Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
Zahra Zhafira Kahla
"In 2013, the Indonesian government launched the UCT (called Bantuan Langsung Sementara Masyarakat or BLSM) to protect the purchasing power of vulnerable households from rising fuel prices. This study aims to examine the impact of UCT on household monthly consumption expenditure per capita across three categories: food, non-food, and temptation goods. Using longitudinal data from the fourth and fifth waves of the Indonesian Family Life Survey (IFLS), the Propensity Score Matching with Difference in Differences (PSM-DiD) method is employed. The findings show that UCT significantly decreases food and non-food consumption but is insignificant in rice consumption. The studies also show a similar negative effect from temptation goods; however, it is not statistically significant for alcohol consumption expenditure. UCT recipients reduce their share of household budget to food, while non-food expenditures show varied effects. This paper addresses the knowledge gap regarding consumer expenditures in Indonesia across various items.
Pada tahun 2013, pemerintah Indonesia meluncurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk melindungi daya beli rumah tangga rentan dari kenaikan harga bahan bakar. Studi ini bertujuan untuk mengkaji dampak BLSM terhadap pengeluaran konsumsi bulanan per kapita rumah tangga dalam tiga kategori: makanan, non-makanan, dan barang-barang godaan. Menggunakan data longitudinal dari gelombang keempat dan kelima Indonesian Family Life Survey (IFLS), metode Propensity Score Matching dengan Difference in Differences (PSM-DiD) diterapkan. Studi menunjukkan bahwa BLSM secara signifikan menurunkan konsumsi makanan dan non-makanan tetapi tidak signifikan dalam konsumsi beras. Studi juga menunjukkan efek negatif yang serupa dari barang-barang godaan; namun, hal ini tidak signifikan secara statistik untuk pengeluaran konsumsi alkohol. Penerima BLSM mengurangi porsi anggaran rumah tangga untuk makanan, sementara pengeluaran non-makanan menunjukkan efek yang bervariasi. Makalah ini mengisi kesenjangan pengetahuan mengenai pengeluaran konsumen di Indonesia dalam berbagai item."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Reyhan Bihaqqi Purnawan
"The political and economic partnership between Joko Widodo (Jokowi) and Luhut Binsar Pandjaitan has played a pivotal role in shaping Indonesia’s economic development and governance. This collaboration, grounded in mutual trust and shared objectives, has facilitated transformative policies in infrastructure development, foreign direct investment (FDI), and industrial growth. Key initiatives such as the Trans-Java Toll Road and nickel industrialization have bolstered Indonesia’s economic competitiveness, particularly in the global electric vehicle supply chain. While these achievements reflect their strategic vision, the alliance has not been without controversy. Allegations of political overreach, conflicts of interest, and challenges to democratic norms have raised questions about the broader implications of their influence. The study also assesses the relevance of this alliance for Prabowo Subianto’s administration, highlighting the potential continuity of economic strategies and Luhut’s role in shaping future policies. The findings underline the significant impact of political alliances on economic outcomes, elite contestation, and institutional integrity, offering insights into the dynamics of governance in Indonesia..
