Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Yasman
Depok: Department of Health Administration and Policy, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, 2015
610 UI-JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahya Rahmadiyah
"Gambaran Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita (6-24 Bulan). Balita merupakan kelompok risiko yang mudah terkena masalah kesehatan diantaranya masalah pertumbuhan dan perkembangan. Pemberian nutrisi pada balita usia 6-24 bulan yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan. Pemberian nutrisi pada balita usia 6-24 bulan meliputi pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dan karakteristik keluarga dengan pertumbuhan dan perkembangan anak (6-24 bulan) di Posyandu Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis, Depok. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional, pendekatan cross sectional dengan 102 sampel keluarga dengan balita usia 6-24 bulan yang diambil secara proportional cluster sampling. Uji Chi Square ditemukan tidak ada hubungan pemberian MP-ASI dengan pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dikarenakan faktor langsung yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita adalah nutrisi dimana balita usia 6-24 bulan masih diberikan ASI. Hasil penelitian didapatkan lebih banyak Ibu yang memberikan MP-ASI yang sesuai dengan pedoman pemberian MPASI memiliki balita dengan pertumbuhan baik dan perkembangan yang sesuai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan tumbuh kembang balita melalui peningkatan promosi kesehatan tentang pentingnya MP-ASI sesuai pedoman dan melanjutkan menyusui pada balita usia 6-24 bulan.

A toddler is a group on the stage of human development that is vulnerable to the risk affecting their health specifically about their growth and development. Providing the appropriate nutrition to toddlers during this risky age of 6 to 24 months is crucial in promoting a proper growth and development. The proper nourishment for toddlers at the age of 6 to 24 months includes breast-feeding and complimentary solid foods. The objective of this study was to determine the correlation between the specific characteristics of a family or a household and the provision of complementary feeding about the growth and development of children (6-24 months) in the village of Curug Cimanggis, Depok. This study used a descriptive correlational, cross-sectional approach using a sample that consisted of 102 children aged 6-24 months, which were collected using a proportional cluster sampling. Based on the Chi Square test, the researchers found no correlation between the provision of complementary feeding with a child?s growth and development. This is because breast-feeding as the source of nourishment is still the major factor that directly influences the growth and development of any toddler between the age of 6-24 months. However, by applying better financial management in conjunction with the ability to modify the practices of how families feed their toddlers, a family may raise and nurture their toddlers so they may grow according to the proper stages of development. The results of this study are expected to serve as an input in improving toddlers? health care concerning their growth and development by promoting the importance of providing the appropriate complimentary food by the proper guidelines while continuing to breast feed toddlers between the age of 6 to 24 months."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Haryati
"Percobaan merokok pemula yang dilakukan remaja terjadi pergeseran lebih muda usianya < 15 tahun. Perokok pemula pernah mencoba merokok di sekolah menengah pertama, sebagian lainnya pernah mencoba merokok di sekolah dasar. Remaja merokok karena bujukan teman dan ketertarikan untuk mencoba merokok. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui efektivitas Model KERIKO dalam meningkatkan kontrol diri, status kesehatan sehingga perilaku merokok remaja dapat dikendalikan. Perilaku merokok dapat diatasi dengan Model intervensi Keperawatan Kendali Perilaku Merokok (KERIKO). Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 3 tahap penelitian yaitu: Tahap I: identifikasi pengalaman merokok remaja, persepsi dan upaya yang dilakukan remaja dalam mengendalikan rokok; Tahap II: pengembangan Model KERIKO; Tahap III uji coba Model KERIKO di sekolah menengah pertama di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Intervensi Keperawatan KERIKO efektif dalam meningkatkan kontrol diri, status kesehatan sehingga perilaku merokok remaja dapat dikendalikan pada 3 dan 6 bulan sesudah intervensi. Simpulan: Model KERIKO efektif meningkatkan kontrol diri, status kesehatan dan pengendalian perilaku merokok. Model ini dapat dijadikan salah satu model intervensi untuk pengendalian perilaku merokok sesuai program pemerintah tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Adolescent smoking trials revealed a shift in smokers younger than 15 years old. Beginner smokers began smoking in junior high school, while others began smoking in elementary school. Teenagers smoke as a result of peer pressure and a desire to begin smoking. The goal of this study was to determine the effectiveness of the KERIKO Model in developing self-control and health status in order to manage teenage smoking behavior. The Smoking Behavior Control Nursing Intervention Model (KERIKO) can help people quit smoking. This study employed an operational research design across three research phases: Phase I: identification of adolescent smoking experiences, perceptions, and efforts made by adolescents to control smoking; In phase II of the KERIKO Model's development and phase III trials of the KERIKO Model in Banda Aceh City junior high school at 3 and 6 months of intervention, the results demonstrated that the KERIKO Nursing Intervention Model was helpful in boosting self-control and health status, allowing adolescent smoking behavior to be controlled. Conclusion: The KERIKO model improves sel-control, health status, and smoking bahavior control. According to the government's Smoking Free Areas initiative, this model can be utilized as an intervention model to control smoking behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Badriah
"Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai macam suku bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya. Berbagai nilai budaya yang dianut sangat berpengaruh terhadap pola prilaku dari masyarakat penganut budaya tersebut salah satunya adalah budaya sunda yang sangat menghormati orang tua. Pengembangan model keperawatan keluarga peka budaya Sunda ini dilatarbelakangi oleh adanya pola prilaku keluarga pada masyarakat sunda yang cenderung mamanjakan orang tua dengan melakukan kebiasaan yang berisiko meningkatkan kadar gula darah demi menyenangkan orang tua.
Tujuan penelitian yaitu mengetahui efektifitas model tersebut untuk meningkatkan perilaku dan dukungan keluarga dalam pengendalian gula darah pada lansia DM. Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 2 (dua) tahapan penelitian yaitu; Tahap I : pengembangan model keperawatan keluarga peka budaya Sunda hasil integrasi studi literatur, hasil studi pendahuluan dan konsultasi pakar; Tahap II: Uji efektifitas model dengan quasi-eksperiment pre-post test with control group dengan jumlah sampel sebanyak 114.
Hasil penelitian diperoleh: Tahap I dihasilkannya model keperawatan keluarga peka budaya Sunda dengan modul, buku kerja dan kurikulum pelatihan; Tahap II : terdapat perbedaan bermakna antara prilaku merawat (pengetahuan, sikap dan keterampilan), dukungan keluarga (dukungan informasional, instrumental, penghargaan dan emosional), kadar gula darah lansia DM antar pengukuran 3 bulan dan 6 bulan setelah penerapan model.
Kesimpulan: model keperawatan keluarga peka budaya Sunda efektif meningkatkan prilaku merawat dengan kontribusi besar pada sikap; efektif meningkatkan dukungan keluarga dengan kontribusi besar pada dukungan inforamsional; dan menurunkan kadar gula darah sehingga diharapkan model ini dapat direplikasi dengan menggunakan berbagai bahasa yang disesuaikan dengan kondisi budaya setempat dan dikenalkan kepada peserta didik dengan mengintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan keperawatan.

Indonesia is an archipelago with a variety of ethnic groups that have cultural diversity. Various cultural values embraced greatly influence the behavior patterns of adherents of the culture, one of which is Sundanese culture that highly respects of parents. The development of Sundanese culture sensitive family nursing models is based on the background of family behavior patterns in Sundanese people who tend to indulge in habits that risk increasing blood sugar of elderly with DM to please their parents.
The aim of the study is to find out the effectiveness of the model to improve family support in controlling blood sugar to elderly with DM. This research uses operational research design through 2 (two) stages of research, namely; Stage I: development of Sundanese culture sensitive family nursing models as a result of the integration of literature study, result of preliminary study and expert consultation; Stage II: Model effectiveness test with quasi-experimental pre- posttest with control group with a total sample of 114.
The results of the study are obtained; Stage I: produced Sundanese culture sensitive family nursing model with module, workbook and training curriculum; Stage II: there are significant differences among caring behavior (knowledge, attitude, and skill), family support (informational, instrumental, appreciation and emotional support;), and elderly with DM blood sugar levels between 3 months and 6 months measurement after the application of the model.
