Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewiyanti
"ABSTRAK
Sterol dalam tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai
bahan baku untuk produksi hormon steroid yang
dibutuhkan dalam obat-obat kontrasepsi. Tandan sawit dapat
menjadi salah satu sumber sterol di Indonesia.
Untuk memperoleh sterol dari, tandan sawit tersebut diperlukan
suatu metode isolasi yang sederhana dan ekonomis.
amat
Sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan di atas
telah dinilai beberapa variabel yang mempengaruhi
isolasi sterol dengan cara ekstraksi setelah hidrolisis da
hidrolihasil
lam suasana basa. Sebagai metode Standard adalah
sis dengan larutan KOH - etanol selama 1 jam.
kadar sterol dari fraksi tak tersabunkan dilakukan
Penetapan
secara
kolorimetri berdasarkan fceaksi Liebermann - Burchard.
Pada skala analitik telah dicoba hidrolisis dengan
larutan KOH dalam air sebagai pengganti larutan KOH-etanol,
tetapi hasilnya tidak memuaskan; sedangkan pelumatan bersa
ma air selama 1 menit sebelum hidrolisis dengan KOH-etanol
selama 1 jam memberikan hasil 38 % dari metode Standard.
Isolasi pada skala laboratorium dengan cara ekstraksi setelah
hidrolisis menggunakan larutan KOH (air ; etanol
1 : 1) selama 2 jam dari 500 g bahan tandan sawit mengha -
i'
;i
=
silkan 2,47 - 2,55 g ekstrak yang mengandung 10,9-11,2 %
sterol total.

ABSTRACT
Sterol s which occur in plants and animals can be
used as raw material for production of contraceptive steroid
* hormones. of the sterol s Oil palm bunch may be
resources in Indonesia. In order to acquire sterols
the oil palm bunch, a simple and economical isolation
one
f rom
method is required.
As an overture to reach that aim, some variables
influencing the isolation result by extraction af ter
alkaline hydrolysis has been conducted. Hydrolysis
ethanolic potassium hydroxyde solution for 1 hour
as Standard irethod. The extract of unsaponifiable matter
based
with
served
assayed for sterols by a colorimetric method
on the Liebermann - Burchard reaction.
In analytical scale, hydrolysis with aqueous potas
sium hydroxyde solution instead of ethanolic hydroxyde has been carried out with no satisfying result;
otherwise grinding together with water for 1 minute before
hydrolysis time with ethanolic potassium hydroxyde for 1
yielded 38 % of the Standard method result.
isolation by extraction after 2 hours hydrolysis
with potassium hydroxyde solution (water : ethanol =
1 : 1) from 500 g oil palm bunches produced 2, 47 - 2,55 g
extract containing 10,9 - 11,2 % of total sterols.
was
potassium
hour
Laboratory"
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah
"ABSTRAK
gonchus arvensis L. adalah tanaman obat-obatan yang sangat terkenal dan digunakan secara luas sebagai obat tradisional untuk pengobatan penyakit ginjal. Pada penelitian terdahulu didapat bahwa flavonoid merupakan senyawa aktif dalam tumbuh-tumbuhan itu. Plavonoid ditemukan pada daun-daun segar dan juga pada kalus dari hasil kultur jaringan pada penelitian ini dilakukan pembandingan kandungan flavonoid pada daun segar dan pada kalus. Flavonoid ditentukan sebagai quercetin dengan cara kromatografi lapisan tipis menggunakan lempeng aluniunium silika gel G7 254 , dan diukur secara kuantitatif dengan cara spektrofotometri pada panjang gelombang 371 nm. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa kandungan flavonoid tertinggi ditemukan ( didapat ) pada kalus yang berumur 8 sampai 10 minggu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reri Indriani
"ABSTRAK
