Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laila Zahira Fatin
"Terpilihnya Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 menimbulkan kontroversi. Qatar di mata dunia masih sering dilabeli dengan citra yang konservatif dan intoleran. Tidak hanya itu, Qatar juga menerima berbagai isu, kritik, dan framing negatif dari berbagai pihak yang semakin memperburuk citra negaranya. Di tengah hal tersebut, sosok Jungkook kemudian muncul dan terpilih bersama dengan Fahad Alkubaisi untuk menyanyikan lagu tema Piala Dunia Qatar 2022. Timbul pertanyaan, mengapa Piala Dunia yang dilaksanakan pertama kali di negara Qatar ini justru untuk pertama kalinya pula dimeriahkan oleh artis yang berasal dari negara Korea Selatan? Tujuan penelitian adalah meneliti faktor atas dipilihnya Jungkook untuk menyanyikan lagu tema Piala Dunia Dreamers sebagai studi kasus atas proses hibridisasi budaya dan diplomasi lunak yang terjadi di Qatar. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi citra negara ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka berupa artikel jurnal, buku, maupun media. Pemilihan Jungkook dipengaruhi oleh kuatnya efek Korean Wave di Qatar dan dunia. Efek tersebut serta supremasi yang dimiliki Jungkook diperlukan Qatar untuk memberi citra positif bagi negaranya selama ajang Piala Dunia. Kehadiran Jungkook sebagai figur non-lokal yang berkolaborasi dengan artis lokal memberikan gambaran Qatar sebagai negara yang tidak konservatif melainkan terbuka, toleran, dan mendukung koeksistensi antarbudaya. Pengaruh besar yang dibawa oleh Jungkook dapat dilihat dari respons positif yang diberikan masyarakat dunia terhadap lagu Dreamers hingga digelarnya Festival Musik Korea pertama di Qatar

Qatar, being chosen to host the WC, caused some controversies. This country is still often labelled with the image of conservatism and intolerance. Not only that, Qatar also encountered various issues, criticisms, and negative framings from various parties which further worsened the country's image. In the midst of this, Jungkook then appeared and was chosen, together with Fahad Alkubaisi, to sing the Qatar 2022 World Cup theme song. The question arises, as to why is the World Cup, which was held for the first time in an Arabic country, also enlivened up by a singer from South Korea? The aim of the study is to examine the factors in the choosing of Jungkook to sing the World Cup theme song Dreamers as a case study of the process of culture hybridization and soft diplomacy that occurred in Qatar. In addition, this research also explains how these things affected the image of this country. The method used in this research is descriptive-qualitative. Data was collected through literature study in the form of journal articles, books and media. Jungkook's selection was influenced by the strong effect of the Korean Wave in Qatar and the world. This effect and the supremacy that Jungkook has are needed by Qatar to give a positive image for this country during the World Cup. The presence of Jungkook as a non-local figure collaborating with local artist illustrates Qatar as a country that is not conservative but rather open, tolerant and supports intercultural coexistence. The great influence brought by Jungkook can be seen from the positive response that the world community gave to the song Dreamers until the holding of the first Korean Music Festival in Qatar"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fauziah
"Artikel ini membahas sejarah dan proses Islamisasi  pada masyarakat Badui, khususnya di kampung Sukamaju Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak-Banten. Penelitian ini menjelaskan bagaimana masuknya Islam di Badui, proses dakwah Islam di kampung Sukamaju, dan tokoh dai yang melakukan Islamisasi di kampung Sukamaju. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan studi pustaka dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data lapangan  melalui wawancara, observasi dan partisipasi, untuk memperoleh gambaran masyarakat Muslim Badui. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa masuknya Islam di Badui terjadi pada masa Sultan Maulana Hasanuddin pada abad ke-16. Masuknya Islam di kampung Sukamaju disebarkan oleh K.H Zainuddin Amir. Proses dakwah Islam yang dilakukan oleh K.H. Zainuddin Amir yaitu melalui kegiatan pengajian rutin yang diadakan pada setiap malam jumat dan jumat pagi dihadiri oleh bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak. Khusus untuk mualaf Baduy diadakan pada malam jumat di kediaman K.H. Zainuddin Amir. Proses dakwah yang dilakukan yaitu dengan pemberian materi tentang keagamaan, mulai dari tata cara berwudu, salat, hafalan surat-surat pendek, kemudian diberikan pengetahuan tentang hukum Islam, pembinaan lingkungan dan pola hidup sehat.
