Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra Zhafira Kahla
"In 2013, the Indonesian government launched the UCT (called Bantuan Langsung Sementara Masyarakat or BLSM) to protect the purchasing power of vulnerable households from rising fuel prices. This study aims to examine the impact of UCT on household monthly consumption expenditure per capita across three categories: food, non-food, and temptation goods. Using longitudinal data from the fourth and fifth waves of the Indonesian Family Life Survey (IFLS), the Propensity Score Matching with Difference in Differences (PSM-DiD) method is employed. The findings show that UCT significantly decreases food and non-food consumption but is insignificant in rice consumption. The studies also show a similar negative effect from temptation goods; however, it is not statistically significant for alcohol consumption expenditure. UCT recipients reduce their share of household budget to food, while non-food expenditures show varied effects. This paper addresses the knowledge gap regarding consumer expenditures in Indonesia across various items.

Pada tahun 2013, pemerintah Indonesia meluncurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk melindungi daya beli rumah tangga rentan dari kenaikan harga bahan bakar. Studi ini bertujuan untuk mengkaji dampak BLSM terhadap pengeluaran konsumsi bulanan per kapita rumah tangga dalam tiga kategori: makanan, non-makanan, dan barang-barang godaan. Menggunakan data longitudinal dari gelombang keempat dan kelima Indonesian Family Life Survey (IFLS), metode Propensity Score Matching dengan Difference in Differences (PSM-DiD) diterapkan. Studi menunjukkan bahwa BLSM secara signifikan menurunkan konsumsi makanan dan non-makanan tetapi tidak signifikan dalam konsumsi beras. Studi juga menunjukkan efek negatif yang serupa dari barang-barang godaan; namun, hal ini tidak signifikan secara statistik untuk pengeluaran konsumsi alkohol. Penerima BLSM mengurangi porsi anggaran rumah tangga untuk makanan, sementara pengeluaran non-makanan menunjukkan efek yang bervariasi. Makalah ini mengisi kesenjangan pengetahuan mengenai pengeluaran konsumen di Indonesia dalam berbagai item."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amartya Iqra Akhlaqi
"This study aims to examine the impact of the Conditional Cash Transfer for Poor Students (CCTPS) program on child labor in Indonesia, as measured by the number of working hours per week. This study utilizes the fifth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS) dataset from 2014. Instrumental Variables (IV) approach employed to assess the impact of the CCTPS program on child labor, using orphans, students' head of households employment status, students' households that were beneficiaries of the Program Keluarga Harapan (PKH) or Family Hope Program (FPH), students with physical disabilities, and students' households that were victims of natural disasters as the instruments. The findings indicate that CCTPS has a substantial impact on the weekly working hours of children, leading to a significant rise.

Studi ini bertujuan untuk mengkaji dampak program Bantuan Siswa Miskin (BSM) terhadap pekerja anak di Indonesia, yang diukur dari jumlah jam kerja per minggu. Studi ini menggunakan dataset Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima dari tahun 2014. Pendekatan Instrumental Variables (IV) digunakan untuk menilai dampak program BSM terhadap pekerja anak, dengan menggunakan anak yatim dan/atau piatu, status pekerjaan kepala rumah tangga siswa, rumah tangga siswa yang merupakan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), siswa penyandang disabilitas fisik, dan rumah tangga siswa yang menjadi korban bencana alam sebagai instrumen. Temuan menunjukkan bahwa BSM memiliki dampak substansial terhadap jam kerja mingguan anak-anak, yang menyebabkan peningkatan yang signifikan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adi Imam Fikri
"Urgensi mengenai pembangunan TIK dan interkonektivitas antar daerah menjadi sorotan belakangan ini. Penelitian ini akan menengahi dan menilai perkembangan TIK dengan menganalisis faktor-faktor yang dapat berdampak pada perekonomian. Dengan begitu dapat dilihat bagaimana TIK berpengaruh pada perekonomian Indonesia per provinsi. Penelitian ini dilakukan untuk menambah kontribusi dan memperkaya studi empiris mengenai Produk Domestik Regional Bruto serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebagai masukan bagi para pembuat kebijakan terutama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memberikan stimulus perekonomian daerah dan perspektif lain dalam melihat TIK dan pengaruhnya bagi PDRB. Namun untuk menangkap hasil dari pembangunan yang dampaknya tidak langsung terhadap perekonomian diberikan lag atau jeda 1 tahun sebelumnya pada masing masing variabel. Periode data variabel terbatas pada PDRB tahun 2017-2021 dan variabel lainnya tahun 2016-2020 karena tujuan penelitian yang ingin melihat gambaran dalam pembangunan ekonomi ini. Data tersebut kemudian diolah dengan regresi data panel. Berdasarkan analisis deskriptif dan statistik, dapat ditarik kesimpulan bahwa Persentase penduduk umur 5 tahun keatas yang mengakses internet memiliki kontribusi yang cukup baik dalam perekonomian yang digambarkan melalui PDRB. Namun, ada beberapa faktor yang lebih signifikan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Indonesia. Secara agregat, PDRB Indonesia yang meningkat terpengaruh oleh adanya kehadiran infrastuktur TIK dalam studi ini.

