Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Puspita Kadarman Wicaksono
"Perilaku herding terjadi ketika investor mengabaikan informasi yang dimiliki dan mengimitasi perilaku investor lainnya. Tujuan dari studi ini untuk melihat pengaruh kebijakan moneter BI dan The Fed terhadap perilaku herding di pasar modal Indonesia. Beta Herding digunakan sebagai pengukuran level perilaku herding dan VECM digunakan untuk melihat hubungan kebijakan moneter perilaku herding. Hasil studi menyatakan bahwa kebijakan moneter konvensional dan non-konvensional BI memiliki pengaruh yang kecil terhadap perilaku herding di pasar modal, sedangkan perilaku herding terjadi akibat guncangan kebijakan moneter The Fed, terutama pada periode GFC. Hal ini menggambarkan kredibilitas BI dan The Fed dalam membentuk ekspektasi dan sentimen investor.

Herding behavior occurs when investor suppressed their own information and imitate other’s action. The aim of this study is to analyze the effect of monetary policy on herding behavior in Indonesia stock market. Beta Herding was used as the measure of herding behavior and VECM was used to analyze the relationship between monetary policy and herding behavior. This study indicated that both BI monetary policy had small effect on herding behavior, while it is affected by Fed monetary policy shocks, especially on GFC period. This also capture the credibility of BI and The Fed in managing investor expectation and sentiment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florence Yeanne S.
"Proposal thesis ini membahas tentang Pengaruh Makroekonomi Terhadap Pertumbuhan Kredit Perbankan. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square yang dapat mengestimasi dampak perubahan variabel-variabel independen yaitu Inflasi, Dana Pihak Ketiga, Nilai Tukar, NPL, SBI Rate, dan PDB terhadap variabel dependen yaitu pertumbuhan kredit perbankan. Hasil yang diperoleh dari analisis ini dapat digunakan oleh pengambil kebijakan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi permasalahan ekonomi makro yang terjadi.

This thesis proposal is about the influence of macroeconomics to credit growth of banking. This research use Ordinary Last Square Method that can estimate the change of independent variable that is Inflation, DPK, Exchange Rate, Non Performing Loan, SBI Rate, and PDB to dependent variable that is credit growth of banking. The result of this research can be used by economic analyst to make the best solution that can solve economic problem."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26314
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi ada tidaknya isu kausalitas antara perkembangan sektor keuangan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor keuangan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah perbankan dan pasar modal. Berdasarkan studi literatur dilakukan uji empiris terhadap data time series dari variabel sistem keuangan (perbankan dan pasar modal) dan variabel Sejalan dengan hasil Impulse Respond Function, hasil analisa Variance Decomposition juga menunjukkan bahwa perubahan pada sektor perbankan lebih berperan dalam menjelaskan adanya perubahan pada pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan perubahan pada pasar modal.pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto). Analisa dilakukan dengan metode Vektor Auto Regression (VAR) dan VECM serta Inovation Accounting (Impulse Response dan Variance Decomposition).
Hasil uji kausalitas Granger menunjukkan adanya bi-directional causality antara pertumbuhan ekonomi dan perkembangan volume kredit perbankan, serta kausalitas satu arah antara perkembangan kapitalisasi pasar saham dan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan analisa Impulse Respond Function menunjukkan bahwa shock pada sektor perbankan maupun pasar modal memberikan respon yang positif pada pertumbuhan ekonomi, dimana shock pada sektor perbankan memberi impact yang lebih besar pada perubahan pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan shock pada pasar modal.

