Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Wahyuni R. Kamah
Abstrak :
Nyamuk Aedes aegypLi merupakan vektor demam berdarah yang tersebar luas, terutama di perkptaan n Pengendalian populasi larva /le. aegypti dengan menggunakan ikan predator telah lama diketahui. Suatu penelitian deskriptif eksperimental tentang kemampuan makan ikan ApLocheilus panchax (Cypr inodontidae ) j CoLisa Ictlia ( Anaban t idae ), dan Poecilia. r&ticuLctta (Poecilidae) telah dilakukan di laboratorium. Metode pengamatan adalah pengamatan secara langsung, yaitu melihat jumlah larva yang dimangsa/ikan/hari selama 4 hari. Banyaknya ulangan untuk setiap jenis ikan adalah 10 kali. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Terdapat perbedaan kemampuan memangsa larva pada ketiga jenis ikan yang diamati; (2) C. Lalia adalah pemangsa larva yang rakus, diikuti oleh A. panchax, dan terakhir P. reticulata; (3) Pada ikan A. panchax dan P- reticulata terdapat korelasi positif antara rata-rata panjang total tubuh dengan jumlah larva yang dimangsa/ikan/hari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Puty Yousnelly
Abstrak :
ABSTRAK
Nyamuk Culex guinquefasciatus Say merupakan vektor dari filariasis bankrofti. Pengendalian vektor penyakit tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pengendali hayati, seperti kapang Metarhiziwn anisopliae (Metsch.) Sorok. Untuk mengetahui kemampuan H. anisopliae dalam mengendalikan populasi pradewasa Cx. quinguefasciatus telah dilakukan percobaan (0,029; 0,057; 0,114; 0,229; 0,457) mg/cm' kapang pada media beras sebagai perlakuan terhadap larva-larva nyamuk instar III di laboratorium. Metode pemberian kapang terhadap larva nyamuk dilakukan dengan menggunakan eara konidium terapung (floating). Fengamatan kematian nyamuk pradewasa dilakukan dari 10 hari pertama (I) sampai dengan 10 hari keenam (VI). Fengaruh peinberian H. anisopliae dengan media beras sebagai pembawa menyebabkan kematian pradewasa Cx. quinquefasciatus. Pada pengamatan I, dari uji analisis probit dihasilkan LD 50 = 0,085 mg/cm 2 dan LD 90 1,078 mg/cm2 . Pada pengainatan-pengamatan selanjutnya terjadi penurunan kematian pradewasa Cx. quinquefasciatus. Adanya kematian nyainuk pradewasa sampai dengan pengamatan VI menunjukkan persistensi dari H. anisopliae selaina percobaan dilakukan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hario Kurniadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31125
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library