The urgency of ICT development and interconnectivity among regions has recently gained attention. This research aims to mediate and assess the progress of ICT by analyzing factors that can impact the economy. Consequently, it can be observed how ICT influences the economy of each Indonesian province. This study is conducted to contribute and enrich empirical studies on Regional Gross Domestic Product (GDP) and its influencing factors. It provides insights for policymakers, especially the central and local governments, in stimulating regional economies and gaining a different perspective on ICT and its impact on GDP. However, to capture the indirect effects of development on the economy, a lag of one year is applied to each variable. The data period for the GDP variable is limited to 2017-2021, while for other variables, it is 2016-2020, aligning with the research objective of examining the economic development overview. These data are then processed using panel data regression. Based on descriptive and statistical analysis, it can be concluded that the percentage of the population aged 5 and above accessing the internet has a significant contribution to the economy as depicted by GDP. However, there are other more significant factors contributing to Indonesia's GDP. Overall, the increased GDP of Indonesia is influenced by the presence of ICT infrastructure in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ameera Chairunnisa Effendi
"Konsumsi tembakau tetap menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan secara global, yang berakar kuat pada konteks sosial ekonomi dan budaya. Skripsi ini mengkaji pengaruh status sosial ekonomi, khususnya tingkat pendapatan dan pendidikan, terhadap perilaku merokok di Indonesia. Dengan menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 4 dan 5, penelitian ini menyelidiki bagaimana variasi pendapatan keluarga dan pencapaian pendidikan berkorelasi dengan kemungkinan individu menjadi perokok tetap, memulai merokok, berhenti merokok, atau tidak pernah merokok. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingkat pendapatan dan pendidikan yang lebih tinggi berkorelasi dengan prevalensi merokok yang lebih rendah dan tingkat penghentian merokok yang lebih tinggi. Individu dalam kelompok pendapatan tertinggi (di atas Rupiah 10 juta) lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi perokok tetap dan lebih mungkin untuk tidak pernah merokok. Demikian pula, pencapaian pendidikan yang lebih tinggi secara signifikan berkorelasi dengan perilaku yang lebih sehat, menekankan peran pendidikan dalam meningkatkan literasi kesehatan dan mendorong pilihan gaya hidup yang lebih baik. Faktor sosial ekonomi berperan penting dalam membentuk perilaku merokok. Studi ini menganjurkan intervensi pemerintah yang terfokus untuk mempromosikan kampanye anti-merokok dan meningkatkan aksesibilitas penghentian merokok guna mengurangi tingkat merokok di Indonesia. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang determinan ekonomi dan sosial dari perilaku merokok dan menawarkan wawasan berharga untuk mengembangkan strategi pengendalian tembakau yang efektif di Indonesia dan konteks serupa.

Tobacco consumption remains a significant public health challenge globally, deeply rooted in socioeconomic and cultural contexts. This thesis examines the influence of socioeconomic status, specifically income and education levels, on smoking behaviours in Indonesia. Using data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) across waves 4 and 5, the study investigates how variations in family income and educational attainment correlate with smoking initiation, persistence, cessation, and abstinence. The findings reveal that higher income and education levels are strongly associated with lower smoking prevalence and higher rates of smoking cessation. Individuals in the highest income bracket (above IDR 10 million) are less likely to be constant smokers and more likely to never smoke. Similarly, higher educational attainment significantly correlates with healthier smoking behaviours, underscoring the role of education in enhancing health literacy and promoting better lifestyle choices. These results emphasise the critical role of socioeconomic factors in shaping smoking behaviours. The study advocates for targeted government interventions that promote anti-smoking campaigns and improve cessation accessibility to reduce smoking rates in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Revanza Revikashah
"This study analyzes the marketing strategies of BMW Astra Cilandak and their impact on sales. Focusing on Instagram ads, TikTok, event strategies, partnerships, content marketing, email marketing, and influencer collaborations, the research highlights the preferences of Indonesian consumers and the positive response to modern marketing tactics. The findings show a significant increase in car sales in 2023 due to these strategies. The study connects economic theories, such as consumer behavior, to the sales boost and provides recommendations for sustained growth and competitiveness in the premium automotive market. It offers insights for brands looking to enhance their online presence and marketing communications.