Conclusion: Sundanese culture sensitive family nursing model effectively improves caring behavior with a large contribution to attitude, effectively improves family support by contributing greatly to information support and effectively reduces blood sugar level so this model is expected to be replicated with various languages which are adjusted to local culture condition and introduced to the students by integrating into the nursing education curriculum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D2766
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shintha Silaswati
"Penurunan kesehatan klien lanjut usia/lansia yang dirawat di rumah sakit seringkali terlambat diketahui
oleh perawat. Mendeteksi adanya masalah kesehatan yang kemudian menentukan klien mengalami
kemunduran kondisi kesehatan selama dalam perawatan belum dapat dilakukan dengan cepat. Kondisi
ini terjadi karena banyaknya instrumen yang harus diisi oleh perawat untuk dapat menentukan masalah
keperawatan klien dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan instrumen deteksi kemunduran kesehatan lansia dan pemodelan
teoritisnya yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan saat memberikan asuhan keperawatan
klien di Rumah Sakit. Penelitian ini diawali dengan studi literatur, identifikasi instrumen yang
digunakan Rumah Sakit untuk menapis masalah kesehatan lansia yang dirawat, me n g konsultasikan
i n s t r ume n k e p a d a 7 orang pakar akademisi dan praktisi dari berbagai keilmuan terkait,
dilanjutkan dengan menggunakan metode cross sectional untuk uji construct validity dengan analisa
menggunakan Confirmatory Factor Analysis. Uji model teoritis kemunduran kesehatan lansia dilakukan
dengan menggunakan Structural Equation Modelling pada 469 klien geriatri dari empat Rumah Sakit
Umum Daerah (2 Kabupaten dan 2 Kota). Analisa data menggunakan software MPlus dari Muthen and
Muthen versi 8.1. Hasil penelitian ini adalah instrumen deteksi kemunduran kesehatan lanjut usia
atau IDeKu Ke Lansia dan pemodelan teoritis kemunduran kesehatan lansia di rumah sakit Indonesia
yang komprehensif dan meliputi penilaian aspek fisik, kognitif-mental, sosial dan spiritual. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa aspek f isik berdampak langsung terhadap kemunduran
kesehatan lansia (koefisien RMSEA < 0,05; CI 95%: < 0,05; probability RMSEA > 0,05; CFI 0,846;
TLI 0,801) atau memenuhi kriteria unidimensional dan fit. Tanda-tanda vital (frekuensi nadi dan
pernafasan), hasil pemeriksaan gula darah sewaktu, usia dan riwayat pendidikan merupakan indikator
yang secara langsung mempengaruhi kemunduran fisik. Kemunduran fisik berpengaruh langsung
terhadap masalah status gizi, aktifitas sehari-hari, kemunduran aspek kognitif-mental, dan aspek sosial.
Jenis Kelamin berdampak tidak langsung untuk terjadinya kemunduran fisik melalui mediator
kemunduran aspek sosial dan riwayat pekerjaan. IDeKu Ke Lansia merupakan instrumen pertama di
Indonesia yang secara valid dan reliabel mampu mengukur kemunduran kesehatan lansia secara
menyeluruh yaitu meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual. Pengembangan instrumen ini dirancang untuk
memudahkan perawat dalam mengambil keputusan klinik secara cepat dalam memberikan asuhan
keperawatan. IDeKu Ke Lansia memiliki keunggulan sederhana, dapat dilakukan dengan cepat dan
mampu menilai kondisi kesehatan lansia secara komprehensif. IDeKu Ke Lansia diharapkan mampu
menguraikan kompleksitas masalah keperawatan selama lansia dalam perawatan, terutama dalam
mendeteksi masalah kesehatan lansia saat klien masuk ruang rawat inap di Rumah Sakit. Instrumen ini
dapat diubah dalam bentuk digital agar semakin memudahkan perawat untuk mengambil keputusan
klinis dalam pemberian asuhan keperawatan klien lansia yang dirawatnya
The deterioration of elderlys health status is often seen through by nurses. Detecting a health problem
to determine if the client goes under a deterioration during the care could not be done quickly yet. This
happens due to the time taken for many instruments a nurse has to fill out to determine the problem.
