Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Nirmalasari
Abstrak :
Pertukaran ion merupakan salah satu metode yang dapat digunakan daiam pengolahan llmbah dan pengolahan air. Penukar ion {resin atau serat) yang memiliki gugus fungsi asam fosfat (-PO4H2) telah diketahui memiliki selektifitas yang balk dan kemampuan untuk mengadsorpsi logamlogam Lantanida dan Aktinida, Pb, Ba, Zn, serta terhadap logam yang diklasifikasikan ke daiam asam Lewis seperti Fe (ill), Zr (IV), Mo (IV), dan U (IV). Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan serat FPA {Fibrous Phosphoric Adsorbent, yang dibuat dengan mencangkok 2-hidroksietil metakrilat asam fosfat (HMPA, 2-hydroxyethyl methacrylate phosphoric acids) pada kain non-woven yang tersusun dari serat polietilen (PE) yang dilapisi polipropilen (PP) secara radiasi) sebagai adsorban untuk mengikat Fe (III) (Fe-FPA) dan melakukan karakterisasinya melalui penentuan kapasitas penukaran kation terhadap Na^ dan Fe (III), serta kestabilan ikatan Fe-FPA. Metode yang digunakan untuk penentuan kapasitas adalah metode batch dan pengujian kestabilan ikatan Fe-FPA digunakan metode kolom yaitu I dengan mengelusinya dengan larutan FICI pada berbagai konsentrasi. Selanjutnya serat Fe-FPA yang dihasilkan dipelajari aplikasinya sebagai penukar anion ASO2" pada berbagai pH. Kapasitas serat FPA dengan 87,11% grafting yang ditukar dengan A kation Na^ sebesar 1,0983 mek/g FPA dan untuk serat FPA dengan 153,76% grafting sebesar 1,5138 mek/g FPA. Penyerapan Fe (III) optimum pada FPA * terjadi pada pFI 2,0 dan pada konsentrasi larutan Fe(N03)3 0,025 M. Jumlah Fe (III) yang teradsorpsi oleh FPA pada kondlsi optimum tersebut sebanyak 0,9755 mek/g FPA. Dari harga kemiringan kurva Log Kd pada berbagai pH, diketahui bahwa mekanisme adsorpsi Fe (III) pada serat merupakan I mekanisme koordinasi. Fe (III) yang terdesorpsi dari serat oleh FICI 0,01 M (pH 2,0) sebesar 0,22% dari jumlah Fe.(lll) yang teradsorpsi. Anion ASO2" dapat diadsorpsi optimum pada pFI 8,0 oleh serat Fe-FPA yaitu sebanyak 1,052 mek/g Fe-FPA.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Fandi
Abstrak :
Studi penelitian ini menjelaskah perkembangan dari metode langsung dan-cepat yang berbasiskan kromatografi dan spektroskopi dalam mengidentifikasi dan menganalisis minyak tanah dalam minyak solar. Penelitiaan ini bertujuan untuk mendapatkan metode analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi minyak opiosan berikut komposisi campuran dari bahan bakar minyak solar dan minyak tanah yang menjadi BBM pencampurnya. Metode ini didasarkan pada pengolahan data karakteristik dari minyak tanah dan minyak solar yang merupakan hasil dari penggunaan instrumen kromatografi gas dan spektrofotometri UV-Vis yang berupa kromatogram dan spektra absorpsi. Spektrum absorbsi menjelaskan secara kualitatif keberadaan minyak tanah dalam suatu sampel minyak opios pada Amax651 nm. Pada uji aplikasi dari kedua sample (A dan B) diperoleh kadar minyak tanah adalah 30% (A) dan 40% (B), sedangkan Kromatogram yang dialurkan tinggi-tinggi pea/cnya menjelaskan karakteristik dari minyak tanah dan minyak solar yang masing- / masing dapat diketahui dari peak Cn dan C21. Hasil kalibrasi dari Peak Qn didapatkan bahwa kandungan konsentrasi minyak tanah pada kedua sampel pada uji aplikasi masing-masing sebesar 40%, sedangkan konsentrasi minyak solar dari normallsasi peak C21 diperoieh masing-masing sebesar 63,1% dan 67,3%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Suseno
Abstrak :
