Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rissyelly
Abstrak :
Marga Calophyllum termasuk famili Cluciaceae/Guttiferae yang mempunyai kontribusi yang besar untuk kesehatan, karena mengandung senyawa senyawa yang mempunyai bioaktivitas yang potensial diantaranya sebagai obat antimalaria. Berbagai kandungan kimia dari berbagai spesies Calophyllum dan bioaktivitasnya telah dilaporkan, diantaranya senyawa golongan santon, kumarin, flavonoida dan terpenoida. Tanaman Calophyllum canum Hook.f. merupakan tanaman yang banyak terdapat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengisolasi kandungan kimia dari kulit batang tanaman C. canum Hook.f. dan menentukan struktur serta uji bioaktivitas senyawa kimia yang diperoleh. Isolasi senyawa dilakukan dengan teknik kromatografi dan penentuan struktur molekul dengan menggunakan alat spektroskopi: massa (LC-MS), inframerah (IR), UV, resonansi magnet inti proton (1H-NMR) dan resonansi magnet inti karbon (13C-NMR) dan spektroskopi NMR-2 dimensi. Tiga senyawa murni berhasil diisolasi dan dielusidasi yakni SCC I (friedelin), SCC III [2-(3?,3?-dimetilalil)-1,3,7-trihidroksisanton] dan SCC IV diduga adalah canum kumarin. Uji aktivitas antimalaria senyawa murni terhadap Plasmodium falciparum klon 3D7 secara in vitro, memperlihatkan bahwa senyawa SCC IV memiliki aktivitas antimalaria dengan adanya hambatan pertumbuhan parasit P. falciparum berturut turut sebesar 11,60, 20,90, 34,80, 39,50, dan 41,86 % pada konsentrasi SCC IV 10-9, 10-8, 10-7, 10-6 dan 10-5 M, sedangkan senyawa SCC I dan SCC III tidak memiliki aktivitas antimalaria. Uji toksisitas senyawa murni terhadap larva udang Artemia salina Leach memperlihatkan bahwa senyawa SCC I, SCC III dan SCC IV memiliki toksisitas yang tinggi (berturut turut LC50 8,92, 16,79 dan 1,09 µgmL-1). ......Calophyllum belong to Cluciaceae or Guttiferae family and have a large contribution for health, because this family content some potential bioactive compounds among as antimalaria medicine. Chemical contain from some species of Calophyllums and their bioactivities have reported among as xanthones, terpenoids, coumarins and flavonoids. A lot of Calophyllum canum Hook.f. tree grown in Indonesia. This research was intended to isolate, elucidate and measure biological active compounds from stem bark of Calophyllum canum Hook.f. The isolation was conducted through the chromatographyc technique and elucidation structures by spectroscophyc: mass spectrometry (LC-MS), infra red (IR), UV, 1H-NMR, 13C-NMR and 2D-NMR. The research found three compounds are SCC I (friedelin), SCC III [(2-(3?,3?-dimethylallyl)-1,3,7-trihydroxyxanthon)], and SCC IV sugessted is (canum coumarin). Study antimalarial activity isolate against of Plasmodium falciparum strain 3D7 in vitro have be done, show that a compound SCC IV have antimalarial activity with inhibition growth parasite P. falciparum 11,60, 20,90, 34,80, 39,50 and 41,86 % at SCC IV concentration 10-9, 10-8, 10-7,10-6 and 10-5 (mgµL-1) respectively, but compound SCC I and SCC III have not antimalarial activity. Study toxicity of isolate against brine shrimp Artemia salina Leach, show that compound SCC I, SCC III and SCC IV have potent activity (LC50 8,92, 16,79 and 1,09 µgmL-1).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29051
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frengki
Abstrak :