Kemitraan politik dan ekonomi antara Joko Widodo (Jokowi) dan Luhut Binsar Pandjaitan telah memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan ekonomi dan tata kelola Indonesia. Kolaborasi ini, yang didasarkan pada kepercayaan dan tujuan bersama, telah memfasilitasi kebijakan transformatif dalam pembangunan infrastruktur, investasi langsung asing (FDI), dan pertumbuhan industri. Inisiatif utama seperti Jalan Tol Trans-Jawa dan industrialisasi nikel telah meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, terutama dalam rantai pasokan kendaraan listrik global. Meskipun pencapaian ini mencerminkan visi strategis mereka, aliansi ini tidak luput dari kontroversi. Tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, konflik kepentingan, dan tantangan terhadap norma demokrasi telah memunculkan pertanyaan tentang implikasi pengaruh mereka secara lebih luas. Studi ini juga menilai relevansi aliansi ini bagi pemerintahan Prabowo Subianto, dengan menyoroti potensi keberlanjutan strategi ekonomi serta peran Luhut dalam membentuk kebijakan di masa depan. Temuan ini menekankan dampak signifikan aliansi politik terhadap hasil ekonomi, kontestasi elit, dan integritas kelembagaan, memberikan wawasan tentang dinamika tata kelola di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bambang Anuja Prasiddho
"This study analyzes the financial performance and valuation of Telstra Corporation Ltd using key financial accounting theories and valuation models. The research applies Return on Equity (ROE) analysis, financial ratio benchmarking, and multiple valuation techniques—including the Abnormal Earnings Model (AEM), Free Cash Flow (FCF) Model, and Price-to-Earnings (P/E) Multiples—to assess Telstra’s intrinsic value and investment potential. The findings indicate that Telstra’s reported ROE of 25.43% in 2017 significantly exceeds the industry average, but this performance may be influenced by accounting policy choices, revenue recognition methods, and financial leverage. Ratio analysis further reveals that while Telstra demonstrates strong asset efficiency, its profit margins are lower than key competitors. The valuation results suggest that Telstra’s stock may be moderately undervalued, with the FCF model yielding the highest valuation estimate. Despite the potential upside, investment risks—including regulatory challenges from the National Broadband Network (NBN), competition, and financial leverage concerns—warrant a cautious investment stance. Based on a comprehensive financial analysis, this paper recommends a hold strategy for Telstra, emphasizing the need for continued monitoring of industry dynamics and financial performance.
. Studi ini menganalisis kinerja keuangan dan valuasi Telstra Corporation Ltd dengan menerapkan teori akuntansi keuangan dan model valuasi utama. Penelitian ini menggunakan analisis Return on Equity (ROE), perbandingan rasio keuangan, serta berbagai teknik valuasi, termasuk Abnormal Earnings Model (AEM), Free Cash Flow (FCF) Model, dan Price-to-Earnings (P/E) Multiples, untuk menilai nilai intrinsik dan potensi investasi Telstra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE Telstra pada tahun 2017 mencapai 25,43%, jauh di atas rata-rata industri. Namun, angka ini dapat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi, metode pengakuan pendapatan, serta tingkat leverage keuangan perusahaan. Analisis rasio juga mengungkap bahwa meskipun Telstra memiliki efisiensi aset yang kuat, margin keuntungannya lebih rendah dibandingkan pesaing utama. Hasil valuasi menunjukkan bahwa saham Telstra mungkin sedikit terundervalued, dengan model FCF memberikan estimasi nilai tertinggi. Meskipun terdapat potensi kenaikan harga saham, risiko investasi seperti tantangan regulasi akibat implementasi National Broadband Network (NBN), persaingan ketat, dan risiko leverage keuangan perlu diperhatikan. Berdasarkan analisis keuangan yang komprehensif, penelitian ini merekomendasikan strategi hold untuk saham Telstra, dengan penekanan pada perlunya pemantauan berkelanjutan terhadap dinamika industri dan kinerja keuangan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nakeisha Nayla Indira
"This paper explores the global expansion and innovation strategies of V2food, an Australian plant-based meat startup with the mission to offer affordable and sustainable plant-based meat alternatives to mainstream consumers. The analysis is framed by theoretical models including Porter’s Diamond and the Resource-Based View (RBV), it evaluates V2food’s competitive landscape, essential resources, and approaches to innovation. Three strategic growth paths are proposed: (1) international expansion into high-demand regions like Europe and North America, (2) enhancing R&D capabilities for product differentiation, and (3) collaborating with food chains and penetrating mainstream markets. After thorough analysis, this paper recommends global expansion for the most promising long-term growth strategy. This approach includes maintaining regional partnerships, employing agile developments, and a hybrid organizational structure to position V2food in becoming a leader in sustainable plant-based food innovation.