Penelitian ini menganalisis strategi pemasaran BMW Astra Cilandak dan dampaknya terhadap penjualan. Berfokus pada iklan di Instagram, TikTok, strategi acara, kemitraan, pemasaran konten, pemasaran email, dan kolaborasi dengan influencer, penelitian ini menyoroti preferensi konsumen Indonesia dan tanggapan positif terhadap taktik pemasaran modern. Temuan menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan mobil pada tahun 2023 akibat strategi-strategi ini. Penelitian ini menghubungkan teori ekonomi, seperti perilaku konsumen, dengan peningkatan penjualan dan memberikan rekomendasi untuk pertumbuhan berkelanjutan dan daya saing di pasar otomotif premium. Ini menawarkan wawasan bagi merek yang ingin meningkatkan kehadiran online dan komunikasi pemasaran mereka."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Farizi Indrayadi
"

Industri tekstil Indonesia telah menempatkan diri sebagai salah satu eksportir terkemuka di antara berbagai sektor lokal, berhasil memperluas jangkauannya ke pasar global. Meskipun demikian, kinerja ekspor industri ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan rekan global lainnya. Sejumlah penelitian telah menangani keprihatinan serupa mengenai peningkatan kinerja ekspor tekstil, dengan fokus pada peran kunci Penanaman Modal Asing Langsung (PMDA) sebagai penggerak utama untuk meningkatkan daya saing industri lokal baik di negara berkembang maupun negara maju. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak nyata PMDA terhadap ekspor tekstil Indonesia, menjelajahi apakah hal ini berfungsi sebagai strategi efektif untuk mengembangkan komoditas tekstil negara. Dengan menggunakan data kuantitatif dari sumber yang terpercaya seperti Kementerian Investasi, Badan Pusat Statistik, WITS, dan Bank Dunia, penelitian ini mengambil pendekatan unik dengan menganalisis data PMDA berdasarkan asal investor utama dalam industri tekstil Indonesia. Selain itu, penelitian ini mempertimbangkan faktor-faktor signifikan lainnya, termasuk partisipasi dalam Global Value Chain (GVC) inflasi, nilai tukar, teknologi, investasi dalam negeri, dan tarif, untuk mengisolasi pengaruh nyata PMDA dari setiap negara investor utama dan memberikan wawasan menyeluruh untuk menjelaskan ekspor tekstil Indonesia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa PMDA dari Hong Kong secara positif memengaruhi ekspor tekstil, sementara PMDA dari Tiongkok dan Singapura memberikan dampak negatif pada ekspor tekstil Indonesia. Selain itu, partisipasi dalam GVC, investasi dalam negeri, dan kemajuan teknologi di sektor manufaktur terbukti dapat meningkatkan daya saing ekspor tekstil Indonesia. Sebaliknya, inflasi dan tarif memberikan efek negatif pada ekspor tekstil.


Indonesia's textile industry has positioned itself as a leading exporter among various local sectors, successfully expanding its reach to the global market. Despite these achievements, the industry's export performance still falls behind neighboring countries and other global counterparts. Numerous studies have addressed similar concerns about improving textile export performance, focusing on the pivotal role of Foreign Direct Investment (FDI) as a primary driver for enhancing the competitiveness of local industries in both developing and developed nations. This study aims to assess the tangible impact of FDI on Indonesia's textile exports, exploring whether it serves as an effective strategy for advancing the country's textile commodities. Utilizing quantitative data from reputable sources such as the Ministry of Investment, Badan Pusat Statistik, WITS, and the World Bank, this research takes a unique approach by analyzing FDI data based on its primary investor origins in Indonesia's textile industry. Additionally, the study considers other significant factors, including Global Value Chain participation, inflation, exchange rates, technology, domestic investment, and tariff rates, to isolate the genuine influence of FDI from each main investor country and provide comprehensive insights into explaining Indonesia's textile export. The study's findings indicate that FDI from Hong Kong positively influences textile exports, while FDI from China and Singapore negatively affects Indonesia's textile exports. Furthermore, participation in the Global Value Chain, domestic investment, and technological advancements in the manufacturing sector are proven to enhance Indonesia's textile export competitiveness. Conversely, inflation and tariff rates exert negative effects on textile exports.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library