Sterol dalam tumbuhan dan hewan merupakan salah satu bahan baku untuk produksi obat-obat kontrasepsi oral. Tandan sawit limbah telah dinilai kemungkinannya sebagai sumber sterol. Untuk mengolah tandan sawit limbah tersebut agar menghasilkan sterol, diperlukan suatu metoda isolasi yang relatif sederhana dan ekonomis. Berbagai kondisi hidrolisis asam menggunakan HCI/air untuk penyiapan sampel, sebagai salah satu tahap metoda 1- solasi, telah dilakukan. Kondisi hidrolisis asam tersabut adalah - Tahap analitik : waktu hidrolisis 3 jam dengan HC1 2 N dan 4 N, waktu hidrolisis 1 jam dan 2 jam dengan HC1 2 N yang dibandingkan terhadap metoda hidrolisis basa menggunakan KOH/etanol selama 1 jam. Produksi dalam skala laboratorium :waktu hidrolisis 1 jam dengan HC1 2 N. Penetapan kadar dilakukan secara Spektrofotometri berdasarkan reaksi Liebermann Burchard yang sudah dimodifikasi. Hidrolisis asam pada beberapa kondisi penyiapan sampel yang telah dicoba dalam tahap analitik memberikan hasil 75% dari metoda pembanding KOH/etanol. Produksi dalam skala laboratorium memberikan hasil 83% dari hasil pada tahap analitik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Soelastri Sosrosoebroto
"ABSTRAK
Salah satu usaha untuk meringankan/menyembuhan penyakit wasir adalah dengan pemberian obat tradisional. Dan pengumpulan data didapat banyak sekali tanaman yang digunakan untuk pengobatan wasir dan ternyata tanaman yang tergolong dalam famili Leguminosae merupakan jumlah yang paling besar. Golongan senyawa seperti flavonoid, tanin, antrakinon dan sebagainya tidak jarang dijumpai dalam tumbuh-tumbuhan dan diketahui ada effek positif pada pengobatan wasir. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui adanya golongan senyawa tersebut disamping glikosida, sterol, saponin dan lain-lain didalam daun Abrus precatonius,L., daun Desmodium tnquetrum, D.C., daun dan akar Mimosa pigra,L., daun dan akar Mimosa pudica,L. Metode yang digunakan adalah metode fitokimia umum, meilputi pemeriksaan ekstrak air terhadap pH., fenol yang larut dalam air, glikosida, zat yang mereduksi, alkaloid dan saponin; pemeriksaan ekstrak petroleumeter terhadap minyak lemak; pemeriksaan ekstrak etanol terhadap golongan 4 kaloid, glikosida, flavonoid, sterol dan/atau terpenoid dan tanin; pemeriksaan serbuk terhadap antrakinon dan saponin; pemeriksaan kromatografi lapisan tipis dari ekstrak etanol dan metanol dengari beberapa pelarut dan larutan penampak noda. Metode yang digunakan itu masih menunjukkan segi-segi yang kurang memuaskan, sehingga dilakukan pemeriksaan khusus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan untuk glikosida. Selain itu pengaruh cara ekstraksi juga d perhatikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun Abrus precatorius,L. mengandung glikosida, saponin, flavono Id, sterol dan/atau terpenoid, tanin dan senyawa yang benflouresensi dengan sinar U.V. 366 rim; daun Desmodium trique trum,D.C. mengandung glikosida, flavonoid, sterol dan/atau terpenoid dan tanin; daun Mimosa pigra,L. mengandung glikosida, saponin, flavonoid, sterol dan/atau terpenoid dan tanm; akar Mimosa pigra,L. mengandung glikosida, sterol dan/ atau terpenoid, tanin dan senyawa yang berfiouresensi biru dengan sinar U.V. 366 nm; daun Mimosa pudica,L. mengandung glikosida, f1avonoid sterol dan/atau terpenoid dan tanin; akar Mimosa pudica,L. mengandung glikosida, sterol dan/atau terpenoid, tanin dan senyawa yang berfiouresensi biru dengan sinar H.V. 366 nm; penambahan larutan Pb(II)asetat harus sesuai/secukupnya. Jika penelitian ini hendak dilanjutkan sebaiknya diutamakan pemeniksaan flavonoid, glikosida dan senyawa yang berfiouresensi biru dengan sinar U.V. 366 nm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Prijanto
"Hormon steroid adalah senyawa yang sangat penting
dalam oat obat kontarasepsi Dengan semakirt populernya pro
gram Keluarga ]3ererLcana dimasyarakat, rnaka penggimaan obat
kontrasepSi oral akan bertambah luas
Dalam rarigka pengawasari dan pemeriksaan kualitas,
perlu suatu metode analisis bagi hormon steroid.
