Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Hartati
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mencari beberapa senyawa kimia dari ekstrak kulit pohon Garcinia tetrandra serta uji aktivitas biologi terhadap Artemia salina L. dan aktivitas antibakteri. Senyawa tersebut diisolasi dengan cara ekstraksi dalam n-heksan selanjutnya ekstraksi dengan aseton . Masing masing ekstrak dipisahkan dengan cara kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel dan fasa geraknya adalah n-heksan , etil asetat, metanol secara gradien. Senyawa kimia yang telah mumi ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri Infra Merah, Spektrometri Massa, Spektrometri Resonansi Magnet Inti 1H dan 13 C. Dari hasil penelitian ini diperoleh senyawa GT-1 yang mempunyai rumus molekul C23H200 6 , diperkirakan sama dengan Thwaitesixanton, senyawa GT -2 dengan rum us Sri H. 2000. molekul C30H500 yang diperkirakan senyawa 3-a- (22) (29) Hopen-ol; Senyawa GT -3 dengan rumus molekul C38H500 6 yang diperkirakan sama dengan Camboginol; Senyawa GT -4 dengan rumus molekul C38H~006 yang diperkirakan sama dengan cambogin. Dari senyawa - senyawa tersebut yang memiliki aktiyitas antimikroba adalah senyawa GT-3 dengan diameter hambatan rata-rata= 8 mm/1000 ppm.terhadap bakteri B. subtilis A TCC 6633, E. coli ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M phlei DSM 43286 Dari hasil uji aktivitas terhadap larva udang Artemia salina Leach., senyawa yang memiliki aktivitas yang cukup signifikan adalah senyawa GT -3 dan GT -4 dengan LC50 masing-masing 7 pg/ ml dan 18. pg/ml. ......
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T40311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Sofina Indra
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T40190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Lestari
Abstrak :
Diabetes melitus tipe 2 dapat dikontrol dengan menghambat kerja enzim α-glukosidase. Sulokrin merupakan salah satu senyawa yang mempunyai potensi sebagai penghambat α-glukosidase. Senyawa sulokrin-I dan sulokrin-125I telah disintesa serta dipelajari ikatannya dengan metode Radioligand Binding Assay (RBA) dan penambatan molekuler. Sulokrin-I disintesa dengan rumus molekul C17H15O7I dan berat molekul 457,9940. Senyawa sulokrin-125I disintesa dari sulokrin-I menggunakan metode pertukaran isotop. Sulokrin-125I diperoleh dengan kemurnian radiokimia sebesar 82,3%. Dari hasil pengujian dengan metode RBA diperoleh Kd dan Bmax secara berturut turut 83,33 pM dan 1,2 x 10-6 pmol/mg reseptor. Penambatan molekuler sulokrin-I dilakukan terhadap α-glukosidase Saccharomyces cerevisiae dan α-glukosidase manusia. Sulokrin-I yang digunakan dalam proses penambatan molekuler adalah metil 2-(2,6-dihidroksi-3-iodo-4-metilbenzoil)-5-hidroksi-3-metoksibenzoat [A] dan metil 2-(2,6-dihidroksi-5-iodo-4-metilbenzoil)-5-hidroksi-3-metoksibenzoat [B]. Model senyawa A dan B berinteraksi dengan α-glukosidase Saccharomyces cerevisiae melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan residu Arg213, Asp215, Glu277, Asp352. Nilai ΔG dan Ki yang diperoleh adalah -6,71 kkal/mol dan 12,03 µM untuk senyawa A, -5,82 kkal/mol dan 54,39 µM untuk senyawa B. Interaksi senyawa A, senyawa B dengan α-glukosidase manusia menghasilkan ΔG dan Ki sebesar -6,81 kkal/mol dan 10,3 µM untuk senyawa A, senyawa B mempunyai ΔG dan Ki sebesar -6,27 kkal/mol dan 25,4 µM.;Treatment type 2 diabetes melitus can be done by inhibiting α-glucosidase. ...... Sulochrin is one of the potential α-glucosidase inhibitor compound. Sulochrin-I and sulochrin-125I were synthesized and their binding were studied using Radioligand Binding Assay and molecular docking method. Sulochrin-I has been synthesized with molecular formula C17H15O7I and molecular