Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anastasia Ika Kusumastuty
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keberlakuan pendekatan Structural Choice (Cyber L-RAT) terhadap kerentanan viktimisasi kekerasan online yang disebabkan oleh platform pinjaman online ilegal di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei based quasi experiment dengan menggunakan perlakuan pada karakteristik partisipan penelitian berdasarkan keterlibatan partisipan pada pinjaman online. Partisipan dalam penelitian terdiri dari 159 orang yang berusia 18-65 tahun dan menggunakan internet dalam kesehariannya. Teknik analisa pengujian hipotesa penelitian dilakukan menggunakan SPSS 26 melalui model regresi linier berganda baik pada masing-masing kelompok maupun secara keseluruhan. Selain itu dilakukan juga pengujian Moderated Regression Analysis (MRA) terhadap variabel keterlibatan dalam pinjaman online. Berdasarkan hasil pengolahan data, ditemukan bahwa gaya hidup online dapat meningkatkan kerentanan viktimisasi baik pada partisipan yang memiliki keterlibatan langsung pada pinjaman online maupun partisipan yang memiliki keterlibatan tidak langsung pada pinjaman online Di lain pihak, pengujian terkait komponen perlindungan diri yang diukur melalui literasi digital menunjukkan hasil yang kurang konsisten dan berbeda pada masing-masing kelompok yang dapat disebabkan oleh adanya kebutuhan mekanisme yang berbeda dalam tiap kelompok. Selain itu, hasil pengolahan model data juga menunjukkan bahwa keterlibatan dalam pinjaman online dapat meningkatkan kerentanan viktimisasi kekerasan online yang dipicu oleh gaya hidup online baik pada kelompok partisipan yang memiliki keterlibatan langsung pada pinjaman online, kelompok partisipan yang memiliki keterlibatan tidak langsung pada pinjaman online, maupun partisipan yang tidak terlibat pada pinjaman online. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap studi dan penelitian lanjutan terkait viktimisasi pada ruang digital pada konteks viktimisasi kejahatan siber dan utamanya dalam konteks fenomena pinjaman online. Sementara secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai viktimisasi siber dalam industri Fintech Peer to Peer lending di Indonesia serta memberikan wawasan terkait faktor risiko serta mekanisme perlindungan diri dan dampak viktimisasi kejahatan pinjaman online. Temuan penelitian ini akan berguna bagi para pengambil kebijakan, regulator, dan pemangku kepentingan dalam industri pinjaman online di Indonesia. ......This research aims to test the applicability of the Structural Choice (Cyber L-RAT) approach to vulnerability to online violence victimization caused by illegal online lending platforms in Indonesia. The research method used in this study is population based quasi experiment by using treatment on the characteristics of research participants based on participant involvement in online loans. Participants in the study consisted of 159 people aged 18-65 years and used the internet in their daily lives. Data analysis was carried out using SPSS 26, 2023 and research hypotheses was tested using multiple regression models for each group. Apart from that, Moderated Regression Analysis (MRA) testing was also conducted to test the moderation effect of online loans to respected independent variables in the study. Based on the results of data processing, this research found that online lifestyle can increase the vulnerability to victimization both in participants who have direct involvement in online loans and participants who have indirect involvement in online loans. On the other hand, tests related to guardianship component measured through digital literacy show inconsistent result in different group, this shows that each group needs different guardianship mechanism. Apart from that, the results of the data model processing also show that involvement in online loans can increase the vulnerability of online loan victimization triggered by online lifestyle, both in groups of participants who have direct involvement in online loans, groups of participants who have indirect involvement in online loans, and participants who are not involved in online loans. It is hoped that this research can contribute to further studies and research related to victimization in the digital space in the context of cybercrime victimization and especially in the context of the online lending phenomenon. Meanwhile, as for practical implication, this research is expected to contribute to the understanding of cyber victimization in the Fintech Peer to Peer lending industry in Indonesia and provide insight into risk factors and self-protection mechanisms and the impact of online loan crime victimization. The findings of this research will be useful for policy makers, regulators, and stakeholders in the online lending industry in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Rifai
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan fear of crime dengan intensitas aktifitas masyarakat di tempat yang pernah terjadi kejahatan terorisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Jumlah keseluruhan responden yang diambil secara acak di empat lokasi seperti di Bursa Efek Indonesia (BEI), Ritz Carlton, Kedubes Australia dan Mall Atrium Senen mencapai 150 orang. Sebagaimana dijelaskan oleh Garofalo (1981), yang mempengaruhi fear of crime diantaranya adalah pengalaman langsung, interaksi interpersonal dan media massa. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antar variabel, diketahui bahwa hubungan ketiga variabel tersebut lemah. Sementara itu hubungan antara fear of crime dengan intensitas aktifitas yang dikontrol oleh protective behavior juga diketahui memiliki hubungan yang lemah. Hubungan antar variabel yang lemah ini menurut pengamatan peneliti bahwa responden yang beraktifitas di tempat yang pernah terjadi kejahatan terorisme tersebut memiliki tingkat durasi, waktu dan frekuensi yang rendah dalam beraktifitas. Diketahui responden secara sadar maupun tidak sadar telah melakukan aktifitasnya di tempat tersebut karena suatu? kebutuhan?. Responden ada yang tidak tahu bahwa tempat tersebut pernah terjadi teror, bahkan mereka ada yang mengetahui tapi telah melupakan peristiwa teror tersebut. Penelitian ini, diketahui memiliki hubungan yang lemah antara variabel fear of crime dengan intensitas aktifitas masyarakat, disarankan bagi peneliti yang lain untuk menambahkan variabel lain seperti usia, geografis, sosial maupun politik. Teori lain dapat ditambahkan, seperti mekanisme coping, teori manajemen risiko atau teori lain untuk melihat hubungan antara fear of crime dengan intensitas aktifitas masyarakat di tempat yang pernah terjadi kejahatan terorisme. ......This study aims to clarify the relationship with the intensity of the fear of crime activity in the community where the crime of terrorism have occurred. This study uses a quantitative research approach. The total number of respondents who were randomly taken at four locations such as Indonesia Stock Exchange (BEI), Ritz Carlton, Embassy of Australia and the Atrium Mall Senen to 150 people. As described by Garofalo (1981), which affects the fear of crime include direct experience, mass media and interpersonal interaction. Based on the calculation of the correlation between variables, it is known that these three variables the relationship is weak. While the relationship between fear of crime with the intensity of activity that is controlled by the protective behavior known to have a weak and insignificant. Relationships between variables are weak and not significant according to the observations of researchers, known to the respondents who indulge in what ever happened to the crime of terrorism is to have the duration, timing and low frequency in the activity. Known to the respondents consciously or unconsciously has conducted its activities in such places as a 'need'. Respondents who did not know that there was ever a place of terror, there are even those who know but have forgotten the terror events. This study, known to have a weak relationship between fear of crime with a variable intensity of community activities, it is advisable for other researchers to add other variables such as age, geographic, social and political. Another theory could be added, such as coping mechanisms, risk management theory or other theories to look at the relationship between fear of crime by the intensity of community activities in place that ever happened to the evil of terrorism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30800
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library