This article discusses the history and process of Islamization in Badui communities, spesifically in Sukamaju, Leuwidamar, Lebak-Banten. This research explains how the start of Islam in Badui, the process of Islamic dakwah in the village of Sukamaju, and figures of the dai who carried out Islamization in Sukamaju. The method used in this study is a qualitative method with literature study and field research. The results of this study found that the start of Islam in Badui occurred in the era of Sultan Maulana Hasanuddin in the 16th century. The start of Islam in Sukamaju was spread by K.H. Zainuddin Amir. The process of Islamic dakwah carried out by K.H. Zainuddin Amir through routine activities which are held on Thursday night and Friday morning. These activities are attended by adults and children. Especially for Badui mualaf there is a regular recitation on Thursday night at the K.H residence. Zainuddin Amir. The process of dakwah is carried out by giving lecture of religion, including the procedures for wudu, salat, reading the holy quran, given knowledge about Islamic law, and development of environment and healthy lifestyle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Raihan Ramadhan Budiarto
"Penelitian ini membahas tentang Pondok Pesantren Turki `Sulaimaniyah` di Jakarta. Penulis tertarik dengan pesantren tersebut karena keberadaan pesantren itu di tengah kota Jakarta dan menerapkan tradisi kebudayaan Turki. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan (field research), dengan teknik observasi dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori lima elemen dasar pesantren dari Zamakhsyari Dhofier. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Pesantren Sulaimaniyah didirikan oleh Sulaiman Hilmi Tunahan KS untuk mempertahankan agama Islam dari rezim sekuler Kemal Atartuk. Pesantren Sulaimaniyah menerapkan Kebudayaan Turki dalam mendidik para santrinya. Dalam hal kebudayaan unsur bahasa Turki, cara menghafal Al Quran metode Utsmani serta pelestarian kitab klasik yang berasal dari Turki merupakan unsur yang penting. UICCI merupakan lembaga yang memfasilitasi penyebaran agama Islam di luar diaspora Turki, dengan sistem manajemen modern yang berprinsip top down secara hierarki. Dengan demikian maka penelitian ini menyimpulkan bahwa Pesantren Sulaimaniyah berasal dari Turki telah dapat diterima di Indonesia, walaupun pesantren Sulaimaniyah menerapkan budaya Turki namun elemen pesantren Sulaimaniyah juga memiliki elemen yang sama dengan pesantren yang ada di Indonesia.