This research aims to develop the instrument to detect the elderlys health deterioration and its
theoretical model as the means to make the decisions on nurse care in hospitals. This research is done
with literature study, instruments identification on what has already used in the hospitals, consultation
with seven academic and practitioner experts from the related studies, followed by cross sectional
method to test out the construct validity with Confirmatory Factor Analysis. The theoretical model test
on elderlys health deterioration was conducted with Structural Equation Modelling on 469 geriatric
clients from State Hospitals (2 districts and 2 cities). Data analysis was done by MPlus software from
Muthen and Muthen ver.8.1. The result would be an elderly health deterioration detection instrument
or IDeKu KE Lansia and the a comprehensive theoretical model on elderlys health deterioration in
hospitals in Indonesia, including the assessments of physical, cognitive-mental, social and spiritual
aspects. The result shows that physical aspect is directly affecting on the deterioration (coefficient
RMSEA < 0,05; CI 95%; < 0,05; probability RMSEA > 0,05; CFI 0.846; TLI 0,801) or to fulfil the fit
and unidimensional criteria. Vital signs (pulse and breathing frequency), blood sugar test result, age,
and educational background are the indicators that directly affect the physical deterioration. The
physical deterioration would directly affect the nutritional status, daily activities, setbacks on cognitivemental,
and social aspect. Gender does not directly affect the physical deterioration through the
mediator of social aspect and educational background. IDeKu Ke Lansia is the first valid and reliable
instrument in Indonesia to measure the overall elderlys health deterioration including bio-psycho-socio
and spiritual. The development of this instrument is designed to let the nurse easily make a clinical
decision during the care. IDeKu Ke Lansia has a simple distinction, it could quickly and
comprehensively determine the elderlys health condition. IDeKu Ke Lansia is expected to disentangle
the complexity of elderlys health status during the care especially in detecting the problem at the time
when the elderly was admitted to the hospital. This instrument could be altered into digital form so that
it could be easily used by the nurse in taking clinical decisions during the elderly care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Ayu Henny Achjar
"

ABSTRAK

Nama : Komang Ayu Henny Achjar
Program Studi : Program Doktoral Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Judul Pengembangan Model Keperawatan Wisatawan Pantai (KWP) melalui Pos Kesehatan Pantai (Poskespan) untuk Meningkatkan Perilaku Balawista, Keselamatan dan Kepuasan Wisatawan di Provinsi Bali.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi pantai, potensi besar berkembangnya pelayanan wisata. Risiko kecelakaan yang terjadi pada wisatawan dan masyarakat di area khusus pantai sebenarnya dapat direduksi melalui pencegahan primer dan pencegahan sekunder, dan menjadi kewenangan tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas yang mewilayahi pantai, salah satunya peran perawat komunitas. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model keperawatan wisatawan pantai (KWP) melalui pos kesehatan pantai (Poskespan) untuk meningkatkan perilaku balawista, keselamatan dan kepuasan wisatawan di pantai Kabupaten Badung Provinsi Bali. Desain penelitian ini adalah riset operasional dengan
tiga tahap yaitu Tahap I identifikasi masalah, tahap II pengembangan model dan modul, tahap III uji coba model keperawatan wisatawan pantai (KWP) melalui Pos Kesehatan Pantai (Poskespan) menggunakan studi penelitian kuantitatif quasy experiment pre post test with control group, dengan tehnik sampling cluster sampling. Model pengembangan keperawatan wisatawan pantai (KWP) melalui Poskespan dilakukan di pantai kecamatan Kuta Tengah kabupaten Badung yaitu Kuta, Legian dan Seminyak, pada 59 balawista dan 720 wisatawan. Uji statistik yang digunakan chi square, uji t, General Linier Model-Repeated Measure (GLM-RM). Terbentuknya model keperawatan wisatawan pantai melalui poskespan berdasarkan hasil eksplorasi 14 tema dan studi literatur menggunakan integrasi community as parthner model ke dalam precede model, menggunakan strategi keperawatan komunitas yaitu pendidikan kesehatan, parthnership, empowerment capacity building. Hasil uji didapatkan ada pengaruh model keperawatan wisatawan pantai (KWP) melalui Poskespan terhadap perilaku balawista, keselamatan dan kepuasan wisatawan, sehingga diharapkan model ini dapat dijadikan salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) pada kelompok khusus masyarakat pantai di Indonesia dengan melibatkan peran perawat puskesmas yang mewilayahi pantai untuk supervisi kegiatan luar gedung Puskesmas/ pendampingan ke Poskespan.
