Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Junio Valderrama
"ABSTRAK
Dalam dunia komunikasi internasional, bahasa Jerman adalah salah satu bahasa yang
terpenting. Penutur bahasa Jerman juga merupakan salah satu yang terbanyak, yaitu dengan
total 101 juta orang yang tersebar di seluruh dunia. Bagi pelajar dan mahasiswa yang
mempelajari bahasa Jerman pasti pernah bertanya-tanya darimanakah asal suatu kata itu
terbentuk. Terlebih banyak kata-kata yang mirip dengan bahasa Inggris dan bahasa Eropa lain
nya. Pada kesempatan ini, penulis membahas bagaimana sejarah penggunaan nama hari
(Wochentage) dalam bahasa Jerman. Dari mana asal usulnya, apakah kata tersebut selalu
berubah dari zaman ke zaman, atau pun bagaimana kata tersebut dipakai dalam bahasa lain.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah penggunaan nama hari
(Wochentage) dalam bahasa Jerman dan penelitian ini adalah suatu penelitian historis. Namanama
hari dalam bahasa Jerman memiliki banyak kemiripan dengan bahasa Inggris dan
memiliki hubungan sejarah dengan bahasa Latin dan Perancis. Perkembangan bahasa Jerman
dan peran para missionaris saat itu, sangat mempengaruhi nama-nama hari dalam bahasa
Jerman yang kita kenal sekarang ini. Selain pengaruh para missionaris, pengaruh budaya
Jerman asli yang tertulis dalam sejarah Jerman kuno juga cukup mempengaruhi penamaan
nama hari pada bahasa Jerman

ABSTRACT
In the world of international communication, German is one of the most important
languages. German speakers is also one of the most, with a total of 101 million people spread
across the globe. For students who learn the German language must have wondered where did
the origin of the word is formed. Furthermore, many words are similar to English and other
European languages. On this occasion, the author would like to discussing how the history of
the use of the name of the day (Wochentage) in German. From where their origins, how the
words changed over time, or even how the word is used in other languages. The purpose of
this paper is to know the history of the use of the name of the day (Wochentage) in German
and this is a historical research. The names of the days in the German language has many similarities with the English language and has a historical relationship with Latin and French.
The development of the German language and the role of the missionaries at the time,
extremely affects the names of the days in the German language that we know today. In
addition to the influence of the missionaries, the cultural influence of Germany is written in
the ancient German history are also quite affecting naming the name of the day in German."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, ],
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Hadiyanti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesepadanan kalimat imperatif dan metode penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan takarir film dokumenter SAMIN vs SEMEN dengan takarir bahasa Jerman. Karya film dokumenter SAMIN vs SEMEN (Deutsche Untertitel) dipilih sebagai bahan penelitian karena terjemahan takarir bahasa jerman yang tertera mengandung banyak kalimat imperatif untuk diteliti. Analisis pada penelitian fokus pada konsep kesepadanan dalam penerjemahan yang diperkenalkan oleh Mona Baker (2018). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian adalah metode simak dan catat. Setelah itu data diklasifikasikan kesepadanannya berdasarkan metode penerjemahan sehingga dapat diketahui sejauh mana kesepadanan terjemahan kalimat imperatif dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Hasil penelitian menunjukkan kesepadanan kalimat imperatif dalam terjemahan takarir bahasa Jerman dalam film dokumenter SAMIN vs SEMEN mencapai 95% dengan 1 dari 20 data diklasifikasikan tidak sepadan. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan atau referensi yang berguna bagi peneliti, pemelajar atau mahasiswa yang mempelajari bahasa Jerman di Indonesia.