This research discusses the `Sulaimaniyah` Turkish Islamic Boarding School in Jakarta. The author is interested in the pesantren because of the existence of the pesantren in the middle of Jakarta and implements Turkish cultural traditions. The research method used is a field study (field research), with observation and interview techniques. The theory used is the theory of the five basic elements of the Islamic boarding school from Zamakhsyari Dhofier. The results of this study found that the Sulaimaniyah Islamic Boarding School was founded by Sulaiman Hilmi Tunahan KS to defend Islam from the secular regime of Kemal Atartuk. The Sulaimaniyah Islamic Boarding School applies Turkish Culture in educating its students. In terms of cultural elements of the Turkish language, how to memorize the Al Quran, the Ottoman method and the preservation of classical books from Turkey are important elements. UICCI is an institution that facilitates the spread of Islam outside the Turkish diaspora, with a modern management system with a hierarchical top down principle. Thus, this study concludes that the Sulaimaniyah Islamic boarding school originating from Turkey can be accepted in Indonesia, although the Sulaimaniyah Islamic boarding school implements Turkish culture, the elements of the Sulaimaniyah pesantren also have the same elements as the pesantren in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Nur Adilah
"Kondisi perempuan sebelum adanya organisasi Aisyiyah di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Perempuan pada saat itu masih mengalami keterbelakangan, tidak terdidik serta awam dalam pemahaman agama. Maka kehadiran Aisyiyah membawa perubahan bagi perempuan hampir di seluruh Indonesia. DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah dimana organisasi Aisyiyah menebarkan kiprahnya. Penelitian ini membahas sejarah Aisyiyah DKI Jakarta, peran Aisyiyah terhadap perempuan muslim di DKI Jakarta, serta faktor pendukung dan penghambat Aisyiyah di DKI Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik wawancara serta observasi laporan kegiatan dan data - data primer lainnya. Landasan Teoritis yang digunakan pada penelitian ini adalah pemberdayaan terhadap perempuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Aisyiyah DKI Jakarta telah melakukan pemberdayaan perempuan muslim di DKI Jakarta pada beberapa bidang, yaitu: peningkatan literasi, kesejahteraan, perlindungan, serta pengembangan diri. Pemberdayaan ini tidak lepas dari dukungan Muhammadiyyah sebagai organisasi induk yang terus berusaha meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat. Pemberdayaan ini lah yang menjadikan eksistensi Aisyiyah di DKI Jakarta mendapat dukungan dari berbagai pihak hingga saat ini karena manfaat yang terasa di masyarakat khusunya perempuan muslim. Selain itu, terdapat beberapa penghambat dalam organisasi Aisyiyah DKI Jakarta, antara lain: minimnya SDM, kurangnya sinergisitas antara pimpinan pusat dan cabang Aisyiyah DKI Jakarta, serta kurang profesionalnya kader Aisyiyah.

The condition of women before the existence of the Aisyiyah organization in Indonesia was still quite apprehensive. Women at that time were still underdeveloped, uneducated and ignorant in understanding religion. So Aisyiyah's presence brought change for women in almost all of Indonesia. DKI Jakarta is one of the areas where the Aisyiyah organization spread its work. This study discusses the history of Aisyiyah DKI Jakarta, the role of Aisyiyah towards Muslim women in DKI Jakarta, as well as the supporting and inhibiting factors for Aisyiyah in DKI Jakarta. The method used in this study is qualitative with interview techniques and observation of activity reports and other primary data. The theoretical basis used in this study is the empowerment of women. The results of this study indicate that Aisyiyah DKI Jakarta has empowered Muslim women in DKI Jakarta in several areas, namely: increasing literacy, welfare, protection, and self-development. This empowerment cannot be separated from the support of Muhammadiyah as the main organization which continues to increase awareness for the community. It is this empowerment that makes Aisyiyah's existence in DKI Jakarta receive support from various parties to date because of the benefits felt in society, especially Muslim women. In addition, there are several obstacles in the DKI Jakarta Aisyiyah organization, including: the lack of human resources, the lack of synergy between the central leadership and the DKI Jakarta Aisyiyah branch, and the lack of professionalism of Aisyiyah cadres."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaikha
"Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat terbesar di Indonesia. Tarekat ini merupakan univikasi dari dua tarekat, yaitu Qadiriyah dan Naqsyabandiyah. Tarekat ini menyebar ke wilayah Sumatera hingga Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam. Kota Batam merupakan kota yang berdampingan dengan Malaysia dan Singapura, perhatian yang lebih dari pemerintah terhadap kondisi keislaman di Kota Batam semakin menjadikan kota modern ini sebagai kota yang Islami. Keadaan seperti ini berpengaruh terhadap penyebaran Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Kota Batam dengan salah satu amalannya yaitu zikir sebagai hal yang utama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi zikir tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Kota Batam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang sumber datanya melalui data primer, yaitu dengan melakukan wawancara dan observasi ke lapangan serta didukung dengan data sekunder untuk penunjang penelitian. Peneliti menggunakan teori tentang tarekat untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zikir dari tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Kota Batam memiliki peran dalam memperbaiki kebiasaan yang buruk, menjadi teman saat hati gelisah, dan mengajarkan hati untuk lebih ikhlas.

The Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Order is one of the largest congregations in Indonesia. This tarekat is a unification of two tarekats, namely the Qadiriyah and the Naqsyabandiyah. This tarekat spread to the Sumatra region to the Riau Archipelago Province, especially Batam City. Batam City is a city that is side by side with Malaysia and Singapore, more attention from the government towards the Islamic condition in Batam City is increasingly making this modern city an Islamic city. This situation has influenced the spread of the Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Order in Batam City with one of its practices, namely remembrance as the main thing. This study aims to describe the implementation of the Qadiriyah wa Naqsyabandiyah recitation in Batam City. This type of research is a qualitative research with a case study approach where the data source is primary data, namely by conducting interviews and field observations and supported by secondary data to support the research. Researchers use the theory of tarekat for this study. The results showed that remembrance of the Qadiriyah wa Naqsyabandiyah congregation in Batam City has a role in correcting bad habits, being a friend when the heart is anxious, and teaching the heart to be more sincere."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zainab Aqilah Hady
"Film "Farha" adalah karya sutradara Darin J. Sallam dari Yordania, dirilis pada 2021, yang mengisahkan tragedi Nakbah tahun 1948 di Palestina melalui sudut pandang tokoh utama, Farha. Film ini berhasil menyampaikan pesan telah mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu Best Feature Film di Malmo Arab Film Festival, Best Youth Feature Film di Asia Pacific Screen Awards, dan menjadi pemenang pada kompetisi Red Sea International Film Festival. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teori strukturalisme yang digunakan untuk meneliti mengacu pada teori strukturalisme Christian Metz dan teori psikoanalisis mengacu pada teori psikoanalisis Sigmund Freud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti tokoh dan penokohan dalam film Farha dengan menggunakan pendekatan strukturalisme dan psikoanalisis. Melalui penelitian ini diharapkan agar pembaca dapat memahami film Farha dengan lebih holistik sehingga menambah wawasan dalam meneliti film sebagai karya sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Farha lebih dipengaruhi oleh dorongan tak sadar (Id) untuk bertahan hidup, sementara karakter pendukung seperti ayah Farha, Farida, Syaikh, Saleh, Paman Farha, Nasser, Tentara Palestina, dan Israel lebih dipengaruhi oleh mekanisme Ego dan Superego dalam menghadapi kompleksitas situasi cerita.

"Farha" is a film directed by Darin J. Sallam from Jordan, released in 2021, which depicts the tragedy of the 1948 Nakba in Palestine through the perspective of the main character, Farha. The film successfully conveys its message and has received several awards, including Best Feature Film at the Malmo Arab Film Festival, Best Youth Feature Film at the Asia Pacific Screen Awards, and emerged as the winner in the Red Sea International Film Festival competition. This research utilizes a qualitative descriptive method. The structuralism theory employed in this study refers to Christian Metz's structuralism theory, while the psychoanalysis theory refers to Sigmund Freud's psychoanalysis theory. The objective of this research is to analyze the characters and characterization in the film "Farha" using the approaches of structuralism and psychoanalysis. Through this research, readers are expected to gain a more holistic understanding of the film "Farha," thus enriching insights into the study of film as a literary work. The findings of the research reveal that the character of Farha is more influenced by unconscious impulses (Id) to survive, while supporting characters such as Farha's father, Farida, Syaikh, Saleh, Uncle Farha, Nasser, Palestinian Soldiers, and Israel are more influenced by the mechanisms of Ego and Superego in facing the complexity of the story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Hazimah Fithriyyah
"Film merupakan salah satu media yang dapat menyampaikan pesan atau merepresentasikan sesuatu. Film horor menjadi film yang menampilkan hal-hal yang ditakuti oleh manusia yang salah satunya yaitu makhluk supernatural atau gaib. Dalam mayarakat Uni Emirat Arab, jin dikenal sebagai makhluk supernatural atau gaib yang memiliki kekuatan dan banyak cerita tersendiri. Kemunculan film Djinn (2013) buatan Uni Emirat Arab menjadi salah satu upaya pereprsentasian dari sosok jin berdasarkan kepercayaan maupun cerita yang ada di masyarakat Uni Emirat Arab. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu elaborasi yang didukung dengan teori representasi dari John Fiske yang terdiri dari tiga level kode yaitu realitas, representasi, dan ideologi. Tujuannya adalah untuk menampilkan bagaimana representasi jin yang ada di dalam film serta alasan pemberian judul Djinn pada film tersebut. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa perepresentasian sosok jin yang ada di dalam film dibuat berdasarkan kepercayaan maupun urband legend atau cerita yang ada di masyarakat Uni Emirat Arab, demikian pula penamaan Djinn dalam judul yang sesuai berdasarkan dengan alur cerita yang ada di dalam film dan kepercayaan agama Islam terhadap jin selaku agama mayoritas di Uni Emirat Arab.

