Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Feni Meilan Sari
Abstrak :
Penelitian mengenai pergeseran kelas kata ragam teks informatif dalam terjemahan dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Data yang digunakan adalah buku Tatsachen uber Deutschland bab Geschichte dan terjemahannya Fakta mengenai Jerman bab Sejarah. Sebagai landasan teori adalah teori dari lIiden, Nida dan Taber, Reiss, Catford, Larson, dan Wilss. Istilah kelas kata diambil berdasarkan teori Duden. Teori dari Reiss, Nida dan Taber digunakan sebagai landasan teori terjemahan. Analisis pergeseran kelas kata didasarkan pada teori Catford, Nida dan Taber, Reiss, Larson, dan Wilss. Setelah penelitian dilakukan didapatkan hasil bahwa pada penerjemahan pergeseran kelas kata dapat dilakukan untuk mendapatkan terjemahan yang wajar. Jenis pergeseran kelas kata yang dominan terjadi pada penerjemahan teks Geschichte menjadi teks Sejarah adalah pergeseran kelas kata nomina bahasa Jerman menjadi verba dalam bahasa Indonesia. Pergeseran kelas kata lainnya adalah pergeseran kelas kata verba menjadi nomina, kelas kata ajektiva menjadi nomina, kelas kata ajektiva menjadi verba, kelas kata verba menjadi ajektiva, dan kelas kata nomina menjadi pronomina. Selain pergeseran kelas kata, ditemukan juga pergeseran lain, yaitu pergeseran tingkatan.
Untersuchungsgcgenstand dieser Arbeit war Wortartenverschiebungen des intormativen Texttypes in der Ubersetzung von Deutsch ins Indonesisch. Die Daten waren das Buch Tatsachen uber Deutschland Kapitel Geschichte and seine Ubersetzung Fakta mengenai Jerman Kapitel Sejarah. Als theoritische Grundlagen wurden die Theorien von Duden, Nida and Taber, Reiss, Catford, Larson, and Wilss. Die Terrninologie Wortarten ist nach der Theorie von Duden. Die Theorirn von Reiss, Nida and Taber wurden als Grundlage der Ubersetzungstheorie. Die Analyse der Wortartenverschiebungen 1st anhand der Theoric von Catford, Nida and Taber, Reiss, Larson, und Wilss. Nach der Analyse kann man die SchluBlnlgerung ziehen, daB bei dem Ubersetzen Wortartenverschiebungen kO unen genacht werden, um sprachubliche Ubersetzung zu herstellen Die Wortartenversciebung. die am meistcn in der Ubersetzung des deutschen Tcxtes Geschichtc ins indonesisches Text Sejarah vorhanden war, war die Wortartenverschiebung von deutschen Nomen ins indonesische Verben. Die anderen Wortartenverschiebungen waren die Wortartenverschiebungen von deutschen Verben ins indonesische Nomen, deutschen Adjektiven ins indonesische Nomen, deutschen Adjektiven ins indonesische Verben, deutschen Verben ins indonesiche Adjektiven, and deutschem Nomen ins indonesisches Pronomen. Au(3er diese Wortartenverschiebungen ist auch andere Verschibungen gefunden wurden, namlich pergeseran tingkatan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edowita Samad Sukaton
Abstrak :
Sandiwara radio merupakan bentuk kesusastraan baru sejak tahun dua puluhan, tetapi bentuk kesusastraan ini mulai berkembang dengan pesat di Jerman sesudah tahun 1945. Hal ini disebabkan oleh hancurnya gedung-gedung teater, gedung-gedung opera, tempat pembuatan film dan tempat-tempat pertunjukan lainnya di Jerman pada waktu Perang Dunia II; dan yang ada hanyalah stasiun radio yang pada waktu itu diduduki oleh sekutu. Oleh karena itu beberapa dramawan Jerman memilih bentuk sandiwara radio dan mempergunakan radio sebagai sarana untuk dapat menyiarkan karya-karya mereka. Sandiwara radio yang di_siarkan di Jerman antara tahun 1933 dan tahun 1945 meru_pakan propaganda politik, tetapi sesudah tahun 1945 umumnya merupakan kritik sosial. Sejak itu sandiwara ra_dio mulai mendapat tempat di hati masyarakat Jerman. Untuk menutupi kebutuhan akan sandiwara radio sesudah tahun 1945, radio Jerman harus secepat mungkin mencari karya-karya baru. Akhirnya dengan adanya system federal
