Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwik Widyawati
"ABSTRAK
Tingginya angka kematian ibu, bayi di Indonesia menunjukkan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan, dipengaruhi pelayanan rujukan. Salah satu masalah rujukan di Kabupaten Serang adalah keterlambatan pasien sampai ke fasilitas kesehatan. Disebabkan sistem rujukan belum terintegrasi, tidak ada komunikasi data dan koordinasi antar fasilitas rujukan. Tujuan studi membangun model sistem informasi rujukan komplikasi ibu dan bayi terintegrasi secara online. Studi kualitatif dengan metode pengembangan SDLC. Penelitian di Kabupaten Serang, melibatkan Puskesmas PONED, rumah sakit PONEK dan Dinkes Kabupaten Serang.
Hasil penelitian yaitu pelayanan rujukan belum dilakukan sesuai prosedur. Kurangnya SDM, sarana, alat dan kebijakan menjadi penyebab terhambatnya pelayanan rujukan. Aplikasi rujukan dirancang untuk kecepatan akses informasi, alat bantu monitoring evaluasi dan pengawasan pengendalian mutu pelayanan rujukan. Kesimpulan penelitian terbangunnya model sistem informasi rujukan obstetri dan neonatal online dan terintegrasi.

ABSTRACT
The high rates of maternal and infant mortality in Indonesia showed low quality of health services that influenced referral. One of the problems at Serang referral is delaying until the patient to the health facility. This is due not integrated, there is no data communication and coordination between the referral facility. The purpose of this study to establish a model of referral information system integrated maternal and neonatal by online. A qualitative study, approach to the SDLC methods. The study at Serang, involving PONED health centers, PONEK hospitals and Serang District Health Office as an application model.
The results are referral services not performed with procedures. Inadequate human resources, facilities, equipment and policy has contributed to the delays in referral. Reference application is designed to speed access information, monitoring, evaluation tools and quality control monitoring referral service. The Conclusion are the establishment of research referral systems online models and integrated facilities."
Lengkap +
2013
T39119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayati
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Karawang dengan populasi penelitian remaja pada 21 SMU Negeri. Penetapan sampel dengan rancangan multistage random sampling dengan besar sampel 300 orang. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran perilaku seksual remaja SMU Negeri di Kabupaten Karawang tahun 2013 dan hubungannya dengan pola asuh orang tua. Hasil penelitian menunjukkan 32,7% remaja berperilaku seksual berisiko, bahkan 12% sudah pernah melakukan hubungan seksual. Pada analisis bivariat diperoleh hubungan antara pola asuh permisif/otoritatif terhadap perilaku seksual dengan OR 2,462. Variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah paparan jenis media pornografi.

ABSTRACT
The study was conducted by using quantitative method and data analysis was based on crosssectional, data collected from multistage random sampling of 300 high school students in 21 Senior High schools in Karawang Regency.The objectives of the study were to find out the general description of sexual behaviours among high school students in Karawang Regency in 2013, and to investigate the relationship between parenting styles and adolescents’ sexual behaviours. The results showed that 32.7% of adolescents have risky sexual behaviours, and 12 % was found had premarital relationship. The bivariate analysis indicated that there was relationship between permissive/authoritarian parenting styles on adolescents’ sexual behaviours with OR 2.462. Furthermore, the results also revealed that the explosion of information on pornography from media was contributed as a main variable on adolescents’ sexual behaviours."
Lengkap +
2013
T36119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Rochdiyawati Hadiyat
"Meningkatnya temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa belum dilakukannya upaya pencegahan penularan HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui besarnya bentuk hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS terhadap perilaku seksual berisiko ditinjau dari aspek penularan dan pencegahan HIV-AIDS dan sikap terhadap perilaku seksual pranikah berisiko pada remaja di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan yang bersifat cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2013 di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Besar sampel yang diambil sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu secara bersamaan (point time approach) dengan menggunakan kuesioner, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis uji statistik yang digunakan yaitu pengujian statistic chi square dengan batas kepercayaan (α=0,05); dengan estimasi confidential interval/tingkat kepercayaan (CI) 95%. Hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual pranikah remaja, diperoleh nilai p = 0,755 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji statistik hubungan antara sikap dengan perilaku seksual remaja diperoleh nilai p= 0,019 maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja.