ABSTRAK Alumina memiliki luas permukaan yang besar, bersifat hidrofilik dan biasanya digunakan sebagai penyerap senyawa polar. Afinitas adsorpsinya rendah untuk senyawa organik non polar, sehingga dimodifikasi menggunakan surfaktan membentuk admisel untuk meningkatkan kapasitas adsorpsinya. Penelitian ini bertujuan memodifikasi permukaan ??-alumina dengan surfaktan SDS untuk membentuk admisel dan mengaplikasikannya sebagai penyerap benzena. ??-Alumina disintesis dari campuran kaolin dan (NH4)2SO4 dengan perbandingan massa 1:4. Nilai CAC (Critical Admicelle Concentration), CMC (Critical Micelle Concentration), konsentrasi admisel optimum dan pH optimum ditentukan dari kurva isoterm adsorpsi SDS pada alumina. Karakterisasi ??-alumina dilakukan dengan metoda analisis XRD, pembentukan admisel dengan metode BET dan FT-IR. Hasil penelitian menunjukkan nilai CAC dan CMC terjadi pada konsentrasi SDS 3 mM dan 6 mM, dengan pH optimum 3. Uji isoterm adsorpsi menunjukkan bahwa adsorpsi benzena mengikuti isoterm adsorpsi Freundlich. Peningkatan koefisien partisi benzena menunjukkan bahwa benzena teradsolubilisasi pada daerah core dalam admisel. Benzena teradsolubilisasi pada admisel sebesar 88,13 %. Kata kunci : admisel; adsolubilisasi; adsorpsi; CAC; CMC; koefisien partisi; SDS; ??-alumina. xiii + 53 hlm.; gbr.; lamp.; tab. Bibliografi : 35 (1966-2005)
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onzi Aldi Ramaga
Abstrak :
Serat yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat rayon-g- (PMAA-co-MBAAm) yang dibuat melalui pencangkokan (grafting) asam metakrilat (MAA) dan penambahan Methylene bis-Acrylamide (MBAAm) sebagai kopolimer cangkok serat rayon-g-PMAA. Serat rayon yang digunakan diperoleh dengan variasi dosis iradiasi 20 KGy dan 28 KGy, dan variasi waktu pencangkokan 30 menit dan 90 menit. Dosis iradiasi berhubungan dengan kerapatan pusat aktif yang terbentuk pada serat rayon dan waktu pencangkokan berhubungan dengan pertumbuhan panjang rantai tercangkok. Untuk menggambarkan panjang rantai tercangkok dilakukan pengukuran viskositas instrinsik larutan dari serat yang dihidrolisis dengan asam kuat pekat (H2SO4 72 %) dan pengukuran FTIR untuk gel (serat yang tidak terhidrolisis dengan asam kuat pekat). Uji aplikasi serat rayon-g- (PMAA-coMBAAm) dilakukan terhadap penentuan kapasitas adsorpsi penukaran, selektivitas, serta kinetika adsorpsi penukarannya terhadap beberapa ion logam. Semua percobaan dilakukan dengan metode Batch dengan menentukan kadar ion-ion logam sebelum dan sesudah penyerapan dengan menggunakan AAS. Pengukuran spektrum IR terhadap gel hasil hidrolisis serat rayon-g-PMAA oleh asam sulfat pekat menunjukkan naiknya intensitas serapan terhadap serat rayon-g-PMAA yang mengalami waktu pencangkokan lebih lama. Uji Kapasitas adsorpsi penukaran terhadap ion ion H" dan Na"", memberikan nilai kapasltas terbesar untuk serat rayon-g- (PMAA-co-MBAAm) dengan dosis iradiasi 28 KGy waktu pencangkokan 90 menit. Keselektifan keempat sampel serat rayon-g-(PMAA-co-MBAAm) menunjukkan kecenderungan yang sama terhadap ion logam dari pada Co^'^dan Cd^* pada pH kisaran 4,0-7,0. Uji kinetika menunjukkan kesesuaian dengan persamaan kinetika reaksi pseudo orde 1 untuk reaksi reversibel. Serat dengan dosis 20 KGy-90 menit yang diperkirakan mempunyai kerapatan pusat aktif tinggi dengan panjang rantai tercangkok panjang, memberikan harga konstanta laju adsorpsi (K) yang lebih besar dibandingkan dengan serat dosis 20 kGy-30 menit. Isoterm adsorpsi Freundlich yang dipelajari pada serat dengan dosis 20 kGy-30 menit menunjukkan distribusi energi penyerapan yang heterogen terhadap penyerapanlon logam Cu^^ dan Co
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Martin Naro
Abstrak :
ABSTRAK
ISOLASI DAN INDENTIFIKASI MOLEKUL SENYAWA KIMIA DALAM EKSTRAK PETROLEUM ETER DARI AKAR TANAMAN Acalypha indica Linn. SERTA UJI KHASIATNYA SEBAGAI CAT ATTRACTANT Tanaman Acalypha indica L. atau yang akrab disebut akar kucing adalah golongan tumbuhan rumput-rumputan dalam famili Euphorbiaceae yang banyak tumbuh di daerah tropis termasuk Indonesia. Tanaman Acalypha indica L. banyak digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara, tetapi penggunaannya sebagai obat di Indonesia masih belum banyak diketahui. Di Indonesia telah diketahui akar tanaman ini mempunyai sifat sebagai perangsang kucing (cat attactant) Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi molekul senyawa kimia dalam ekstrak petroleum eter dari akar tanaman Acalypha indica L. dan untuk mengetahui molekul senyawa kimia yang menyebabkan sifat perangsang kucing pada akar tanaman tersebut. Isolasi senyawa kimia dilakukan dengan metode ekstraksi secara maserasi dengan pelarut petroleum eter sehingga didapatkan ekstrak kasar petroleum eter. Untuk memisahkan komponen kimia di dalamnya dilakukan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel dan fasa gerak n-
