Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairul Azmi B. Hassan
"ABSTRAK
Perkembangan nasionalisme di Tanah Melayu sebelum Perang Dunia Kedua agak terlambat dibanding dengan bangsa lain di Asia Tenggara misalnya, Indonesia. Dalam perkembangannya, nasionalisme di Tanah Melayu sehingga masa pendudukan Jepang masih memperlihatkan berbagai anekaragaman. Belum kelihatan suatu gerakan nasionalisme yang mendobrak batas kedaerahan atau dengan kata lain mencakup skala nasional. Hal ini karena keberhasilan politik Inggris yang memecahbelah Tanah Melayu dalam tiga corak pemerintahan yang berbeda yaitu Negeri-negeri Selat, Negeri Melayu Bersekutu dan Negeri Melayu Tidak Bersekutu. Inggris berhasil menjadi tuan di Tanah Melayu dan memecahbelahkan orang-orang Melayu sesuai dengan keinginannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh gerakan nasional di Indonesia telah meniupkan angin segar bagi aspirasi terhadap bibit-bibit nasionalisme Melayu. Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung (KRIS) yang beraksi di pentas nasionalisme Melayu pada tahun 1945 adalah wadah perjuangan kaum nasionalis Melayu dengan wawasan baru yaitu menyatukan seluruh bangsa Melayu dalam gagasan Indonesia Raya. Walaupun ambisi perjuangan KRIS gagal tetapi sejarah membuktikan bahwa KRIS telah berhasil mendobrak pemikiran orang-orang Melayu yang sebelumnya tertidur lena diselimuti oleh fanatisme kedaerahan.
Penelitian ini mengunakan sumber arsip, sumber perpustakaan dan wawancara.

"
1995
S12121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohana BT Ismail
"
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan sejarah kantor berita nasional swasta yang pernah ada di Indonesia yaitu dikenal dengan nama Persbiro Indonesia. Dalam penu1isan ini yang ditekan kan adalah proses nasionalisasi terhadap kantor berita tersebut dan perkembangannya sesudah itu hingga tahun 1962. Hal ini karena pada akhir tahun tersebut pemerintah RI waktu itu memutuskan untuk menggabungkan kesemua kantor berita yang ada ke dalam kantor berita Antara dan diletakkan di bawah pengawasan Departemen Fenerangan RI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang sangat membantu penulis dalam memilah sumber dan data, rnenganalisa dan menuliskannya kembali dalam bentuk penulisan sejarah. Sebagai salah satu bagian dari langkah metode sejarah, dalam penulisan ini digunakan metode penulisan deskriptif analitis yaitu berusaha untuk memberi gambaran dan uraian yang ditindaklanjuti dengan analisa. Berdasarkan penelitian dan penulisan, ini dapat diketahui bahwa kantor berita memainkan peranan penting dalam penyebaran informasi ke seluruh penjuru dunia lewat surat-surat kabar yang diedarkan, kepada umum. Di Indonesia
"
1998
S12413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Nur`aini Ardani
"ABSTRAK
Pada abad ke-19 industri gula berkembang pesat, bahkan menjadi komoditi nomor satu dalam kegiatan ekspor impor dan menghasilkan keuntungan yang besar bagi pemerintah Hindia Belanda. Salah satu wilayah yang mengembangkan perkebunan tabu adalah Praja Mangkunegaran. Praja Mangkunegaran di bawah pemerintahan Mangkunegara IV telah berhasil mengembangkan perekonomiannya. Tanah-tanah yang tadinya disewakan, ditarik kembali untuk dikelola sendiri. Sistem penggajian dengan tanah diganti dengan uang. Dengan hasil perkebunan dan pertanian yang melimpah maka dibangun pula pabrik-pabriknya, antara lain pabrik gula, kopi, teh, indigo, bungkil dan lain-lain, Selain itu Mangkunegaran IV juga membangun hotel dan penginapan di daerah wisata di wilayahnya. Pabrik gula Tasikmadu di Karanganyar dibangun tahun 1871 merupakan pabrik gula milik Mangkunegaran yang kedua setelah Colomadu di Malangwijan. Pabrik ini merupakan pabrik tercanggih dan terlengkap pada masanya. Baik Colomadu maupun Tasikmadu telah memberi keuntungan yang besar bagi kerajaan. Kejayaan Mangkunegaran mulai mengalami masa surut dengan wafatnya Mangkunegaran IV tahun 1881 dan digantikan putranya Mangkunegaran V. Konflik dalam istana bermunculan ditambah dengan masalah-masalah dalam perusahaan dimana produksi berkurang akibat hama gula dan proteksi gula bit di Eropa. Pendapatan kerajaan menurun drastis hingga raja mengambil berbagai. langkah untuk menambah penghasilan. Usaha-usaha itulah yang mendorong makin luasnya campur tangan pemerintah kolonial. Namun demikian, meski mengalami pasang surutnya, Praja Mangkunegaran mampu menunjukkan keunggulannya di bidang ekonomi. Sesuatu yang amat langka di tengah kondisi terpinggirnya masyarakat pribumi.

