Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Poerwanto Kasmjadi
"ABSTRAK
Standar penilaian tingkat kesehatan (TKS) bank berdasarkan 5 faktor CAMEL merupakan model yang diterapkan untuk menilai kinerja operasional bank, utamanya old' Bank Indonesia, otoritas moneter, yang mengawasi kegiatan usaha perbankan. Bagi perkembangan masing-masing bank secara individu, model tersebut dapat diterapkan dengan tujuan early warning system untuk mendeteksi terjadinya perkembangan yang tidak diinginkan. Untuk tujuan efisiensi, masingmasing bank dapat menentukan strategi penerapan penilaian TKS, yaitu dengan menilai seluruh faktor dengan seluruh rasio komponen dengan seluruh unsur dengan seluruh data rincinya, atau memilih salah 1 yang paling dominan, menentukan nilai TKS secara keseluruhan. Unsur sangat dominan inilah yang dievaluasi secara intensif dalam periode yang lebih pendek daripada evaluasi atas unsur-unsur lain ataupun TKS secara keseluruhan. Dalam menilai unsur yang sangat dominan tersebut, masing-masing bank dapat mencobanya dengan melakukan analisis diskrimirian dan analisis jalur intervening, ataupun analisisanalisis lain yang sejenis.

ABSTRACT
A standard for evaluating the bank's health level (TICS), which based on 5 CAMEL's factors is a model implemented to assess operational performance of a bank, especially by Bank Indonesia, the monetary authority that supervise banking business activities. For the development of each bank as an entity, this model can also be implemented as an early warning system to identify certain unfavorable movements. For an efficiency purpose, each bank may define as appropriate strategy for implementing the evaluation of TKS by evaluating the entire factors along with the entire component ratios, the entire element and overall data details, or by choosing 1 (one) that the most dominant element to determine the overall score of TICS. This most dominant element will be intensively evaluated in a shorter period than the evaluation for other element or the overall evaluation of the TICS. In evaluating the most dominant element, each bank may use discriminate analysis model and intervening path coefficient analysis model, or other similar analysis method.
"
2007
T 20723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supardi Najamuddin
"ABSTRAK
Asset dan liabilities merupakan besaran pokok yang secara prinsip harus dikelola dengan baik oleh bank dalam aktifitas bisnisnya. Pengelolaan ini dituangkan dalam kebijakan Assets dan Liabilities Management (ALMA). Tujuannya antara lain adalah untuk memastikan pertumbuhan bank yang wajar, peningkatan laba yang maksimal, nlenjaga likuiditas yang memadai. Strategi pencapaian tujuan ini dituangkan dalam business plan perusahaan termasuk didalamnya adalah struktur laporan keuangan.
Dalam pelaksanaannya pencapaian sebagaimana yang tertuang dalam business plan tidaklah rnudah mengingat kendala-kendala yang ada. Untuk memaksimalkan laba perlu dilakukan pengukuran dan penilaian atas komponen earning asset yang dimiliki. Apakah pendapatan dari pengelolaan earning asset telah mencapai kondisi yang optimum? Salah satu metode untuk mengukur tingkat optimalisasi assets adalah dengan menggunakan metode Linear Programming.
Penelitian ini dilakukan pada BNI Syariah yang merupakan salah satu divisi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. namun hanya dibatasi pada earning asset saja. Penelitian ini telah mengumpulkan data dari earning asset exposures dalam kurun waktu Januari 2003-Desember 2006. Selain datanya, tingkat keuntungan dari masing-masing komponen yang diteliti juga diperoleh. Setelah data dikumpulkan, diperoleh nilai rata-rata rate of return atau imbal hasilnya.
Nilai rata-rata ini kemudian dimasukkan sebagai koefisien dalarn model fungsi tujuan yang telah dibuat. Selanjutnya ditentukan fungsi kendala dengan memasukkan keterbatasan yang ada. Setelah itu dilakukan pengolahan data dengan menggunakan software lindo untuk memperoleh nilai optimumnya. Hasi! pengolahan dengan menggunakan linear programming menunjukkan nilai yang diharapkan (optimum return) yang berbeda dengan nilai kondisi sebelumnya. Selisihnya merupakan room available atau peluang yang masih mungkin dilakukan untuk mengoptimumkan return of earning asset.