Sebagian marga Calophyllum telah diteliti dan memiliki khasiat sebagai tanaman obat. C. macrophyllum Scheff merupakan salah satu jenis Calophyllum yang ditemukan di gunung Kerinci provinsi Jambi. Penelitian terhadap kulit batang tanaman ini diawali dengan pengeringan simplisia yang dilanjutkan dengan proses ekstraksi, partisi, isolasi dan rekristalisasi menggunakan sistem dua pelarut. Penentuan struktur senyawa hasil isolasi dilakukan secara fisika, kimia dan spektroskopi meliputi UV-Vis, IR, GC-MS/LC-MS dan RMI (1HNMR, 13CNMR). Penentuan bioaktivitas secara in vitro meliputi uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test), uji antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenil-2-pikrilhidrazil), uji antidiabetes menggunakan enzim α-glukosidase dan uji antimalaria terhadap parasit plasmodium. Dua senyawa berhasil diisolasi yaitu turunan metil ester asam lemak (metil-oktadek-14 enoik), berupa cairan berwarna kuning dengan titik didih 173-175°C dan senyawa flavan-3-ol (5,7,2?,5?-tetrahidroksi flavan-3-ol), berupa kristal berwarna coklat dengan titik leleh besar dari 300°C. Hasil uji toksisitas menunjukkan kedua senyawa toksis terhadap larva udang Artemia salina Leach dengan LC50 masing-masing sebesar 141,2 µg/mL dan 154,9 µg/mL. Uji antioksidan menunjukkan hanya senyawa flavan-3-ol yang memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 5,31 µg/mL. Uji antidiabetes juga menunjukkan hanya senyawa flavan-3-ol yang memiliki aktivitas antidiabetes dengan IC50 9,10 µg/mL. Tidak ada sama sekali aktivitas antimalaria diperlihatkan oleh kedua senyawa hasil isolasi. ......Several of Calophyllums genus have been searched and proven as medicinal plants. Calophyllum macrophyllum Scheff is plant growing in Sumatera island in Kerinci mounted area. The dried simplicia was extracted using maceration technique, then fractionated using coloumn chromatography and purified by crystallization using two solvents system. Molecule structure were determined using physical and spectroscopic data from LC-MS, GC-MS, UV, IR and 1H and 13C-NMR. Bioactivity were assayed for toxicity using BSLT method, antioxidant activity using DPPH method, antimalarial activity by Trager and Jensen method, and antidiabetic activity was determined by inhibitory activity of α-glycosidase enzyme. Two compounds have been isolated from ethyl acetate fraction of the stem-bark. The compounds were methyl ester derivate [(Z) methyl-octadec-14-enoic], a yellow liquid with boiling point 173-175°C and flavan-3-ol (5,7,2?,5?-tetrahydroxy flavan-3-ol), a brown crystal with melting point > 300°C. Toxicity activity showed for methyl ester derivate [(Z) methyl-octadec-14-enoic] and flavan-3-ol by LC50 of 141.2 µg/mL and 154.9 µg/mL respectively. On the other hand, antioxidant and antidiabetic activity only showed by flavan-3-ol by IC50 of 5.31 µg/ml and 9.10 µg/ml. No antimalarial activity showed by those isolated compounds.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T30216
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan elusidasi untuk mendapatkan senyawa aktif dari kulit batang tanaman Calophyllum hosei Ridley. Isolasi didahului dengan ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana. Ekstrak yang diperoleh dimurnikan melalui kromatografi kolom lambat dengan fase diam silika gel G 60(Merck 1.07734) dan larutan pengelusi adalah n-heksana dengan etil asetat yang dibuat isokratik dengan perbandingan 98:2. Satu senyawa kimia berhasil diisolasi dari ekstrak n-heksana. Senyawa tersebut berupa kristal kuning dengan titik leleh 185-187°C. Pada isolasi berikutnya dari ekstrak etil asetat berhasil diperoleh kristal putih dengan titik leleh 210-212oC. Senyawa tersebut didapat dengan menggunakan perbandingan n-heksana : etil asetat = 9:1. Fraksinasi dilanjutkan dengan pemurnian rekristalisasi menggunakan sistem dua pelarut. Struktur molekul ditentukan berdasarkan spektrum UV, IR, LC-MS, GCMS, 1H-NMR dan 13C-NMR. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat fraksi n-heksana merupakan turunan santon dan isolat fraksi etil asetat merupakan senyawa triterpen yaitu friedelin. Uji antioksidan menggunakan metode radical scavenger terhadap DPPH pada fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi nbutanol menghasilkan IC50 berturut-turut adalah 58,29 µg/mL, 9,39 µg/mL dan 11,30 µg/mL. Uji aktivitas senyawa turunan santon dan friedelin terhadap sel leukimia L 1210 menghasilkan IC50 berturut turut adalah 4,82 µg/mL dan 5,76 μg/mL µg/mL. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua senyawa aktif sebagai anti kanker. ......Research was conducted to obtain the active compound from the stem bark of Calophyllum hosei Ridley. Extraction of stem bark of C.hosei Ridley using nhexane for 6 days. The extract was run on column chromatography with the stationary phase silica gel G 60 (Merck 1.07734) and the solvent system were nhexane and ethyl acetate with 98:2 ratio. The compound was isolated from nhexane extract is a yellow crystals with melting point 185-187°C. Subsequent compound of the ethyl acetate extract is white crystals with a melting point of 210-212oC. The compounds was obtained by using the ratio of n-hexane: ethyl acetate = 9:1. The molecular structure determined were base on data of UV, IR, LC-MS, GC-MS, 1H and 13C-NMR. The xanthone derivate was isolated from nhexane extract while from ethyl acetate extract was friedelin. Antioxidant test method against DPPH radical scavenger showed the extract of n-hexane, ethyl acetate and n-butanol showed value IC50 58,29 µg/mL; 9,39 µg/mL dan 11,30 µg/mL. The compounds against L 1210 leukemia cells showed IC50 4,82 µg/mL and 5,76µg / mL for xanthone derivate and friedelin respectively. Both of compounds are active as anticancer.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2010
T29028
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Djamilah
Abstrak :
Tumbuhan sukun (Artocarpus altilis) adalah salah satu tumbuhan nangkanangkaan (Artocarpus) dari suku Moraceae yang dikenal baik di Indonesia, merupakan tanaman asli Asia Selatan, Asia Tenggara, New Guinea dan Pasifik Selatan. Dua senyawa berhasil di isolasi dari ekstrak etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis) yaitu β-Sitosterol yang berupa kristal jarum berwarna putih mempunyai titik leleh 133-135 ˚C yang memiliki massa molekul 414 dan suatu senyawa JS7 turunan flavonoid berupa padatan kuning cerah dengan massa molekul 404, Senyawa tersebut dapat dipisahkan dengan menggunakan metode ekstraksi secara maserasi, fraksinasi dengan berbagai cara kromatografi, dan pemurnian dengan cara kristalisasi menggunakan sistem dua pelarut. Struktur molekul ditentukan dengan memanfaatkan data fisika dan spektroskopi UV, IR dan 1H dan 13C-NMR. Uji antioksidan menggunakan metode radical scavenger terhadap DPPH menujukkan senyawa turunan flavonoid JS7 kurang aktif sebagai antioksidan dengan IC50 137,00 µg/mL dan uji antikanker menggunakan sel leukemia L-1210 cukup potensial sebagai antikanker dengan IC50 sebesar 5,12 µg/mL. ......Breadfruit (Artocarpus altilis) is one of the Moraceae family well known in Indonesia, is a native plant of South Asia, Southeast Asia, New Guinea and the South Pacific. Two compounds successfully were isolated from the ethyl acetate extract of breadfruit leaves (Artocarpus altilis), there are β-sitosterol (white needle crystals ) with melting point of 133 -135 ˚ C, which has a molecular mass of 414 and one derivative of flavonoid compounds JS7 a bright yellow solid with a molecular mass of 404, these compounds were separated by maceration extraction, fractionation and isolation on chromatography, and purification methods. Crystallization was done by using two solvent systems. The molecular structure were determined by utilizing the physical and spectroscopic data of UV, IR and 1H and 13C-NMR.The isolated compound showed antioxidant activity in DPPH method, JS7 flavonoid derivative compound showed less active as an antioxidant with IC 50 = 137,00 ug / mL and anti-cancer test using L-1210 live cell leukemin a cell exhibited a significant against L1210 cell live with IC50 = 5,12 gram/mL.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29043
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library