Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulizar Syafri
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah perubakan dan penciutan kawasan hutan di Indonesia telah menjadi perhatian dan keprihatinan mancanegara. Luas kawasan hutan di Indonesia dilaporkan berkurang ratusan ribu hektar tiap tahunnya, termasuk di dalamnya kerusakan kawasan hutan konservasi.

Menanggapi persoalan tersebut, sejak beberapa tahun belakangan ini pemerintah telah berupaya mencari dan mengembangkan model pengelolaan hutan (konservasi) yang melibatkan penduduk setempat dalam perlindungan hutan serta tanggap terhadap kepentingan mereka. Namun, dalam kenyataannya di berbagai masyarakat dilaporkan telah ada sistem-sistem pengelolaan sumberdaya hutan oleh masyarakat setempat, dan dapat berjalan baik tanpa campur tangan instansi-instansi pemerintah.

Pertanyaan pokok yang dibahas dalam tesis ini adalah bagaimana penduduk lokal mengembangkan sistem pengelolaan hutan dan konsekuensinya bagi keberlangsungan kawasan hutan itu sendiri serta pada taraf kehidupan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk lokal menciptakan dan mempertahankan struktur keluarga luas modifikasi sebagai suatu strategi adaptasi dalam menanggapi perubahan-perubahan yang berlangsung berkenaan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya tersebut.

Pengumpulan data berlangsung kurang lebih lima bulan, atau dari pertengahan bulan September 1993 sampai dengan pertengahan Februari 1994. Selama melakukan penelitian, peneliti tinggal di lokasi penelitian atau bersama dengan penduduk setempat, dan melakukan pengamatan terhadap berbagai kegiatan dan perisitwa yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan hutan sumber daya hutan. Satuan sosial yang menjadi sasaran pengematan penelitian lapangan adalah rumah tangga maupun kelompok kekerabatan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Pengamatan tidak hanya dilakukan sebatas desa saja melainkan peneliti memperluas wilayah pengamatan sampai ke luar desa penelitian, mengingat apa yang berlangsung di luar wilayah desa penelitian berhubungan dan berpengaruh dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di desa penelitian. Wawancara dilakukan dengan orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan yang berhubtmgan dengan pengelolaan dan pemanfaatan lahan dan sumber daya hutan tersebut.

Telaah teoritis tentang struktur keluarga luas modifikasi ditekankan pada proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi penciptaan dan upaya dalam mempertahankannya. Secara praktis hasil studi ini memberikan model analisa dalam menjelaskan permasalahan sosial-budaya yang muncul dalam rangka kegiatan pembangunan
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
Abstrak :
KESIMPULAN
Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini berkenaan dengan usaha rekonstruksi perekonomian kuna di daerah aliran sungai Ciliwung, yang berdasarkan penelitian¬penelitian terdahulu -- baik yang berupa survei maupun ekskavasi -- diketahui mengandung peninggalan-peninggalan budaya masa lalu (situs-situs arkeologi) yang berasal dari tradisi prasejarah. Situs-situs tersebut adalah Kelapa Dua, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Condet Balekambang. Kampung Kramat dan Pejaten.

Berdasarkan analisis temuan-temuan yang terkandung pada situs-situs tersebut dapat dikenali beberapa kegiatan masyarakat masa lalu di daerah aliran sungai Ciliwung yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah pembuatan alat, pertanian, pengolahan makanan dan perdagangan.

Kegiatan ekonomi pada dasarnya merupakan cara manusia dalam memenuhi kebutuhanya, baik yang bersifat biologis maupun psikologis. Kegiatan yang dilakukan itu dimulai dengan pencarign bahan baku, diikuti dengan perilaku pembuatan (manufacture) dan pemakaian. Pada jenis barang konsumsi seperti makanan, setelah dilakukan penyiapan makanan maka barang tersebut selanjutnya dikonsumsi. Demikian pula kegiatan-kegiatan pembuatan alat, pertanian, pengolahan makanan dan perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat penghuni situs-situs di daerah aliran sungai Ciliwung pada masa lalu pada hakekatnya merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan mereka.

