Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Waasthia
Abstrak :
Mikroalga memiliki potensi yang menjanjikan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan emisi CO2 dan pengurangan gas rumah kaca. Selain mampu menghasilkan biomassa yang berguna dalam berbagai bidang aplikasi, mikroalga juga memiliki kemampuan biofiksasi CO2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman biasa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran dan kecepatan gelembung terhadap perpindahan massa serta kemampuan penangkapan CO­2 oleh mikroalga. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh ukuran dan kecepatan gelembung terhadap perpindahan massa dan kemampuan penangkapan CO2 oleh mikroalga, khususnya strain Chlorella vulgaris dalam fotobioreaktor Rectangular Airlift Photobioreactor. Dalam eksperimen ini, digunakan beberapa variasi debit aliran (3, 4, 5, 6, dan 7 LPM) dan penggunaan fluid oscillator diterapkan. Sementara konsentrasi CO2 diatur pada 1% atau 10,000 ppm pada eksperimen kultivasi. Hasil eksperimen menunjukkan adanya pengaruh penggunaan fluid oscillator terhadap ukuran dan kecepatan gelembung yang menyebabkan terjadinya perbedaan nilai koefisien perpindahan massa. Koefisien perpindahan massa paling tinggi yakni pada variasi 4 LPM dengan menggunakan fluid oscillator dan laju perpindahan massa tertinggi yakni pada hari ke-8 dengan nilai 555.13 mg/m2s. ......Microalgae have promising potential as a solution to address CO2 emissions and greenhouse gas reduction. In addition to producing useful biomass for various applications, microalgae have a higher CO2 biofixation capacity compared to conventional plants. Therefore, this research aims to investigate the influence of bubble size and velocity on mass transfer and CO2 capture capability by microalgae. The study focuses on exploring the effects of bubble size and velocity on mass transfer and CO2 capture by Chlorella vulgaris, a strain of microalgae cultivated in a Rectangular Airlift Photobioreactor. Multiple variations of flow rates (3, 4, 5, 6, and 7 LPM) were implemented, along with the use of a fluid oscillator. The cultivation experiment utilized a CO2 concentration of 1% or 10,000 ppm. The experimental results revealed the impact of the fluid oscillator on bubble size and velocity, leading to variations in the mass transfer coefficient. The highest mass transfer coefficient was observed in the 4 LPM variation with the utilization of a fluid oscillator. Additionally, the highest mass transfer rate occurred on the 8th day, reaching a value of 555.13 mg/m2s.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Balya Haidar
Abstrak :
Penelitian mengenai analisis biofiksasi CO2 (cyanobacteria) Synechococcus HS-9 dengan variasi konsentrasi CO2 pada rectangular airlift Photobioreactor telah dilakukan. Synechococcus HS-9 merupakan cyanobacteria hasil isolasi dari sumber air panas di wilayah Rawa Danau, Banten yang merupakan koleksi dari Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA UI, Depok. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan Synechococcus HS-9 setelah diberikan CO2 dengan kosentrasi tertentu serta konsentrasi CO2 optimal untuk pertumbuhan Synechococcus HS-9. Synechococcus HS-9 ditumbuhkan dalam sistem rectangular airlift photobioreactor pada kecepatan aerasi 2 LPM dengan variasi CO2 sebesar 1,5%; 3%; 5%; serta tanpa tambahan CO2. Data yang diamati pada penelitian adalah biofiksasi CO2, pertumbuhan Synechococcus HS-9, serta kondisi lingkungan pertumbuhan Synechococcus HS-9. Hasil pengamatan biofiksasi CO2 menunjukkan nilai ­bio-fixation rate dari Synechococcus HS-9 adalah 4,48 g/L/d dan nilai CO2 removal efficiency sebesar 83,4% pada tambahan CO2 sebesar 5%. Hasil pengamatan pertumbuhan Synechococcus HS-9 menunjukkan variasi tambahan CO2 sebesar 3% menghasilkan pertumbuhan palilng optimal, hal tersebut dilihat dari jumlah produksi biomassa kering yang paling besar, yaitu 3,022 gram. Kondisi lingkungan pertumbuhan Synechococcus HS-9 juga mengalami perubahan, terutama pada nilai pH lingkungan. Penambahan CO2 pada kultivasi Synechococcus HS-9 menyebabkan turunnya nilai pH dibandingkan dengan kultivasi Synechococcus HS-9 yang tidak diberikan tambahan CO2. Hasil penelitian menunjukkan penambahan CO2 mempengaruhi pertumbuhan Synechococcus HS-9. Konsentrasi optimal CO2 untuk pertumbuhan Synechococcus HS-9 adalah 3%, sedangkan untuk biofiksasi CO2 adalah 5%. ......Research on the analysis of biofixation Synechococcus HS-9 with variations in CO2 concentration in a rectangular airlift photobioreactor has been carried out. Synechococcus HS-9 is cyanobacteria isolated from hot springs in the Rawa Danau area, Banten, which is a collection of the Plant Taxonomy Laboratory, Department of Biology, FMIPA UI, Depok. This study aims to determine the growth of Synechococcus HS-9 after being given CO2 with a certain concentration and what is the optimal concentration of CO2 for the growth of Synechococcus