. Makalah ini mengeksplorasi ekspansi global dan strategi inovasi dari V2food, startup daging plant-based asal Australia yang bermisi untuk menawarkan alternatif daging berbahan nabati yang terjangkau dan keberlanjutan untuk konsumer umum. Analisis ini terdiri model teoritikal termasuk Porter’s Diamond dan Resource-Based View (RBV), yang mengevaluasi lanskap kompetisi V2food, sumber daya penting, dan pendekatan inovasinya. Tiga jalur strategi pertumbuhan telah diusulkan: (1) ekspansi internasional menuju wilayah dengan permintaan tinggi seperti Eropa dan Amerika Utara, (2) peningkatan kapabilitas R&D untuk diferensiasi produk, dan (3) kolaborasi dengan jaringan restoran dan memasuki pasar umum. Setelah analisa yang menyeluruh, makalah ini merekomendasikan ekspansi global sebagai strategi jangka panjang yang paling menjanjikan. Pendekatan ini melibatkan penjagaan kemitraan regional, menjalankan perkembangan agile, dan struktur organisasi hibrida untuk memposisikan V2food dalam menjadi pemimpin di inovasi makanan berbasis nabati berkelanjutan."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nakeisha Nayla Indira
"This paper explores the global expansion and innovation strategies of V2food, an Australian plant-based meat startup with the mission to offer affordable and sustainable plant-based meat alternatives to mainstream consumers. The analysis is framed by theoretical models including Porter’s Diamond and the Resource-Based View (RBV), it evaluates V2food’s competitive landscape, essential resources, and approaches to innovation. Three strategic growth paths are proposed: (1) international expansion into high-demand regions like Europe and North America, (2) enhancing R&D capabilities for product differentiation, and (3) collaborating with food chains and penetrating mainstream markets. After thorough analysis, this paper recommends global expansion for the most promising long-term growth strategy. This approach includes maintaining regional partnerships, employing agile developments, and a hybrid organizational structure to position V2food in becoming a leader in sustainable plant-based food innovation.
. Makalah ini mengeksplorasi ekspansi global dan strategi inovasi dari V2food, startup daging plant-based asal Australia yang bermisi untuk menawarkan alternatif daging berbahan nabati yang terjangkau dan keberlanjutan untuk konsumer umum. Analisis ini terdiri model teoritikal termasuk Porter’s Diamond dan Resource-Based View (RBV), yang mengevaluasi lanskap kompetisi V2food, sumber daya penting, dan pendekatan inovasinya. Tiga jalur strategi pertumbuhan telah diusulkan: (1) ekspansi internasional menuju wilayah dengan permintaan tinggi seperti Eropa dan Amerika Utara, (2) peningkatan kapabilitas R&D untuk diferensiasi produk, dan (3) kolaborasi dengan jaringan restoran dan memasuki pasar umum. Setelah analisa yang menyeluruh, makalah ini merekomendasikan ekspansi global sebagai strategi jangka panjang yang paling menjanjikan. Pendekatan ini melibatkan penjagaan kemitraan regional, menjalankan perkembangan agile, dan struktur organisasi hibrida untuk memposisikan V2food dalam menjadi pemimpin di inovasi makanan berbasis nabati berkelanjutan."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Amartya Iqra Akhlaqi
"This study aims to examine the impact of the Conditional Cash Transfer for Poor Students (CCTPS) program on child labor in Indonesia, as measured by the number of working hours per week. This study utilizes the fifth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS) dataset from 2014. Instrumental Variables (IV) approach employed to assess the impact of the CCTPS program on child labor, using orphans, students' head of households employment status, students' households that were beneficiaries of the Program Keluarga Harapan (PKH) or Family Hope Program (FPH), students with physical disabilities, and students' households that were victims of natural disasters as the instruments. The findings indicate that CCTPS has a substantial impact on the weekly working hours of children, leading to a significant rise.