ABSTRACT
Asset and liability are two major items which essentially need to be well administered by banks in their business activities. This management is put in the Assets and Liability Management (ALMA) policies. Its objectives are to ensure the growth of bank, maximum increase of profit and to maintain sufficient liquidity. The strategy to reach these objectives is set in the company's business plan which also includes financial statement.
In its effort to accomplish the goals set in the business plan, it is hard to identify all existing obstacles. To optimize profit, measurement and analysis of earning assets are necessary. Has the earning received from earning asset management reached an optimum condition? One of the methods to measure an optimum level of assets is to use Linear Programming method.
This research is conducted in BNI Sharia' Unit which is one division of the PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., but is limited only to its earning assets. The data used in this research encompasses earning asset exposures in period of January 2003-December 2006. Furthermore, profit level from each of the observed components could be found. After the data was collected, an average of rate of return could be obtained.
This average was then put as co-efficiency in the function model. Next, constraint function was determined by putting the existing limitation. The next step is to elaborate the data using lindo software to obtain optimum value. The result from using the linear programming showed the expected value (optimum return). The difference means room available or the opportunity which still might be done to optimize the return of earning asset.
"
2007
T20652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hardinajati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pembiayaan bagi hasil. Penelitian ini merupakan studi kasus pada Bank Syariah Mandiri (BSM) periode Juli 2003 sampai dengan Desember 2006. untuk menganalisis data digunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesemua variabel yaitu pendapatan dari pembiayaan bagi basil, pertumbuhan dana pihak ketiga, non performing financing dari pembiayaan bagi basil dan rate SWBI secara bersama-sama mempengaruhi pembiayaan bagi hasil. Keempat variabel tadi dapat menjelaskan variabel dependennya sebesar 99% dan sisanya 1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam model.

This research examine the factors that significantly affect the amount of supply profit loss sharing financing. This research represent case study at Bank Syariah Mandiri period July 2003 - Desember 2006. To analyze data used by multiple Tinier regression. The result shows that all of variables that are income from profit loss sharing, funds, non performing financing from profit loss sharing, and swbi rate by together can influence the amount of supply profit loss sharing financing. Fourth mentioned variables can explain dependent variable equal to 99% and the rest 1% can be explained by other variables which not enter in model."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Agustiawan Fuad
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh aktiva dan modal terhadap penerima lingkage program BMT. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan pendamping program, yakni mengolah data yang didapatkan dari Baitulmaal Muamalat, lembaga yang diberikan kewenangan oleh Bank Muamalat untuk melakukan pendampingan progam. Mengelompokan data keuangan pada BMT atas data Aktiva, Total Modal.
Dengan jumlah BMT yang cukup besar dan tersebar di seluruh wilayah, sesungguhnya BMT memiliki potensi pembiayaan dan pengelolaan Jana yang cukup besar, khususnya dalam melakukan pembiayaan kepada UKM. BMI pada tahun 2004 memiliki kebijakan untuk menyalurkan dana lingkage sebesar 200 milyar dengan pola executing dan akad mudharabah. Dalam penyaluran dana lingkage program, jumlah dana yang diterima oleh BMT tidak merata. Secara teoritis besamya lingkage program dapat dikaitkan dengan besarnya modal dan aktiva yang dimiliki BMT. Artinya BMT yang memiliki modal dan aktiva yang besar tidak selalu mendapatkan dana lingkage yang besar, demikian pula sebaliknya bahwa BMT yang memiliki modal dan aktiva kecil mendapatkan dana lingkage yang kecil pula.
Penelitian yang dilakukan adalah melakukan analisa pengaruh aktiva dan modal BMT terhadap penerimaan dana lingkage program BMT (Studi kasus penyaluran dana lingkage di BMI). Dari penelitian diperoleh bahwa jika nilai variabel aktiva dan modal sama dengan nol, maka Dana Lingkage adalah 7.060.844.5 rupiah. maka setiap kenaikan 1 rupiah Aktiva akan mengakibatkan kenaikan Dana Lingkage sebesar 0,184 % dan setiap kenaikan 1 rupiah Modal akan mengakibatkan naiknya Dana Lingkage sebesar 0,011%. Dengan demikian apabila kedua variabel diregresi secara bersamaan, maka variabel Aktiva paling kuat pengaruhnya terhadap perubahan dana lingkage.