weight 457.9940. Sulochrin-125I was synthesized from sulochrin-I by isotope exchange method. sulochrin-125I radiochemical purity was 82.3%. From the RBA method, Kd and Bmax were obtained 83.33 pM and 1.2 x 10-6 pmol / mg receptor respectively. Molecular docking of sulochrin-I was done in two macromolecules, Saccharomyces cerevisiae α-glucosidase and human α-glucosidase. Two ligands were used in this research, they are methyl 2 - (2,6-dihydroxy-3-iodo-4-methylbenzoil)-5-hydroxy-3-methoxibenzoate [A] and methyl 2 - (2,6-dihydroxy-5-iodo-4-methylbenzoil)-5-hydroxy-3-methoxybenzoat [B]. Compound A and B showed interaction with Saccharomyces cerevisiae α-glucosidase and showed hydrogen bound with Arg213, Asp215, Glu277, Asp352. ΔG and Ki values for compound A are -6.71 kcal / mol and 12.03 µM, whereas for compound B are - 5.82 kcal/mol and 54.39 µM respectively. Interaction study with human α-glucosidase gave ΔG -6.81 kcal/mol and Ki 10.3 µM for compound A, whereas compound B gave ΔG and Ki -6.27 kcal/mol and 25.4 µM respectively.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Ma`rufatin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam upaya mendukung pembangunan kota rendah karbon, pemantauan konsentrasi gas rumah kaca GRK telah dilakukan. Peningkatan GRK di atmosfer dapat berkontribusi pada peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi sehingga mengubah kenyamanan termal manusia. Riset ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara tingkat konsentrasi GRK dan kenyamanan termal di kawasan urban. Kenyamanan termal dihitung menggunakan Humidex. Analisis dilakukan dengan mengolah data observasi dan survei persepsi masyarakat terhadap kenyamanan termal. Sumber data observasi dalam riset ini berdasarkan dua lokasi stasiun pemantauan GRK yaitu di Kota Tangerang Selatan GRK1 dan Kota Bogor GRK2 . Hasil riset ini menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi GRK di kedua wilayah tersebut dipengaruhi oleh parameter meteorologi dan karakteristik lingkungannya. Tingkat kenyamanan berdasarkan nilai Humidex di stasiun GRK1 yaitu 30,5 ndash;41,5 sedangkan di stasiun GRK2 yaitu 29,4 ndash;38,5. Persepsi masyarakat terhadap kenyamanan termal mungkin dipengaruhi aktivitas, perilaku, dan pakaian yang dikenakan. Ada pengaruh konsentrasi GRK pada kenyamanan termal di kawasan urban secara tidak langsung yang ditunjukkan oleh pengaruh konsentrasi GRK pada suhu udara dan suhu udara tersebut sebagai bagian dari kenyamanan temal.
ABSTRACT
In supporting low carbon city development, the monitoring of greenhouse gases GHGs concentrations was conducted. Increasing GHGs in the atmosphere contribute to increasing average temperature earth rsquo s surface that influences human thermal comfort. This research investigated relationship between concentration levels of GHGs and thermal comfort in urban areas. The thermal comfort was assessed by using Humidex. The analysis was done by examinations of the observational data and subjective investigation of thermal comfort perception. The sources of observational in this research obtained from two monitoring stations of GHGs located in South Tangerang City GRK1 and Bogor City GRK2 . The results showed that the difference of GHGs concentration was influenced by meteorological parameters and each station rsquo s environmental characteristics. Comfort level according to Humidex in GRK1 station was 30.5 ndash 41.5 whereas in GRK2 station was 29.4 ndash 38.5. The public perception to thermal comfort might be influenced by activities, behaviour, and clothing worn. The effect of GHG concentration on thermal comfort in urban areas was indirectly indicated by the effect of GHG concentration on air temperature and the air temperature as part of thermal comfort.