The objective of this paper is to investigate the causality between financial system and economic growth in Indonesia. The financial system here is focused on banking and stock market. Based on the literature we conduct an empirical test for a set of time series of financial system (banking and stock market) and economic growth (GDP), using Vector Auto Regression (VAR) and VECM as well as Innovation Accounting (Impulse Response dan Variance Decomposition).
Granger causality test shows there is a bi-directional causality between economic growth and credit from banking sector while a one way direction between stock market and economic growth. Impulse Respond Function shows that shock on banking and stock market gives a positive response on economic growth, where shock on banking sector give a bigger impact on economic growth compare to shock on stock market. In line with the result from Impulse Respond Function, Variance Decomposition also shows that variant on banking sector is more significant/important in explaining the variant in economic growth than variant on stock market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 26319
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Darma Habibillah
"ABSTRAK
Program dana penguatan modal melalui mekanisme pinjaman bagi pembudidaya ikan skala kecil di Kota Metro dilaksanakan pada tahun 2006 di mana terlihat bahwa terjadi peningkatan produksi pembudidaya ikan di Kota Metro secara signifikan tetapi dari segi pengembalian pinjaman tidak mencapai 100 % yaitu hanya sebesar 68%, hal ini lah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dana penguatan modal bagi pembudidaya ikan skala kecil di Kota Metro. Evaluasi program dana penguatan modal ini dilakukan melalui pengukuran indikator keberhasilan yang terdapat di petunjuk pelaksanaan yaitu indikator input, indikator output, indikator outcome dan indikator benefit.
Berdasarkan hasil pengukuran indikator input, output dan benefit telah berjalan dengan sesuai harapan sedangkan untuk indikator outcome masih perlu adanya perbaikan dalam perencanaan kegiatan di mana perencana kegiatan harus dapat memperhitungkan dampak jangka panjang yang terjadi dari aktifitas program yang dilaksanakan. Dari hasil penelitian, direkomendasikan beberapa kebijakan yang mungkin dapat diterapkan untuk kegiatan yang akan datang.

ABSTRACT
Program funds for capital strengthening small scale fish farmer through borrowing mechanism in metro city implemented in 2006 showed there is an increase in production of fish farmers in the City Metro significantly, but in terms of loan repayment only reach 68%. This was the reason the authors to evaluate the implementation of the program funds for capital strengthening wants small-scale fish farmers in Metro City. Evaluation program of reinforcement capital funds is done through measurement of success indicators contained in implementation of input indicators, output indicators, outcome indicators and indicators of benefit.
Based on the results of indicators measuring inputs, outputs and benefits have proceeded as expected, while for the outcome indicator is still need for improvement in the planning of activities in which the planner must be able to take into account the activities of long-term impacts resulting from the activities of the program implemented. From the results of the study, recommended are several.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar Gaffari
"Termotivasi dari laporan ketenagakerjaan yang mengungkapkan persentase NEE di Indonesia yang masih tinggi, maka dengan menggunakan data IFLS5 kami melakukan kajian terkait dampak karakteristik sosial demografi dan indikator wilayah dan pasar kerja lokal terhadap usia muda yang NEE . Kami tertarik untuk meneliti NEE sebagai populasi yang heterogen dengan cara mengelompokkannya berdasarkan atas sikap dan ketersediaan waktu dari usia muda terhadap pekerjaan (Salvà -Mut, Tugores-Ques, & Quintana-Murci, 2017)agar dapat menangkap pola kerentanan dan keputusan transisi usia muda ke pasar kerja sehingga dapat dihasilkan rekomendasi kebijakan yang tepat.
Hasil estimasi dengan multinomial logistik menunjukkan bahwa NEE carers- cared mempunyai karakteristik sebagai perempuan yang berusia muda, tingkat pendidikan rendah, berstatus sudah menikah dan berasal dari latar belakang keluarga yang kurang beruntung terkait ekonomi dan cenderung di pedesaan dengan tingkat pengangguran lokal yang tinggi. Sedangkan NEE unemployed juga mempunyai karakteristik berusia muda, tapi dominan berjenis kelamin laki-laki dengan status belum menikah dan tingkat pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan bukan NEE, selain itu kategori ini cenderung di perkotaan dan juga dipengaruhi oleh tingkat pengangguran lokal yang tinggi. Namun berbeda dengan dua kategori sebelumnya, walaupun discourage juga cenderung berusia muda, berjenis kelamin laki-laki dan tingkat pendidikan rendah, tapi usia muda ini tidak terpengaruh oleh indikator wilayah dan pasar kerja lokal. Hal ini dikarenakan kurangnya persepsi dan sikap terhadap pekerjaan.