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peggyati Tandijono
Abstrak :
Drama Die Weber yang akan dibahas berikut ini adalah karya Gerhart Hauptmann, seorang pengarang beraliran Naturalismus. Karya ini merupakan karyanya yang paling gemilang, yang banyak dipentaskan di dalam maupun di luar negeri sampai saat ini dan telah diterbitkan dalam bahasa Inggris bersama beberapa karyanya yang lain. Selain dari pada itu Asrul Sani juga telah membuat sebuah adaptasi karya ini dalam Bahasa Indonesia, yang diberi judul buruh Tenun. Drama ini ditulis berdasarkan cerita yang diperoleh pengarang dari ayahnya tentang penderitaan kakeknya seba_gai buruh tenun dan juga berdasarkan sumber-sumber otentik sejarah yang ada. Dalam sumber-sumber sejarah itulah di_gambarkan perubahan struktur kehidupan para pengrajin tenun sampai menjadi buruh tenun dan juga segala penderitaan yang mereka alami. Kemudian Gerhart Hauptmann menuangkan_nya dalam karyanya yang diberi judul Die Weber,. Karena itulah penulis kemudian memilih judul Drama Die.Weber Karya Gerhart Hauptmann Sebagai Cermin Perubahan Struktur...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warasti Husadiyah Husadi
Abstrak :
Sebuah lakon yang baik hanya bisa dihasilkan oleh seorang pengarang yang disamping memiliki kreativitas, juga pengalaman. Salah seorang pengarang Jerman yang masih 'muda' dan menurut pandangan penulis memiliki kedua hal tersebut di atas ialah Leopold Ahlsen atau yang dikenal juga dengan nama Helmut Alzman. Ahlsen merupakan pengarang yang cukup produktif juga, dan beberapa karyanya yang berlatarkan perang tetapi bertemakan kemanusiaan, merupakan buah kepekaan kreatifnya yang ditunjang dengan hasil pengalamannya pribadi. Dari beberapa buah karyanya yang berlatarkan perang tetapi bertemakan kemanusiaan itu, penulis memilih salah sebuah, yaitu lakon radio Philemon and Basuki S untuk skripsi ini. Penulis memilih karya tersebut karena menurut penulis tema dalam lakon ini sesuai untuk diungkapkan pada nasa kini, masa di mana rasa dan hakikat kemanusiaan terasa makin menipis karena terinjak-injaknya nilai kemanusiaan itu sendiri, baik oleh peperangan mau_pun oleh kesewenangan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anglingsari Sunartadirdja
Abstrak :
Setiap pengarang mempunyai keistimewaannya sendiri-sendiri dalam menggarap karyanya. Salah seorang pengarang, yaitu Bertolt Brecht, adalah seorang pengarang yang terkenal karena teori Verfremdungseffekt (Effek Ketera_singan). Teori tersebut tidak lahir dengan sendirinya, tetapi lahir setelah Brecht mengikuti perkembangan kesusastraan Jerman pada khususnya dan kesusastraan dunia pada umumnya. Pada skripsi ini penulis ingin memperkenalkan baberapa prinsip dari teori Verfremdungseffekt yang dilihat dari karyanya yang berjudul Trommeln in der Nacht. Penulis beranggapan bahwa karya awal Brecht ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang sebuah drama yang digarap berdasarkan prinsip-prinsip yang dikemukakannya itu...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyapto
Abstrak :