2018
T51230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sabrina
Abstrak :
Fraksi etil asetat daun sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg memiliki potensi untuk pengobatan penyakit kardiovaskular, tetapi memiliki bau, warna dan rasa yang tidak enak. Oleh karena itu perlu pemilihan bentuk sediaan yang tepat. Tablet salut gula dibuat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penyalutan juga dimaksudkan untuk melindungi zat aktif dari pengaruh lingkungan. Sebelum dilakukan formulasi, fraksi etil asetat daun sukun distandardisasi terlebih dahulu. Tablet inti dibuat dengan menggunakan metode cetak langsung. Dalam tahap penyalutan subcoating digunakan variasi maltodekstrin sebagai pengganti dari bahan sintetis pharmacoat 904. Sebagai marker bioaktif digunakan senyawa DS6 atau 1-(2,4-Dihidroksifenil)-3-[8-hidroksi-2-metil-2-(4-metil-3-pentenil)-2H-1-benzopiran-5-yl]-1-propanone. Hasil pengujian kualitatif menggunakan HPLC menunjukkan profil kromatogram yang mirip dengan senyawa pembanding DS6. Kandungan senyawa DS6 dalam fraksi etil asetat daun sukun sebesar 3,08 % b/b. Formula 3 yang menggunakan maltodekstrin 2 % b/b sebagai bahan penyalut subcoating merupakan formula terbaik. Hasil pengujian kadar DS6 dalam tablet adalah 3,01 % b/b. Tablet yang dihasilkan cukup stabil. ......Based on the previous study, ethyl acetate fraction of the Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg extract have a potency to treat the cardiovascular diseases, whereas it has a odour, colored and unpalatable taste. Therefore, it is important to design the suitable dosage form. Preparation of sugar-coated tablets were performed to solve these problem and protect the active substances from environmental influence. The extract were evaluated qualitatively and quantitatively for standardization. The core tablets were prepared by direct compression method. In sub-coating process, a variation of maltodextrin was used to replace synthetic pharmacoat 904. The DS6 or 1-(2,4-Dihidroksifenil)-3-[8-hidroksi-2-metil-2-(4-metil-3-pentenil)-2H-1-benzopiran-5-yl]-1propanone was used as a marker of bioactive compound. The result of qualitative test by HPLC method showed that the chromatogram profile of extract is similar to the chromatogram of the marker. The DS6 found in ethyl acetate fraction was 3.08 % w/w. The formula 3 was considered as the best formula which used maltodextrin 2% in sub-coating formulation. The concentration of DS6 in the tablet was 3,01 % w/w. The stability test indicate that the tablet dosage form was stable enough.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29037
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nurliana
Abstrak :
Artemisinin dikenal sebagai obat herbal dari Cina yang diisolasi dari tanaman Artemisia annua. Awalnya artemisinin dikenal sebagai obat demam dan antimalaria, selain itu artemisinin dan turunannya juga berpotensi sebagai antikanker. Hal ini dikarenakan artemisinin merupakan senyawa seskuiterpen lakton dengan gugus unik peroksida. Penelitian ini bertujuan memodifikasi struktur artemisinin menjadi artemeter menggunakan katalis padat Ni/TiO2-SO4 melalui proses hidrogenasi dan metilasi alkohol dalam satu wadah reaksi dan mengkaji aktivitasnya sebagai antikanker terhadap sel leukemia L1210 secara in vitro. Katalis padat yang digunakan pada penelitian ini tersusun dari logam Ni sebagai pusat aktif, TiO2 sebagai penyangga katalis dan sulfat sebagai promotor. Artemeter yang dihasilkan berupa kristal putih dengan rendemen yang diperoleh sebesar 1,29% sebagai minor produk dan masih terdapat senyawa intermediet yaitu dihidroartemisinin dengan rendemen sebesar 19%. Artemeter hasil sintesis mempunyai aktivitas antikanker terhadap sel leukemia L1210 dengan nilai IC50 3,07 µg/mL, sehingga artemeter hasil sintesis berpotensi terhadap senyawa antikanker.
Artemisinin has known as herbal medicine from China, was isolated from the plant Artemisia annua. Artemisinin was originally known as fever and antimalarial drugs. Artemisinin and its derivatives also have potential as anticancer, due to their sesquiterpene lactone and a unique group peroxide. This study aimed to modify the structure of artemisinin into artemether using solid catalyst Ni/TiO2-SO4 through the process of hydrogenation and methylation of alcohol in one pot system reaction. The study also assess the test as an anticancer activity against L1210 leukemia cells. The solid catalyst used in this study was composed of metallic Ni as the active center, TiO2 as a catalyst support and sulphate as promoter. The modification of artemisinin produced the white crystals with a yield of 1,29% artemether as a minor product and 19% dihidroartemisinin as an intermediate compound. The synthesized artemeter showed an anticancer activity against L1210 leukimia cells by IC50 3,07 µg / mL. The result suggest that the synthesized artemeter have a potential as anticancer.