Tujuan penelitian mi adalab rnendapatkan metode yang
haik urituk mengidenti±'ikasi hormon steroid dalam obat kontra
sepsi oral.
Untuk mencapai tujuan mi, maka dicoba metocle metode
yang berdasarkan reaksi warns, krornatografi lapisan tipis
spektrofotometri ultra ungu, spektrofotometri infra merah,
dan spektrofluorometri untuk identifikasi etinodiol diasetat,
ettmil estradiol, linestrenol, mestrsnol, noretisteron asetat,
dan riorgestrel i'etode yang dinilai paling sesuai kemudian
diuji coba untuk identifikasi hormon hormon tersebut dalam sed±aan kontrasepsi oral yaitu Agestin ED, Anovlar-21,
Euynon ED, Lyndiol, Neogrnon, Noracyclin, Ovostat-28, O'sn.-
len 50-Fe-28, dan Restovar 28-micro, setelah terlebih dahulu
dilakukan penarikan memakai kioroform.
Dan hasil percobaan mi dapat disirnpu.lkan bahwa metode
yang dapat dianju.rkan untuk identifikasi hormon steroidkapi dengan spektrofotometri ultra ungu, spektrofotometri
infra merah, dan spektrofiuorometri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chrisanty Budi Santoso
"TFlavonoid yang tersebar luas dalarn tumbuh-tumbuhan ma- kin banyak inendapat perhatian karena berrnacain-macain khasiat- nya.Beberapa jenis flavonoid dalam berbagai tumbuhan belurn
dapat diidentifikasi.
Penelitian ml bertujuan untuk mendapatkan suatu cara iden-
tifikasi flavonoid dalain tanaman termasuk isolasi pendahulu-
annya ,dengan mengembangkan cara-cara identifikasi flavonoid
yang sudah dikenal diantaranya kroznatografi dan spektroskopi
u.v. Untuk tujuan tersebut digunakan 3 jenis tumbuhan obat
Eclipta alba Rassk,Artemisia vulgaris Linn dan Gynura cf pseudochina DC , dari familiaAsteraceae.
Penelitian jul menghasilkan suatu metode isolasi untuk- identifikasi flavonoid yaitu dengan cara inengelusi dengan pe- larut yang sesuai,raksi yang didapat dielusi lagi dengan pe-
larut lain ,demikian Iseterusnya sampal didapat hail yang su- dah cukup murni untuk pengukuran spektrum u,v.nya.
Flavonoid dapatdiidentifikasi secara sederhana yaitu dengan raenggabungkan reaksi warna,kromatografi dan .spektroskopi u.v. Data yang di.dapat kemudian dibandinkan dengan data senyawa Yang sudah dikenal.
Daun Eclipta alba paling sedikit mengandung 3 senyavia flavo- noid dengan salah satunya diduga Luteolin 7-0-glukosida. Dal-am daun Artemisia vulgaris dapat dltuniikkan adanya 2 se-. nyawa flavonoid,sedangkan Gynura cf pseudochina tidak -
Yaitu mengandung uiavonoid.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S31785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulinus Ronny Halim
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sirait, Maruatal
"Zat warna sintetis beredar secara luas, pada hal belum te
tu ainan dipakai sebagai Pewarna. Dalam rangka pengawasan
dan pemeriksaan rutin perlu suatu inetoda pezneriksaan.
Pujuan, penelitian mi adalah untuk memilih suatu cara yang
lebih mudah dan sesuai untuk mengenal zat warna sintetis
yang larut dalam air den umum digunakan da.lam makanan.
Metoda utama yang digunakan untuk niencapai tujuan jul adalah
metoda kromatografi kertas dan sebagai pelengkap dipakai
reaksi warna.