Studi ini bertujuan untuk mengkaji dampak program Bantuan Siswa Miskin (BSM) terhadap pekerja anak di Indonesia, yang diukur dari jumlah jam kerja per minggu. Studi ini menggunakan dataset Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima dari tahun 2014. Pendekatan Instrumental Variables (IV) digunakan untuk menilai dampak program BSM terhadap pekerja anak, dengan menggunakan anak yatim dan/atau piatu, status pekerjaan kepala rumah tangga siswa, rumah tangga siswa yang merupakan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), siswa penyandang disabilitas fisik, dan rumah tangga siswa yang menjadi korban bencana alam sebagai instrumen. Temuan menunjukkan bahwa BSM memiliki dampak substansial terhadap jam kerja mingguan anak-anak, yang menyebabkan peningkatan yang signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Amartya Iqra Akhlaqi
"This study aims to examine the impact of the Conditional Cash Transfer for Poor Students (CCTPS) program on child labor in Indonesia, as measured by the number of working hours per week. This study utilizes the fifth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS) dataset from 2014. Instrumental Variables (IV) approach employed to assess the impact of the CCTPS program on child labor, using orphans, students' head of households employment status, students' households that were beneficiaries of the Program Keluarga Harapan (PKH) or Family Hope Program (FPH), students with physical disabilities, and students' households that were victims of natural disasters as the instruments. The findings indicate that CCTPS has a substantial impact on the weekly working hours of children, leading to a significant rise.
Studi ini bertujuan untuk mengkaji dampak program Bantuan Siswa Miskin (BSM) terhadap pekerja anak di Indonesia, yang diukur dari jumlah jam kerja per minggu. Studi ini menggunakan dataset Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima dari tahun 2014. Pendekatan Instrumental Variables (IV) digunakan untuk menilai dampak program BSM terhadap pekerja anak, dengan menggunakan anak yatim dan/atau piatu, status pekerjaan kepala rumah tangga siswa, rumah tangga siswa yang merupakan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), siswa penyandang disabilitas fisik, dan rumah tangga siswa yang menjadi korban bencana alam sebagai instrumen. Temuan menunjukkan bahwa BSM memiliki dampak substansial terhadap jam kerja mingguan anak-anak, yang menyebabkan peningkatan yang signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Azzahra Mutiara Zharfana
"Using a panel-dataset covering 372 observations on 6 Southeast Asian and 6 Latin American Countries over the period 1990-2020, this study explores the relation between carbon emissions with stock market performance, proxied by stock market capitalization and stocks traded, economic growth and renewable energy consumption. In addition, this paper also investigates whether these relationships vary depending on geographic location, focusing on Southeast Asia and Latin America. Data were analyzed using descriptive statistics and various econometrics testing, including fixed-effects and random-effects regressions. The study found that only stock market capitalization and economic growth had a substantial influence on carbon dioxide emission, with stock market capitalization reducing and economic growth increasing carbon dioxide emissions. Furthermore, this paper suggests using better data with fewer missing values, including other measures of stock market performance, and experimenting with different econometric techniques to achieve more precise and detailed results for future studies.
Menggunakan data panel yang mencakup 372 observasi pada 6 negara di Asia Tenggara dan 6 negara di Amerika Latin selama periode 1990-2020, penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara emisi karbon dengan kinerja pasar saham yang diukur melalui kapitalisasi pasar saham dan volume perdagangan saham, pertumbuhan ekonomi, serta konsumsi energi terbarukan. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji apakah adanya perbedaan dalam hubungan-hubungan tersebut berdasarkan lokasi geografis, dengan fokus pada kawasan Asia Tenggara dan Amerika Latin. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan berbagai pengujian ekonometrika, termasuk regresi fixed-effects dan regresi random-effects. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kapitalisasi pasar saham dan pertumbuhan ekonomi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap emisi karbon dioksida, di mana kapitalisasi pasar saham berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dioksida, sementara pertumbuhan ekonomi meningkatkan emisi karbon dioksida. Selanjutnya, penelitian ini merekomendasikan penggunaan data yang lebih baik dengan jumlah nilai hilang (missing values) yang lebih sedikit, menggunakan ukuran lain dari kinerja pasar saham, serta menggunakan teknik ekonometrika yang berbeda untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dan rinci untuk penelitian di masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Atika Putri Maharani
"This paper examines the performance of the Fama and French five-factor model’s ability to explain excess stock returns of financial and non-financial firms trading in the Sao Paulo stock exchange from an observed monthly period from 2008 to 2019. The model was assessed on independently double sorted portfolios based on risk factors using two-stage Fama-Macbeth regressions and GRS statistics. The five-factor model is able to explain majority of the excess stock returns in both financial and non-financial firms, notably capturing most of the excess returns in financial firm portfolios sorted on size-profitability and size-investment. This study finds that investment and profitability factors are more relevant in explaining excess returns of financial firms, and value, profitability, and investment factors are more relevant in explaining excess returns of non-financial firms.
