Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nagib Muhammad
Abstrak :
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik dengan menggunakan photovoltaic. PLTS menggunakan inverter untuk merubah listrik DC ke AC untuk dapat dihubungkan ke beban AC. Seiring dengan meningkatnya penggunaan rooftop PLTS, maka penggunaan inverter juga meningkat. Faktanya, inverter dapat menghasilkan disturbansi pada frekuensi 9-150kHz. Berdasarkan hal tersebut, studi ini difokuskan dengan melakukan observasi terhadap karakteristik disturbansi PLTS terhadap variasi radiasi matahari dengan variasi tipe beban dan pemberian efek bayang-bayang pada rentang frekuensi dari 9-150 kHz. Diharapkan hasil pengamatan yang didapatkan bisa menjadi acuan untuk penelitian dalam menganalisa, memprediksi dan mengetahui efeknya terhadap sistem tenaga listrik. Metode yang digunakan pada pengamatan ini adalah pertama dengan melakukan pengamatan pada keluaran sistem photovoltaic yang dihubungkan dengan tipe beban yang bervariasi dan pengamatan kedua dilakukan dengan memberikan efek bayang-bayang 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari luasan photovoltaic lalu mengamatinya pada dua kondisi radiasi matahari. Berdasarkan pengamatan yang didapatkan, secara umum terdapat tiga frekuensi disturbansi dominan yaitu range 19-29kHz, 69-79Khz, dan 140-149kHz. Sedangkan nilai tegangan disturbansi menurun seiring semakin besarnya efek bayang-bayang yang diberikan, tetapi pada kondisi terkenak efek bayang-bayang sebesar 25% dan 50% memiliki nilai tegangan disturbansi yang cenderung sama pada tiga frekuensi dominan tersebut. ......The Solar Power Plant converts light into electricity using photovoltaic. It uses an inverter to convert DC to AC electricity to be connected to an AC load. Along with the increasing use of solar panel, inverter use has also increased. In fact, the inverter can produce disturbances at frequency between 9-150kHz. Based on this matter, this study is focused on observing the disturbance characteristics of photovoltaic system due to variations in irradiation, type of load and shading in the frequency range from 9-150 kHz. It is expected that the output of this observations can be a reference for research in analyzing, predicting and knowing the effects on the electric power system. First, this observation provide a variation type of load, such as resistive, capacitive and inductive load. Second, this observation provide a shading effect of 0%, 25%, 50%, 75% and 100% of the photovoltaic area and then observe it in at least two different solar irradiation conditions. Based on observations obtained, in general there are three frequencies of dominant disturbances, namely the range 19-29kHz, 69-79Khz, and 140-149kHz then on the shading effect condition the disturbance voltage decreases with increasing shading effect, but at shading conditions 25% and 50% have a value voltage disturbances that tend to be the same in the three dominant frequencies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Kasnalestari
Abstrak :
Air merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Kebutuhan air akan meningkat setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya populasi manusia di muka bumi ini. Ketersediaan sumber sumber air bersih semakin menipis karena pencemaran dan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk mengolah air tercemar menjadi air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Beberapa tahun ini, teknologi plasma pada kondisi tekanan atmosfer mulai banyak di kembangan untuk aplikasi pengolahan air limbah. Teknologi plasma baik digunakan untuk pemurnian air limbah karena mudahnya plasma ini menghasilkan senyawa-senyawa radikal bebas yang sangat reaktif seperti ion hidroksil (OH ), ion hidrogen (H⁺), dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat memecah pengotor organik di dalam air. Plasma dapat dibangkitkan dalam reaktor plasma dengan beberapa teknik antara lain glow discharge dan arc discharge. Glow discharge dapat terbentuk di dalam medan listrik tak serba sama (non-uniform electric field) yang kuat, tetapi kuat medan yang dibangkitkan tidak cukup besar untuk menimbulkan arc discharge pada gas. Medan listrik tak serba sama ini dapat dibangkitkan dengan sistem elektroda. Pada penelitian ini akan dibuat sistem pembangkit plasma berbasis glow discharge dari tegangan arus DC yang bersumber dari tegangan PLN yang di konversi menjadi tegangan arus DC menggunakan rectifier. Selanjutnya tegangan arus DC ini akan dinaikkan menjadi tegangan tinggi menggunakan rangkaian zero voltage switching (ZVS) dan trafo flyback yang terhubung dengan reaktor plasma. Pada reaktor plasma akan terpasang dengan sistem elektroda dengan bentuk anoda tertentu. Anoda yang digunakan berbentuk batang tembaga dengan ujung yang berbeda-beda yaitu ujung runcing, ujung datar, dan ujung tumpul. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk membuat rancangan alat pengolahan air berteknologi plasma berbasis glow discharge dari sumber tegangan listrik arus searah dan melakukan analisis terhadap bentuk ujung anoda yang lebih efektif dalam pengolahan air. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu cara efektif dan ekonomis dalam pengolahan air limbah. Di mana penelitian ini menggunakan larutan methylene blue (C16H18ClN3S). Water demand will increase every year as human populations on this planet. The availability of freshwater resources is diminishing in response to increasing environmental pollution and destruction. Plasma technology is one effective way to treat water, because plasma technology can break down organic pollution in water and do not generate second pollutant. Therefore, in this study will design a plasma generator from a direct current voltage source and a plasma reactor with variation of cathode shapes. This research also analyzes the effect of variations in cathode shapes on the voltage and methylene blue solution. Plasma generator is made from a simple equipment using a zero-voltage switching (ZVS) driver and a fly back transformer. Plasma reactor is made based on glow discharge with three different forms of cathode end, namely sharp end, flat end, and rounded end. The aim of this research is to make a design of glow discharge-based plasma water treatment equipment from direct current electric voltage sources and to analyze the shape of the anode tip which is more effective in water treatment. The results of this study are expected to be used as an effective and economical way in wastewater treatment. Where this research uses a solution of methylene blue
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Ramadhani
Abstrak :
Saat ini, pertumbuhan populasi dan aktifitas bisnis di dalam suatu kota menciptakan permasalahn baru, yaitu pergerakan dari penduduk itu sendiri. Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), yang termasuk di dalam transportasi public dengan jalur khusus terus membuktikan bahwa transportasi umum jenis ini sangat efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan mengurangi tingkat kemacetan serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau. Akan tetapi, MRT membutuhkan daya listrik dalam jumlah yang relative besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sebuah studi dibuat. Studi ini memiliki metode dengan melakukan simulasi seberapa besar potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat dibangun dalam fasilitas MRT Jakarta dan melakukan analisis dari aspek keteknikan, ekonomi, regulasi, dan strategi dari perusahaan tersebut. Hasilnya adalah PLTS sebesar 451,2 kWp dapat dibangun di atas Bangunan Workshop MRT Jakarta, memiliki Net Present Value (NPV) sebesar Rp 648.247.150. Adapun Biaya Kapasitas akibat instalasi PLTS dapat dihindarkan dengan melakukan skema Business to Business (B2B) dengan Perusahaan Utilitas Listrik Indonesia. ......Nowadays, the growth of population and business activities in a city is creating a new problem, which is the movement of the people itself. Mass Rapid Transit (MRT), which included in public transportation with a dedicated lane continues to prove that this kind of public transportation is effective and efficient to solve that problem by reducing congestion and creating a greener environment. However, MRT requires electrical power in a relatively big number. To meet this requirement and support a greener environment, a study is conducted. The method of this study is to simulate on how much potentially a solar power plant can be built on Jakarta MRT facility and conduct an analysis on engineering, economic, regulation, and strategic of the Company itself. The result is a 451.2 kWp Solar Power Plant could be built on the Workshop Building on Jakarta MRT, has NPV of Rp 648.247.150. The Cost of Capacity Charge could be avoided by giving the Power Utility Company of Indonesia a Business to Business (B2B) scheme.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library