Ditemukan 112 dokumen yang sesuai dengan query
Rangga Satriawan Yusdantio
"Laporan magang ini membahas mengenai prosedur audit substantif yang dilakukan oleh KAP RSY terhadap akun kas dan setara kas PT SI untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023, berdasarkan kegiatan magang yang dilaksanakan selama tiga bulan di KAP RSY. Pembahasan utama pada laporan magang ini adalah evaluasi kesesuaian prosedur audit substantif yang dilakukan KAP RSY terhadap akun kas dan setara kas PT SI dengan konsep yang relevan dan standar audit yang berlaku. Prosedur audit yang dibahas adalah prosedur audit substantif yang terdiri atas prosedur analitis dan pengujian rinci atas akun kas dan setara kas PT SI. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa prosedur audit yang dilaksanakan oleh KAP RSY terhadap akun kas dan setara kas PT SI telah sesuai dengan kerangka evaluasi yang ditetapkan, yaitu konsep yang bersumber dari berbagai literatur dan standar audit yang saat ini berlaku di Indonesia.
This internship report discusses the substantive audit procedures performed by KAP RSY on PT SI's cash and cash equivalent accounts for the one-year period ending December 31, 2023, based on internship activities carried out for three months at KAP RSY. The main discussion in this internship report is an evaluation of the suitability of the substantive audit procedures performed by KAP RSY on PT SI's cash and cash equivalent accounts with relevant concepts and applicable auditing standards. The audit procedures discussed are substantive audit procedures consisting of analytical procedures and test of details of PT SI's cash and cash equivalent accounts. The evaluation results show that the audit procedures performed by KAP RSY on PT SI's cash and cash equivalent accounts are in accordance with the established evaluation framework, namely concepts sourced from various literatures and auditing standards currently applicable in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Almira Nidyartha
"Skripsi ini menganalisis efektivitas penerapan peraturan 208/PMK.03/2009 dan PER- 32/PJ/2010 mengenai angsuran PPh Pasal 25 Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu di KPP Pratama Jakarta Kelapa Gading yang mencakup efektivitas bagi Kantor Pelayanan Pajak yang diukur dari pencapaian ekstensifikasi dan intensifikasi dan Bagi Wajib Pajak yang diukur dari pencapaian asas keadilan dan kemudahan. Hasil yang ditemukan adalah sudah tercapainya pelaksanaan ekstensifikasi karena pengaruh perluasan definisi WP OPPT, tetapi peraturan ini tidak berhasil untuk meningkatkan jumlah WP OPPT baru secara rill dan signifikan, karena penambahan rill WP OPPT baru lebih dipengaruhi oleh kegiatan penyisiran, bukan karena adanya peraturan baru. Selain itu, didapatkan hasil bahwa peraturan ini akan menaikan total penerimaan pajak dari WP OPPT, walaupun penerimaan angsuran bulannya akan mengalami penurunan karena adanya penurunan tarif dari 2% menjadi 0.75%. Sedangkan pencapaian asas keadilan dan kemudahan bagi Wajib Pajak sudah tercapai dari adanya perluasan definisi, akan tetapi, perubahan besar tarif akan menyebabkan kurang bayar yang sangat tinggi yang akan memberatkan Wajib Pajak di akhir tahun yang mencerminkan ketidakadillan bagi wajib pajak dan perubahan sifat tarif tidak mengambarkan kemudahan administrasi pajak karena Wajib Pajak harus melakukan perhitungan kembali diakhir tahun. Disisi lain, ketidakwajaran besar angsuran PPh Pasal 25 dengan SPT terutang dikarenakan penetapan tarif yang bersifat flat terhadap seluruh tingkat pendapatan Wajib Pajak. Ketidakadilan ini akan meningkatkan ketidakpatuhan Wajib Pajak.