ABSTRACT
The purpose of the research is to analyze the potential of the linkage program for BMI in the assets side and liabilities directly as well as indirectly to make the fund 100% effective. The goals are (a) to know the influence of fund to the assets and liabilities (as moderating variable) in the linkage program; (b) to find out how the fund can influence the liabilities (intervening variable); (c) to find out how far the fund can influence the linkage program.
We use the data that we got from Baitulmaal Muamalat, an institution given by Muamalat Bank to assist and guide the program. Then, we group the financial data in BMT on liabilities and total assets. With the big number of BMT in all over Indonesia, BMT has good potential to finance and manage the fund especially to subsidize micro and small enterprises. Having seen the investment possibilities. Bank Muamalat Indonesia (BMI) in 2004 has policy to give the linkage fund with the amount of 200 billions with executing fund and `akad mudharabah'. But the program linkage is only effective 3 billions. To make it more effective, we do further research towards BMT financial structure abilities to to run linkage fund in Bank Muamalat Indonesia.
"
2007
T20672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunis Rahmawulan
"Terdapat perbedaan mencolok namun denga pola yang sama, antara tingkat NPL bank konvensional dan NPF bank syariah di Indonesia, khususnya pada kurun waktu 2001 sampai dengan awal 2007. Oleh karena itu, untuk membandingkan faktor penyebab NPL dan NPF, maka diambil variabel umum perbankan, antara lain : Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), inflasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI)/ Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), pertumbuhan kredit/ pembiayaan, serta Loan to Deposit Ratio (LDR)/ Financing Deposit Ratio (FDR). Penelitian ini menggunakan analisis Impulse Response Function dan analisis regresi majemuk dengan mempertimbangkan faktor lag, sehingga diperoleh variabe variabel yang signifikan mempengaruhi pergerakan NPL maupun NPF perbankan Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL lebih cepat memberikan respon terhadap shock pertumbuhan GDP dibandingkan NPF, serta faktor-faktor yang mempengaruhi NPL adalah pertumbuhan GDP pada 4 quarter sebelumnya, inflasi, LDR dan perubahan SBI. Sedangkan pada bank syariah, faktor yang mempengaruhi NPF adalah pertumbuhan GDP 4 quarter sebelum dan inflasi pada 3 quarter sebelumnya.

There are some great differences -with the same pattern- between Non Performing Loan (NPL) level of conventional bank and Non Performing Financing (NPF) level of sharia bank in Indonesia, especially during year 2001 until early 2007. For that reason, to compare the factors causing NPL and NPF, ones need to take into account general economic variables such as: growth of GDP, inflation rate, Certificate of Bank Indonesia (SBI)/ Wadiah Certificate of Bank Indonesia (SWBI), credit growth and Loan to Deposit Ratio (LDR)/ Financing Deposit Ratio (FDR). Impulse Response Function and multiple regression analysis are used in this research by considering the lag factor to obtain significant variables affecting the NPL and NPF movements/variations of Indonesia banking industry.
The research showed that NPL responded quickly to shock growth of the GDP compared to that of the NPF. Key factors that affect the NPL are previous four-quarter GDP Growth, inflation rate, LDR and rate changes in the SBI. On the other hand, key factors that affect the NPF in Sharia Banks are the previous four quarter GDP Growth and the previous three quarter inflation rate variations."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Ambarwati
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah dan murabahah pada bank umum syariah di Indonesia selama periode kuartal keempat 2004 hingga kuartal pertama 2008. Metodologi yang digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan Pooled EGLS (period random effect).
Dari penelitian ini didapat sejumlah kesimpulan yaitu pembiayaan murabahah pada bank umum syariah dipengaruhi secara signifikan oleh variabel Non Performing Financing (negatif), bonus SWBI (positif), dan tingkat suku bunga pinjaman (positif). Adapun pembiayaan mudharabah dipengaruhi secara signifikan oleh variabel pembiayaan murabahah (negatif) dan tingkat bagi hasil (positif). Sedangkan variabel NPF meskipun tidak signifikan mempengaruhi pembiayaan mudharabah namun mempunyai arah hubungan negatif.