Kata Kunci : Keperawatan wisatawan pantai, perilaku, keselamatan, kepuasan


ABSTRACT

Name : Komang Ayu Henny Achjar
Study program Doctoral Program Faculty of Nursing, University of Indonesia
Title The Development of Coastal Tourism Nursing (CTN) through Coastal Health Post (Poskespan) to Improve Behavior of Balawista, Tourists Safety and Satisfaction in Bali Province.
Indonesia is an archipelagic country surrounded by the beach, and it is a great potential development of tourism services. The risk of accidents occurring on tourists and the public in a special area of the beach actually can be reduced through primary prevention and secondary prevention, and be the authority of the health personnel of health centers on duty at the beach, one of them is a community nurse role. This study aims to develop coast tourist nursing (CTN) model through coastal health post (Poskespan) to the behavior of Balawista, safety and satisfaction of tourists on the Badung regency beach in Bali province. This desain is operational research through in three phases, namely Phase I problem identification, phase II model development and manufacture of modules and phase III trials of coastal tourism nursing (CTN) model, used quantitative research studies “quasy pre-post test experiment with control group”, with a cluster sampling technique. A coastal tourism nursing (CTN) through coastal health post (Poskespan) model in sub-district Central Kuta beach, Badung Regency, which were Kuta, Legian and Seminyak, at 59 Balawista and 720 tourists. The statistical test used chi square, t test, General Linear Model Repeated Measure (GLM-RM). The establishment of Coastal Tourism Nursing (CTN) model through Coastal Health Post (Poskespan) based on the results of exploration of 14 themes and literature studies using the integration of community as parthner model into precede model, use strategic community of nursing as health education, parthnership, empowerment and capacity building. The test results found that there was an effect of coastal tourism nursing (CTN) through coastal health post (Poskespan) to the Balawista behavior, safety and satisfaction of tourists, so expect this Poskespan model can be used as one of the efforts Community Based Health (UKBM) on a special group in the Indonesian coastal communities by involving nurse in public health center to supervise activities outside the community health center building / mentoring to Poskespan.
Keywords: Coastal tourism nursing, behavior, safety, satisfaction

"
2018
D2537
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Permatasari
"ABSTRAK
Jumlah pekerja yang menggunakan sistem kerja shift sangat tinggi di dunia termasuk Indonesia. Saat ini pekerja shift di Indonesia diperkirakan memberikan kontribusi terhadap angka kesakitan, kecelakaan kerja dan kematian dengan prevalensi 0,035%; 0,0033%; 0,00064%, sehingga perlu dicegah melalui intervensi keperawatan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan model intervensi keperawatan: Manajemen Kelelahan Kerja (MARIKERJA), untuk menurunkan nilai kelelahan dan meningkatkan status kesehatan melalui asuhan keperawatan pada pekerja. Desain penelitian ini adalah riset operasional dengan tiga tahap, yaitu tahap I identifikasi masalah, tahap II pengembangan model dan modul, tahap III uji coba model MARIKERJA menggunakan studi penelitian kuantitatif quasy experiment pre dan post test with control group, dengan jumlah responden, 116 pekerja di PT X. Uji statistik yang digunakan chi square, uji t, General Linier Model-Repeated Measure (GLM-RM). Model MARIKERJA dikembangkan berdasarkan hasil eksplorasi 6 tema dan studi literatur menggunakan integrasi Occupational Health Nursing Model, Main Determinants of Health for Workers, model Promosi Kesehatan Pekerja. Hasil uji didapatkan, model MARIKERJA, efektif menurunkan nilai kelelahan dan meningkatkan status kesehatan pekerja, setelah 12 minggu dilakukan intervensi. Penetapan diagnosis keperawatan kesehatan kerja, sebagai bagian dari tahapan proses keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan individu dan kelompok pekerja memberikan gambaran peran dan fungsi perawat kesehatan kerja, yang membedakan intervensinya dengan profesi kesehatan lain. Diharapkan model MARIKERJA dapat digunakan oleh perawat kesehatan kerja di Indonesia, sebagai salah satu intervensi keperawatan, yang digunakan oleh perawat yang bertugas di institusi/ tempat kerja.