This research aimed to acknowledge the equivalence of imperative sentences and translation strategy which is used in documentary film SAMIN vs SEMEN with German language subtitle. The documentary film SAMIN vs SEMEN (Deutsche Untertitel) is selected as research material because  many imperative sentences are found in the film. The analysis in this research focused on the concept of equivalence in translation introduced by Mona Baker (2018). To determine the equivalence classification in the translation results of the imperative sentence, the equivalence test is carried out through analysis of the translation strategies used by this documentary’s translator. The data collection method used in this research is the observation method using note-taking techniques. Then the equivalent of data is classified based on its translation strategies so it can be discovered to which extent the equivalence of the imperative sentence translation from Indonesian into German language. The results of this research showed that the equivalence of imperative sentences in the German translation of subtitles in the documentary film SAMIN vs SEMEN reached 95% in which 1 out of 20 data classified as not equivalence. Hopefully the research on this topic could increasing the insights and number of useful reading references, especially for researchers, teachers and German language enthusiasts in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Putri Haniyah
"Dalam Tugas Akhir ini membahas strategi penerjemahan lagu yang digunakan dalam penerjemahan teks lagu We Don’t Talk About Bruno dan terjemahannya ke bahasa Jerman, juga metode penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan, serta kaitannya dengan unsur bahasa dan nonbahasa dalam teks, lagu ini berasal dari film produksi Walt Disney yang berjudul Encanto. Data diteliti dengan teori strategi penerjemahan lagu dari Åkerström (2009) dan V diagram dari Newmark (1988). Penelitian ini ditulis dengan metode deskriptif kontrastif, dan merupakan penelitian kualitatif. Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa penerjemahan lagu ini mengutamakan jumlah kata yang serupa antara teks sumber dan teks sasaran (TSu: 528 suku kata dan TSa: 504 suku kata) karena dalam penerjemahan teks terjemahan lagu teks terjemahan harus bisa dinyanyikan kembali dengan ritme nada musik dari TSu. Strategi penerjemahan lagu yang dominan digunakan pada penerjemahan teks ini adalah strategi penggunaan parafrasa pada teks terjemahan, sementara strategi yang paling sedikit digunakan adalah strategi penggunaan bahasa inggris. Selain itu, ada dua strategi yang tidak ditemukan sama sekali yaitu strategi penggunaan metafora dan strategi reorganisasi kata dan larik pada teks terjemahan. Metode penerjemahan yang diaplikasikan pada teks adalah metode bebas.

This study focuses on analyzing the song translation strategy used in translating the lyrics of the song “We Don't Talk About Bruno” from the Walt Disney film Encanto, into German, also analyzing the translation methods used in the text, also its relation with elements of language and nonlanguage in text. The data were analyzed with translation strategy theory from Åkerström (2009) and Newmark’s V-Chart method.  This research was conducted qualitatively using contrastive descriptive methods. The results show that this song translation prioritizes similarity in the number of syllables between the source text and the target text (Source text: 528 syllables and target text: 504 syllables) because the translated text must be able to be sung again with the rhythm of the source tone music. The song translation strategy that is most often used in this translation is the use of the paraphrases strategy. While the least used strategy is the use of English words in translation. In addition, two strategies were not found in the text: the use of metaphors and the reorganization of words and lines. The main method used for translating the text is the free method."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Nabilla
"Skripsi ini membahas tentang tindak ilokusi direktif pada percakapan antartokoh dalam novel Emil und die Detektive. Novel Emil und die Detektive merupakan novel karya Erich Kästner yang ditulis pada tahun 1935. Dalam penelitian ini, penulis meneliti jenis tindak ilokusi direktif yang terdapat dalam novel serta memaparkan sejauhmana tindak ilokusi direktif dapat mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam menganalisis data, penulis mengacu pada teori tindak tutur menurut Searle, situasi tutur menurut Leech, dan prinsip kerja sama menurut Grice. Temuan dari penelitian ini adalah tidak semua tindak ilokusi direktif berhasil memengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan yang diharapkan oleh penuturnya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh situasi tutur yang melatarbelakangi suatu percakapan dan kurangnya kontribusi penutur atau mitra tutur dalam suatu percakapan.

This research explores directive illocutionary in the dialogue between characters in the novel Emil und die Detektive written by Erich Kästner. Through this research, the writer observes whether the use of utterance in the dialogue between characters reach its purpose. The method used in this research is descriptive qualitative. The writer analyses the dialog by applying Searle's speech act theory, Leech's aspects of speech situation, and cooperative principles by Grice. This research finds that not all of directive illocutionary able to make communication partner doing what speaker ask. It is related to speech situation and contribution between speaker and the communication partner.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S58774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khatiyem
"Penelitian ini membahas pengaruh aplikasi busuu terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jerman mahasiswa semester II Program Studi Sastra Jerman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh aplikasi busuu sebagai m-learning terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jerman serta keunggulan dan kelemahannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen. Data diperoleh melalui borang penilaian dan kuesioner. Responden dipilih menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kosakata melalui aplikasi busuu memberikan pengaruh positif pada 92 responden. Pengaruh tersebut berupa penambahan pengetahuan kosakata yang sebelumnya tidak diketahui. Keunggulan aplikasi busuu terletak pada komponen multimedianya, sedangkan kelemahannya terdapat bagian-bagian pelajaran hanya untuk pengguna berbayar.

