Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisabeth Imelda
Abstrak :
Strategi merupakan proses yang bcrkesinambungan yang mencakup penyusunan. eksekusi, evaluasi, dan penyesuaian kembali, yang bcrtujuan untuk mencapai pertumbuhan superior laba ekonomi dan tingkal pengembalian kepada pemegang saham atau tujuan strategi lainnya. Tesis ini membahas tentang hubungan antara Strategi korporat, strategi bisnis unit, strategi fungsional, efeklilitas strategi korporat, sinergi dan membuktikan apakah suatu strategi selalu menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. Tesis ini mcrupakan sludi kasus alas sualu penambahan lini bisnis pada suatu perusahaan korporasi, untuk melihat apakah stralegi penambahan bisnis ini mcmbcrikan sinergi bagi pcrusahaan korporasi sccara keseluruhan. ......The strategy is a continuous process, which includes the preparation, execution, evaluation and readjustment, which aims to achieve superior growth in economic prolit and returns to shareholders or other strategic objectives. This thesis discusses the relationship between corporate strategy, strategic business units, Functional strategy. the effectiveness of corporate strategy, synergy, and to prove whether at strategy is always to add value to the company. This thesis is a case study of an evaluation to the strategy to add a business business in a corporation, to see whether the strategy provides synergy forthe corporation as a whole.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33857
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmanto
Abstrak :
Tesis ini membahas masalah ?Bene/Qcial Owner" dalam kaitannya dengan kasus PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), yang membayar bunga kepada Transasia perusahaan yang berdomisili di Mauritius. Pada saat terjadinya transaksi pembayaran bunga Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Mauritius masih berlaku, dan menurut P3B tersebut bunga tersebut dikenakan pemotongan PPh dengan tarif 10%. Perneriksa pajak melakkan koreksi dengan menerapkan tarif 20% sesuai dengan ketentuan Undang-undang PPh dengan alasan bahwa Transasia bukan merupakan Beneficial Owner dari bunga tersebut yang kemudian diterbitkan Surat Ketetapan Pajak. TGI mengajukan keberatan dan banding. Di dalam tahap banding Pengadilan Pajak mengabulkan banding TGI, namun pertimbangan hukuin yang dijadikan dasar masih agak mengambang. Penelitian yang dilakukan dimaksudkan untuk mencari pemecahan dari sudut pandang interpretasi suatu P3B, sehingga masalah ini tidak selalu menimbulkan sengketa antara Wajib paj ak dan fiskus.
This thesis advocates the issue of "Beneficial Ownership" in connection with the assessment issued against PT. Transportasi Gas Indonesia (TGI) on interest paid to Transasia, a company resident of Mauritius. The withholding rate under the DTA between Indonesia and Mauritius has been disallowed by tax auditor on the ground that Transasia is not the ?Beneficial Owner? of` the interest, despite the DTA was still in force. TGI filed an objection but rejected and proceeded to file an appeal. Tax court has granted the appeal but the legal consideration underlying the decision is not that solid in relation to the interpretation of a DTA in general term. This study seeks to find the correct argument which may be used to establish standard of interpretation of a treaty which in turn may be adopted as underlying treaty policy in the future.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33420
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hermawan Chandra
Abstrak :
Penerapan Good Corporate Governance merupakan hal yang sangat penting dan masih menjadi fokus utama bagi perusahaan di Indonesia, dengan tujuan antara lain: meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan transparansi dalam proses pengambilan keputusan, meminimalisir penyalah gunaan wewenang direksi, meningkatkan kepercayaan stakeholders. Masalahnya adalah kesenjangan informasi (asymetric information) antara principal dan agent, dan antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas, karena keterwakilan pemegang saham minoritas di dalam susunan Dewan Komisaris, maupun Direksi tidak efektif, sehingga tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil tidak sepenuhnya melindungi kepentingan pemegang saham minoritas. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, hasil penelitian ini menemukan bahwa secara normatif penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada PT CMNP Tbk. telah berjalan cukup baik. Namun, penerapan GCG untuk memberikan perlindungan kepada kepentingan Pemegang Saham Minoritas belum efektif karena keterwakilan di dalam susunan Direksi dan Dewan Komisaris belum efektif.