Bertolt Brecht adalah seorang pengarang Jerman yang besar dan sangat terkenal. la tidak hanya terkenal di Jerman saja, melainkan juga di luar.negeri, bahkan sampai ke Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan dipentaskannya beberapa karya Brecht, antara lain Der kauasische Kreidekreis, yang pernah dipentaskan misalnya oleh W.S. Rendra dan Basoeki Rachmat, masing-masing dengan judul 1ingkaran Kapur Putih dan lingkaran Keadilan. Teguh Karya pun pernah m.ementaskan salah satu karya dramawan ini, yaitu Der gute Mensch von Sezuan dengan judul Peremuan Pilihan Dewa. Karena demikian terkenal, maka tidaklah mustahil bahwa dalam waktu-waktu yang akan datang akan lebih banyak bagi karya-karya Brecht yang akan dipentaskan. Drama-drama Bertolt Brecht pada umumnya membahas me_ngenai kehidupam dari masyarakat lapisan bawah, dan karena itulah mengapa banyak ahli sastra tertarik pada karya-karyanya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Sukariaty Tasmin
Abstrak :
Meine Arbeit geht um das Pronomen es. Von den 200 Satzer, die ich in den Grammatikbuchern, der Zeitung, ud den Maga_zinen gefunden habe, hbe ich nur 96 Satze fur meine Arbeit ausgewahlt. Fur die Analyse benutze ich die Dependenz-Valenz Theorie nach Engel. Dependenz-Valenz Theorie sieht das Verb als das strukturelle Zentrum des Satzes und die andere Satzglieder hangen von ihm ab. Ich teile die ausgewahlten Satze in funf Gruppe. Diese Teilung beruhrt auf die Funktionen des as: (1) obligatorische Erganzung von dem Verb (2) obligatorische Erganzung des Adjektivs, (3) ein Tail des Verbkomplexes, (4) expletives as, (5) Korrelat. Nachdem ich diese Funktionen verstanden habe, ubersetze ich diese Satze ins Indonesisch, dafur benutze ich Nidas und seine Nachfolger Larsons Theorie. Ich versuche, die passende Aquivalenz fur es im Indonesischen zu finden. Nicht jedes es im deutschen Satz hat eine Aquivalenz in Indonesischen, und nach der Nidas Meinung ist.die Bedutung des Satzes wichtiger als die Form des Satzes. Der Zusammenschlub ist, dalb Dependenz-Valenz Theorie nach Engel und Nidas Theorie zu dieser Arbeit passen'.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Tjahjono
Abstrak :
Dari uraian tokoh Woyzeck dalam bab-bab yang baru lalu dapat disimpulkan, bahwa tokoh Woyzeck dapat mewaki_li setiap orang miskin yang tertindas oleh lingkungan masyarakat yang mempengaruhinya. Tokoh Woyzeck adalah tokoh yang menjadi korban ketidakadilan dan perbuatan sewenang sebagai tokoh yang berasal dari lapisan masyarakat yang rendah. Sikapnya sederhana dan is menjalankan hidupnya dengan wajar. Ia mempunyai seorang istri dan seorang anak. Eeskipun hidupnya sulit,tokoh itu tidak pernah melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia berusaha mencari pekerjaan yang halal dan jujur. Keadaan sosialnya yang rendah diterima - nya dengan pasrah. Ia tidak pernah mengeluh dengan keadaannya itu, karena yang terjadi pada dirinya itu merupakan keadaan yang memang sudah demikian menurut...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicitas Trimulyani
Abstrak :
ABSTRAK
Di Indonesia pada umumnya kebutuhan akan terjemahan semakin terasa, terutama di masa pembangunan ini seiring pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang kita serap dari negara-negara maju. Oleh karena itulah kegiatan penerjemahan banyak dilakukan baik oleh penerjemah yang telah mapan ilmunya maupun penerjemah yang hanya mengan_dalkan pengalaman saja. Namun sayang, justru penerjemah lulusan sekolah pengalaman lebih banyak daripada pe-nerjemah yang telah menguasai teori terjemahan dengan baik. Akibatnya adalah sebagian besar hasil terjemahan merupakan hasil