The objective of this thesis is to gain knowledge of factors affecting mudharaba and murabaha financing at shariah banking in Indonesia during the fourth quarter of year 2004 to the first quarter of year 2008. Panel data analysis using Pooled EGLS (Period Random Effect) is applied as the methodology.
Findings derived from this study are: 1] murabaha financing in shariah banking is significantly affected by variables of Non Performing Financing (negative), SWBI bonus (positive), and rate of credit interest (positive); 2] As for mudharaba financing, it is affected significantly by murabaha financing (negative) and the rate of return (positive). While the NPF variable has a negative effect to the mudharaba financing with a low level of significance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25344
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Syafrida
"Kinerja usaha adalah seberapa baik hasil yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perekonomian untuk memaksimalkan kesejahteraan ekonomi. Sementara itu, kinerja keuangan bank merupakan bagian yang bersifat kuantitatif dari kinerja usaha bank secara keseluruhan. Kinerja keuangan bank dapat dilihat melalui penilaian tingkat kesehatan bank yang bersumber dari laporan keuangan bank tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia selama periode triwulan 1-2006 sampai dengan triwulan IV-2008. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Dalam analisisnya, penelitian ini menggunakan metode perbandingan antara penilaian menurut dengan PBI No. 9/1/PBI/2007 dan penilaian menurut Ketentuan sebelumnya, yang meliputi faktor-faktor; Permodalan, Kualitas Aset, Likuiditas, dan Rentabilitas. Meskipun penelitian ini hanya menganalisis faktor finansial tanpa faktor sensitivitas terhadap risiko pasar dan faktor manajemen, penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi Bank Umum Syariah melalui penilaian tingkat kesehatan Bank berdasarkan PBI tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PBI No. 9/1/PBI/2007 bersifat antisipatif terhadap risiko, komprehensif dalam melakukan penilaian, dan telah menyesuaikan dengan prinsip- prinsip syariah. Kemudian mengenai kinerja keuangan Bank Umum Syariah menurut PBI No. 9/1/PBI/2007 terdapat penilaian yang kuran memuaskan terhadap faktor Kualitas Aset, sementara penilaian terhadap faktor Permodalan, Likuiditas, dan Rentabilitas dapat dikatakan sangat baik.

Business performance is defined as how well the outcome is shown by a company in achieving economic goals to rnaximize economic welfare. Bank's financial performance is a quantitative part of its business performance, Financial performance of a bank can be observed through the rating System derived from its financial statement.
This research is aimed to identify financial performances of Indonesian Islamic banks during the first quarter period of 2006 to the fourth quarter of 2008. It is a quantitative research by using descriptive analysis. The method used in this research is a comparison between Bank Indonesia Regulation No. 9/1/PBI/2007 and its previous provision which involve these factors: Capital, asset quality, liquidity, and eamings. Although this research studies only financial factors without the sensitivity of markel risk and management, it is able to describe the condition of Islamic banks in relation to the implementation of the regulation. The result of this research shows that Bank Indonesia Regulation No.9/1/PBI/2007 is anticipative to risks, having comprehensive assessment, and adapted to sharia principles. Conceming the financial performance of Islamic banks as stated in Bank Indonesia Regulation No.9/1/PBI/20007, there is unsatisfactory assessment in the asset quality. However, the assessment of capital, liquidity, and eamings can be considered excellent.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26875
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jufli Irawan
"Ketika sebagian terjadi krisis ekonomi global pada tahun 2008 yang dipicu oleh krisis kredit perumahan di Amerika Serikat, perekonomian Indonesia juga terkena dampaknya. Pasar keuangan dan pasar modal indonesia mengalami market recovery yang cepat sehingga tidak seburuk krisis keuangan pada tahun 1998. Namun demikian, pembiayaan macet di perbankan, khususnya perbankan syariah masih mengalami kenaikan melampaui target NPF Bank Indonesia yaitu 5 persen. Pada bulan September 2009, NPF bank syariah mencapai 5.72 persen, bahkan NPF di beberapa sektor eknomi lebih tinggi dari itu. Maka dari itu, tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal (suku bunga SBI dan bonus SWBI/SBIS) dan faktor internal (total pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dan total pembiayaan dengan prinsip non bagi hasil) perbankan syariah terhadap NPF perbankan syariah per sektor ekonomi.
Faktor-faktor tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari periode Maret 2004 sampai dengan September 2009. Data yang digunakan bersumber dari data Bank Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi dengan variabel bebas dummy karena metode ini dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat serta dapat membelikan informasi perbedaan nilai variabel terikat dari berbagai kategori yang dalam hal ini adalah sektor ekonomi.