The implementation of Good Corporate Governance is very important and still a major focus for companies in Indonesia, with the purpose, among others: to increase the value of the company, increase transparency in the decision making process, minimizing the misuse of the authority of directors, increasing the confidence of stakeholders. The problem lies in the disparity of information (asymetric information) between principal and agent, and between majority shareholders and minority shareholders, whereby minority shareholders are not represented either in the composition Board of Commissioners or Board of Directors, so they are not effectively involved in the decision making process. The decisions taken of not fully protect the interests of minority shareholders. The study was conducted with qualitative descriptive method, the result show that the implementation of GCG has been normatively applied in the company. This study found that application of the principles of Good Corporate Governance at PT CMNP Tbk is not fully implemented to provide protection to the interests of Minority Shareholders, because their representation are not fully effective.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Nompitu
Abstrak :
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh organisasi pemerintah yang selama ini pemerintah daerah dikritik tidak efisien, tidak efektif, organisasinya terlalu gemuk, biaya tinggi, terlalu birokratik, penuh dengan aturan-aturan yang tidak perlu, tidak responsif terhadap kebutuhan masyarakat, tertutup, tidak demokratik, mengabaikan hak-hak masyarakat, melayani diri sendiri, dan gagal menyajikan pelayanan yang layak secara kuantitatif maupun kualitatif kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut pemerintah daerah dituntut untuk meningkatkan keseluruhan kinerjanya. Fokus pada penelitian ini pada penciptaan birokrasi yang inovatif yang dipengaruhi oleh terbangunnya budaya yang inovatif dan struktur organisasi yang sesuai. Selanjutnya variabel anteseden tersebut dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional, yang secara keseluruhan akan mempengaruhi kinerja organisasi pemerintah daerah kabupaten dan kota di Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap 121 pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai pemerintah kabupaten dan kota dari berbagai tingakatan jabatan, baik yang berada pada level Eselon II, III, IV, Fungsional dan Non Struktural Umum. Pilihan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih obyektif dan mendekati kenyataan sesungguhnya yang terdapat pada pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia. . Data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa jawaban kuesioner responden, data sekunder dari berbagai sumber dan wawancara untuk pendalaman/ memperkaya analisis. Berdasarkan hasil penelitian secara empirik dibuktikan bahwa kepemimpinan transformsional tidak mempengaruhi secara langsung terhadap penciptaan birokrasi yang inovatif. Namun kepemimpinan transformasional mempengaruhi birokrasi inovatif melalui pengembangan budaya inovasi dan desain struktur organisasi yang bersifat organik. Selanjutnya dalam penelitian ini dibuktikan pula bahwa birokrasi yang inovatif mempengaruhi peningkatan kinerja pemerintah kabupaten dan kota. Upaya untuk memahami penciptaan birokrasi yang inovatif pada penelitian ini dikembangkan dalam bentuk kerangka penciptaan birokrasi yang inovatif yang melahirkan 4 (empat) jenis tipe utama birokrasi yaitu : Rigid Bureaucracy, Structure Driven, Participant Bureaucracy, dan Optimum Bureaucracy. ......This research is based which currently, it had been criticized is too fat, neither efficient nor effective, high cost, so bureaucratic, full with unnecessary regulation, is not responsive with community necessities, neither transparent, is not democratic, neglects community rights, serve their selves and fail to present proper service to community either qualitative or quantitative. Based on those descriptions above, local government is required to increase all performances. Focus of this research is to create innovative bureaucracy highly influenced by the building of both innovative culture and suitable organizational structure. Subsequently, such antecedent variables are highly influenced by transformational leadership which will influence governmental organization performance of regencies and cities in Indonesia as whole. This research is conducted to 121 regencies and cities in Indonesia. In this research respondents are governmental employees of regencies and cities from various official levels, either in Echelon II, III, IV, Functional and General Non Structure. This option is aimed at giving more objective illustration and approaching real facts found in regency and city governments in Indonesia. This research used data that of primary such as replies from respondents questioner and secondary from some sources and interviewed to deep and enrich analysis. Based on research results empirically, it had been proven that directly, transformational leadership had not influenced innovative bureaucracy creation. Nevertheless, transformational leadership influenced innovative bureaucracy by development of innovation culture and organizational structure in organic nature. Hence, in this research also had been proven that innovative bureaucracy influenced increasing of regency and city governments performance. Endeavor(s) for understanding innovative bureaucracy creation, this research had been developed in formate of innovative bureaucracy creation frame resulting in four (4) main types of bureaucracy, those area : Rigid Bureaucracy, Structure Driven, Participant Bureaucracy, dan Optimum Bureaucracy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D2122
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library