"
1995
S12099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niluh Herawati
"
ABSTRAK
Seni tari Bali merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat yang sudah diwarisi sejak dahulu. Salah satu seni tari yang sangat tua umurnya adalah tan Sanghyang Dedari. Tari Sanghyang Dedari merupakan tari tradisional yang berasal pada masa pra-Hindu dan masih hidup sampai sekarang. Tari Sanghyang Dedari sebagai tarian yang dianggap sakral sudah cukup di kenal sejak dahulu dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Tarian ini mulai beradaptasi dengan perkembangan-_perkembangan sehingga mengalami perubahan-perubahan didalamnya.
Daerah Gianyar adalah salah satu daerah yang cukup banyak mendapat perhatian serta kunjungan wisatawan. Gianyar merupakan daerah seni yang kaya akan tari-tarian dan di dukung oleh masyarakat setempat. Sehingga seni tari memiliki kaitan erat dalam kehidupan masyarakat yang telah diikat oleh nilai-nilai sosial dan kepercayaan yang telah ada.
Dalam perkembangannya tari Sanghyang Dedari mengalami perubahan_-perubahan dalam fungsi, busana, rias muka, dan iringan hingga munculnya seka sebagai organisasi tari Sanghyang Dedari. Semula tari Sanghyang Dedari berfungsi sebagai pelaksana upacara (tari wali) untuk mengusir wabah penyakit yang melanda desa. Sejak meningkatnya wisatawan yang datang, fungsi tari tidak hanya sebagai tari upacara tetapi telah bergeser menjadi tari untuk hiburan wisatawan (tari balih-_balihan). Perubahan juga diikuti dalam busana, tata rias, dan iringan tan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Perkembangan tari Sanghyang Dedari sebagai penunjang panwisata telah membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat. Peningkatan pertunjukan tan Sanghyang Dedari untuk wisatawan akan menambah pendapatan ekonomi bagi seniman dan daerah. Tari Sanghyang Dedari sebagai bagian dari kebudayaan Bali yang bersifat dinamis tidak terlepas dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebagai tari upacara tari Sanghyang Dedari mempunyai kaitan dalam upacara-upacara keagamaan seperti, upacara Dewa Yadya dan Bhuta Yadya.. Tari Sanghyang Dedari merupakan seni tari tradisional yang memiliki nilai-nilai luhur yang tinggi, sehingga seni tari ini menjadi salah satu potensi budaya dalam mengembangkan dan meningkatkan kepariwisataan di Gianyar pada khususnya dan Bali umumnya.
"
1998
S12728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Agung Wibowo
"Penelitian ini membahas mengenai gaya hidup masyarakat Batavia pada masa depresi ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam pembahasan dipaparkan mengenai beberapa gaya hidup masyarakat Eropa ketika Depresi Ekonomi melanda. Dilihat pula tinjauan pemerintah Hindia-Belanda dalam upaya menanggulangi krisis ekonomi dunia (1930-an). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan mengenai gaya hidup masyarakat Eropa di Batavia ketika depresi ekonomi. Pemaparan akan gaya hidup dapat dilihat dari segi pakaian, aktivitas keseharian, serta perkembangan teknologi dan transportasi masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat Eropa di Batavia dari sisi gaya hidup mencoba menampakan diri tetap dapat beradaptasi serta menjalankan kesehariannya seperti biasa meski Depresi Ekonomi sedang melanda. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan warna baru bagi penulisan sejarah.
This research tries to explain about the lifestyle of Batavia at the time of economic depression. In this paper presented on the lifestyle of some of Europe when the Depression hit. Seen also review the Dutch East Indies government in an effort to tackle the world economic crisis (1930s). The purpose of this study was to describe the lifestyle of the European society in Batavia, when the Economic Depression time. Exposition of lifestyle can be seen in terms of clothing, daily activities, as well as technology development and public transportation. The results of this study is that the European community in terms of lifestyle Batavia tried appeared to still be able to adapt and run daily as usual despite being plagued Depression. The Author hopes of this research may provide a new color for the writing of history."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43614
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syenny Seftira Violeta
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengaruh politik terhadap perkembangan sastra Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin 1959?1965. Sastra merupakan pencerminan masyarakat.
Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang
pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari
masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Yang
dimaksud dengan politik yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kekuasaan.
Seperti ideologi, partai, dan kebijakan pemerintah. Masa demokrasi terpimpin dimulai
sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 juli 1959 hingga kejatuhan
Soekarno pada tahun 1966. Sejak dikeluarkan dekrit, di Indonesia dikenal semboyan
politik sebagai panglima, di mana segala sesuatu harus sesuai dengan kebijakan politik.

