Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febri Laurent Susilowati Larosa
"Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat di mana seorang apoteker melakukan pekerjaan kefarmasian. Apoteker merupakan bagian dari tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan dan kewajiban untuk melakukan pekerjaan kefarmasian yaitu pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat. Dalam mengola apotek, seorang apoteker harus mampu melaksanakan peran profesinya sebagai tenaga kesehatan yang mengimplementasikan ilmu pengetahuannya dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang terbaik, serta mampu menjalankan peran manajerial di apotek. Karena pentingnya peran apoteker dalam mengelola apotek, maka dilakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek. Kegiatan tersebut bertujuan agar calon apoteker dapat memahami secara langsung mengenai peranan apoteker di apotek, sebagai sarana pelatihan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan, serta mempelajari segala kegiatan dan permasalahan yang ada di apotek. Tugas khusus yang diberikan saat Praktik Kerja Profesi Apoteker adalah “Analisis Perencanaan Persediaan Obat Antihipertensi di Apotek Roxy Jakasampurna”. Tugas khusus ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan pemahaman terhadap perencanaan pengadaan yang baik di apotek, sehingga dapat menghindari terjadinya penumpukan dan kekosongan stok obat di apotek.

Pharmacy is a pharmaceutical service facility where a pharmacist performs pharmaceutical work. Pharmacists are part of health workers who have the authority and obligation to carry out pharmaceutical work, namely manufacturing including quality control of pharmaceutical preparations, procurement, storage and distribution of drugs, drug management, drug services based on doctor's prescriptions, drug information services, and drug development. In managing a pharmacy, a pharmacist must be able to carry out his professional role as a health worker who implements his knowledge in providing the best pharmaceutical services, and is able to carry out a managerial role in a pharmacy. Because of the important role of pharmacists in managing pharmacies, a Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) is carried out in pharmacies. This activity aims so that prospective pharmacists can understand the role of pharmacists in pharmacies, as a means of training to apply the knowledge that has been obtained, as well as learn about all activities and problems that exist in pharmacies. The specific task given during the Pharmacist Professional Practice is "Analysis of Antihypertensive Drug Inventory Planning at the Roxy Jakasampurna Pharmacy". This special task aims to train and improve understanding of good procurement planning in pharmacies, so as to avoid the accumulation and emptiness of drug stock in pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmina Diptasaadya
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek oleh Apoteker. Apotek berfungsi untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, termasuk penyediaan sediaan farmasi yang aman, berkhasiat, dan bermutu. Peran Apoteker di apotek sangatlah beragam, salah satunya adalah Apoteker bertanggung jawab dalam menilai kesesuaian penulisan resep, keseuaian algoritma terapi, dan pemberian konseling serta edukasi ke pasien yang sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di apotek. Adanya Apoteker di apotek akan membantu pasien dalam mendeteksi, mencegah, mengatasi masalah terkait obat, serta memberikan konseling dan edukasi kepada pasien terkait terapi farmakologi dan non farmakologi penyakit yang membutuhkan terapi jangka panjang seperti penyakit hiperlipidemia dan penyakit yang berhubungan dengannya seperti penyakit kardiovaskuler. Hiperlipidemia sendiri berhubungan dengan berbagai penyakit yang mencakup penyakit aterosklerosis, angina, infark miokard, stroke iskemik, hipertensi, diabetes, dan asam urat. Tujuan terapi dari pasien dengan hiperlipidemia adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Adapun terapi penunjang yang dapat dilakukan adalah dengan rajin berolahraga, menghindari merokok, menghindari minuman beralkohol dan berkafein, makanan berlemak dan tinggi gula, serta banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan serat seperti sayur dan buah – buahan. Maka dari itu, sebagai seorang Apoteker maka kita harus mendalami kemampuan mengenai pengkajian resep dan konseling yang perlu diberikan kepada pasien dengan penyakit hiperlipidemia dan penyakit yang berhubungan dengannya mulai dari definisi, patofisiologi, dan penatalaksanaannya.

Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice. Pharmacies function to organize health service efforts, including the provision of safe, efficacious and quality pharmaceutical preparations. The role of pharmacists in pharmacies is very diverse, one of which is that pharmacists are responsible for assessing the suitability of prescription writing, the suitability of therapeutic algorithms, and providing counselling and education to patients in accordance with pharmaceutical service standards in pharmacies. The presence of pharmacists in pharmacies will assist patients in detecting, preventing, overcoming drug- related problems, as well as providing counselling and education to patients regarding pharmacological and non-pharmacological therapies for diseases that require long-term therapy such as hyperlipidaemia and related diseases such as cardiovascular disease. Hyperlipidaemia itself is associated with various diseases including atherosclerosis, angina, myocardial infarction, ischemic stroke, hypertension, diabetes, and gout. The goal of therapy for patients with hyperlipidaemia is to improve the patient's quality of life by lowering cholesterol levels in the body. Supporting therapy that can be done is diligently exercising, avoiding smoking, avoiding alcoholic and caffeinated drinks, fatty and high-sugar foods, and consuming lots of fiber-rich foods such as vegetables and fruits. Therefore, as a pharmacist, we must explore the skills regarding the assessment of prescriptions and counselling that needs to be given to patients with hyperlipidaemia and diseases related to it starting from the definition, pathophysiology, and management."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gine Intan Pratidinaningsih
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Terdapat suatu tolak ukur yang dipergunakan sebagai suatu pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang disebut dengan standar pelayanan kefarmasian. Salah satu aspek pelayanan farmasi yang memiliki peranan penting adalah mengenai peran apoteker dalam memberikan pelayanan konseling. Tujuan penulisan tugas khusus praktik kerja profesi apoteker ini adalah agar penulis dapat memahami informasi apa saja yang perlu disampaikan kepada pasien dan/atau keluarga pada saat pemberian konseling obat, serta mengetahui praktik konseling yang dilakukan di Apotek Roxy Jakasampurna. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengambilan data resep yang ada di Apotek Roxy Jakasampurna, kemudian dilakukan penguraian hal yang berhubungan dengan konseling obat, serta melakukan pengamatan dan wawancara mengenai praktik konseling yang dilakukan. Kesimpulan dari tugas khusus ini adalah Apotek Roxy Jakasampurna telah melakukan konseling sesuai dengan Permenkes No. 73/2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, dimulai dari tahapan awal konseling sampai dengan dokumentasinya. Namun masih tidak adanya ruang konseling khusus yang disediakan di apotek dan juga pelatihan terkait konseling belum diadakan secara intensif. Diharapkan untuk ke depannya pelayanan dapat ditingkatkan lagi dengan menyediakan ruang konsultasi khusus serta pelatihan bagi apoteker secara intensif.

Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacy practice is carried out by pharmacists. There is a benchmark that is used as a guideline for pharmaceutical personnel in providing pharmaceutical services which is called pharmaceutical service standards. One aspect of pharmacy services that has an important role is the role of pharmacists in providing counseling services. The purpose of writing this special assignment for the pharmacist's professional practice is so that the author can understand what information needs to be conveyed to patients and/or families when giving drug counseling, as well as knowing the counseling practices carried out at the Roxy Jakasampurna Pharmacy. Data collection was done by taking prescription data at the Roxy Jakasampurna Pharmacy, then describing matters related to drug counseling, as well as observing and interviewing about the counseling practices carried out. The conclusion of this special task is that Roxy Jakasampurna Pharmacy has conducted counseling in accordance with Permenkes No. 73/2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies, starting from the initial stages of counseling to documentation. However, there is still no special counseling room provided in pharmacies and training related to counseling has not been held intensively. It is hoped that in the future the service can be improved again by providing a special consultation room and intensive training for pharmacists.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risyifa Audinia
"Persaingan industri yang ketat mendorong banyak industri farmasi untuk terus melakukan perkembangan dan meningkatkan produktivitas untuk memproduksi produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Prinsip lean manufacturing telah diterapkan oleh banyak industri farmasi untuk tujuan pengembangan dengan mengurangi pemborosan dalam proses produksi tanpa mempengaruhi kualitas produk. Salah satu target dari lean manufacturing adalah meningkatkan produktivitas dan pemeliharaan mesin dan peralatan produksi. One-Point Lessons merupakan suatu sarana penyampaian informasi terkait pengoperasian dan pemeliharaan mesin atau peralatan produksi dengan memanfaatkan prinsip visual management. Pada area produksi, One-Point Lessons dimanfaatkan sebagai bentuk penyampaian informasi atau prosedur dari Standard Operating Procedure yang disampaikan secara singkat dalam bentuk gambar. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Departemen Produksi Sediaan Solid PT. Mahakam Beta Farma dari tanggal 11 Januari 2021 hingga 5 Maret 2021. Metode pengerjaan tugas khusus PKPA adalah dengan pengumpulan data berupa gambar dan dokumen Standard Operating Procedure, yang selanjutnya akan disusun menjadi suatu prosedur kerja dalam bentuk One Point Lessons. Penulis menyusun One-Point Lessons untuk berbagai prosedur pengoperasian, pembersihan, serta pengaturan beberapa mesin, peralatan, serta prosedur kerja pada beberapa area produksi sediaan solid antara lain area penimbangan, WIP staging, mixing & granulasi, pencetakkan tablet, penyalutan tablet, filling kapsul, pengemasan primer, IPC, dan pengemasan sekunder.
Profesi apoteker mempunyai tanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian untuk mengoptimalkan terapi guna memperbaiki kualitas hidup pasien. Tetapi masih sering terjadinya kesalahan pada pengobatan (medication error) yang merugikan dapat berdampak buruk bagi pasien. Medication error pada resep biasanya adalah kejadian yang berasal dari penyimpangan atau kesalahan penulisan resep, seperti kesalahan dalam dosis, jenis obat, atau aturan penggunaan. Dalam alur pelayanan resep, apoteker wajib melakukan skrining resep yang melipui pengkajian aspek administrasi, farmasetik dan klinis sebelum resep diracik Skrining resep dilakukan untuk menjamin legalitas suatu resep dan meminimalkan kesalahan pengobatan. Salah satu jenis resep yang menjadi perhatian khusus adalah resep untuk pasien pediatrik. Hal ini dikarenakan, pasien pediatrik memiliki kondisi fisiologis yang belum sempurna, sehingga faktor metabolisme dan absorbsi obat yang tidak sesuai dapat berdampak fatal bagi pasien. Penulis melakukan pengkajian resep terhadap resep pediatrik di Apotek Roxy Jakasampurna dengan tujuan mengidentifikasi dan memeriksa kesesuaian aspek-aspek yang harus ada pada suatu resep. Resep yang dikaji oleh penulis merupakan resep untuk pasien pediatrik, dengan kondisi rhinitis alergi dan batuk, yang cukup umum ditemukan pada pasien anak. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) periode 8 Maret – 6 April 2021 dilaksanakan di Apotek Roxy cabang Jakasampurna. Resep yang dikaji umumnya sudah lengkap dan sesuai dengan aspek administratif, farmasetik, dan klinis. Namun, dari hasil pengkajian resep juga ditemukan adanya perbedaan dosis pada resep dengan dosis pada literatur, namun perbedaan tersebut masih rasional sehingga tidak perlu dilakukan permintaan konfirmasi kepada dokter penulis resep.