The findings of increasing cases of HIV-AIDS in Kuningan district from year to year, suggesting that sexual risk behavior in Kuningan has increased. This increase suggests that prevention efforts of HIV-AIDS have not done. The purpose of this study, to determine the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS to adolescent sexual behavior in terms of aspects of transmission and prevention of HIV-AIDS and attitudes toward adolescents premarital sexual behavior in SMA Negeri I Garawangi Kuningan. This study uses descriptive research method through a cross sectional approach, was conducted in March-May 2013 in the SMA Negeri I Garawangi Kuningan regency of West Java. Samples taken by 200 respondents, as well as the data collection is done at the same time (time point approach) by using a questionnaire,. with sampling techniques using simple random sampling. Type of statistical test used is the chi square test with statistical confidence limits (α = 0.05), with an estimated confidential interval / confidence level (CI) 95%. Results of statistical tests the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS with adolescent premarital sexual behavior, the value of p = 0.755, it can be concluded there is no significant relationship between a comprehensive knowledge of HIV-AIDS with. Results of statistical tests the relationship between attitudes to adolescent premarital sexual behavior obtained p value = 0.019, it can be concluded that there is a significant relationship between attitudes and adolescent premarital sexual behavior."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Ariasih
"Kekerasan perempuan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia. Hasil pemetaan Komnas Perempuan tahun 2013 di seluruh Indonesia menunjukkan kekerasan terhadap perempuan persebarannya semakin luas, bentuknya beragam, menimbulkan bekas trauma yang dalam, dan jumlah terus berkembang mencapai 279.156 kasus. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sikap setuju terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) meningkat menjadi 34,5% dari 30,8% (pada perempuan) dan 17,3% dari 16,3% (pada laki-laki) di tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan besaran sikap dan faktor individu, keluarga, dan masyarakat yang berhubungan dengan sikap setuju terhadap KDRT. Analisis data dilakukan pada responden laki-laki dan perempuan menikah; 38.873 orang pada SDKI 2007 dan 40.626 orang pada SDKI 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan analisis statistik menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan peningkatan sikap setuju terhadap KDRT dari tahun 2007 ke 2012. Sikap setuju lebih diterima secara luas pada faktor individu (perempuan, orang berusia lebih muda, orang berpendidikan rendah, menikah muda, status ekonomi rendah, tinggal di pedesaan, tinggal di wilayah timur) dan faktor keluarga (pernikahan yang singkat, pengambilan keputusan tunggal).

Violence against women is a major public health problem worldwide. The Indonesian Women National Commission 2013 mapping results showed that violence against women spreads more widely, in various types, causing traumatic scars, and the number continues to grow reaching 279.156 cases. According to the 2012 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS), attitude supporting domestic violence increase to 34.5% from 30.8% (in women) and 17.3% from 16.3% (in men) compared to 2007. This research aims to obtain attitudinal changes at individual, family, and community level of those who agreed supported domestic violence. Data analysis was done on married men and women, a total of 38,873 in 2007 IDHS and 40,626 in 2012 IDHS. IDHS used a cross-sectional design and the statistical analysis employed logistic regression. The results show an increased in supportive attitudes toward domestic violence (from 2007 to 2012). Women are more supportive at individual level, younger age, low education, younger of age at first marriage, and living rural areas and eastern island. At family level, shorter length a marital time and being a sole decision maker are significantly related to supportive attitude toward violence against women.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspasari
"Infeksi HIV bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga dapat mengakibatkan kecemasan atau depresi berkaitan dengan mortalitas, terapi, dan stigma, yang kemudian berdampak pada kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu. Penelitian ini menggunakan rancangan studi deskriptif dan mengumpulkan sebanyak 121 responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas hidup kurang baik (63,6%), mayoritas responden memiliki dimensi kesehatan fisik yang kurang baik yaitu (60,3%). Pada dimensi psikologis responden memiliki nilai yang kurang baik (75,2 %). Dalam dimensi interaksi sosial, mayoritas responden juga memiliki nilai yang kurang baik (57,9%). Dalam dimensi lingkungan (62,8%) nilainya kurang baik. Dari dimensi tingkat kemandirian, mayoritas responden (70,2%) nilainya kurang baik. Sedangkan dimensi spiritual, sebanyak 68 orang (56,2%) nilainya kurang baik.

