Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
S. Joharinsyah
"Sebagaimana ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, pembangunan kesehatan ditujukan untuk mengusahakan kesempatan yang lebih luas bagi setiap warga negara, guna mendapatkan derajad kesehatan yang sebaik-baiknya. Ini merupakan salah satu perwujudan daripada usaha mencapai keadilan sosial. Usaha pembangungan kesehatan ini telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sejak dulu. Bahkan pada jaman penjajahan Belan_da dan penjajahan Jepang, pemerintah kolonial ini pun juga mela_kukannya. Bila mengikuti perkembangan usaha kesehatan di Indonesia, maka kita dapat membaginya dalam empat periode, yaitu masa Peme_rintahan Belanda, masa pemerintahan Jepang, masa Revolusi Fisik (1945-1950), dan masa sesudah tahun 1950. Ditinjau dari sasaran usahanya, secara umum dapat dikata_kan, bahwa ciri-ciri usaha kesehatan pada masa Revolusi Fisik dan masa-masa sebelumnya, terutama ditekankan pada usaha bidang kuratip. Baru sesudah tahun 1950, usaha dibidang kesehatan berganti haluan, yaitu dengan mengintegrasikan usaha-usaha preventip dan kuratip. Kementerian Kesehatan R.I. (nama pada masa tahun limapuluhan, sekarang ganti menjadi Departemen Kesehatan R.I.) lebih meningkatkan perhatiannya kepada usaha-usaha hidang 'public health'. Usaha pembangunan kesehatan dengan penekanan pada"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S15432
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Endang Indrati Sedijoprapto
"Pada umumnya masyarakat tidak menginsyafi bahwa sehari-hari kita menggunakan bermacam-macam minyak atsiri. Di datam Kehidupan masyarakat modern, semakin banyak dibutuhkan minyak atsiri. Yaitu digunakan secara luas dalam banyak industri untuk membuat hasil jadi yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Hasil tersebut berupa kosmetika ataupun untuk pengharum makanan. Indonesia memenuhi 50% dari kebutuhan minyak atsi_ri dunia, sedang Haiti 30% dan 20% lainnya dipenuhi oleh India, Afrika Timur dan lain-lain.1 Maka minyak atsiri Indonesia merupakan suatu subyek yang tak dapat diabaikan. Menurut ketentuan-ketentuan di dalam naskah Garis garis Besar Haluan Negara, pada pola Imum REPELITA III telah dicantumkan bahwa : prioritas diletakkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan titik berat pada pembangunan sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi dalam 2. Dari kenyataan ini dapat dikatakan bahwa peranan bidang pertanian dan industri sangat panting di Indonesia.Minyak atsiri adalah salah satu komoditi industri Indonesia yang bahan bakunya berasal dari bidang _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15224
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library