Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salma Amellia Nuraini
"Dalam perkembangannya di masa kini, video game kerap memasukkan unsur-unsur kebudayaan dalam permainannya sebagai bagian dari konten promosi budaya ataupun konten atraktif yang dapat menarik perhatian para pemain game. Seperti video game Genshin Impact yang memasukan unsur-unsur kebudayaan beberapa negara populer pada negara-negara fiksinya, seperti Mondstadt sebagai representasi budaya Jerman, Liyue sebagai representasi budaya Cina, dan Inazuma sebagai representasi budaya Jepang. Penelitian ini berfokus pada analisis representasi budaya Ainu yang ada di Pulau Tsurumi, Inazuma dalam video game Genshin Impact. Penelitian ini metode kualitatif analitik melalui observasi pada video game dan studi studi pustaka untuk mengetahui budaya Ainu pada Genshin Impact dan dianalisis bentuk representasi budayanya berdasarkan teori representasi reflektif. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah adanya representasi budaya Ainu pada konten, nama, benda, fitur dan nama-nama tempat di Pulau Tsurumi, Inazuma dalam video game Genshin Impact, yaitu Maushiro, Kanna Kapatcir, “Pirika cikappo kapatcir-kamui”, serta nama-nama tempat yang ada di Pulau Tsurumi, seperti Oina Beach, Moshiri Ceremonial Site, Chirai Shrine, Mt. Kanna, Shirikoro Peak, Autake Plains, Wakukau Shoal yang mengandung unsur kebudayaan Ainu, Jepang.

In today's video games development, developers often include cultural elements in their games as part of promotional content to attract players. As an example, video game Genshin Impact includes cultural elements of several popular countries in its fictional countries, such as Mondstadt as a representation of German culture, Liyue as a representation of Chinese culture, and Inazuma as a representation of Japanese culture. This study will focus on analyzing the representation of Ainu culture in Tsurumi Island, Inazuma in the Genshin Impact video game. This study uses an analytical qualitative method through observation of video games and literature studies to find out the Ainu culture in Genshin Impact and analyze the form of cultural representation based on reflective representation theory. Based on the results of this study, there are representations of Ainu culture in the contents, names, objects, features and place names on Tsurumi Island (Genshin Impact). Those representations are Maushiro, Kanna Kapatcir, "Pirika cikappo kapatcir-kamui", as well as the names of places on Tsurumi Island, such as Oina Beach, Moshiri Ceremonial Site, Chirai Shrine, Mt. Kanna, Shirikoro Peak, Autake Plains, Wakukau Shoal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ramadhani
"Penelitian ini membahas intertekstualitas yang ada di antara serial anime Bungo Stray Dogs (2016) dan novel Ningen Shikkaku「人間失格」(1948) karya Dazai Osamu. Kemudian, latar belakang dari adanya hubungan di antara kedua karya sastra tersebut akan dianalisis dengan mengambil sudut pandang sang pengarang serial Bung? Stray Dogs, yaitu Kafka Asagiri. Penelitian ini menggunakan konsep intertekstualitas yang dikembangkan oleh Julia Kristeva dan Michael Riffaterre untuk menganalisis data, yaitu konsep yang mengemukan bahwa sebuah karya pasti memiliki hubungan dengan karya lainnya. Dengan menggunakan metode analisis intertekstualitas yang disampaikan oleh Julia Kristeva, analisis dilakukan dengan berfokus kepada salah satu karakter di kedua karya, yaitu Oba Yozo dari Ningen Shikkaku dan Dazai Osamu dari Bungo Stray Dogs. Baik melalui visualisasi maupun dialog antar tokoh, peneliti menemukan adanya tanda-tanda intertekstualitas di antara kedua karya yang sebagian besar ditunjukkan melalui kebiasaan yang dimiliki kedua karakter. Lebih jauh lagi, ditemukan juga perbedaan-perbedaan di antara intertekstualitas yang telah ditemukan. Penelitian ini menemukan intertekstualitas yang tidak utuh atau parsial dalam Bungo Stray Dogs yang ditunjukkan dengan penggambaran karakter Dazai Osamu yang tidak sepenuhnya sama dengan Oba Yozo. Melalui penelaahan dari sudut pandang pengarang, diketahui bahwa intertekstualitas tersebut dihadirkan untuk menghormati sastrawan-sastrawan besar yang dijadikan sebagai referensi dengan cara menggambarkan mereka sebagai karakter yang memiliki kehidupan yang lebih baik. Di sisi lain, sastrawan besar tersebut juga dipandang perlu untuk ditampilkan sebagai sosok-sosok yang dapat lebih diterima dalam budaya populer kontemporer.