Makalah ini meneliti kinerja kemampuan model lima faktor Fama dan French untuk menjelaskan kelebihan pengembalian saham perusahaan keuangan dan non-keuangan yang diperdagangkan di bursa saham Sao Paulo dari periode bulanan yang diamati dari tahun 2008 hingga 2019. Model tersebut dinilai pada portofolio yang diurutkan ganda secara independen berdasarkan faktor risiko menggunakan regresi Fama-Macbeth dua tahap dan statistik GRS. Model lima faktor tersebut mampu menjelaskan sebagian besar kelebihan pengembalian saham di perusahaan keuangan dan non-keuangan, terutama menangkap sebagian besar kelebihan pengembalian dalam portofolio perusahaan keuangan yang diurutkan berdasarkan ukuran-profitabilitas dan ukuran-investasi. Studi ini menemukan bahwa faktor investasi dan profitabilitas lebih relevan dalam menjelaskan kelebihan pengembalian perusahaan keuangan, dan faktor nilai, profitabilitas, dan investasi lebih relevan dalam menjelaskan kelebihan pengembalian perusahaan non-keuangan."
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
Unggah4 Universitas Indonesia Library
Muhammad Adi Imam Fikri
"Urgensi mengenai pembangunan TIK dan interkonektivitas antar daerah menjadi sorotan belakangan ini. Penelitian ini akan menengahi dan menilai perkembangan TIK dengan menganalisis faktor-faktor yang dapat berdampak pada perekonomian. Dengan begitu dapat dilihat bagaimana TIK berpengaruh pada perekonomian Indonesia per provinsi. Penelitian ini dilakukan untuk menambah kontribusi dan memperkaya studi empiris mengenai Produk Domestik Regional Bruto serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebagai masukan bagi para pembuat kebijakan terutama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memberikan stimulus perekonomian daerah dan perspektif lain dalam melihat TIK dan pengaruhnya bagi PDRB. Namun untuk menangkap hasil dari pembangunan yang dampaknya tidak langsung terhadap perekonomian diberikan
lag atau jeda 1 tahun sebelumnya pada masing masing variabel. Periode data variabel terbatas pada PDRB tahun 2017-2021 dan variabel lainnya tahun 2016-2020 karena tujuan penelitian yang ingin melihat gambaran dalam pembangunan ekonomi ini. Data tersebut kemudian diolah dengan regresi data panel. Berdasarkan analisis deskriptif dan statistik, dapat ditarik kesimpulan bahwa Persentase penduduk umur 5 tahun keatas yang mengakses internet memiliki kontribusi yang cukup baik dalam perekonomian yang digambarkan melalui PDRB. Namun, ada beberapa faktor yang lebih signifikan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Indonesia. Secara agregat, PDRB Indonesia yang meningkat terpengaruh oleh adanya kehadiran infrastuktur TIK dalam studi ini.
The urgency of ICT development and interconnectivity among regions has recently gained attention. This research aims to mediate and assess the progress of ICT by analyzing factors that can impact the economy. Consequently, it can be observed how ICT influences the economy of each Indonesian province. This study is conducted to contribute and enrich empirical studies on Regional Gross Domestic Product (GDP) and its influencing factors. It provides insights for policymakers, especially the central and local governments, in stimulating regional economies and gaining a different perspective on ICT and its impact on GDP. However, to capture the indirect effects of development on the economy, a lag of one year is applied to each variable. The data period for the GDP variable is limited to 2017-2021, while for other variables, it is 2016-2020, aligning with the research objective of examining the economic development overview. These data are then processed using panel data regression. Based on descriptive and statistical analysis, it can be concluded that the percentage of the population aged 5 and above accessing the internet has a significant contribution to the economy as depicted by GDP. However, there are other more significant factors contributing to Indonesia's GDP. Overall, the increased GDP of Indonesia is influenced by the presence of ICT infrastructure in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library