This paper analyzes the effectiveness of the application of regulation regarding installment PER-32/PJ/2010 208/PMK.03/2009 about PPh Article 25 Employers individual taxpayer in KPP Pratama Jakarta Kelapa Gading that comprises the effectiveness for the tax office measured from the achievement of extensification and intensification and for taxpayers who measured by achievement of fairness and easiness. The results found are already achieving the implementation of the extension due to influence of the expanded definition of WP OPPT, but its inefective in increasing the number of WP OPPT, because the increasing figures of WP OPPT more affected by combing activities, not because of the new regulations. In addition, the results showed that this regulation would raise the total tax revenue from WP OPPT, although monthly installment receipts will decline due to lower rates from 2% to 0.75%. While the achievement of pronciples of fairness and easiness for taxpayers have been achieved from the extension of definition, however, major changes in tarrifs will raise number of underpayment rate which will burden the taxpayer at the end of the year, thus also reflects unfairness for the taxpayer. The changing nature of the tariff does not reflects easiness of tax administration because the taxpayer must do re-calculate their tax at the end of the year. On the other hand, there is a primness difference between PPh Article 25 installments with SPT payable amount due to flat tariffs on all levels of income taxpayers. This unfairness will increase taxpayer noncompliance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Atsarina Fadhlizil Ikram
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pemberlakuan ACFTA terhadap profitabilitas nilai dan efisiensi perusahaan BUMN di Indonesia dengan menggunakan analisis regresi dengan data panel. Dengan menggunakan 11 perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008Q1 2012Q1 ditemukan bahwa pemberlakuan ACFTA berpengaruh negatif terhadap profitabilitas nilai dan efisiensi perusahaan BUMN. Profitabiltas nilai dan efisiensi perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan variabel ROA ROE ROS Tobin rsquo s Q Net Income per Employee dan Sales per Employee. Penelitian ini juga dilakukan untuk meneliti pengaruh faktor faktor eksternal dan internal perusahaan BUMN terhadap kinerja perusahaan BUMN sebelum dan setelah pemberlakuan ACFTA dan ditemukan bahwa faktor kondisi makroekonomi kompetisi pasar dan masalah keagenan corporate governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan BUMN sebelum dan setelah pemberlakuan ACFTA.
This study was conducted to analyze the effect of the implementation of ACFTA on profitability, value, and efficiency of state-owned enterprises in Indonesia, by using panel data regression analysis. By using 11 state-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2008-2012, it was found that the implementation of ACFTA negatively affect profitability, value, and efficiency of Indonesia?s state-owned companies. Profitability, value, and efficiency in this study was measured by using a variable ROA, ROE, ROS, Tobin's Q, Net Income per Employee, and Sales per Employee. This study was also conducted to investigate the influence of internal and external factors on the performance of state-owned enterprises before and after the implementation of ACFTA, and found that macroeconomic factors, market competition, and the problem of agency (corporate governance) affect the performance of state-owned enterprises before and after implementation of ACFTA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45278
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Riyan Sapoetra
"Keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan suatu tantangan bukan hanya bagi Pemerintah, tetapi juga perusahaan. Melalui Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 BUMN diwajibkan untuk membantu keberlangsungan UMKM tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa kinerja PKBL dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok dan bentuk standar akuntasi dan pelaporan keuangannya.Penelitian analisa data yang digunakan sepenuhnya menggunakan metode kualitatif, dimana data primer dan sekunder dianalisis berdasarkan peraturan perundang-undangan, fakta lapangan, dan standar yang berlaku.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa mekanisme penyaluran dan rekrutmen mitra binaan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku walaupun memiliki proses yang panjang. Sedangkan,untuk kinerja PKBL sendiri mengalami perbaikan semenjak tahun 2009 akibat dimasukkannya sistem skoring unit PKBL dalam penilaian performansi manajemen. Pada dasarnya keberpihakan PKBL terhadap kelangsungan UMKM cukup mumpuni karena PKBL sendiri tidak hanya memberikan pinjaman sebanyak maksimal 3 (tiga) kali, tetapi juga suatu bentuk pendidikan dan pelatihan.