terjemahan interlinear. Melihat kenyataan tersebut, saya akan menunjukkan dan membuktikan melalui penulisan skripsi ini bahwa teori terjemahan amat berguna bagi penerjemah. Dengan menguasai teori terjemahan pe_nerjemah akan mendapatkan gambaran dan pegangan yang lebih pasti mengenai cara menerjemahkan yang baik. Namun, masih ada pendapat yang mengatakan bahwa dalam proses terjemahan tidaklah diperlukan teori karena kegiatan menerjemahkan itu lebih merupakan kegiatan artistik dan secara intuitif. Pekerjaan menerjemahkan melibatkan bahasa sepenuhnya karena melalui bahasa, pengarang, khususnya pengarang karya sastra, menyampaikan pesan/isi karyanya melalui permainan kata. Pada umumnya permainan kata sering terdapat pada karya sastra bahkan merupakan ciri khas pengarang karya sastra berbobot sehingga penerjemah acapkali sulit mencari padanan kata yang tepat dalam memperta-hankan ciri khas tersebut. Untuk itulah menurut saya penerjemah harus memiliki penguasaan bahasa (bahasa sasar_an maupun bahasa sumber) yang baik. Hal ini dikemukakan oleh Simatupang sebagai berikut: a. penguasaan bahasa sasaran yang baik, b. penguasaan bahasa sumber yang baik c. Penguasaan materi teks yang akan diterjemahkan, dan d. pengetahuan teori terjemahan dengan baik. (Simatupang,1979: 31-32). Perlunya penguasaan bahasa sumber dan bahasa sasaran serta penguasaan materi teks yang akan diterjemahkan dengan baik karena teks adalah rangkaian kalimat yang dibentuk berdasarkan sistim bahasa tertentu, sedangkan sistim bahasa tersebut mencerminkan kebudayaan suatu bangsa. Oleh karena itulah, kita tidak dapat begitu saja menerjemahkan suatu karya hanya dengan menukarkan kata. Menerjemahkan haruslah menerjemahkan suatu teks, dengan melihat konteksnya karena suatu teks mengandung latar budaya tersendiri. Honig, pakar teori terje-mahan, juga mengeluarkan pendapat yang menegaskan bahwa menerjemahkan adalah menerjemahkan suatu teks yang mengan_dung latar budaya. Tiap bahasa mempunyai struktur yang berbeda, terutama bahasa yang tidak serumpun. Seorang penerjemah yang telah mempelajari teori terjemahan tidak akan menerjemahkan kalimat lch habe Durst ke bahasa sasaran saya mempunyai kehausan. Namun dalam menerjemahkan bahasa yang serumpun juga sering terjadi masalah, seperti pada saat Pasta Penutupan Olimpiade Musim Dingin pada tahun 1976 di Inns_bruck. Pada papan raksasa tertera kalimat GOOD BYE IN LAKE PLACID (selamat tinggal di LAKE PLACID) yang di_terjemahkan dari kalimat AUF WIEDERSEHEN IN LAKE PLACID (sampai jumpa di LAKE PLACID) (Ibid., hlm. 9). Penerjemah kalimat Good Bye in Lake Placid hanya berorientasi pada frase Auf Wiedersehen dan tidak mengetahui dalam situasi bagaimana semestinya Good Bye digunakan. Hal ini perlu diperhatikan, sebab ada perbedaan antara bahasa Inggris dan bahasa Jerman mengenai perihal Abschied (meminta diri; berpisah). Pada sistem bahasa Inggris Abschied ditandai oleh penggunaan frase yang berbeda misalnya antara lain : See you, Good bye, Till Thursday dan We'll meet you again in. Ucapan-ucapan perpisahan ini sesuai dengan situasinya, yaitu apabila akan bertemu kembali pada suatu tempat dan waktu tertentu (See you) ataukah tidak jelas akan bertemu kembali (Good bye). Jadi, padanan yang tepat untuk kalimat Auf Wiedersehen in Lake Placid adalah We'll meet again in Lake Placid. Kalau Good bye tidak jelas apakah berjumpa kembali atau tidak. Dengan latar belakang inilah, saya akan menerapkan teori kritik terjemahan menurut Reid dalam menganalisis teks sumber dan teks sasarannya.