During the global economic crisis in 2008 which was triggered by credit crunch in the United States of America, Indonesian economy was also impacted. Indonesian Capital and financial market recovered quickly fast and therefore did not reach worst condition as it was in 1998. However, non performing financing, particularly in syariah banks is increasing above the targeted NPF rate set out by the Central Bank of Indonesia i.e. 5 percent As of September 2009, NPF of syariah banks was 5.72 percent. NPF in some economic sectors even higher than this. Therefore, this paper is intended to analyze the effect of syariah’s banks extemal factors (interest rate, retum of SWBI/SBIS and GDP) and internal factors (size of profit-sharing-based financing and size of non-profit-sharing-based financing) to the NPF in each economic sector.
The above factors are derived from the studies of literature and theories as well as from the previous researches. This research uses the data from March 2004 to September 2009. The data is gathered from Central Bank of Indonesia and Indonesian Statistic Bureau. The method adopted for this research is regression with dummy independent variables because this method is able to inform the variation of value of the dependent variable from various categories which in this research is the economic sectors.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26868
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marsudin
"Menentukan struktur modal bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena setiap ada perubahan dalam struktur modal perusahaan akan mempengaruhl biaya modal secara keseluruhan, hal disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri-sendiri, dan besarnya biaya modal keseluruhan ini nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu kebijakan struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi dengan demikian perusahaan perlu memilih struktur modal untuk kebijakan perbaikan keuangan dan dengan struktur modal yang tepat dapat memaksimumkan nilal perusahaan. Struktur modal yang kuat hanya dapat dicapai dengan menciptakan suatu struktur modal yang terbaik atau optimal. Struktur modal optimal adalah struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan guna meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan memiliki biaya modal yang rendah. Dengan demikian para pemegang saham akan menurunkan modal mereka kedalam perusahaan dengan harapan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi atau meningkatkan keuntungan mereka. Tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui mengetahui kondisi struktur modal perusahaan PT Hotel Sofyan Syariah yang menyangkat kebijakan yang diterapkan dalam menentukan struktur modal perusahaan, menganalisis dan menentukan struktur modal bagi perusahaan PT Hotel Sofyan Syariah serta menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan PT Hotel Sofyan Syariah sehingga dapat digunakan untuk kebijakan perbaikan keuangan sehingga dapat diterapkan perusahaan untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Ahmadi Jauhari
"Baitul Maal Muamalat (BMM) yang telah mengeluarkan program Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KUM3) ini mempunyai permasalahan yaitu tingginya kredit macet dalam pengembalian uang pinjaman modal usaha. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan di Baitul Maal Muamalat pada program Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid, Penelitian ini dilakukan di empat kota yaitu Balikpapan, Pontianak, Ternate, dan Pekanbaru.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan delapan faktor yang dapat mempengaruhi pembiayaan bermasalah yaitu social value, theoretical value, economical value, religious value, pemasaran, financial, manajerial, dan teknis. Metode yang digunakan dalam menganalisis datanya yaitu dengan menggunakan model logistik berganda.
Dari hasil analisis ini didapatkan bahwa bila kondisi peserta KUM3 yang mempunyai social value yang baik, theoretical value yang baik, economical value yang baik, religious value yang baik, dan kemampuan usaha dengan pemasaran yang baik, financial yang baik, manajemennya yang baik, dan teknis yang baik mempunyai kecenderungan untuk mengalami pembiayaan bermasalah sebesar 6,73%. Sedangkan dari faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan bermasalah adalah peserta dengan social value yang kurang baik mempunyai kecenderungan untuk mengalami pembiayaan bermasalah 0,175 dibandingkan dengan peserta dengan social value yang baik dan peserta dengan economic value yang kurang baik mempunyai kecenderungan untuk mengalami pembiayaan bermasalah 9,710 kali dibandingkan dengan peserta dengan economic value yang baik.

Baitul Maal Muamalat (BMM) which has issued a program Community Based Micro Muamalat Mosque (KUM3) has problems of high non-performing finance (NPF) in the refund finance. For this study aims to determine the factors that affect financing in the Baitul Maal Muamalat (BMM) on the program Muamalat-Based Micro Community Mosque (KUM3), research was conducted in four cities of Balikpapan, Pontianak, Ternate, and Pekanbaru.
In this study the researchers used the eight factors that can affect the nonperforming finance is a social value, theoretical value, economical value, religious value, marketing, financial, managerial, and technical. The method used in analyzing the data by using multiple logistic model.
From the results of this analysis found that when participants KUM3 conditions that have good social value, theoretical value of good, economical good value, good religious values, and the ability of businesses with good marketing, good financial, good management, and technical which both have a chance to cause the non-performing finance at 6.73%. While the factors that significantly affected the non-performing finance is a participant with opportunities to poor social value 0.175 times can cause the non-performing finance when compared with participants with a chance of a good social values. As for the economic value of participants with opportunities to poor economic value 9.710 times can cause the non-performing finance when compared with participants with a economic chance of a good value.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29902
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>