Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laura Agnestasia Djunaedi
"Pembuatan kapsuloreksis secara kontinu dan kurviliniar menjadi salah satu langkah penting pada operasi bedah katarak yang dapat membantu menghasilkan luaran tajam penglihatan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas Farra Eye Model sebagai model mata artifisial baru, dibandingkan dengan Kitaro pada pelatihan kapsuloreksis. Penelitian merupakan studi pilot acak terkontrol yang melibatkan 28 residen mata program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang belum melalui stase kornea, katarak, dan bedah refraktif (KBR) serta belum pernah menjalani pelatihan kapsuloreksis sebelumnya. Subjek dibagi kedalam dua grup dan menjalani pelatihan kapsuloreksis selama tiga hari sesuai dengan randomisasi jenis model mata artifisial. Selanjutnya, subjek diuji dengan melakukan pembuatan kapsuloreksis pada mata kambing. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna nilai ICO:OSCAR Phaco bagian kapsuloreksis, jumlah forcep grab, durasi, dan ukuran kapsuloreksis (p > 0.05) antar kedua grup. Namun, nilai yang lebih baik pada ICO:OSCAR Phaco, jumlah forcep grab, dan durasi kapsuloreksis didapatkan pada kelompok yang berlatih dengan Farra. Oleh karena itu, Farra Eye Model valid dan reliabel untuk digunakan sebagai metode pembelajaran kapsuloreksis.

Continuous curvilinear capsulorrhexis (CCC) is one of the important steps in cataract surgery. A round and central CCC leads to an optimal visual acuity outcome. This study evaluates the validity and reliability of the Farra Eye Model, a new artificial eye model, compared to Kitaro for capsulorhexis practice. A pilot randomized control study involving 28 ophthalmological residents who have not entered cataract division nor practiced anterior capsulotomy. Subjects were divided into two groups based on the artificial eye model and underwent capsulorhexis training for three consecutive days before had an examination in goat’s eye. Results show no significant differences in ICO:OSCAR Phaco, number of forceps grabs, duration, and capsulorhexis size between the two groups (p>0.05). However, a slightly better score of ICO:OSCAR Phaco, number of forceps grabs, and duration is found in subjects trained with the Farra Eye Model. Thus, the Farra Eye Model is valid and reliable for capsulorrhexis training."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arcci Pradessatama
"Latar Belakang: Meningkatnya resistensi bakteri okular terhadap levofloxacin mendorong perlunya disiapkan agen alternatif untuk antibiotik intrakamera. Moxifloxacin, golongan florokuinolon generasi baru, memiliki potensi.
Metode: Desain penelitian berupa randomized controlled trial (RCT) dengan lengan perlakuan: 0.1 cc moxifloxacin 0.5% dan 0.1 cc levofloxacin 0.5% intrakamera tanpa dilusi pada akhir operasi katarak.
Luaran utama penelitian: endothelial cell density (ECD), central corneal thickness (CCT), central macular thickness (CMT), tekanan intraokular (TIO), tingkat peradangan segmen anterior, serta kejadian tidak diinginkan.
Hasil: Dari 68 subjek penelitian, tidak didapatkan perbedaan signifikan pada parameter dasar. Pada pengukuran satu hari pascaoperasi, didapatkan TIO yang signifikan lebih tinggi pada lengan moxifloxacin (p=0.004; mean diff=4.9; IK95%=1.7 – 8.2). Tidak didapatkan perbedaan yang signifikan pada luaran utama lain pada hari pertama pascaoperasi. Hasil pengukuran satu minggu dan satu bulan tidak didapatkan perbedaan parameter yang signifikan antara kedua kelompok perlakuan.
Kesimpulan: Pada penelitian ini, didapatkan penggunaan 0.1 cc moxifloxacin intrakamera 0.5% menunjukkan profil keamanan yang mayoritas sebanding dengan levofloxacin. Namun, didapatkan parameter tekanan intraokular hari pertama pascaoperasi yang lebih tinggi secara signifikan pada kelompok yang menerima moxifloxacin. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library