This study discusses the effects of busuu application on German vocabulary learning of semester two students of German Literature Studies Program. This study aims to determine the effect of busuu application as m learning on German vocabulary learning as well as its advantages and disadvantages. This research uses quantitative and qualitative approaches with experimental method. Data were obtained through assesment forms and questionnaire.
The results show that vocabulary learning through busuu application gives a positive effect on 92 of respondents. The effect is the addition of vocabulary knowledge that was previously unknown. The advantages of busuu application are brought by its multimedian components, while its weakness is that there are parts of the lesson only for paid users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Julita
"ABSTRAK
Sebagai salah satu aspek yang penting pada kehidupan, makanan juga berperan pada aspek budaya, salah satunya ialah hubungan antara makanan dengan identitas yang dapat terlihat pada makanan khas dari suatu daerah. Sementara itu, makanan khas dari suatu daerah juga dapat menjadi makanan nasional ketika makanan tersebut digunakan untuk memperkenalkan suatu negara sebagai salah satu destinasi pariwisata. Salah satu contohnya ialah penggunaan konten makanan khas seperti sosis dan pretzel yang terdapat pada brosur turisme Jerman. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, makanan Jerman kini tidak hanya terdiri atas makanan khas daerah-daerahnya saja, tetapi juga makanan-makanan lain yang tidak berasal dari Jerman. Skripsi ini membahas mengenai representasi makanan nasional Jerman yang ditampilkan oleh brosur perjalanan ke Jerman dengan BB, brosur perjalanan ke M nchen, serta brosur mengenai tradisi dan adat Jerman. Representasi pada ketiga brosur tersebut akan memperlihatkan identitas budaya Jerman.

ABSTRACT
As one important aspect of life, food also plays a role in cultural aspects, one of which is the relationship between food and identity that can be seen in a typical food of a region. Meanwhile, typical food from a region can also become a national food when the food is used to introduce a country as a tourist destination. One example is the use of typical food content such as sausages and pretzels in German tourism brochures. However, along with the times, German foods is now not only consisting of typical foods from its regions, but also other foods that do not come from Germany. This thesis discusses the representation of German national food displayed trough trip to Germany with BB brochure, travel to Munich brochure, and German rsquo s tradition and costum brochure. Representations on the three brochures will show German cultural identity."
2017
S69662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calista Dinanty Putri
"Penelitian ini membahas pelanggaran prinsip kerja sama dan kaitannya dengan praanggapan dalam novel remaja Blueprint mdash;Blaupause karya Charlotte Kerner. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan pelanggaran maksim kerja sama dan kaitannya dengan jenis-jenis praanggapan yang terdapat pada percakapan-percakapan antartokoh dalam novel Blueprint mdash;Blaupause menurut teori Grice dan Yule. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan dan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran maksim kuantitas paling banyak ditemukan pada data. Ada 4 dari 11 data yang melanggar maksim kuantitas. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian, percakapan yang menunjukkan praanggapan faktual cenderung melanggar maksim kuantitas.

This research discusses the violation of the cooperative principles and its relation to presupposition in Charlotte Kerner rsquo s teen novel, Blueprint mdash Blaupause. The aim of this research is to show types of maxim violation and its relation to types of presuppositions which found in conversations between the characters in Blueprint mdash Blaupause according to the concepts of Grice and Yule. This research is qualitative and library research. The result of the research shows that the violation of maxim of quantity was mostly found in the data. There are 4 out of 11 data that violate maxim of quantity. In addition, based on research result, conversations that have factual presupposition tend to violate the maxim of quantity. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Dimas Adhinugraha
"Musik beserta budaya punk mulai berkembang di Jerman pada akhir tahun 70-an di masa Perang Dingin, dimulai dari Jerman Barat yang kemudian memasuki Jerman Timur. Kehidupan mereka di kedua negara Jerman tersebut pada masa pra reunifikasi juga dibahas dalam film-film Jerman mulai dari tahun 2000-an. Salah satu film yang membahas kehidupan mereka adalah Wie Feuer und Flamme 2001. Film yang disutradai oleh Connie Walther ini menceritakan kehidupan seorang anak muda bernama Captain dan teman-temannya sebagai anak punk di Jerman Timur, film ini juga menceritakan cerita cinta Captain dengan seorang gadis bernama Nele dari Jerman Barat.
Penelitian ini menggunakan teori identitas dari Stuart Hall untuk melihat konstruksi identitas remaja punk Jerman Timur dalam film. Setelah melakukan analisis dapat terlihat identitas remaja punk yang terlihat di dalam film terdiri dari dua, yaitu yang melawan otoritas serta yang pro- Jerman Barat. Konstruksi identitas mereka tersebut digunakan untuk mengkritik pemerintahan Jerman Timur dan menunjukkan ketertarikan mereka akan budaya barat dengan maksud untuk menunjukkan dominasi dan keunggulan Jerman Barat terhadap Jerman Timur, termasuk pula di dalam negara Jerman yang bersatu setelah reunifikasi Jerman.