ABSTRACT
This thesis examines the political influence to the development of indonesian literary at
the time of Guided Democracy 1959-1965.Letters is the refflection of community.
Through the literarry works, the writter express the social problem in which the writer
itself deal with.Literrary works are affected by the people and influences the people at the
same time. Politics is all about the power such as ideology, party, and government
policy.The time of Demokrasi terpimpin was started from the dekrit presiden on July 5,
1959 to the end of Soekarno regime on 1966. Since dekrit was released, there was a
motto politics as as a leader, where all of the things must fit the political policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42364
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Bob Lestari
"Fokus penelitian ini adalah pemikiran Partai Kristen Indonesia dalam Dewan Konstituante khususnya tentang Dasar Negara dan Hak Asasi Manusia. Dimulai dari kelahirannya serta keikutsertaannya dalam Pemilu 1955, menjadi fraksi dalam Dewan Konstituante serta sikapnya dalam menanggapi anjuran pemerintah untuk kembali kepada UUD 1945. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah. Periode penelitian dimulai dari tahun 1955 hingga 1959.

The focus of this study is to know how Partai Kristen Indonesia think about ideology and human right in constituante council of Indonesia. The purpose of this study is to understand about which ideology and human right that the party wanted. But it will begin with dynamic process of the party and ended by the stand of the party to face “kembali kepada UUD 1945”. This research is based on history metod. The periode of this research will begin from year 955 to 1959."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hendri Septiawan
"Dampaknya terhadap pembangunan ekonomi industri di Jakarta dan juga masyarakat di sekitar lokasi tersebut. Pada akhir dekade 1960an, Pemerintah kota Jakarta melakukan berbagai upaya untuk menarik penanaman modal industri. Upaya tersebut mengalami beberapa hambatan, seperti sulitnya memperoleh tanah lokasi untuk usaha serta buruknya keadaan infrastruktur. Untuk mengatasi hambatan tersebut, pemerintah kota Jakarta membangun konsep yang baru pada masa itu, yaitu sebuah kawasan industri. Dalam kawasan industri, masalah perizinan serta pembebasan tanah akan diurus oleh pengelola kawasan industri. Lokasi yang dipilih untuk kawasan industri tersebut adalah di daerah Pulogadung dikarenakan berbagai pertimbangan. Kawasan Industri Pulogadung berhasil meraih tujuannya, yaitu mempermudah penanaman modal bidang industri di Jakarta. Keberadaan Kawasan Industri Pulogadung turut memperbaiki tata ruang kota. Masyarakat sekitar juga merasakan dampak yang positif, karena keberadaan Kawasan Industri Pulogadung memberikan peluang bagi ekonomi mereka.