HIV Infection not only affects physical health but also causes anxiety or depression related to mortality, therapy, and stigma, and then influence quality of life. The purpose of this study was to determine the picture quality of life of people living with HIV / AIDS (PLWHA) in Bhayangkara Hospitals Indramayu. This study used a descriptive study design and collect as much as 121 respondents.
The results showed that most of respondents have a poor quality of life (63.6%), more specically, all dimention the of qualiti of life majority respondents showed less than expected. Dimention of physical health, (60.3%), (75.2%), social interaction (57.9%), environmental (62.8%), level of independence (70.2%), and spiritual dimension (56.2%).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beny Yulian
"Tingginya angka kematian ibu, rasio bidan melebihi target nasional dan tata cara penilaian kinerja tidak objektif melihat kinerja bidan desa adalah masalah yang dihadapi. Tujuan penelitian ini merancang sistem penilaian kerja dengan pendekatan manajemen sasaran dengan metode SDLC. Penelitian dilakukan di dinas kesehatan kabupaten Bengkulu Selatan.
Hasil penelitian yaitu tidak diterapkannya penilaian kinerja dan belum adanya alat bantu mendapatkan gambaran hasil kinerja bidan desa secara cepat dan akurat. Monitoring dan evaluasi, hanya sebatas penerimaan laporan data rutin. Kesimpulan penelitian yaitu belum ada alat dan penilaian kinerja objektif bidan desa. Perancangan sistem informasi ini sebagai alat penentu kebijakan yang berbasis bukti.

High maternal mortality rates, midwives ratio exceeds national targets and performance assessment procedures not objective to look performances of village midwives are facing problems. Purpose of study to designed a system of appraisal management approach targets with SDLC methods. Study conducted in South Bengkulu district health offices.
Failure to apply results of the study and lack of performance appraisal tool to get performance results portrayed midwife quickly and accurately. Monitoring and evaluation, only limited acceptance of routine data reports. Studies conclusion there is no objective assessment tools for midwives performances. Design of the information system as a tool of evidence-based policy making.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paskalinda Maria Yosefa Bandur
"Preferensi jumlah anak ideal dan preferensi kontrasepsi remaja saat ini dapat mempengaruhi fertilitas dan pemakaian kontrasepsi dimasa yang akan datang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan preferensi jumlah anak ideal dan preferensi pemakaian kontrasepsi pada remaja usia 15-24 tahun, belum menikah di Indonesia tahun 2017 dengan menggunakan analisis data SDKI-KRR tahun 2017. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi jumlah anak ideal yaitu sebanyak 69,9% dan preferensi pemakaian kontrasepsi yaitu sebanyak 82,5%. Berdasarkan model multivariat preferensi jumlah anak ideal pada remaja dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, status ekonomi, akses intenet dan diskusi dengan teman sebaya. Pada preferensi pemakaian kontrasepsi pada remaja dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, status ekonomi, akses internet dan diskusi dengan tokoh masyarakat. Dengan demikian, diharapkan kepada pemerintah dalam pelaksanaan program remaja dapat difokuskan pada faktor-faktor tersebut.