Film is one of the media that can convey a message or represent something. Horror films are films that display things that are feared by humans, one of which is supernatural or supernatural beings. In the United Arab Emirates society, jinn are known as supernatural or supernatural beings who have powers and many stories of their own. The appearance of the film Djinn (2013) made by the United Arab Emirates is one of the efforts to represent the figure of a genie based on beliefs and stories that exist in the people of the United Arab Emirates. The method used in this research is elaboration which is supported by the representation theory of John Fiske which consists of three levels of code, namely reality, representation, and ideology. The aim is to show how the representation of the genie in the film and the reason for giving the title Djinn to the film. The results of this paper indicate that the representation of the genie figure in the film is made based on beliefs or urban legends or stories that exist in the people of the United Arab Emirates, as well as the naming of Djinn in the appropriate title based on the storyline in the film and Islamic religious beliefs. against the jinn as the majority religion in the United Arab Emirates."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Izhhar Jaka Ramadhani
"Perubahan iklim telah menjadi isu global yang genting. Isu tersebut mendorong para pemangku kepentingan untuk berpindah kepada opsi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Lembaga swadaya masyarakat (LSM), khususnya LSM lingkungan, memegang peran penting dalam advokasi lingkungan, tidak terkecuali di negara-negara Arab. Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara yang relevan untuk diteliti dikarenakan transformasinya dalam beberapa dekade menuju era globalisasi, serta tingkat modernitasnya yang tinggi. Penelitian ini akan mengkaji tentang Emirates Environmental Group (EEG), salah satu LSM lingkungan di UEA. Artikel ini akan membahas peran, strategi, dan pencapaian EEG dalam usahanya mengadvokasikan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi pustaka. Artikel ini menggunakan teori LSM Lingkungan Princen. Studi ini menemukan bahwa upaya EEG berfokus pada isu-isu lingkungan seperti pemanfaatan sumber daya dan pengelolaan limbah. Karena reputasinya, EEG terakreditasi secara internasional. Dalam menjalankan misinya, EEG memiliki strategi bermitra dengan korporasi, pemerintah dan publik UEA. Strategi lain yang digunakan EEG adalah kampanye melalui program aksi dan edukasi. Melalui strategi tersebut, EEG telah mengurangi kerusakan lingkungan secara lokal, dan dalam prosesnya, membantu membimbing masyarakat UEA untuk menjadi lebih sadar akan lingkungan.