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suwandri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa kimia dari batang Calophyllum depressinervosum Hand et Ws serta uji bwaktivitasnya, yang meliputi uji toksisitas dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach, aktivitas antioksidan dengan metode spektroskopi, dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus substilis ATCC 6633, Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 25922 dengan metode difusi. Metode yang digunakan dalam isolasi ini adalah ekstraksi fraksinasi dengan pelarut metanol yang dilanjutkan dengan n-heksana dan etilasetat. Selanjutnya dilakukan kromatografi kolom terhadap ekstrak n-heksana dan etilasetat, dengan fasa diam silika gel serta gradien campuran n-heksana, etilasetat, dan metanol sebagai fasa geraknya .. Penetapan struktur molekul dilakukan dengan spektroskopi infra merah, 1H-NMR dan 13C-NMR, dan massa. Senyawa-senyawa yang diisolasi dari fraksi II dan IV ekstrak n-heksana diidentifikasi berturut-turut sebagai friedelin dan ~-sitosterol, sedangkan dari fraksi VI ekstrak etilasetat diidentifikasi sebagai 8-metoksikalanolid E yang merupakan senyawa turunan kumarin dan diduga senyawa baru. Uji bioaktivitas terhadap semua fraksi yang diuji, menunjukkan bahwa fraksi VI ekstrak etilasetat memiliki aktivitas tertinggi pada uji toksisitas terhadap larva udang Artemia salina Leach (LC50 = 23,19 ppm), aktivitas antioksidan (IC50 = 55,63 ppm), dan aktivitas antibakteri terhadap B. substilis, S. aureus dan E. coli (diameter hambatan : 11,5; 10,5 dan 11,5 mm)
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Wikara
Abstrak :
Artemisinin merupakan senyawa SOH-seskuiterpen lakton dengan gugus unik peroksida yang berhasil diisolasi dari tanaman Artemisia annua. Dari hasil uji in vitro dan in vivo, artemisinin terbukti efektif melawan malaria dan menunjukkan hasil yang menggembirakan, bahkan untuk galur Plasmodium yang telah kebal sekalipun. Dihidroartemisinin adalah salah satu derivat artemisinin dari hasil semisintesis sederhana, yang lebih poten dari artemisinin. Penelitian ini bertujuan memodifikasi struktur artemisinin menjadi dihidroartemisinin menggunakan katalis Ni/TiO2 melalui proses hidrogenasi dan mengkaji aktivitasnya sebagai antimalaria melalui uji in vitro. Cara baru modifikasi struktur artemisinin menjadi derivatnya dihidroartemisinin telah berhasil dilakukan melalui reaksi hidrogenasi menggunakan katalis Ni/TiO2 Sintesis senyawa ini menghasilkan kristal berbentuk jarum dengan titik leleh 151- 153oC. Rendemen yang diperoleh sebesar 16.58%. Analisa TLC dengan plat silika gel 60 F254 menggunakan eluen toluene: etil asetat: asam formiat menunjukkan satu spot dengan Rf 0,44. Analisa LC-MS menunjukkan satu puncak dengan tR 2.2 menit serta berat molekul 284.29 sama dengan dihidroartemisinin yaitu C15H24O5. Spektrum IR menunjukkan adanya gugus hidroksil pada frekuensi 3371.57 cm-1 didukung dengan munculnya pita serapan dari vibrasi ulur C-O pada frekuensi 1034.14 cm-1. Reaksi hidrogenasi tidak merusak keberadaan gugus endoperoksida. Hal ini terbukti dengan masih terdapatnya serapan vibrasi ulur dari C-O-O-C pada frekuensi 1091.71; 875.68; 844.82 cm-1. Dari data NMR membuktikan bahwa senyawa tersebut adalah campuran rasemat STX/ETX dihidroartemisinin. Senyawa ini mempunyai aktivitas antimalaria dengan IC50 0.20 nM, melalui uji in vitro menggunakan biakan Plasmodium falciparum kultur 3D7.
Artemisinin is a SOH-sesquiterpene lactone that incorporates an endoperoxide moiety. This compound is isolated as the active compound of Artemisia annua. Based on the result of in vitro and in vivo assay, artemisinin is an effective antimalarial drug and it shows possitive result, moreover strain of Plasmodium resistant. Dihydroartemisinin is the simplest semisynthetic derivative of artemisinin and is more potent than artemisinin. The objective of this research are to modify the structure of artemisinin into dihydroartemisinin. A new way to modify the structure of artemisinin into dihydroartemisinin, had been successfully done using hydrogenation process with Ni/TiO2 catalyst, and the result was a soft white needle like crystal with melting point of 151-153oC. The yield of the crystal was 16.58%. the TLC analysis on TLC plate silica gel 60 F254 using toluene: etil asetat: asam formiat showed a spot with Rf 0.44. LC-MS analysis showed that the compound contained mainly a peak with tR 2.2 minutes and mass spectrum showed that the molecular weight of the compound was 284.29 which is similar to that of dihydroartemisinin, C15H24O5. The IR spectrum showed that there was a spectrum from C-O in a frequency of 1034.14 cm-1. Hydrogenation reaction did not destroy the existance of endoperoxide group. This was proven by the existance of C-O-O-C in a frequency of 1091.71; 875.68; 844.82 cm-1. NMR data showed that the compound was the mixture of racemic. The compund also had the activity of antimalarial with IC50 0.20 ng/ml by using in vitro test with Plasmodium falciparum strain 3D7.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29035
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>