1989
S14635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowena Sulyanegara
Abstrak :
ABSTRAK
Pakar-pakar dalam bidang terjemahan berusaha untuk meningkatkan mutu terjemahan (teks sasaran) dengan cara mengembangkan teori terjemahan. Dalam skripsi ini penulis membatasi diri pada teori terjemahan menurut Katharina ReiI dan Hans-Joseph Vermeer, yaitu teori terjemahan yang berdasarkan pada fungsi komunikatif teks sasaran. Pembahasan yang dikemukakan bertujuan untuk memberikan pegangan dasar kepada pembaca yang ingin memahami teori terjemahan Reiss dan Vermeer serta meningkatkan ketrampilan mereka dalam menerjemahkan. Dalam skripsi juga diperlihatkan proses penerjemahan yang berorientasi pada fungsi komunikatif teks sasaran serta bagaimana pula pertimbangan-pertimbangan berdasarkan fungsi komunikatif teks sasaran dapat menolong penerjemah untuk menemukan padanan yang ekuivalen. Penelitian yang dipakai adalah penelitian pustaka dengan pendekatan secara intrinsik dan ekstrinsik.

Reiss dan Vermeer menghubungkan proses komunikasi dengan proses penerjemahan. Produsen memproduksi teks (dalam arti luas) dengan tujuan-tujuan tertentu. Setelah teks tersebut terwujud, maka teks itu mempunyai fungsi komunikatif tertentu. Dalam penerjemahan, penerjemah bertolak dari teks sumber. Kemudian ia menjadi produsen kedua dan memproduksi teks sasaran untuk resipien sasaran. Teks sasaran ini tentu mempunyai fungsi komunikatif tertentu. Namun dengan adanya resipien sasaran yang berbeda dan situasi yang berbeda pula, maka ada kemungkinan bahwa fungsi komunikatif yang harus dipenuhi teks sasaran berbeda dengan fungsi komunikatif teks sumber. Berdasarkan pola komunikasi dapat dibedakan tiga ragam teks, yaitu: ragam teks informatif, ekspresif, dan operatif. Mengingat media penyampaiannya, perlu ditambahkan ragam teks multimedial. 8erdasarkan fungsi komunikatifnya, teks multimedial dapat berupa ragam teks informatif, ekspresif, operatif maupun campuran.

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan penerjemah dalam melaksanakan metode yang diuraikan dalam skripsi ini. Pertama-tama ia harus menganalisis situasi agar mempunyai kerangka kegiatan sehingga dapat menentukan fungsi komunikatif yang harus dipenuhi teks sasaran. Setelah itu, ia harus menganalisis teks sumber untuk mendapatkan gambaran mengenai teks sumber. Kemudian ia menyusun suatu model teks sasaran. Di sini ia melakukan pemilihan dan penyesuaian dengan berorientasi pada fungsi komunikatif teks sasaran. Setelah semua ini selesai, ia baru memulai produksi teks sasaran. Dalam skripsi ini juga perlu diperhatikan adanya alternatif-alternatif teks sasaran. Alternatif-alternatif ini menunjukkan bahwa fungsi komunikatif yang berbeda menghasilkan teks sasaran yang berbeda pula.
1989
S15002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library