Sustainability development of Small, Micro and Medium Enterprises (SMME) is a challenge not only for governments, but also companies. Through the Regulation of Minister of State Owned Enterprise PER-05/MBU/2007 SOE's are required to help develop SMME. This study aims to view and analyze the performance of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok PKBL Unit and forms of accounting standards and financial reporting. The study used data analysis entirely using qualitative methods, where the primary and secondary data were analyzed based on regulations, facts, and generally accepted standards. The conclusion from this study is that the mechanism for channeling and guided partner recruitment in accordance with the applicable procedures despite having a long process. Meanwhile, PKBL performance has improved since 2009 due to the inclusion of PKBL unit scoring system in the assessment of management performance. Basically alignments on survival of SMME?s are qualified for PKBL itself, does not make loans only have a maximum of 3 (three) times, but also a form of education and training."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45344
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aries Wicaksono
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis dan perancangan sistem informasi pengelolaan gedung sehingga memudahkan penyediaan informasi yang dibutuhkan secara akurat dan tepat waktu.Selain itu penelitian ini bertujuan memberikan rancangan sistem informasi pengelolaan gedung yang efisien dan efektif pada PT. Binajasa Abadikarya. Metodologi yang digunakan dalam analisis dan perancangan sistem informasi pengelolaan gedung pada PT. Binajasa Abadikarya adalah FAST (Framework for the Application System Thinking). Hasil Penelitian ini memberikan analisis dan rancangan sistem informasi pengelolaan gedung serta pertimbangan analisis keputusan dalam perbandingan sistem yang lama dengan sistem yang baru. Hasilnya secara umum bahwa sistem yang baru sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu memudahkan penyediaan informasi secara tepat waktu dan akurat
The objective of this study is to analyze dan design building management information system so that can make easier to provide needed information effectively and accurately.Beside of that, objective of this study is to give efficient and effective building management information system design at PT. Binajasa Abadikarya. Methodology that used in building management information system analysis and design at PT. Binajasa Abadikarya is FAST (Framework for the Application System Thinking). Result of this study are analysis and design of building mangement information system with considerations of decision analysis by comparing new system and legacy system. Commonly the result of decision analysis showed that new system suitable with objective of this study that is to provide needed information effectively and accurately"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33649
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Luh Rahmi Susanti
"Pertumbuhan kredit sangat terkait dengan stabilitas perekonomian negara. Kinerja variabel makroekonomi yang terdiri dari PDB, suku bunga SBI, tingkat inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan harga minyak relatif cukup baik menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Namun demikian, keadaan tersebut dianggap belum maksimal mendorong pertumbuhan kredit perbankan nasional yang diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Karena itu, pengetahuan mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan kredit perlu dipahami dan diketahui untuk antisipasi kebijakan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan kredit di masa yang akan datang. Pengaruh variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan kredit dalam penelitian ini dilakukan secara simultan dan parsial dengan menggunakan analisis statistik regresi berganda dengan mempertimbangkan periode waktu dari tahun 2002-2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel makroekonomi memberi pengaruh terhadap pertumbuhan kredit perbankan. Namun secara parsial hanya pertumbuhan PDB dan harga minyak yang signifikan memengaruhi pertumbuhan kredit. Tidak berpengaruhnya empat variabel makroekonomi lainnya menyebabkan pengaruh pertumbuhan PDB terhadap permintaan kredit kurang maksimal. Upaya untuk memaksimalkan pertumbuhan kredit perbankan, perlu mendapat dukungan sektor perbankan dan pemerintah melalui kebijakan moneter dan fiskal. Kebijakan moneter melalui penurunan BI rate belum mampu membuat perbankan menurunkan suku bunga simpanan dan pinjamannya. Dibutuhkan koordinasi antara BI dan perbankan dalam penurunan suku bunga bank dan menghindari segala bentuk kebijakan yang bersifat kontradiktif. Kebijakan fiskal perlu dikomplemen dengan minimisasi risiko dunia usaha sehingga dapat meningkatkan permintaan terhadap kredit. Pertumbuhan ekonomi berkualitas dapat dilakukan melalui pemerataan pembangunan khususnya di luar Jawa dengan memberikan fokus pada sektor riil tradable yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi saat krisis finansial global 2008-2009 sehingga kredit dapat dimaksimalkan pertumbuhannya di sektor tersebut.