The ideal number of child preferences and current adolescents contraceptive preferences can affect fertility and contraceptive use in the future. The purpose of this study was to determine the determination of the number of child preferences and preferences for contraceptive use in adolescents aged 15-24 years, unmarried in Indonesia in 2017, using data analysis of SDKI-KRR in 2017. The design of this study was cross sectional. The results of this study indicate that the ideal number of children preference is 69.9% and the preference for contraception use is 82.5%. Based on the multivariate model, the ideal number of children preference in adolescents is influenced by age, gender, education, knowledge about reproductive health, economic status, internet access and discussions with peers. The preference for contraception among adolescents is influenced by age, sex, education, knowledge about reproductive health, economic status, internet access and discussions with community leaders. Thus, it is expected that the government in creating and implementing youth programs can refer to these factors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Anggun Prinarti
"Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) semakin disadari telah menjadi masalah kesehatan dunia yang berdampak kepada laki-laki dan perempuan. Pada perempuan, ISR jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki (WHO, 2000). Di Poli Divisi Infeksi Menular Seksual Departemen Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo, pada tahun 2004, Infeksi Genitalia Non Spesifik (IGNS) pada wanita merupakan penyakit yang terbanyak yaitu 104 dari 541 kunjungan baru pasien wanita (IDAI, 2013). Infeksi saluran reproduksi dapat terjadi tidak hanya ditemukan pada pekerja seks komersial seperti asumsi masyarakat kebanyakan namun sudah banyak ditemukan pada wanita remaja (Depkes, 2008). Tinggal di daerah tropis seperti Indonesia yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina (Depkes, 2000).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilkau menjaga kebersihan organ saluran reproduksi pada remaja putri di Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan "A" Jakarta Utara. Perilaku yang termasuk didalam menjaga yaitu hygiene menstruasi, pencegahan infeksi dan pola kebiasaan sehari-hari remaja putri.Penelitian ini menggunakan analisis data pendekatan kuantitatif dengan analisis bivariat. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner. Pemilihan informan dilakukan dengan metode rapid survey dengan sampel klaster bertingkat.
Hasil penelitian diperoleh hasil yaitu jumlah responden yang berperilaku kurang baik dalam menjaga kebersihan organ saluran reproduksinya sebesar 137 responden dengan presentase 65%, dilihat dari rata-rata responden yang dapat menjawab dengan benar. Responden terpapar media tinggi memiliki peluang 1.3 kali berperilaku menjaga kebersihan organ saluran reproduksi yang benar dibandingkan dengan responden yang tidak terpapar media. Hasil dari kelengkapan sarana yaitu responden dengan sarana lengkap memiliki peluang 0.7 kali memiliki perilaku menjaga kebersihan organ saluran reproduksi benar dibandingkan responden dengan sarana tidak lengkap.

Reproductive Tract Infections (ISR) has become increasingly aware of health issues that affect the world of men and women. In women, the ISR is much higher than men (WHO, 2000). In the Division of Sexually Transmitted Infections Poly Department of Dermatology and Venereology Hospital Dr Testament. Cipto Mangunkusumo, in 2004, Genitalia Non Specific Infections (IGNS) in women is a disease that is 104 of the 541 most recent visit female patients (IDAI, 2013). Reproductive tract infections can occur not only found on commercial sex workers such assumptions, but most people are already common in adolescent women ( DepKes, 2008). Living in tropical regions such as Indonesia that heat makes us sweat often. Sweat makes our bodies moist, especially on sexual and reproductive organs were closed and folded. As a result, easy to breed bacteria in the vagina undisturbed ecosystems and causing odor and infection . For that we need to maintain the balance of the vaginal ecosystem (DepKes, 2000).
This study aims to determine perilkau maintain the cleanliness of the reproductive tract organs in girls at junior high schools in the District "A" North Jakarta . Behavior including menstrual hygiene in maintaining namely , prevention of infection and pattern of daily habits putri.Penelitian teen uses quantitative data analysis approach with bivariate analysis. The data collected is primary data obtained by distributing questionnaires. The selection of informants was conducted using a rapid survey with stratified cluster sample.
The research results that the number of respondents who behave poorly in maintaining the cleanliness of the reproductive tract organs by 137 respondents with a percentage of 65 %, judging from the average respondent to answer correctly. Respondents had a high media exposure opportunities hygiene 1.3 times behave correct reproductive tract organs as compared to respondents who were not exposed to the media. Results of completeness means that respondents with complete facilities had 0.7 times the chance of having behavior hygiene reproductive tract organs correctly than respondents with no means complete.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Fadiah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas faktor yang berhubungan dengan konsistensi penggunaan kondom pada Wanita Pekerja Seksual (WPS) di 10 kota di Indonesia menggunakan data sekunder Survei Cepat Perilaku WPS tahun 2010 dan 2011. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional. Pada model multivariat uji regresi, menawarkan kondom, penggunaan kondom seks terakhir, dan tempat mendapatkan kondom memiliki hubungan dengan konsistensi penggunaan kondom. Oleh karena itu, disarankan penguatan kapasitas pendidik sebaya, sosialisasi kondom melalui media, dan pemberian KIE dengan diskusi kelompok atau bermain peran pada waktu sore hari sebagai upaya menggunakan kondom secara konsisten untuk mencegah dan mengurangi kasus IMS dan HIV.

