Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tika Kristianti
"ABSTRAK
Hampir setiap hari, masyarakat disuguhkan dengan kehadiran penyanyi-penyanyi
pendatang baru dengan penampilan, gaya, dan jenis musik yang nyaris sama satu
dengan lainnya. Menjadi ikon, terkenal, mencetak hits single, lalu dalam beberapa
bulan kemudian tenggelam oleh eksistensi penyanyi lama dan kehadiran
pendatang baru lainnya. Mereka seakan sulit meniti siklus karier yang panjang.
Mereka diduga tidak mampu mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor
penting bagi penyanyi pendatang baru untuk bersaing di industri musik. Dengan
tipologi strategi generik Porter, pembobotan dengan AHP, analisis SWOT pada
studi kasus, diperoleh prioritas faktor pada diferensiasi : keunikan/ciri khas,
kemampuan inovasi, sumber daya penunjang, kreatifitas, skill dan musikalitas,
nilai komersil. Kepemimpinan biaya : karakter, nilai komersil, skill dan
musikalitas, semakin banyaknya studio musik digital. Fokus : skill dan
musikalitas, kreatifitas, semakin banyaknya perusahaan rekaman, perkembangan
komunitas.
ABSTRACT
Almost every day, people served by presence of newcomer singers with
performance, style, and type of music that was almost equal to each other.
Become an icon, famous, scoring hits singles, and then a few months later
drowned by old singer existence and presence of other newcomers. They are as
difficult to pursue a long career cycle. They allegedly are not able to identify and
analyze the important factors for newcomer singers to compete in music industry.
Therefore, the purpose of this paper is to identify and analyze the important
factors. With Porter's typology of generic strategies, weighting using AHP,
SWOT analysis on the case study, obtained priority factors of differentiation:
unique/ distinctive characteristics, innovation capability, supporting resources,
creativity, skill and musicality, commercial value. Cost leadership: character,
commercial value, skill and musicality, the increasing number of digital music
studio. Focus: skill and musicality, creativity, the number of record companies,
the development community."
2013
T35608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Janrivai Adiman
"Jasa perbankan memerlukan pelayanan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Pelayanan jasa dapat dinilai baik apabila mampu memenuhi harapan pelanggannya. Bank bergerak dibidang jasa yang ingin mengetahui anggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan selama ini apakah sudah memuaskan mereka atau tidak, faktor apa yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki. Salah satu metode untuk mengidentifikasi tingkat kualitas pelayanan suatu jasa ialah Metode Service Quality (SERVQUAL), SERVQUAL dirancang untuk mengukur kualitas jasa yang dirasakan oleh pelanggan. SERVQUAL menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya. Pengukuran kualitas pelayanan diperlukan untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap pelayanan yang telah diberikan.

Service banking need service of quality matching with requirement and desire of its client. Service activities can access by goodness if can fulfill its expectation. Bank active wish to know client ascription to quality of given service during the time have gratitified them or not, factors what require to be given high priority to be improve. One method to identify the level of quality service of an industry is SERVQUAL. SERVQUAL measure the quality service felf by customer expectation and perception to quality of service accepted. Measurement of service quality needed to know the customers desire of service which have been given."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiyyah Salsabiila
"Kenaikan kendaraan bermotor di DKI Jakarta serta meningkatnya pengguna angkutan online di tahun 2020 ketika pandemi masuk ke Indonesia. Hal tersebut disebabkan akibat tingkat urbanisasi yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Keadaan ini dapat mengancam para komuter untuk beralih menggunakan transportasi pribadi. Pemerintah sudah melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan membuat rancangan transportasi umum yang terintegrasi, salah satunya pada bagian pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan empat moda transportasi umum dengan transportasi pribadi termasuk angkutan online dengan menggunakan model optimasi untuk menentukan jarak, waktu tempuh, dan biaya paling optimal dari setiap moda transportasi untuk dibandingkan. Metode shortest path problem dengan algoritma Floyd-Warshall digunakan untuk transportasi umum sedangkan transportasi pribadi menggunakan Google Maps API. Hasil yang didapatkan dalam segi waktu tempuh transportasi pribadi yang menggunakan jalan tol menghasilkan nilai relatif lebih rendah daripada moda lainnya. Dalam segi biaya, transportasi umum menjadi alternatif terbaik dibandingkan moda transportasi lain.