The growth on credit loan is closely related to the stability of the country's economy. The performance of macroeconomic variables of GDP, the SBI rate, inflation, money supply, exchange rate of rupiah against US dollar, and oil prices is appropriate enough to maintain the stability of Indonesian economy. However, this situation does not encourage national bank credit growth that expected to create the quality of economic growth. Therefore, knowledge about the effect of macroeconomic variables on the growth of credit needs to be understood in order to generate the policies to increase loan growth in the future. The impact of macroeconomic variables on credit growth in this study was conducted simultaneously and partially using multiple regression analysis by considering the time frame of 2002 to 2009.The results of this study indicated that macroeconomic variables influence on the growth of bank credit simultaneously. However, partially only GDP growth and oil prices were significantly influence credit growth. Due to non-significantly impact of the rest of macroeconomic variables, the impact of GDP growth on credit loan was not maximally. Efforts to maximize the growth of credit need the support from banking sector and the government through the implementation of monetary and fiscal policy. Monetary policy through a reduction in BI rate was not able to reduce the banks interest rates for loan and saving. The coordination between the Central Bank and the general bank is necessary to lower interest rates and to avoid any kind of contradictory policies. The fiscal policy need to be complemented with the policies to minimize the business risk in order to speed up the demand of credit. The quality of economic growth (growth with equity) can be generated through spatial equity development especially outside of Java by focusing on tradable-real sector development which receives substantial impact during the global economic crisis of 2008-2009."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33225
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Cecep Setiana Yusuf
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34674
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Diana Frederica
"Aset Tetap merupakan modal kerja yang sangat penting, yang perlu dikelola dengan baik. Tidak hanya perawatan secara fisik saja, tetapi juga pengelolaan informasi mengenai aset-aset tersebut agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang baik. Ancaman-ancaman yang mungkin terjadi pada pengelolaan aset dapat diminimalkan dengan perancangan suatu sistem informasi yang baik dan yang terus menerus dikembangkan. Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi pada karya akhir ini adalah metode FAST (Framework for the Application of System Thinking).
Fixed Assets is a very important working capital, which need to be managed properly. Not only physical care, but also the management of information of those assets cam be used as a basis for good decision making. Threats that may occur in the management of assets can be minimized by designing a good information system and a continuously developed. The methodology used in the design of information systems in this thesis is the FAST Method (Framework for the Application of System Thinking)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T34680
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Imelda Kurnia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kualitas akrual dan kualitas pengungkapan sebagai faktor risiko informasi dalam menjelaskan variasi time-series pada return saham portofolio. Dalam penelitian ini digunakan regresi time series pada excess return dengan menambahkan faktor kualitas akrual dan kualitas pengungkapan ke dalam Fama-French Three Factors Model. Sampel yang digunakan adalah perusahaan pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kualitas akrual dan kualitas pengungkapan merupakan faktor risiko informasi yang signifikan dalam model asset pricing. Hubungan antara kualitas akrual dan kualitas pengungkapan bersifat positif yang berarti perusahaan yang memiliki kualitas akrual yang baik juga memiliki kualitas pengungkapan yang baik. Selain itu, hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa kualitas akrual dan kualitas pengungkapan merupakan faktor risiko informasi yang bersifat subsitusi dalam menjelaskan variasi time-series pada return saham portofolio.
This study aims to examine the relationship between the quality of accrual and the quality of disclosure as a information risk factor in explaining the time-series variation in stock return portfolios. This study used the time series regression on excess return by adding accrual quality factor and disclosure quality factor to the Fama-French Three Factor Model. The sample used were companies on the Indonesian Stock Exchange manufacturing industry in 2006 - 2012. This study concludes the quality of accruals and the quality of disclosure are both significant information risk factors in asset pricing model. This study finds a positive relation between the quality of accrual and the quality of disclosure have a positive nature which means that firms with good quality of accruals also have good quality of disclosure. Furthermore, the research also finds that the quality of accrual and the quality of disclosure act as a substitute information risk factors in explaining time series variation on the stock return portfolios."
2014
S54122
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gavrilo Firman Martin
"
ABSTRAKpenelitian ini mengangkat tema terkait hubungan antara jenis industri dan pengungkapan risiko litigasi. Perusahaan yang tergolong dalam sektor teknologi atau bidang terkait cendurung memiliki kemungkinan untuk mengungkapkan risiko litigasi. Disertakan juga berbagai variabel kontrol untuk menghitung probabilitas pengungkapan risiko litigasi pada jangka panjang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang tergolong dalam sektor teknologi atau bidang terkait memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam mengungkapkan risiko litigasi daripada bidang lainnya. Selain itu, semakin banyak jumlah aset perusahaan pada tahun sebelumnya, semakin tinggi kemungkinan perusahaan untuk mengungkapkan risiko litigasi.
ABSTRACTThis study discusses the relationship between' industrial classification and corporate litigation risk exposure. The technology sector companies tend to disclose litigation risk. There are also controlling variables that are inserted to count the probability of the conipanies to disclose litigation risk in the long term.The Result showed that the technology sector companies an) more probable to disclose litigation risk than companies of other sectors. Also, the more assets the company has in the previous yeil, the more probable said company to disclose litigation risk."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61517
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library