Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviana
"Sebagai salah satu program unggulan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi BPJS Kesehatan serta memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta penderita penyakit kronis, maka dilakukan Program Rujuk Balik. Peserta yang berhak memperoleh obat PRB adalah peserta dengan diagnose penyakit kronis yang telah ditetapkan dalam kondisi terkontrol/stabil oleh Dokter spesialis/sub spesialis dan pasien akan membawa resep obat dari dokter yang akan dibawa ke Apotek yang bekerja sama dengan BPJS. Berdasarkan pengkajian data resep pasien PRB pada periode Juni 2023 diperoleh 93 resep dengan 53 item obat dan total obat pasien PRB periode Juni 2023 yaitu 10946. golongan obat yang diresepkan yaitu 3 antihiperglikemik oral dan pemberian insulin, meliputi sulfonylurea, penghambat alfa-glukosidase, biguanid, Insulin campuran (Premixed insulin), Insulin kerja panjang (Long-acting), dan Insulin kerja cepat (Rapid-acting).  Total obat antidiabetes yang diberikan yaitu 3323 dengan persentase 30,36% dari total obat PRB yang diberikan. Obat yang paling banyak diresepkan yaitu metformin sebanyak 1590 untuk metformin 500mg dan 120 untuk metformin 850mg, jika diakumulasi penggunaan metformin yaitu 1710 dengan persentase 51,46%. Kemudian, frekuensi obat yang paling banyak diresepkan pada PRB Juni 2023 yaitu 23 resep. Hal ini sesuai dengan algoritma pengobatan DM yang mengacu pada Perkeni 2021, Perkeni 2021 menyatakan bahwa lini pertama yang dianjurkan pada pengobatan yaitu Metformin (Perkeni, 2021). Obat metformin merupakan salah satu obat yang paling aman digunakan pasien lansia, hal ini dinyatakan dengan criteria beers. Diketahui obat yang paling sedikit diresepkan yaitu Sansulin Log-G Dispopen sebanyak 3 buah setara 0,09%.

As one of the leading programs to improve the quality of health services for BPJS Kesehatan and facilitate access to health services to participants with chronic diseases, “Pasien Rujuk Balik / PRB” is carried out. Participants who are entitled to obtain PRB drugs are participants with a diagnosis of chronic disease that has been determined in a controlled / stable condition by a specialist / sub-specialist doctor and the patient will bring a prescription from a doctor who will be taken to a pharmacy that collaborates with BPJS. Based on the review of PRB patient prescription data in the June 2023 period, 93 prescriptions were obtained with 53 drug items and the total drugs for PRB patients in the June 2023 period were 10946. the classes of drugs prescribed were 3 oral antihyperglycemics and insulin administration, including sulfonylureas, alpha-glucosidase inhibitors, biguanids, Premixed insulin, Long-acting insulin, and Rapid-acting insulin.  The total number of antidiabetic drugs prescribed was 3323 with a percentage of 30.36% of the total PRB drugs prescribed. The most prescribed drug is metformin as much as 1590 for metformin 500mg and 120 for metformin 850mg, when accumulated the use of metformin is 1710 with a percentage of 51.46%. Then, the frequency of the most prescribed drug in PRB June 2023 was 23 prescriptions. This is in accordance with the DM treatment algorithm that refers to Perkeni 2021, Perkeni 2021 states that the recommended first line of treatment is Metformin (Perkeni, 2021). Metformin drug is one of the safest drugs used by elderly patients, this is stated by the Beers criteria. It is known that the least prescribed drug is Sansulin Log-G Dispopen as much as 3 pieces equivalent to 0.09%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Shabrina Agustia Rahmah
"Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Masyarakat membeli kebutuhan sebagai stok persediaan yang disimpan untuk menghadapi virus tersebut Tingginya jumlah kasus positif COVID-19, mengakibatkan tingginya permintaan dan kebutuhan obat-obatan, vitamin, hand sanitizer, dan masker. Masyarakat membeli terlalu banyak atau menimbun barang sehingga ketersediaan stok di pasar menipis, barang semakin sulit ditemukan dan panic buying mulai terjadi. Apotek dan toko obat menjadi sektor penting yang dihampiri oleh masyarakat. Untuk mengatasi panic buying dan kelangkaan, PT. Kimia Farma menjamin ketersediaan stok dan pendistribusian obat dan vitamin di apotek. Apotek dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab pada perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi obat, pencatatan, dan pengendalian sesuai kebutuhan untuk menjamin stok. Seorang apoteker perlu dibekali dengan wawasan, keterampilan, dan pemahaman komprehensif baik teori dan praktek secara langsung. Oleh karena itu, Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) diperlukan sebagai sarana pelatihan. Program Studi Profesi Apoteker Universitas Indonesia bekerja sama dengan PT. Kimia Farma Apotek, anak perusahaan dari PT. Kimia Farma, untuk menyelenggarakan PKPA di Apotek Kimia Farma 350 Kelapa Gading yang berlangsung dari tanggal 1-31 Oktober 2021.

The number of positive cases of COVID-19 in Indonesia is increasing day by day. People buy necessities as stock of supplies stored to deal with the virus The high number of positive cases of COVID-19, resulting in a high demand and need for medicines, vitamins, hand sanitizers, and masks. People buy too much or hoard goods so that stock availability in the market is running low, goods are increasingly difficult to find and panic buying begins to occur. Pharmacies and drugstores are becoming important sectors that are approached by the community. To overcome panic buying and scarcity, PT. Kimia Farma guarantees the availability of stocks and the distribution of drugs and vitamins in pharmacies. The pharmacy is headed by a pharmacist who is responsible for planning, procurement, receiving, storing, distributing drugs, recording, and controlling as needed to guarantee stock. A pharmacist needs to be equipped with insight, skills, and a comprehensive understanding of both theory and practice directly. Therefore, Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) is needed as a means of training. Pharmacist Professional Study Program, University of Indonesia in collaboration with PT. Kimia Farma Apotek, a subsidiary of PT. Kimia Farma, to hold PKPA at Apotek Kimia Farma 350 Kelapa Gading which will take place from October 1-31, 2021."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library