Dilakukan survey lit eratur sebagai tahap pertama untuk pemilihan
eluen yang lebih tepat. Diperoleh 8 macam eluen
yang dinilai lebih balk. Masing-masing eluen kemudian dig
nakan untuk mengelusi 18 zat warna standard. Elien yang
niemberi hasil terbaik digunakan sebagai eluen utama. Untuk
zat warna yang tidak dapat dipisahkan dengan eluen utama,
sebagai eluen peiibantu dipi].ih eleun yang memberi pemisahan
yang lebih balk pada k'elompok warna yang bendak dite
tukan. Dari percobaan yang dilakukan didapat hashl pemis
han yang berbeda-beda untuk setiap eluen tersebut; Rf tidak
konstan dan jumlah penibanding yang digunakan maaih k
rang.
Diantara 8 eluen yang dicoba ternyata, EUl metil keton -
Aceton - Air (70 : 30 : 30 bagian volume) merupakan eluen
terbaik untuk tujuan jut. Untuk membedakan zat-zat yang -tidak dapat dibedakan dengan eluen tersebut dianjffi
guxiakan NaCl 1% dalam air sebagai eluen pernbantu. Agar ni -
lai Rf dapat dipakai sebagai patokan dalam identifikasi pe
lu dilakukan penelitian terbadap faktor-faktor yang mempenz
aruhi nilai Rf tersebut dan juga disarankan agar Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan melengkapi zat warna
standard.

Synthetic colors have been widely used eventhough theyh
ye not necessarily been proven to be safe tobe used as
food colors. Within the framework of routine control and
inspection, it is necessary to have an inspection method.
The objective of this research is to choose an appropriate
and simple method to recognize water soluble synthetic colors
commonly used in food.
To achieve this objective, the paper chromatography method -
is used as the main method, and color reactions are used
besides.
A literature survey was carried out as the first step to s,
lect the appropriate eluents, eight eluents were selected.
Each eluent was used to develop 18 standard colors. The el
V
ent which gave the best result was used as the main eluent.
For colors which could not be separated by the main eluent,
the e].uent which gave the best separation for the group of
colors to be determined was used as the supporting eluent.
Different results of separation for each of those 8 eluents
were obtained from the experiments; RI values were not constant
and the number of standards used was not sufficient.
Among 8 eluents tested it appears that Ethyl methyl ketone -
Aceton - water (70 : 30 : 30 by volume) was the best eluent
for the purpose mentioned above. In order to differentiate
the substances which could not be differentiated with that
eluent, it is suggested that a 1% solution of NaCl in water
be used as the supporting éluent. In order to use the RI
values for identification, it is necessary to investigate
the factors that influence them. it is also suggested that
the Directorate Generale for Drug and Food Control takes
necessary steps towards complating the standard colors.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.T.E. Mirawati Hadi Suwito
"ABSTRAK
Dalam rangka pengumpulan informasi mengenai tanaman obat, penelitian ini merupakan pemeriksaan pendahuluan untuk mengenal daun Kaca piring dan senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya. Masyarakat pada umumnya mengenal 2 macam Kaca piring. Hasil determinasi menunjukkan bahwa Kaca piring berbunga rangkap adalah Gardenia jasminoides, Ellis dan yang berbunga tunggal adalah Ervatamia coronaria, Stapf. Dalam penelitian ini diambil Kaca piring yang berbunga rangkap dan tunggal dari beberapa tempat. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan anatomi yang meliputi penampang melintang, penampang membujur,epidermis atas, epidermis bawah daun segar; pemeriksaan mikroskopis serbuk daun yang sudah dikeringkan; pemeriksaan ekstrak air terhadap pit, zat yang mereduksi, senyawa fenol yang larut dalam air, alkaloid dan glikosida; pemeriksaan ekstrak petroleum eter terhadap minyak lemak; pemeriksaan ekstrak etanol terhadap golongan alkaloid, glikosida, flavonoid, sterol, antrakinon, tanin dan saponin, pemeriksaan kromatografi lapisan tipis dengan heberapa pelarut dan larutan penapak noda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara anatomis kedua tanaman ini sukar dibedakan. Ekstrak air dan etanol daun Gardenia jasminoides, Ellis mengandung senyawa glikosida, sedang daun Ervatamia coronaria, Stapf. mengandung senyawa alkaloid. Pada kedua tanaman ini ditemukan lendir dan senyawa flavonoid. Jika penelitian ini hendak dilanjutkan sebaiknya diutamakan pemeriksaan alkaloid, glikosida, fla - vonoid dan lendir."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>