Motivated from the employment report which reveals the still high percentage of NEE in Indonesia, by using IFLS5 data we conducted studies related to the impact of individual characteristics, education, family background and regional indicators and local labor market on NEE young age. We are interested in examining NEE as a heterogeneous population by grouping it based on attitudes and time availability from a young age to work (Salvà -Mut, Tugores-Ques, & Quintana-Murci, 2017), in order to capture patterns of vulnerability and young transition decisions to the labor market so that appropriate policy recommendations can be produced.
The estimation results with multinomial logistic show that NEE carers-cared have characteristics as young women, low education levels, married status and come from economically disadvantaged family backgrounds and tend to be in rural areas with high local unemployment rates. Whereas unemployed NEEs also have the characteristics of being young, but the dominant male sex is unmarried and the level of education is higher than non-NEE, besides this category tends to be in urban areas and also influenced by high local unemployment rates. However, it differs from the previous two categories, although discourage also tends to be young, male sex and education level low, but young age is not affected by regional indicators and the local labor market. This is due to a lack of perception and attitude towards work.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Arief Yudansha
"Permasalahan pangan yang dialami Indonesia ialah sulitnya petani pangan dalam melakukan ekspansi produksi dan mendapatkan modal kerja dari lembaga keuangan, karena komoditas pertanian dinilai sebagai komoditas yang tinggi risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pinjaman modal kerja dan faktor-faktorlainnya terhadap produksi pada sub-sektor tanaman pangan. Studi penelitian menggunakan data sekunder per kuartal dari publikasi Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia untuk menganalisa pertumbuhan sub-sektor tanaman pangan pada periode tahun 2002 hingga tahun 2016. Dengan menggunakan metode regresi linear berganda (OLS), ditemukan bahwa pinjaman modal kerja, pertumbuhan sub-sektor perkebunan, tenaga kerja sector pertanian, dan inflasi memiliki pengaruh terhadap produksi sub-sektor tanaman pangan secara signifikan.

Indonesia is currently dealing with problems in food and agricultural sector, such as product expansion for farmers and capital loan from financial institutions, because agricultural sector considered as the risky commodity. The objective of this study is to exercise the influence of capital loan and other factors of food crop production sector. Data was collected from Indonesian Statistics Agency (BPS) and Indonesian Central Bank (BI) to analyze food crops production in 2002-2016 periods. Using Ordinary Least Square regression, the main result shows that capital loan, plantation production sector, agricultural sector labor, and inflation significantly affect the food crops production in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T53453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humam Syauqi Dawa
"Kegagalan utang luar negeri yang berasal dari Thailand pada tahun 1997 berakhir dengan reformasi ekonomi besar di negara-negara Asia, bersama dengan guncangan traumatis setelah itu. Satu dekade setelah krisis keuangan Asia, krisis lain pada tingkat yang lebih besar menghantam ekonomi dunia, sebagai akibat dari pinjaman kredit yang berlebihan untuk pasar perumahan di AS, yang mengarah ke penurunan ekonomi di negara-negara besar. Kedua fenomena ini menunjukkan bahwa sistem keuangan kita saling terkait bahwa runtuhnya satu negara memengaruhi negara lain secara berurutan. Tujuan dari makalah ini ada dua. Yang pertama adalah untuk memvisualisasikan keterkaitan pasar keuangan terpilih tepat sebelum dan selama periode krisis, dan yang kedua, sebagai pelengkap, adalah untuk menganalisis fenomena dengan menggunakan analisis jaringan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mengidentifikasi negara mana dan negara tetangga yang memiliki risiko tertinggi karena keterkaitan sistem keuangan global. Dengan mengeksploitasi data pasar ekuitas untuk kedua episode krisis dan menggunakan statistik jarak dalam analisis jaringan, dengan indeks eksentrisitas khususnya, makalah ini memiliki dua temuan utama: pertama, ada dua gelombang penularan keuangan selama krisis keuangan Asia, Thailand dan Korea Selatan di periode yang berbeda; dan kedua, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa AS adalah pendorong utama penularan.

