Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betsy R. Lumban Gaol
Abstrak :
Abstrak Keunggulan enzim adalah spesifisitasnya pada suatu substrat. Salah satu enzim yang banyak dimanfaatkan adalah glukosa oksidase (GOD). GOD merupakan enzim yang bereaksi secara spesifik dalam mengkatalisis reaksi oksidasi b-D-glukosa menjadi senyawa D-glukonolakton dan hidrogen peroksida. Enzim ini banyak dihasilkan kapang dari genus Aspergillus dan Penicillium. Enzim dari genus Aspergillus umumnya intraseluler, sementara yang dari genus Penicillium umumnya ekstraseluler.Pada penelitian ini akan diisolasi GOD dari Penicillium notatum 727. Mula-mula dilakukan penentuan waktu inkubasi optimum dan pH media optimum untuk produksi enzim GOD. Selanjutnya, isolasi dilakukan pada waktu inkubasi optimum, yaitu 45 jam dan pH media optimum, yaitu 5,4. Dari hasil isolasi diperoleh ekstrak kasar enzim dengan aktivitas spesifik 0,2138 U/mg protein. Selanjutnya ekstrak enzim yang dihasilkan dimurnikan lebih lanjut. Langkah awal adalah dengan pengendapan secara terfraksi dengan (NH4)2SO4. Enzim dengan aktivitas spesifik paling tinggi diperoleh dari fraksi 60-80 % (NH4)2SO4 yaitu sebesar 2,0968 U/mg protein. Selanjutnya enzim dimurnikan lebih lanjut dengan dialisis. Dari hasil dialisis diperoleh enzim dengan aktivitas spesifik lebih tinggi yaitu 2,4909 U/mg protein. Enzim hasil dialisis kemudian ditentukan pH dan suhu optimum aktivitas katalitiknya. Diperoleh pH optimum enzim pada pH 6,0 dan temperatur optimum 40 ?C.Penentuan aktifitas enzim dilakukan dengan metode spektroskopi UV-Visibel yang dimodifikasi oleh Markwell et al dengan menggunakan benzokuinon. Metode ini didasari oleh prinsip reduksi enzimatis benzokuinon menjadi hidrokuinon yang diukur kenaikan absorbansinya pada 290 nm. Sedangkan penentuan kadar protein dilakukan dengan metode Lowry. Kata kunci: Penicillium notatum, enzim, glukosa oksidase, isolasi, purifikasi. xv + 55 ; tabel 4; gambar 7; lampiran 7 Bibliografi : 20 (1959-2004)
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman
Abstrak :
Pembentukan ester (sukrosa oktaoleat, fruktosa pentaoleat, sukrosa oktastearat, dan fruktosa pentastearat) antara senyawa karbohidrat (sukrosa dan fruktosa) yang diesterifikasi asam lemak (asam stearat dan asam oleat) dan masing-masing ester tersebut memiliki fungsi sebagai minyak goreng diet karena dl dalam tubuh keempat ester tersebut tidak dapat dimetabollsme oleh tubuh dan dapat menarik kolesterOl dan asam lemak bebas keluar dari tubuh. , Penelitian dllakukan untuk menyelidlkl adanya perbedaan antara minyak goreng biasa (bimoli) dengan minyak goreng diet (keempat ester hasil sintesis) baik sifat fisik maupun sifat kimianya Proses pembentukan ester cleat (sukrosa oktaoleat dan fruktosa pentaoleat) dllakukan dengan melarutkan karbohidrat (sukrosa dan fruktosa) dan asam cleat dengan pelarut DMF dan diberl katalis HCI pekat (hanya untuk fruktosa) yang kemudian direfluks pada temperatur 45°C, sedang proses pembentukan ester stearat (sukrosa oktastearat dan fruktosa pentastearat) dllakukan dengan melarutkan karbohidrat (sukrosa dan fruktosa) dan asam stearat dengan pelarut DMF dan diberl katalis HCI pekat (hanya untuk fruktosa) yang kemudian direfluks pada temperatur 85°C. Dengan cara konvensional, ester fruktosa dan ester sukrosa diperoleh dalam waktu 96 jam dan 112 jam. Dari hasil pengukuran dengan IR, hasil IR antara masingmasing ester dengan minyak bimoli memliki serapan yang sama pada daerah gugus fungsional, yang berbeda hanyalah pada daerah sidik jari. Dari hasil pengukuran titik didih, terlihat bahwa keempat ester hasil sintesis mempunyai titk didih yang lebih besar dari minyak bimoli. Dari hasil pengukuran angka peroksida, terlihat bahwa angka peroksida minyak bimoli lebih besar dari angka peroksida sukrosa oktaoleat dan fruktosa pentaoleat. Dari hasil pengukuran angka iodium, telihat bahwa angka iodium minyak bimoli lebih besar dari sukrosa oktaoleat dan fruktosa pentaoleat. Dari hasil pengukuran angka asam, terlihat bahwa angka asam minyak bimoli lebih besar dari angka asam ester cleat maupun ester stearat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Damastuti