Music and punk culture began to flourish in Germany in the late 70s during the Cold War, starting from West Germany which later entered East Germany. Their lives in both Germany in pre reunification was also discussed in German movies from the 2000s. One of the movies discussing their lives is Wie Feuer und Flamme 2001. The movie, directed by Connie Walther tells the life of a young boy named Captain and his friends as punk in East Germany, the movie also tells the love story between Captain and a girl named Nele from West Germany.
This study uses the theory of identity from Stuart Hall to see the construction of the identity of East German punk teens in the movie. After doing the analysis, it can be seen that there are two identities of punk teenagers who are in the movie, namely punk who are against the authority and punk who are pro West Germany. The construction of their identities was used to criticize the East German government and show their interest in western culture with intent to show West German domination and superiority over East Germany, including within the united Germany after the reunification of Germany.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musa
"Penelitian ini membahas mengenai analisis kosakata Kleinanzeigensprache yang termasuk ke dalam ragam bahasa remaja atau yang dikenal dengan Jugendsprache dalam bahasa Jerman. Bahasa tersebut banyak digunakan oleh kalangan remaja Jerman di internet terutama pada platform media sosial Facebook karena dianggap menarik dan mempunyai struktur kata unik yang membuatnya berbeda dari bahasa Jerman resmi. Hal tersebut dapat dilihat dari contoh empat buah status dan komentar yang diambil dari grup Facebook Rolfarmy yang  merupakan korpus dari penelitian ini. Melalui metode deskriptif kualitatif dan teknik purposive sampling dalam pengambilan data, didapatkan hasil berupa klasifikasi kata-kata Kleinanzeigensprache yang mempunyai karakteristik dalam pembentukan katanya berupa perubahan morfologis, fonetis, dan perubahan makna kata yang dihasilkan dari peminjaman kata dari bahasa asing, pergeseran makna kata, perubahan leksikal kata tanpa mengubah makna kata, penulisan kata yang mengikuti pengucapannya secara fonetis, perubahan kelas kata dari nomina menjadi verba, permainan kata, dan penyingkatan kata.

This research discusses about Kleinanzeigensprache vocabulary analysis which belongs to a variety of Teen Languages or known as Jugendsprache in German. This language is widely used by German teenagers on the internet, especially on the Facebook because it has a unique word structure that makes it different from official German language. This can be seen from the example of four statuses and comments taken from the Facebook group Rolfarmy which is the corpus of this research. Through qualitative descriptive methods and purposive sampling techniques, the results obtained are in the form of Kleinanzeigensprache words classification has characteristics in the form of morphological, phonetic changes, and changes in the meaning of words resulting from borrowing words from foreign languages, shifting the meaning of words, changing lexical words without changing the meaning of words, writing words that follow their phonetic pronunciation, changing the class of words from nouns to verbs, word plays, and abbreviating words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Epa Kirana Aisyah
"Penelitian ini membahas perubahan bahasa ditinjau dari peran tata bahasa pada Umgangssprache masyarakat Jerman. Data penelitian berupa video street interview diperoleh dari kanal YouTube Easy German dan Easy Languages. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan Umgangssprache masyarakat Jerman dalam rentang tahun 2008-2012 dan 2020-2022 serta untuk mengetahui peran tata bahasa dalam Umgangssprache dari masing-masing kurun waktu dengan menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan. Teori perubahan bahasa diakronis Saussure digunakan untuk menganalisis perubahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Umgangssprache yang dituturkan di tahun 2008-2012 mengandung lebih sedikit ketidaksesuaian terhadap aturan tata bahasa Jerman jika dibandingkan dengan Umgangssprache pada 2020-2022. Ini mengindikasikan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, tata bahasa kehilangan signifikansinya dalam Umgangssprache.

This research discusses language change in terms of the role of grammar in German Umgangssprache. As research data, videos of street interviews were obtained from the Easy German and Easy Languages YouTube channels. This study aims to determine differences in the use of German Umgangssprache between 2008-2012 and 2020-2022 and to determine the role of grammar in Umgangssprache from each period using a qualitative method with library research. Saussure's diachronic language change theory is used to analyze the changes that occur. The results showed that Umgangssprache spoken in 2008-2012 contained fewer violations of German grammar when compared to Umgangssprache in 2020-2022. This indicates that over time, grammar lost its significance in German Umgangssprache."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>