ABSTRACT
The number of companies implementing the shift-work system is very high around the world including Indonesia. Shift workers in Indonesia are estimated to contribute to the morbidity rate, accident rate, and mortality rate within workplace with the prevalence 0,035%; 0,0033%; 0,00064%, so these issue needs to be prevented through nursing intervention. This study aims to observe the developed nursing intervention model called MARIKERJA (fatigue management in the workplace), to reduce fatigue and improve the health status of workers. This study uses operational research with three phases, namely phase I problem identification, phase II model and module development, phase III MARIKERJA model testing using quantitative research studies with quasi-experiment pre and post-test with control group. The MARIKERJA model is performed at PT X. The statistical tests used in this study are chi square, t test, and General Linear Model-Repeated Measure (GLM-RM). The process of developing the model is based on the observation results of 6 themes and literature review using the integration of Occupational Health Nursing Models, Main Determinants of Health for Workers, and Worker Health Promotion models. The results show that MARIKERJA model can effectively reduce fatigue score and improve the health status of workers after 12 weeks of intervention. By establishing nursing diagnosis in occupation health as a part of occupational nursing care can determine the role and function of occupational health nurse which in particular is different from other health workers. It is expected that the MARIKERJA model can be used by occupational health nurses in Indonesia as one of the nursing interventions.
"
2019
D2770
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Siti Maryam
"Lansia dengan demensia dapat menjadi beban bagi keluarga. Mengenal faktor risiko demensia dapat mencegah perburukan Intervensi keperawatan keluarga melalui aplikasi android pada era digital sangatlah penting untuk meningkatkan kemampuan koping keluarga dalam merawat lansia. Tujuan penelitian adalah memperoleh model keperawatan Keluarga Peduli Demensia – Raden Siti Maryam (KEDUSIA-RSM) berbasis android yang efektif untuk meningkatkan kemampuan keluarga, kepuasan keluarga, fungsi kognitif dan pengendalian faktor risiko demensia pada lansia serta menurunkan beban merawat keluarga. Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 2 tahapan yaitu Tahap 1 : pengembangan model hasil integrasi antara studi pendahuluan, studi literatur dan konsultasi pakar dan Tahap 2 : uji coba model dengan desain pre dan post tes dengan kelompok kontrol. Strategi pengambilan sampel menggunakan kluster gugus bertahap dengan jumlah sampel sebanyak 156 yaitu 79 keluarga kelompok intervensi dan 77 keluarga kelompok kontrol. Hasil penelitian diperoleh: 1) Tahap I dihasilkan model keperawatan KEDUSIA-RSM berbasis android, buku pegangan untuk keluarga dan aplikasi android KEDUSIA-RSM; 2) Tahap II : terdapat perbedaan bermakna rerata kemampuan merawat keluarga (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan kepuasan merawat antar pengukuran (sebelum, 2 bulan dan 4 bulan setelah intervensi model) pada kelompok intervensi (p value < 0,05; repeated measure ANOVA); terdapat perbedaan bermakna rerata fungsi kognitif dan pengendalian faktor risiko demensia antara kedua kelompok pada pengukuran sebelum dan sesudah 4 bulan (p value < 0,05; uji t dua sampel bebas). Kesimpulan: model keperawatan KEDUSIA-RSM efektif meningkatkan kemampuan, kepuasan merawat, fungsi kognitif dan pengendalian faktor risiko demensia lansia serta menurunkan beban merawat keluarga. Rekomendasi: 1) Replikasi model 2) Pelatihan berkelanjutan bagi perawat Puskesmas, kader lansia, dan keluarga 3) Penelitian lanjutan yaitu pengembangan aplikasi berbasis iOS atau web.