The foreign debt default originating from Thailand in 1997 ended with great economic reforms in Asian countries, along with the traumatic shocks that result. One decade after the Asian financial crisis, another crisis at a greater extent hit the world economies, as a result of excessive credit lending for housing market in the US, leading to economic downturns in major economies. Both phenomena suggest that our financial system is interconnected that a collapse of one country affects others sequentially. The aim of this paper is twofold. The first is to visualise the interconnectedness of selected financial markets right before and during crisis periods, and the second one, as a complement, is to analyse the phenomenon by using network analysis. This research is motivated by the need to identify which countries and their neighbours share the highest risk on account of the interconnectedness of global financial system. By exploiting equity market data for both crisis episodes and employing distance statistics in network analysis, with eccentricity index in particular, this paper has two main findings: first, there are two waves of financial contagion during the Asian financial crisis, Thailand and South Korea in different periods; and second, there is no evidence suggesting that the USA is the main driver of contagion.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herina Prasnawaty Dewayany
"Perubahan sistem nilai tukar yang terjadi sejak krisis ekonomi dari sistem nilai tukar mengambang terkendali ke sistem ?nilai tukar mengambang terkendali? menyebabkan volatilitas nilai tukar rupiah terhadap USD menjadi lebih besar. Volatilitas nilai tukar yang cenderung berfluktuasi ini dikhawatirkan mempengaruhi stabilitas makroekonomi antara lain inflasi, baik secara langsung maupun tidak langsung dan mempengaruhi target inflasi yang akan dicapai. Di satu sisi, sejak Juli 2005 Bank Indonesia menganut Inflation Targeting Framework (ITF) sebagai konsekuensi dari diberlakukannya UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit mengumumkan sasaran inflasi kepada publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah sehingga inflasi diharapkan terkendali. Terkait dengan hal tersebut, akan dilakukan analisis dampak fluktuasi nilai tukar rupiah pasca penerapan sistem ?nilai tukar mengambang terkendali? dan dampak penerapan kebijakan ITF terhadap inflasi di Indonesia selama periode triwulan III-1997 s.d. Triwulan II-2011. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Nilai tukar rupiah pasca penerapan sistem ?nilai tukar mengambang terkendali? berpengaruh signifikan terhadap inflasi dan berkorelasi positif. (2) Dummy Kebijakan ITF berpengaruh signifikan dalam menurunkan inflasi.

Exchange rate system changes that have occurred since August 1997 from the floating exchange rate system to flexible exchange rate system made volatility of the rupiah against the USD becomes larger. Exchange rate volatility which is feared likely to fluctuate affecting macroeconomic stability, among others, inflation, either directly or indirectly and affect the inflation target to be achieved. On the one hand, since July 2005 Bank Indonesia adopted Inflation Targeting Framework (ITF) as a consequence of the enactment of Law No.23 of 1999 concerning Bank Indonesia. With this framework, Bank Indonesia announced explicit inflation target of monetary policy to the public and directed to achieve the inflation target set by the Government so that expected inflation under control. In this regard, will be carried out analysis of the impact the exchange rate fluctuations after the application of flexible exchange rate system and the impact of the ITF policy on inflation in Indonesia during quarter III-1997 until Quarter II-2011. Results analysis indicate that (1) The rupiah after the application of flexible exchange rate system have a significant effect on inflation and positively correlated. (2) Dummy ITF policy have a significant effect in lowering inflation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29477
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Ariastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (i) bagaimana pengaruh perubahan langsung (direct pass-through) dan perubahan tidak langsung (indirect pass-through) nilai tukar rupiah per dolar AS terhadap inflasi IHK di Indonesia, (ii) besarnya derajat direct pass-through dan indirect pass-through nilai tukar rupiah per dolar AS terhadap IHK Indonesia, dan (iii) apakah penerapan kombinasi antara FFER dan kebijakan moneter ITF berpengaruh dalam mengendalikan inflasi Indonesia selama periode penerapan IT. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu selama periode 2005.7 - 2011.6 atau selama awal penerapan ITF hingga 2011.9. Model diestimasi dengan menggunakan metode Vectorautoregresion (VAR) yang terdiri atas analisis Impulse Response dan Variance decomposition.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) Variabel nilai tukar rupiah per dolar AS signifikan berpengaruh secara tidak langsung terhadap IHK di Indonesia pada derajat α=5% dan secara bersama seluruh variabel dalam model VAR berpengaruh signifikan terhadap inflasi IHK pada derajat α = 5% baik pada direct pass-through maupun indirect pass-through. (ii) Derajat pass-through Indonesia adalah rendah dan positif atau berada dalam kategori incomplete pass-through, yaitu derajat pass-through yang berada pada selang nilai 0 - 1 untuk periode 6 bulan pada direct pass-through dan sampai 24 bulan pada indirect pass-through. Incomplete pass-through mengimplikasikan bahwa perubahan nilai tukar rupiah per dolar AS tidak seluruhnya ditransmisikan ke harga konsumen di dalam negeri. (iii) Penerapan ITF yang dikombinasikan dengan FFER berpengaruh dalam mengendalikan inflasi di Indonesia selama periode penerapan ITF (2005:7-2011:6).