The increase in motorized vehicles in DKI Jakarta and the increase online in 2020 when the pandemic entered Indonesia. This is due to the increasing level of urbanization from year to year. This situation can threaten the commuters to switch to using private transportation. The government has made efforts to overcome this problem by making an integrated public transportation design, one of which is in the payment section. This study aims to compare four modes of public transportation with private transportation including online by using an optimization model to determine the optimal distance, travel time, and cost of each mode of transportation to compare. The shortest path problem optimization with the Floyd-Warshall algorithm is used for public transportation while private transportation uses the Google Maps API. The results obtained in terms of travel time for private transportation using toll roads produce a relatively lower value than other modes. In terms of cost, public transportation is the best alternative compared to other modes of transportation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Raeesha Aurelia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan efisiensi rantai pasok di Gudang PCB PT XYZ, sebuah perusahaan manufaktur elektronik. Dengan menggunakan model Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP), penelitian ini mengukur dan menganalisis kinerja gudang berdasarkan 26 indikator kinerja yang telah divalidasi oleh para ahli perusahaan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai performa gudang pada tahun 2023 adalah 59,01%, yang termasuk dalam kategori average (50-70%) menurut Traffic Light System. Proses dispatch dan periode waktu bulan Juli tercatat sebagai performa terendah. Berdasarkan Importance Performance Analysis, terdapat lima indikator yang masih memerlukan perbaikan, termasuk Accuracy of product delivery according to item, Unfinished Outgoing Process Rate, dan Accuracy of product delivery according to quantity. Usulan perbaikan meliputi integrasi Sistem Active Tracking dan Computerized Maintenance Management System (CMMS) berbasis RFID untuk mengatasi permasalahan terkait akurasi pengiriman, pemeliharaan peralatan, dan efisiensi operasional. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam meningkatkan kinerja operasional dan daya saing PT XYZ di industri elektronik.

This research was conducted to evaluate and improve supply chain efficiency in the PCB warehouse of PT XYZ, an electronics manufacturing company. Using the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model and Analytical Hierarchy Process (AHP), this research measures and analyzes warehouse performance based on 26 performance indicators that have been validated by company experts. The evaluation results show that the warehouse performance value in 2023 is 59.01%, which falls into the average category (50-70%) according to the Traffic Light System. The dispatch process and the July time period recorded the lowest performance. Based on Importance Performance Analysis, there are five indicators that still require improvement, including Accuracy of product delivery according to item, Unfinished Outgoing Process Rate, and Accuracy of product delivery according to quantity. Proposed improvements include the integration of Active Tracking System and RFID-based Computerized Maintenance Management System (CMMS) to address issues related to delivery accuracy, equipment maintenance, and operational efficiency. This research provides a practical contribution in improving the operational performance and competitiveness of PT XYZ in the electronics industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Setiawan
"Manajemen Risiko adalah metode yang fungsional dalam rantai pasok untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko guna meningkatkan resiliensi terhadap gangguan (disruption). Dalam penelitian ini, metode House of Risk (HOR), yang diadopsi dari Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Quality Function Deployment (QFD), digunakan untuk meningkatkan resiliensi rantai pasok perusahaan manufaktur elektronika, di Gudang Material Print Circuit Board (PCB). Langkah pertama adalah mengidentifikasi potensi risiko dengan HOR 1, yang melibatkan diskusi dengan ahli dan studi literatur. Hasilnya, 18 dari 43 potensi risiko relevan terjadi di gudang. Wawancara lebih lanjut menentukan nilai severity dari 18 kejadian risiko dan nilai occurrence dari 27 agen risiko. Analisis Pareto dari HOR 1 mengidentifikasi 13 agen risiko prioritas, dimana 2 terbesar ialah ketidaksesuaian kualitas material dari supplier dan kesalahan pekerja dalam menyortir barang. HOR 2 mengidentifikasi 8 dari 13 langkah preventif yang prioritas dengan Analisis Pareto. Kemudian, dirancangkan 3 aksi mitigasi final yang mencakup 8 aksi mitigasi prioritas, yaitu standarisasi prosedur penyimpanan dan program pelatihan pembacaan dokumen secara berkala, integrasi Warehouse Management System (WMS) dengan visualisasi data material dengan dashboard sistem informasi, dan pemeliharaan dan pemantauan keterbaruan dan sinkronisasi dari server dan WMS dengan aplikasi infrastruktur pendukung IT yang mencakup resiliensi internal, konsumen, dan supplier.