Climate change has become a critical global issue. It has encouraged stakeholders to opt for environmentally friendly and sustainable choices. Non-governmental organizations (NGOs), especially environmental NGOs, play an important role in environmental advocacy, and Arab countries are no exception. The United Arab Emirates (UAE) is a relevant country to study due to its transformation in the decades leading to the era of globalization, as well as its high level of modernity. This study will examine the Emirates Environmental Group (EEG), an environmental NGO in the UAE. This article will discuss EEG’s role, strategy, and achievements of its efforts to advocate for the environment. This study uses qualitative methods with literature study techniques. This article uses Princen's Environmental NGOs theory. The study found that EEG's efforts focused on environmental issues such as utilization of resources and waste management. Due to its reputation, EEG is internationally accredited. In carrying out its mission, EEG has a strategy of partnering with corporations, governments and the UAE public. Another strategy used by EEG is campaigning through action and education programs. Through those strategies, EEG has mitigated environmental damage locally, and in the process, helped guide the people of the UAE to become more environmentally conscious."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Miura Sekar Nurindra
"Artikel ini membahas tentang pariwisata halal di Uni Emirat Arab (UEA). Negara UEA adalah salah satu anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mendapat peringkat ke-5 sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia pada 2019. Sebagai negara di kawasan Timur Tengah, dengan mayoritas penduduk beragama Islam, bukankah kehalalan tidak perlu dinyatakan lagi? Demikian pertanyaan yang mendasari penelitian ini. Dengan menggunakan penelitian kualitatif melalui studi pustaka, artikel ini menjelaskan konsep pariwisata halal dalam perspektif UEA, potensi pariwisata yang dikembangkan dan penerapan pariwisata halal di UEA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengembangan pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pariwisata halal di UEA merupakan konsep standardisasi pelayanan dan sarana dalam menarik wisatawan muslim mancanegara. Adapun potensi yang dikembangkan adalah warisan kebudayaan Islam dalam kemasan modernitas.

This article discusses halal tourism in the United Arab Emirates (UAE). The UAE is a member of the Organization of Islamic Cooperation (OIC) which is ranked 5th as the world's best halal tourism destination in 2019. As a country in the Middle East region, with the majority of the population being Muslim, doesn't halal need to be declared again? These are the questions that underlie this research. By using qualitative research through literature study, this article explains the concept of halal tourism in the UAE perspective, the tourism potential that is developed and the application of halal tourism in the UAE. The theory used in this research is the tourism development theory. The results show that the concept of halal tourism in the UAE is a concept of standardization of services and facilities in attracting foreign Muslim tourists. The potential to be developed is Islamic cultural heritage in the packaging of modernity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khofifah Khairyah
"Café Rumi adalah suatu komunitas Sufi yang menyajikan potret dakwah untuk mewadahi masyarakat perkotaan yang sebagian besar mengalami problematika dalam aspek spiritualitas. Komunitas di Café Rumi Jakarta memiliki pengaruh terhadap peningkatan rohani para anggota komunitas dan pengunjungnya. Penelitian ini akan membahas tentang analisis penerapan metode Sufi healing dalam kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data, kemudian memaparkan dalam bentuk narasi berdasarkan data wawancara, observasi yang telah diperoleh dan dilengkapi dengan dokumentasi berupa foto, dan agenda kegiatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk penerapan metode Sufi Healing melalui pelaksanaan kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tiga kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta yaitu Dzikir Khwajagan, kajian al-Qur’an dan tasawuf, dan Whirling Dervishes. Dari ketiga kegiatan tersebut terindikasinya elemen-elemen metode Sufi Healing.

Café Rumi is a Sufi community that presents a portrait of da'wah to accommodate urban communities, most of whom experience problems in the spiritual aspect. The community at Café Rumi Jakarta has an influence on the spiritual uplift of community members and visitors. This study will discuss the application of the Sufi Healing method in community activities at Café Rumi Jakarta. The research method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach, namely by analyzing the data, then describing it in the form of a narrative based on interview data, observations that have been obtained and equipped with documentation in the form of photos, and an agenda of activities. This study aims to determine the form of the application of Sufi Healing through the implementation of community activity programs at Café Rumi Jakarta. In this study, it was found that there were three community activities at Café Rumi Jakarta, namely Dhikr Khwajagan, study of the Koran and Sufism, and Whirling Darwis. From the three activities, the elements of the Sufi Healing method are indicated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>