The rise of industrial competition encourages many pharmaceutical industries to continue to develop and increase productivity to produce products with a good quality at competitive prices. Lean manufacturing principles have been applied by many pharmaceutical industries for development purposes by reducing waste in the production process without affecting product quality. One of the targets of lean manufacturing is to increase productivity and maintenance of production machinery and equipment. One-Point Lessons is a means of delivering information related to the operation and maintenance of machines or production equipment by utilizing the principles of visual management. In the production area, One-Point Lessons are used as a form of delivering information or procedures from the Standard Operating Procedure which includes a brief information in the form of pictures. The Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) activity was carried out at the Solid Preparations Production Department of PT. Mahakam Beta Farma from January 11, 2021 to March 5, 2021. The working method was done by collecting data in the form of drawings and the Standard Operating Procedure documents, which will then be compiled into an operational procedure in the form of One Point Lessons. The author compiled One-Point Lessons for various operating procedures, cleaning, and setting up several machines, equipment, and work procedures in several solid dosage production areas including weighing, WIP staging, mixing & granulation, tablet printing, tablet coating, capsule filling, primary packaging, IPC, and secondary packaging.
The pharmacist profession has a responsibility in pharmaceutical services to optimize therapy in order to improve the patient's quality of life. However, there are still frequent cases of medication errors that can adversely affect the patients. Medication errors in prescriptions are usually caused by deviations or errors in prescribing, such as errors in dosage, type of medication, or directions of use. In the prescription process, pharmacists are required to do a screening on prescriptions, which includes reviewing administrative, pharmaceutical and clinical aspects before prescriptions are processed. The screening process on prescription is carried out to ensure the legality of a prescription and minimize medication errors. One of the type of prescriptions that requires a greater concern is the prescriptions for pediatric patients. That is because pediatric patients have physiological conditions that are fully developed yet, so that the metabolic factors and inappropriate drug absorptions can have a fatal impact on the patient. The author conducted a prescription review of pediatric prescriptions at Apotek Roxy Jakasampurna with the aim of identifying and checking the suitability of the determined aspects in a prescription. The prescriptions reviewed by the author are prescriptions for pediatric patients, with allergic rhinitis and cough conditions, which are quite common in pediatric patients. The Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) for the period 8 March – 6 April 2021 was held at the Apotek Roxy Jakasampurna. The prescriptions that were assessed and screened were generally complete and in accordance with administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. However, from the results of the review of prescriptions, it was also found that there was a difference in the dose in the prescription with the dose in the literature, but the difference was still rational, so there was no need to request further confirmation from the prescriber.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Ghina Cahyandita
"Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009, pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian mencakup pekerjaan kefarmasian dalam produksi sediaan farmasi dan pelayanan sediaan farmasi. Fasilitas produksi sediaan farmasi dapat berupa industri farmasi obat sementara fasilitas pelayanan kefarmasian dapat berupa apotek. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian pada industri farmasi dan apotek membutuhkan apoteker yang kompeten dalam bidangnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembekalan ilmu dan pengalaman kepada calon apoteker, dimana salah satunya adalah dengan mengikuti praktik kerja profesi. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Takeda Indonesia dan di Apotek Roxy Jakasampurna. Setelah mengikuti praktik kerja profesi, diharapkan calon apoteker memiliki bekal untuk menjadi apoteker yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab.

Based on Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Number 51 of 2009, pharmaceutical work is the manufacture including quality control of pharmaceutical preparations, security, procurement, storage and distribution of drugs, drug management, pharmaceutical care based on doctor’s prescriptions, drug information service, as well as development of medicine, medicinal ingredients, and traditional medicine. The implementation of pharmaceutical work includes pharmaceutical work in the production of pharmaceutical preparations and pharmaceutical care. Production facilities for pharmaceutical preparations can be in the form of pharmaceutical industry while pharmaceutical care facilities can be in the form of pharmacies. The implementation of pharmaceutical work in the pharmaceutical industry and pharmacies requires pharmacists who are competent in their fields. Therefore, it is necessary to provide knowledge and experience to pharmacist candidate, one of which is by joining a professional work practice. The Pharmacist Professional Work Practice was held at PT Takeda Indonesia and Apotek Roxy Jakasampurna. After participating in professional work practice, hopefully the pharmacist candidate will have the provisions to become pharmacists who carry out their duties properly and responsibly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library