ABSTRACT
This thesis examined the association factors about consisteny of condom use among female sex worker (FSW) in 10 cities in Indonesia using secondary data behavioral rapid survey among FSW in 2010 and 2011. The study used crosssectional study design. In a logistic multiple regression model, negotiation condom, condom use at last sex, and place to get condom were associated with consisteny of condom use. Therefore, it recommended to make the affirmation of peer educator capacity, condom socialization, and give communication, information, and education with focus group discussion or role play to FSW in the evening as one of effort to condom use consistently to prevent and decrease the cases of STDs and HIV."
Lengkap +
2014
S56126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zubaidah Fitri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Berhubungan Stunting pada Anak Usia 0-2 tahun di Indonesia. Stunting adalah keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, 2010, dan 2013 menunjukkan tidak terjadi banyak perubahan pada prevalensi balita pendek yaitu berturut-turut sebesar 36.8%, 35.6% dan 37.2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pada 1000 Hari Pertama Kehidupan berhubungan dengan stunting pada anak usia 0-2 tahun di Indonesia tahun 2013. Penelitian bersifat kuantitatif, dengan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder Riskesdas Tahun 2013. Sampel penelitian ini adalah semua individu yang berusia 0-2 tahun yang menjadi responden dalam Riskesdas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat sembilan variabel yang secara bersama-sama signfikan memengaruhi stunting. Berat badan lahir merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting (OR:1.71, 95%CI:1.39-2.09). Untuk menanggulangi stunting yang terpenting adalah intervensi pada ibu pra hamil (remaja perempuan) dan ibu hamil serta melibatkan banyak sektor untuk dapat berintegrasi menyusun kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan gizi.

ABSTRACT
This study is to analyze first 1000 days factors of life Relationships with Stunting incidence on 0-2 years old children in Indonesia. Stunting is condition of children whom heights are below the standard comparing to other healthy children. RISKESDAS (Basic Health Research) data in year 2007, 2010, and 2013 show that there is no significant changes on under five years old stunting children prevalence respectively 36.8%, 35.6% and 37.2%. The objective of this study is to
find the relationship of the first 1000 days of life factors with the incidence of stuntinf in 0-2 years old children in Indonesia in year of 2013.This study is a quantitative study with cross sectional design using the secondary data from Riskesdas 2013. The subject of this study is 0-2 years old children who became a respondent in RISKESDAS. This study shows that there are nine variables that
altogether significantly effects the incidence of stunting. Birthweight is the most affected factors in the incidence of stunting (OR:1.71, 95%CI:1.39-2.09). The most important things to overcome the incidens of stunting is giving intervention to pre-pregnancy women (teenage girls) and pregnant women. Furthermore, to involve many sectors that can be integrated in making policy to enhance public prosperity trough the nutritional status development."
Lengkap +
2015
S61213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>