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
Abstrak :
Zeolit ZSM-5 dan zeolit Y merupakan zeolit yang sangat penting dalam industri karena struktur pori dan susunan kristal kedua zeolit mi memungkinkannya dapat digunakan sebagai katalis, adsorben, penukar ion dan penyaring molekul. Penelitian mi bertujuan untuk membuat zeolit ZSM-5 dan zeolit Y secara refluks serta menguji daya katalitiknya pada reaksi konversi 1-heksanol menjadi senyawa karboksilat dan ester. Pada penelitian mi zeolit ZSM-5 dibuat dengan penambahan katalis natrium fluorida (NaF) sebingga dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dimana temperatur reaksi 180 °C dan waktu pemanasan selama 270 jam dapat diturunkan. Selain itu pula digunakan reaktor teflon (PTFE) agar diperoleh kristal zeolit yang lebih putih. Pembuatan zeolit Y dilakukan dengan menggantikan sumber silika koloid yang seharusnya digunakan seperti Silica Colloidal Ludox HS-40 - pereaksi yang umum digunakan untuk pembuatan zeolit Y - dengan bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan zeolit ZSM-5. Selain itu pula dilakukan variasi aging untuk melihat waktu aging maksimal sebelum dilakukan proses pemanasan pada suhu 95 °C selama 50 jam. Zeolit yang dihasilkan selanjutnya dianalisa dengan spektrofotometer FT - IR dan difraktometer Sinar-X (XRD). Agar kedua zeolit dapat berfungsi sebagai katalis asam, maka kedua zeolit tersebut diaktivasi menjadi bentuk asamnya yaitu zeolit HZSM-5 dan zeolit HY dengan cara memberi perlakuan amonium sulfat [(NH 4)2SO4] I M berdasarkan prinsip pertukaran kation. Pengujian daya katalitik zeolit ZSM-5 dan zeolit Y dilakukan dengan pemanasan secara refluks masing-masing katalis zeolit HZSM-5 dan zeolit HY dengan 1-heksanol selama 8 jam. Dengan katalis HZSM-5 dihasilkan produk reaksi yang mempunyai gugus karbonil pada bilangan gelombang 1698,2 dan 1716,0 cm' yang merupakan gugus karbonil asam dan pada bilangan gelombang 1732,6 dan 1737,0 cm' yang merupakan gugus karbonil ester. Sedangkan pemanasan secara refluks antara zeolit HY dengan 1-heksanol selama 8 jam tidak menunjukkan hasil yang baik.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S30006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Popy Meiliana Puspandari
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pada biji buah mengkudu ( Morinda citrifolia) dengan metoda ekstraksi menggunakan ekstraktor sokhlet memakai dua macam pelarut yaitu etanol dan kloroform. Hasil ekstraksi di analisls dengan KLT. IR dan GC-MS. Darl analisls tersebut didapat senyawa yang biologis aktif pada ekstrak etanol dan ekstrak kloroform. Senyawa tersebut adalah kumarin-scopoletin dengan rumus molekul C10H8O4 dan monoterpenoidlimonene dengan rumus molekul C10H18.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine
Abstrak :
Serangga atau insekta merupakan hewan dengan jumlah spesies terbesar di dunia, yaitu ± 900.000 spesies. Di antara spesles-spesles serangga tersebut, cukup banyak yang dapat memberikan manfaat bag! kehidupan manusia. Tetapi selain itu juga terdapat banyak serangga yang merugikan bag! manusia, khususnya dari segi kesehatan, di mana seranggaserangga ini menjadi vektor berbagai penyakit. |viil ik PERPusTfiKflAf^""! FfVilPA-U i I Untuk mengatasi serangga-serangga yang me?up
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S30099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Aprilia Mayaboni
Abstrak :