HS-9. Synechococcus HS-9 was grown in a rectangular airlift photobioreactor system at aeration speed of 2 LPM with CO2 variations of 1,5%; 3,%; 5%; and without additional CO2. The data observed in this study were the biofixation of CO2, the growth of Synechococcus HS-9, and environmental conditions for the growth of Synechococcus HS-9. The results of CO2 biofixation observations showed that the bio-fixation rate of Synechococcus HS-9 was 4.48 g/L/d and the value of CO2 removal efficiency was 83.4% with the addition of 5% CO2. The results of the observation of the growth of Synechococcus HS-9 showed an additional variation of 3% CO2 resulted in the most optimal growth, this was seen from the largest amount of dry biomass production, which was 3.022 grams. The environmental conditions for the growth of Synechococcus HS-9 also changed, especially in the pH value of the environment. The addition of CO2 to the cultivation of Synechococcus HS-9 caused a decrease in the pH value compared to the cultivation of Synechococcus HS-9 which was not given additional CO2. The results showed that the addition of CO2 affected the growth of Synechococcus HS-9. The optimal CO2 concentration for Synechococcus HS-9 growth was 3%, while for CO2 biofixation was 5%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beline
Abstrak :
Tujuan utama penelitian ini difokuskan pada presurisasi tangga kebakaran dan pengendalian asap di ruang berukuran besar. Sebanyak 180 artikel akademik yang diterbitkan antara 1964 sampai 2022 ditinjau untuk merangkum strategi sistem presurisasi dan ekstraksi asap yang berkaitan dengan keselamatan berbasis kinerja di bangunan gedung. Dampak perbedaan tekanan dalam tangga darurat terhadap luar diteliti ada gedung perkantoran aktual 32 lantai. Pressurized-fan injeksi tunggal dipasang di atas ruang tangga. Sensor tekanan juga dipasang di lima lantai terpisah. Selanjutnya lima skenario pengujian dilakukan untuk mengukur perbedaan tekanan antar tangga dan koridor dengan beberapa pintu terbuka di berbagai lantai. Hasil pengujian menunjukan perbedaan tekanan sebesar 5-15 Pa diperoleh dari pengukuran lapangan dan perbedaan tekanan 10-20 Pa diperoleh melalui analisa numerik dengan kode FDS (Fire Dynamic Simulator). Analisa numerik juga menunjukkan distribusi tekanan di sepanjang tangga lebih merata dengan sistem presurisasi multi-injeksi. Dalam mempelajari manajemen asap di ruang berukuran besar, sebuah kompartemen berskala 1/10 berukuran 2,4m x 1,6m x 1,0m dan berlantai dua dengan sebuah lantai mezzanine dijadikan sebagai model eksperimen. Sumber asap berasal dari pembakaran sabut kelapa. Piranti lunak FDS juga digunakan untuk membandingkan hasil investigasi secara eksperimental dan analisis numerik. Analisa numerik FDS memperkirakan kenaikan obskurasi asap dan kenaikan temperatur lebih tinggi tinggi daripada yang diperoleh dari hasil pengujian. Meskipun banyak penelitian sebelumnya telah memberikan solusi untuk manajemen asap, kreativitas manusia dalam desain berkembang lebih cepat daripada regulasi atau pedoman sebelumnya sehingga diperlukan pendekatan berbasis kinerja dalam merancang sistem keselamatan kebakaran. ......The primary aim of the research is focused on stairway pressurization systems and smoke control in large-volume spaces. A total of 180 academic publications published between 1964 and 2022 were included to summarize the practical applications of smoke control strategies based on pressurization or extraction systems, and potential research pertaining to performance-based safety schemes for smoke ventilation control in tall buildings. In an actual 32-story office building, the impact of a pressure differential over the stairs was studied. The single injection pressurized fan on the top of the stairwell and pressure sensors were on five separate floors to measure the pressure differential over time. Five scenarios are tested to observe the impact of differential pressure caused by an open door on various floors. The pressure difference between the stairwell and outside is 5 to 15 Pa gained in field measurements and 10 to 20 Pa in numerical studies. The numerical research also demonstrates that the pressure distribution along the stairs performed better for the multi-injection system. To explore smoke management in large volume spaces, another reduced-scale model of two levels with a mezzanine floor was developed using a 1/10 reduced-scale experimental compartment 2.4m x 1.6m x 1.0m. The smoke in the compartment was created by the combustion of coconut husks. Comparing experimental investigations to numerical analysis using FDS codes. The numerical calculations overestimate the rise in obscuration during the time of smoke accumulation. The increase in temperature simulated by FDS is also more than that observed by testing. While designing a smoke control system, it is necessary to use a performance-based approach.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library