The objectives of this study are (i) to investigate the influernce of direct and indirest exchange rate pass-through effect of rupiah/US dollar on consumer price index in Indonesia, (ii) to determine the magnitude of the degree of pass-through for rupiah/US dollar exchange rates in Indonesia (iii) To investigate whether the application of the combination of Free Floating Exchange Rate and Inflation Targeting as a monetary policy framework has impluence on declining inflation in Indonesia during the Inflation Targeting era. The data used in this study are time series data to presents the evidence on exchange rate pass-through (ERPT) for Indonesia after the adoption of Inflation Targeting (IT) during 2005.7 - 2011.6. The model estimated by Vector autoregresion (VAR) which consist of Impulse Response dan Variance decomposition.
The results of this research show that (i) rupiah/US dollar exchange rates have significantly influenced Consumer Price Index ata  = 5% via indirect pass-through and with all the other variables used in VAR model have significantly influenced Consumer Price Index ata  = 5% via both direct pass-through and indirect pass-through. (ii) The degree of pass-through during the implementation period of IT in Indonesia is known as having incomplete pass-trhough (0 - 1), imply that prices react less proportionately to exchange shock in Indonesia. (iii) The implementation of IT during the period of 2005-2011 combined with the application of FFER during the periode of 2005:7-2011:6 has supported the achievment of inflation control in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29561
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Septi Wahyupeni
"Tesis ini membahas pengaruh privatisasi yang dilakukan oleh BUMN Farmasi di Indonesia yaitu PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT. Indofarma (Persero) Tbk terhadap kinerja keuangan dan kinerja publik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas mengalami penurunan yang tidak signifikan pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan penurunan yang signifikan pada PT. Indofarma (Persero) Tbk. Produktifitas dan Efisiensi serta level investasi pada dua BUMN Farmasi tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan solvabilitas mengalami penurunan yang signifikan pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk dan kenaikan yang tidak signifikan pada PT. Indofarma (Persero) Tbk. Indikator kinerja publik menunjukkan bahwa responden puas dengan pelayanan dan juga harga produk. Akan tetapi, soasialisasi dan corporate social resposibility tidak maksimal dilakukan. Responden menilai bahwa tidak ada pengaruh antara privatisasi dan kinerja publik.

This thesis discusses on the privatization effect regarding to financial and public performance of two pharmaceutical state-owned enterprises in Indonesia, namely PT. Kimia Farma (Persero) Tbk and PT. Indofarma (Persero) Tbk. This study is a descriptive & quantitative research. The result of this study indicate four important conclusion. First, Profitability PT Kimia Farma (Persero) has not significantly decreased, while PT. Indofarma (Persero) had a significant reduction. Second, Productivity, efficiency and level of investment of both company has increased and The solvency of PT. Kimia Farma (Persero) has significantly decreased and vice versa. Furthermore, public performance indicators have showed that the respondents were satisfied with both company`s services and product prices. However, socialization and corporate social responsibility has not been considered optimal. Respondents appraised that there is no correlation between privatization and public performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29941
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>