This research examines the intertextuality between the anime series Bungo Stray Dogs (2016) and the novel Ningen Shikkaku「人間失格」(1948) by Dazai Osamu. Subsequently, the background of the relationship between the two literary works will be analyzed from the perspective of the author of Bung? Stray Dogs, Kafka Asagiri. This study utilizes the concept of intertextuality developed by Julia Kristeva and Michael Riffaterre to analyze the data, which is a concept that suggests that a work inevitably has connections with other works. By employing the method of intertextual analysis presented by Julia Kristeva, the focus is placed on one character from each work, namely Oba Yozo from Ningen Shikkaku and Dazai Osamu from Bungo Stray Dogs. Through both visual and dialogue analysis, the researcher discovers signs of intertextuality between the two works, primarily demonstrated through shared characteristics and habits of the two characters. Furthermore, differences in the identified intertextuality are also found. This research reveals a partial or incomplete intertextuality in Bung? Stray Dogs, as evidenced by the portrayal of Dazai Osamu, which is not entirely identical to Oba Yozo. From the author's perspective, it is understood that this intertextuality is presented to pay homage to renowned writers used as references by depicting them as characters with improved lives. Additionally, these acclaimed authors are also portrayed as figures that can be more accepted in contemporary popular culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Yulia Ananda
"Penelitian ini membahas tentang analisis Komunikasi Nonverbal Kinesik Dalam Vlog YouTube Channel: Kimono Mom. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan jenis-jenis serta makna dalam vlog Kimono Mom. Penelitian ini menggunakan teori nonverbal kinesik Harumi Aqui untuk mengkaji makna gestur atau kinesik dalam Vlog YouTube channel: Kimono Mom. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari YouTube channel Kimono Mom yang diunggah pada tahun 2019-2022 dan dapat diakses melalui aplikasi YouTube. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinesik atau gestur dapat ditemukan dalam vlog YouTube: Kimono Mom yang terdiri dari Moe, Moto dan Sutan menggunakan kinesik anak dan juga kinesik umum. Data yang dimiliki dalam jurnal ini ada 18, empat di antaranya termasuk jenis kinesik atau gestur khusus anak-anak dan 15 data jenis kinesik yang bersifat umum. Selain itu, adanya fungsi komunikasi nonverbal sebagai pengganti verbal dan memperkuat makna ketika berkomunikasi antara lain; fungsi repeating (Repetisi), fungsi complementing (Komplemen), dan fungsi substituting (Substitusi).

This study discusses the analysis of Kinesics Nonverbal Communication YouTube Channels in Vlogs: Kimono Mom. This study aims to identify and explain the types and meanings in Kimono Mom vlogs. This study uses Harumi Aqui's kinesics nonverbal to examine the meaning of gestures or kinesics in the Vlog YouTube channel: Kimono Mom. The research method used is a qualitative descriptive method. The data source used in this study was taken from the Kimono Mom YouTube channel which was uploaded in 2019-2022 and can be accessed through the YouTube application. From the results of the analysis, it can be said that kinesics or gestures can be found in the YouTube vlog: Kimono Mom which consists of Moe, Moto, and Sutan using children's kinesics and general kinesics. There are 18 data held in this journal, four of which include types of kinesics or special gestures for children and 15 types of kinesic data that are general. In addition, the existence of nonverbal communication functions as a substitute for verbal and strengthens meaning when communicating, among others; repeating function, complementing function , and substituting function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Fadhillah
"Konstitusi Jepang yang disahkan pada tahun 1947 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, terutama Pasal 9 yang bernuansa pasifisme. Beberapa yang menolak mengatakan bahwa pasal tersebut menghalangi Jepang sebagai negara normal sedangkan yang mendukung beralasan bahwa pasal tersebut melindungi Jepang dari perang selama tujuh puluh tahun terakhir. Shinzo Abe, Perdana Menteri terlama Jepang sekaligus termasuk yang kontra Pasal 9, mempunyai ambisi untuk melakukan amendemen konstitusi di periode terakhir dia menjabat. Namun, langkah tersebut tidak mudah karena terhalang oleh ideologi pasifisme yang kuat, persyaratan amendemen yang berat di parlemen, dan pandemi yang melanda. Untuk melewati halangan itu, Abe melakukan komunikasi politik yang bernada persuasif agar masyarakat mendukungnya. Sayangnya, komunikasi yang dilakukan Abe saat masa pandemi sering ditanggapi negatif. Hingga akhir masa jabatannya, Konstitusi Jepang masih tetap utuh. Penelitian ini akan membahas komunikasi politik yang Abe gunakan dalam periode terakhirnya, tantangan yang menyebabkan sulitnya terjadi amendemen, dan dampak dari komunikasi politik yang Abe lakukan. Penulis menggunakan metode penelitian sejarah dalam menganalisis masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat masalah amendemen konstitusi dari sudut pandang para pendukung amendemen. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan, upaya komunikasi politik yang dilakukan Abe masih kurang maksimal.