Elderly people with dementia can be a burden to the family. Recognizing risk factors for dementia can prevent progressifity. Family nursing interventions through android applications in the digital era are very important to improve family coping skills in caring for elderly with dementia risk factors. The research objective was to obtain an android-based model of KEDUSIA-RSM which is effective for improving family ability, family satisfaction, cognitive function and controlling for dementia risk factors in the elderly, and decrease caregiver burden. This study uses an operational research design through 2 stages, namely Stage 1: the development of the integration result model between the preliminary study, literature study and expert consultation and Phase 2: the model trial with the pre and post test design with the control group. The sampling strategy used a multistage cluster with a total sample size of 156, namely 79 families in the intervention group and 77 families in the control group. The results of the research were: 1) Phase I produced application based KEDUSIA-RSM nursing model, handbook for family and its application; 2) Phase II: there is a significant difference in the average ability to care for the family (knowledge, attitudes, skills) and care satisfaction between measurements (before, 2 months and 4 months after the model intervention) in the intervention group (p value <0.05; repeated measure ANOVA) There was a significant difference in the mean cognitive function of the elderly and controlling risk factors for dementia between the two groups in the measurement before and after 4 months (p value <0.05; independent t-test). Conclusion: The KEDUSIA-RSM nursing model is effective in increasing the ability to care for and satisfaction in caring as well as improving cognitive function and controlling risk factors for dementia in the elderly. Recommendations: 1) Model replication; 2) Continuous training and assistance for puskesmas nurse, elderly cadres, and family caregiver; 3) Further research, namely web/ iOS-based application development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laode Saltar
"Latar Belakang: Kontrol glikemik yang buruk merupakan kontributor utama terjadinya neuropati perifer diabetes (NPD), dan berkaitan dengan efikasi diri klien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model intervensi holistik terintegrasi cempaka terhadap efikasi diri, kontrol glikemik dan perbaikan NPD klien DM tipe 2. Metode: Disain penelitian ini menggunakan mix method dengan strategi pendekatan eksploratoris sekuensial yang dilakukan dalam dua tahap. Penelitian tahap satu menguraikan pengembangan model dan modul intervensi keperawatan. Penelitian tahap dua adalah uji efektivitas model dengan menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan pretest-posttest kontrol group design melibatkan 92 responden. Uji efektivitas menggunakan Generalized Estimating Equations (GEE). Hasil: Hasil penelitian tahap satu menghasilkan model intervensi yang holistik terintegrasi dengan intervensi coching kesehatan, latihan mindfulness dan partisipasi keluarga. Hasil uji efektivitas menunjukan model intervensi cempaka efektif meningkatkan efikasi diri pada bulan ke-3 sebesar 9,89 dan bulan ke-6 sebesar 11,52; menurunkan nilai HbA1c pada bulan ke-6 sebesar 0,9%; dan meningkatkan perbaikan neuropati perifer pada bulan ke-3 sebesar 23,98 dan bulan ke-6 sebesar 24,25. Kesimpulan: Model intervensi Cempaka terbukti meningkatkan efikasi diri, kontrol glikemik, dan perbaikan neuropati perifer, sehingga model ini layak direkomendasikan untuk diterapkan secara luas pada populasi klien DM tipe 2 dengan NPD usia dewasa di Indonesia.

Background: Poor glycemic control is a major contributor to diabetic peripheral neuropathy (NPD) and is related to the self-efficacy of type 2 DM clients. This study aims to determine the effectiveness of the Cempaka integrated holistic intervention model in improving self-efficacy, glycemic control, and peripheral neuropathy conditions in clients with type 2 diabetes mellitus. Methods: The design of this study used a mixed method with a sequential exploratory approach strategy carried out in two stages. Phase one study describes the development of nursing intervention models and modules, literature studies, preliminary studies, expert tests, and readability tests. The second phase of the study was to test the effectiveness of the model using a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design approach involving 92 respondents. Test effectiveness using Generalized Estimating Equations (GEE). Results: The first phase of the study resulted in a holistic intervention model integrated with health coaching interventions, mindfulness exercises and family participation. The results of the effectiveness test showed that the Cempaka intervention model was effective in increasing self-efficacy in the 3rd month by 9.89 and 11.52 in the 6th month; lowered the HbA1c value in the 6th month by 0.9%; and increased the improvement of peripheral neuropathy at the 3rd month of 23.98 and the 6th month of 24.25. Conclusion: The Cempaka intervention model has been proven to increase self-efficacy, and glycemic control, and improve peripheral neuropathy, so this model is worthy of being recommended for wide application in the adult population of type 2 DM clients with NPD in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>