is a collection of Mr. Wali Bangsa Amanullah, entitled Hikayat Nabi Muhammad. The method that was used in presenting the transliteration is critical editions that come from one source. The results of this study indicate that the Hikayat Nabi Muhammad is parts of Islamic literature and can be classified into the story of the Prophet Muhammad, first type (which tells the story of the Prophet Muhammad from birth to death). In addition, the result also shows that the plot of the life of Prophet Muhammad that contained in the book of Martin Lings, Muhammad: Prophet's Life Stories Based on the Classical Sources, more complete than the Prophet Muhammad's life story which written in the Hikayat Nabi Muhammad. This research was also found the typical use of the vocabulary with Ambonese’s dialect. This is because obviously the manuscript comes from Ambon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S2
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>