Tanaman cerakin {Croton argyratus Blume) merupakan tanaman berkhasiat yang berasal dari Semenanjung Malaysia. Tanaman ini terkenal di bagian barat nusantara, dan di Jawa sangat umum terdapat di daerah pegunungan rendah. Di luar Indonesia, tanaman ini tersebar di beberapa negara terutama Myanmar dan Malaysia. Tanaman cerakin merupakan salah satu spesies dari genus Croton. (poering-poeringan). Tanaman ini sering digunakan oleh masyarakat sebagai ramuan obat tradisional, dan ada juga yang menggunakannya sebagai bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa kimia yang -terdapat dalam daun cerakin (Croton argyratus Blume). Isolasi dilakukan dengan cara merendam daun kering yang telah dihaluskan dalam pelarut petroleum eter (PE) disertai dengan pengadukan untuk mengekstrak senyawa-senyawa nonpolar. Setelah perendaman selesai, ekstrak PE dipekatkan dan dilakukan uji bercak menggunakan KIT dengan berbagai komposisi pelarut pengembang campuran etil asetat dan nheksana. Dari pengujian KIT ini diperoleh komposisi pelarut pengembang yang sesuai yaitu etil asetat dan n-heksana = 2:5. Kemudian dilakukan pemisahan senyawa kimia yang terdapat daiam ekstrak PE dengan menggunakan kromatografi kolom lambat dengan silika gel sebagai fasa diamnya dan campuran n-heksana dan etil asetat dengan gradien kepolaran yang meningkat sebagai fasa geraknya. Senyawa hasil isolasi diuji dengan kromatografi lapis tipis (KIT). Fraksi yang diambil untuk analisa lebih lanjut adalah fraksi 1 T-lBtS""----' spot). Fraksi ini dimumikan lagi dengan kromatografi kolom ulang sehingga diperoleh komponen A (1 spot). Komponen A ditentukan strukturnya dengan menggunakan spektrofotometer IR dan GC-MS. Dari kromatogram GC diperoleh bahwa komponen A terdiri dari 5 senyawa. Empat dari senyawa tersebut dapat dilihat spektrum massanya, sehingga dapat ditentukan strukturnya. Keempat senyawa tersebut adalah A1 (d-nerolidol) dengan rumus molekui C15H26O, A2 (germacrene D) dengan rumus molekul G15H24, A3 (5-eikosena) dengan rumus molekul C2oH^:. dan A4 (farnesol) yang merupakan isomer struktur dari nerolidol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Nuraini
Abstrak :
Tanaman cerakin {Croton argyratus Blume) merupakan tanaman berkhasiat yang berasal dari semenanjung Malaysia. Tanaman ini sering digunakan oleh masyarakat sebagai ramuan obat tradisional, bahan bangunan, dan minyak lampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terdapat dalam daun cerakin {Croton argyratus Blume) pada fraksi aseton. Penelitian ini menggunakan residu daun cerakin dari penelitian sebelumnya. Residu bubuk daun ini dimaserasi menggunakan pelarut aseton untuk menarik senyawa-senyawa agak polar yang larut dalam pelarut tersebut. Setelah perebdaman selesai, ekstrak aseton dipekatkan dan dilakukan uji bercak menggunakan KLT dengan berbagai komposisi pelarut pengembang campuran n-heksana dan etil asetat. Dari pengujian KLT ini diperoleh komposisi dengan perbandingan 5:2. Kemudian dilakukan pemisahan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak aseton kasar dengan msnggunakan kromatografi kolom lambat dengan silika gel sebagal fasa diamnya dan campuran n-heksana dan etil asetat dengan gradien kepolaran yang meningkat sebagai fasa geraknya. Senyawa hasll isolasi diuji dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Fraksi yang diambil untuk analisis lebih lanjut adalah fraksi 15-19 (4 spot). Fraksi ini dimurnikan lagi dengan kromatografi kolom ulang sampai 2 kali sehingga diperoleh komponen A (1 spot). Komponen A ditentukan i strukturnya dengan menggunakan spektrometer IR dan GC-MS. Dari kromatogram GC diperoleh bahwa komponen A terdiri dari 7 senyawa. Namun, hanya 3 senyawa dominan dari 7 senyawa tersebut yang ditentukan spektrum fragmentasinya. Ketiga senyawa tersebut adalah Ai (a-guaiene) dengan rumus molekul C15H24, A2 (5-guaiene) dengan rumus molekul C15H24, dan A3 (patchouli alkohol) dengan rumus molekul C15H26O. Sedangkan 4 senyawa lainnya adalah seychellene (C15H24), a-patchoulene (C15H24), ppatchoulene (Ci5Fl24), dan caryophyllene (C15H24).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>