1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Noorindahyati Mukti
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Kurniawati Ngonde
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pemanfaatan sumber daya laut oleh nelayan tradisional di tengah lokasi pelabuhan Surabaya yang dipedomani, oleh pengetahuan lokal dan faktor ekonomi, faktor kekerabatan dan faktor religi. Pengetahuan lokal nelayan Kenjeran, membekali mereka untuk mampu mengenal dan memahami tentang kondisi perairan laut. Kondisi tersebut, digunakan oleh para nelayan Kenjeran untuk menentukan waktu penangkapan dan jenis tangkapan. Selain itu, faktor-faktor tersebut melatar belakangi pembentukan pola wilayah kerja, jalur distribusi pemasaran dan kesepakatan pemanfaatan kawasan penangkapan ikan di sekitar Selat Madura. Pemilihan kawasan perkampungan nelayan tradisional di Kecamatan Kenjeran khususnya di Kelurahan Kedung Cowek Kota Madia Surabaya, oleh karena pemukiman mereka, sebagai pemukiman pertama nelayan tradisional yang masih aktif dan memiliki keaneka ragaman dalam kegiatan melaut mereka. Untuk dapat belajar memahami aktivitas sehari-hari para nelayan tersebut, peneliti membina hubungan yang akrab, melakukan serangkaian wawancara langsung yang terfokus tentang aktivitas mereka, bahkan ikut serta terlibat dalam kegiatan sehari-harinya. Maka, penelitian ini menghasilkan suatu pengetahuan bahwa kegiatan melaut para nelayan Kenjeran berpedomankan pada faktor religi, faktor ekonomi, faktor kekerabatan dan dibatasi pula oleh kebijakan dari pihak pelabuhan. Terutama yang berkaitan dengan penentuan batas kawasan penangkapan dan jalur lalu lintas kapal yang keluar dari pelabuhan. Kondisi_ tersebut terbentuk, oleh karena ada perbedaan kepentingan dalam memanfaatkan kawasan laut di sekitar Selat Madura, yaitu kepentingan bertahan hidup dengan bekerja sebagai nelayan tradisional dan kepentingan yang berorientasi pada keuntungan pemasukan pendapatan bagi pemerintah daerah.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Joko Wahyudi
Abstrak :
Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang didiami oleh berbagai suku bangsa yang memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda-beda, namun masyarakat bangsa kita yang majemuk ini memiliki cita-cita yang sama yakni menjunjung tinggi kebudayaan nasional. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa sangat mendukung berkembangnya beragam manifestasi budaya tradisional. Diantara manifestasi budaya tradisional tersebut adu ayam merupakan salah satu diantaranya yang persebarannya hingga sampai seat ini tidak hanya terbatas di Jawa dan di Bali saja, tetapi Juga terdapat /dipraktekkan di Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan di Pulau-Pulau kecil Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT ) Permainan adu ayam terdapat di mana-mana baik di kota-kota besar di Indonesia yaitu misalnya di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Surakarta, Jakarta. Juga dikenal oleh masyarakat luaa diperbagai tempat di dunia seperti di Perancis, Kanada, Muangthai, Jepang, Philipina, dari jaman dulu hingga sampai sekarang. Arena permainan adu ayam itu juga menjadi tempat pertemuen orang-orang dari berbagai daerah dan berbagai kedudukan sosial berbeda, dan mereka bergaul dengan sesama pengunjung. Di arena ada yang membawa ayam, ada yang mengadu, ada yang menonton, ada yang sekedar membantu atau sekedar menemani rekan mereka yang mengadu ayam. Di arena adu ayam orang banyak berkerumun ada yang lalu-lalang, sehingga menarik perhatian bagi para pedagang asongan untuk berjualan di tempat arena tersebut. Keberadaan permainan adu ayam membawa keuntungan bagi orang-orang tertentu seperti bagi orang yang bertugas menjaga keamanan, dengan adanya kegiatan permainan adu ayam mendapat jatah uang upeti. Bagi tetangga yang hidup berdekatan dengan arena adu ayam bisa memanfaatkan untuk mencari nafkah dengan berdagang, khususnya berdagang nasi atau minuman atau buah-buahan, Bisa menyewakan kurungan. Dilihat dari segi pemanfaatannya bagi kehidupan masyarakat, dengan adanya kegiatan permainan adu ayam mempunyai nilai-nilai sosial yaitu bisa memberi kesejahteraan batin bagi para pendukung permainan adu ayam karena keinginannya bisa tersalurkan. Permainan adu ayam itu diselenggarakan tidak setiap hari ditempat tertentu, melainkan berpindah pindah tempat, sesuai jadwal yang telah diketahui oleh para pemain khususnya, dan oleh kalangan masyarakat pecinta permainan adu ayam pada umumnya. Peran-peran yang ada dalam kegiatan permainan adu ayam merupakan suatu sistem yang saling melengkapi dan saling membutuhkan sehingga terbentuklah suatu kegiatan yang mempunyai tujuan yaitu mencari keuntungan yang bisa dinikmati bersama. Dengan adanya arena adu ayam itu berarti menggerakkan seseorang untuk bekerja membantu kegiatan yang dibutuhkan di tempat arena tersebut, mereka mendapat upah dari penyelenggara sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab . Orang yang menggemari permainan adu ayam, pada umumnya adalah orang yang tingkat kehidupan ekonominya menengah ke atas. Harga ayam Jago paling murah Rp 50.000,- satu ekor. Setiap pemilik /penggemar adu ayam bila mau mengadu harus mempunyai modal uang sebagai uang taruhannya. Orang yang mencintai permainan adu ayam tidak selalu merawat ayam di rumahnya sendiri, mengingat bahwa merawat ayam aduan itu tidak mudah, tidak seperti merawat ayam biasa yang cukup diberi makan dan minum setiap harinya. Apa yang yang mendasari seseorang mau mendirikan arena adu ayam. Mengapa orang masih tetap mendirikan arena adu ayam ? Mendirikan arena adu ayam merupakan usaha praktis yang hasilnya bisa langsung diketahui pada hari itu. Arena permainan adu ayam merupakan arena untuk pergaulan bagi para pecinta adu ayam atau pecinta ayam aduan sehingga terjalin hubungan yang erat.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library