Abstrak :
Zat warna Azo merupakan zat warna yang b nyak digunakan dalam industri tekstil. Zat warna Azo dapat larut dalam air, resisten terhadap degradasi ~ aerob se"hinooa pertggunaan metode konvensional seperti metode biodegradasi, koagulasi dan absorbsi dengan karbon aktif menjadi tidak efektif dalam mendegradasi zat warna Azo. r Pada penelitian ini dilakukan pengurangan kadar warna dari zat warna azo dengan menggunakan metode fotokatalitik suspensi UV I Ti02 untuk mengetahui keefektifan metode tersebut, sehingga diharapkar. dapat menjadi metode alternatif dalam-proses-de·gradasi -zat warna Azo. Metode ini didasarkan ... pada proses degradasi molekul zat warna oleh radikal hidroksil yang dihasilkan dari radiasi sinar UV pada larutan suspensi )"i02. Pada penelitian didapatkan kondisi optimum untuk degradasi zat warna azo sebagai beril
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ulam Sari
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan pemisahan dan penentuan logam nikel dari tiga sampel batuan mineral. Anallsis awai dikerjakan dengan melakukan identifikasi terhadap batuan mineral secara XRF dan XRD. Untuk anallsis ion-ion logam dilakukan proses destruksi kemudian dilanjutkan dengan pengendapan ion-ion logam dengan amoniak (1:1) berlebih melalui pengaturan pH. Selanjutnya nikel dipisahkan dan ditentukan dengan ekstraksi dan penukaran ion oleh serat rayon yang dimodifikasi dengan /■ monomer asam metakrilat (MAA) dan agen pengikat silang Etilen glikol dimetakrilat (EGDMA), disingkat Pg-MAA-EGDMA, dan merupakan suatu studi awal untuk pemanfaatan serat sebagai penukar ion. Anallsis XRF dan XRD menyimpulkan bahwa ketiga sampel mineral berasal dari jenis yang sama. Jenis logam yang berhasil dideteksi oleh XRF adalah : Si, Mg, Ca, Fe, dengan kadar relatif cukup besardan Mn, Cr, dan Ni dengan kadar runutan. Dari hasil anallsis XRD senyawa kimia mineral dapat disimpulkan bahwa mineral merupakan campuran dari senyawa kimia Mg2Si04 dan CaMg(Si03)2 yang dikenal sebagai forsterite dan diopside. Anallsis hasil destruksi mineral dengan AAS menunjukkan adanya logam-logam Fe(lll), Cr(lll), Mn(ll), Ni(ll), Ca(ll) dan Mg(ll). Melalui proses pengendapan, Fe(lll), Cr(lll), dan Mn(ll) dapat dipisahkan dengan balk dari larutan sampel. Selanjutnya Ni(ll) dipisahkan dari Ga(ll) dan Mg(ll). Ekstraksi untuk memisahkan Ni(ll) dari Ca(ll) dan Mg(ll) menggunakan ligan garam ditiokarbamat dengan fasa organik metil iso-butil keton memberikan %R yang cukup baik yaitu 93,97%. Serat rayon Pg-MAAEGDMA dengan kapasitas 3,2-4,3 mek/gram dapat menyerap dengan baik ketiga Ion logam pada pH 6,0-7,0 dalam buffer asetat 0,05N sehlngga sullt untuk dilakukan pemlsahan. Usaha untuk memisahkan dan menentukan Ni(ll) dilakukan melalui pemakaian berbagai eluen yaitu 0,5N Na-sitrat pH 6,0, 0,04% EDTA, dan 0,1N Na-oksalat. Hasil yang didapattidak memberikan pemisahan Ni(ll) dari Ca(ll) dan Mg(ll) yang sempurna. Rendahnya selektifitas serat rayon Pg-MAA-EGDMA dengan gugus COOH menunjukan bahwa serat ini lebih sesui digunakan sebagai adsorben ion-ion logam.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library