This thesis will discuss about development of Industrial Estate Pulogadung along and its impact toward the development of industrial economy and also the society around the location. In the end of the 1960s, The City Government of Jakarta did a lot off efforts to attract industry investment. The efforts had encounter some problems, for example was the difficulty of finding a business area and the poor of its infrastructure. To overcame these problems, City Government of Jakarta buit the new concept at that time, was the industrial estate, the licencing and liberation will be done by administrator of industrial estate. The selected location for the industrial estate was in Pulogadung region ndash based on many factors. The industrial estate Pulogadung had achive its purpose, was to ease the industry investment in Jakarta. The existence of Industrial Estate Pulogadung also improved the urban planning. The society arround the location also experienced te good impact, because the industrial estate Pulogadung gave the economic opportunity to them."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niluh Puspa Handayani
"ABSTRAK
Tanah merupakan tempat manusia untuk melangsungkan kehidupan, baik itu untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun sebagai tempat untuk berteduh, yaitu tempat tinggal. Tanah merupakan kebutuhan sentral bagi manusia dan mahluk lainnya di dunia. Bahkan kadang menimbulkan sengketa yang berkepanjangan bila tanah itu sampai menjadi perebutan antar manusia. Masalah penataan tanah di Gianyar oleh pemerintah Belanda pada tahun 1922 menyangkut masalah pajak tanah, pengukuran tanah serta hal-hal lain yang berhubungan dengan tanah. Dari hal tersebut di atas terjadi pergeseran fungsi tanah-tanah adat yang ada di Gianyar. Tanah-tanah yang semula berfungsi religius harus berubah menjadi fungsi ekonomi. Tanah-tanah yang semula dimiliki secara bersama (komunal) bisa dimiliki secara individu. Juga terjadi semakin berkurangnya jumlah luas tanah penduduk. Karena makin berkurangnya luas tanah pada masing-masing penduduk jelas akan mengubah pola bentuk rumah di Bali, terutama yang semula ada bentuk bangunan yang bersama bale meters, bale dangin, bale daub dan lain-lain.Juga muncul masalah lapisan masyarakat di Gianyar. dari lapisan yang lebih rendah ke lapisan masyarakat yang lebih tinggi, yaitu Rasta Sudra (Kasta Antara) yang ingin menyamakan kedudukan dengan Kasta Wesya. Akan tetapi masalah ini tetap tidak ada penyelesaian yang berarti. Hingga kini pembagian strata masyarakat di Bali masih tetap ada. Inilah yang membedakan dengan daerah lainnya di Indonesia. Walau terjadi usaha untuk menduduki tingkatan yang lebih tinggi hal ini tidak pernah terealisasi. Ini disebabkan oleh kuatnya aturan yanng mengikat masyarakat Bali, terutama aturan-aturan adat yang ada dalam masyarakat itu sendiri.

"
1996
S12727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kurnia
"ABSTRAK
Skripsi ini adalah kajian sejarah politik dengan mengambil judul Peranan Pemuda Kereta Api dalam Pengambilalihan Kekuasaan Kereta Api dan Pengawalan Perjalanan Presiden RI ke Yogyakarta. Dalam sejarah revolusi Indonesia keberadaan kereta api selalu menjadi catatan menarik para peneliti sejarah. Dalam suatu krisis atau kondisi tidak aman itu, sarana transportasi kereta api selalu menjadi rebutan kepentingan penjajah. Sejak akhir Hindia Belanda sampai dengan masa pendudukan Jepang kereta api menjadi sarana transportasi untuk kepentingan politik dan ekonomi penjajah. Memasuki masa revolusi atau perang kemerdekaan kekuasaan Jepang di bidang kereta api diambil alih menjadi milik RI oleh Pemuda Kereta Api.Pemuda Kereta Api atau barisan pegawai dan pekerja jawatan kereta api yang terbentuk pada masa itu secara spontan telah berhasil secara nyata mengambil alih kekuasaan Jepang di bidang kereta api, selain itu mereka juga berperan penting dalam tugas pemulangan orang Jepang dan APWI dengan menggunakan kereta api, selanjutnya dalam kondisi yang tidak aman, mereka juga memegang andil besar dalam mengawal perjalanan Presiden dan Wakil Presiden ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta api. Skripsi ini membahas peristiwa pengambilalihan kekuasaan Jepang di bidang kereta api pada masa awal revolusi di Jakarta dan juga peranan Pemuda Kereta Api selanjutnya. Meskipun fokus kajian terletak di Jakarta, tetapi tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan di pulau Jawa pada umumnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah kritis, suatu proses rekonstruksi sejarah masa kini sebagaimana dikatakan 'Bapak Sejarah Kritis,' Leovold von Ranke, yaitu sejarah baru mulai apabila dokumen dapat dipahami, lagi pula cukup banyak dokumen yang dapat dipercaya. Penulis juga melakukan wawancara dengan sejumlah takoh Pemuda Kereta Api yang menjadi nara sumbernya.

"
1996
S12198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>