The Japanese constitution, which was passed in 1947, raised pros and cons in society, especially Article 9 which has a pacifist nuance. Some objected to saying that the article precluded Japan from being a normal country. While those who support it argue that the article protects Japan from war for the last seventy years. Shinzo Abe, Japan's longest-serving prime minister and one of those against Article 9, has ambitions to amend the constitution in his last term in office. However, the move was not easy because it was hindered by a strong pacifist ideology, heavy amendment requirements in parliament, and the pandemic that hit. To overcome this obstacle, Abe carried out persuasive political communications so that the public would support him. Unfortunately, the communication that Abe made during the pandemic was often received negatively. Until the end of his term, the Constitution of Japan remained intact. This study will discuss the political communication that Abe used in his last period, the challenges that made the amendments difficult, and the impact of Abe's political communication. The author uses historical research methods in analyzing this problem. This study aims to look at the issue of constitutional amendments from the point of view of the proponents of the amendments. The results of this study reveal that Abe's political communication efforts are still not optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farell Navarro Rustantara
"Penelitian ini membahas makna metafora yang terdapat dalam lirik lagu pada Extended Play “月 姫 –A piece of blue glass moon—" oleh Reona. Dengan menggunakan metode analisis metafora Knowles dan Moon, penelitian ini mengkaji dua puluh tujuh metafora dari sumber data lagu yang memiliki judul 生命線 (Seimeisen), ジュブナイル (Juvenile), dan Believer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu makna dan jenis-jenis metafora yang terdapat dalam lagu-lagu tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari semua metafora yang telah dianalisis menggunakan teori metafora Knowles dan Moon, jenis metafora yang paling sering digunakan adalah jenis metafora kreatif. Makna metafora yang terdapat di dalam lagu ini lebih mudah dipahami dengan menggunakan konteks Visual novel ‘Tsukihime –A piece of blue glass moon-“ karena banyaknya metafora kreatif yang terdapat dalam lagu-lagu tersebut.

This study discusses the metaphorical meaning contained in the song lyrics in the Extended Play “月姫 –A piece of blue glass moon-“ by Reona. By using Knowles and Moon's metaphor analysis method, this study examines twenty seven metaphors from the data source of songs that have the titles 生命線 (Seimeisen), ジュブナイル (Juvenile), and Believer. The purpose of this study is to find out the meaning and types of metaphors contained in the songs. The results of this study indicate that of all the metaphors that have been analyzed using Knowles and Moon's metaphor theory, creative metaphors are the most frequently used type of metaphor. The meaning of the metaphors contained in this song is easier to understand using the context of the Visual novel 'Tsukihime –A piece of blue glass moon-“ because there are many creative metaphors contained in these songs."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alam Nur Ikhlas
"Penelitian ini membahas dari kelompok masyarakat mana tentara bayaran Jepang yang direkrut oleh VOC dari tahun 1609 sampai 1623 berasal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan siapa dan mengapa orang Jepang bisa menjadi tentara bayaran kongsi dagang milik Belanda. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode deskriptif-analitif dan metode penelitian sejarah dalam penulisannya. Adapun teori eksklusi sosial digunakan untuk menjelaskan mengapa orang-orang Jepang dari kelompok-kelompok masyarakat yang ditemukan bersedia untuk menjadi tentara bayaran VOC. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi empat kelompok masyarakat, yaitu ronin, umat Katolik Jepang, wako, dan orang-orang buangan yang berada di Hirado dan Nagasaki. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Keshogunan Tokugawa membawa perubahan sosial dan ekonomi yang menyebabkan kelompok-kelompok masyarakat ini kehilangan tempat mereka di masyarakat. Untuk keluar dari kondisi tersebut maka sejumlah individu dari kelompok-kelompok masyarakat tersebut menemukan jalan mereka ke dalam kontingen tentara bayaran VOC.

This study examines from which communities Japanese mercenaries recruited by VOC between 1609 to 1623 are from. The purpose of this study is to figure out which Japanese communities and why were these communities ended up being a Japanese mercenaries working for Dutch trading company. This study was done using descriptive-analytive and historical research methods. Social exclusion concept was used to explain why Japanese from these communities were willing to become Japanese mercenaries. This study managed to figure out four communities from which these Japanese mercenaries belong to: ronin, Japanese Catholics, wako, and outcasts from Hirado and Nagasaki. Edicts released by Tokugawa Shogunate had caused social and economi changes which driven these communities out of their place in society. To get Keterlibatan beberapa..., Alam Nur Ikhlas, FIB-UI, 2020 4 out of their situation several individuals from these communities found their way into Japanese mercenaries contingent under VOC."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library