Risk Management is a crucial method in the supply chain to identify, analyze, and control risks, enhancing resilience in disruption threat. The House of Risk (HOR) method, adopted from Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and Quality Function Deployment (QFD), is used to increase supply chain resilience for electronics manufacturing companies, particularly in Print Circuit Board (PCB) Material Warehouses. The process begins with identifying potential risks through HOR 1, involving expert discussions and literature reviews. This revealed that 18 out of 43 potential risks were relevant to the warehouse. Further interviews assessed the severity of these 18 risk events and the occurrence of 27 risk agents. Pareto analysis of HOR 1 identified 13 priority risk agents, with the largest being material quality discrepancies from suppliers and worker errors in sorting goods. HOR 2 then identified 8 of the 13 priority preventive steps. Finally, three main mitigation actions were designed: standardizing storage procedures and regular document training, integrating the Warehouse Management System (WMS) with material data visualization and information system dashboards, and maintaining and monitoring server and WMS updates and synchronization with IT infrastructure. These actions enhance internal, consumer, and supplier resilience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Oktavia Nugroho
"Pelaksanaan proyek konstruksi EPC yang dikelola oleh perusahaan jasa konstruksi tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis seperti biaya, waktu, dan ruang lingkup tetapi juga aspek manajemen proyek yang berkaitan dengan kematangan internal perusahaan dalam mengelola proyek. Seiring dengan perkembangan teori dalam bisnis konstruksi, terdapat pertimbangan aspek lainnya yaitu aspek sustainability.
Penerapan praktik sustainability dalam pelaksanaan proyek EPC menjadi tantangan bagi perusahaan mengingat aktivitas proyek dapat mempengaruhi lingkungan dalam kurun waktu jangka panjang dan menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, perusahaan berupaya menerapkan praktik ini pada aktivitas proyek yang berfokus pada tiga aspek yaitu aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi praktik sustainability pada studi kasus proyek yang dikemukakan yaitu proyek EPC Sumpal Compression.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode Distance to Ideal Maturity Level (DIML) dan Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa proyek ini sudah mencapai level kematangan ketiga dengan lima dari 20 subfaktor penilaian perlu dilakukan perbaikan agar ketercapaian level kematangan proyek meningkat jelang batas akhir kontrak pelaksanaan proyek tersebut.

The execution of EPC construction project which is managed by the construction services company is not only consider technical aspects such as cost, time, and scope but also aspects of project management related to the maturity of corporate internal in managing the project. Along with the development of theory in construction business, there is other consideration aspects in the execution of EPC construction project i.e aspects of sustainability.
The application of sustainability practices in this execution becomes a challenge for the company because the project activities can affect the environment in the long term and produce large amounts of waste. Therefore, the company strived to apply these practices into the project activities focus on three aspects, namely economic aspects, environmental, and social. This paper aims to provide recommendations on sustainability practices in case studies that addressed to EPC Sumpal Compression project.
The results of this paper using the method of Distance to Ideal Maturity Level (DIML) and Importance Performance Analysis (IPA) shows that the project has achieved the third level of project maturity with five out of the 20 indicators assessment need to improve in order to increase the achievement of project maturity level by the end of this contract.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Naufal Aljano
"Penjadwalan produksi yang baik adalah penjadwalan yang dapat membuat arus produksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, sehingga ketika penjadwalan dan perencanaan produksi yang kurang efektif diperbaiki dan dikembangkan sebaik mungkin, kelancaran produksi dan pemenuhan permintaan produksi juga akan berubah menjadi semakin baik. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis, perhitungan dan penentuan metode penjadwalan Job Shop Scheduling yang tepat antara LPT sebagai metode penjadwalan yang berlaku saat ini di perusahaan kemasan fleksibel di Cikarang, SPT, FCFS, EDD atau Johnson's Method serta melakukan perbaikan SOP penjadwalan produksi yang berlaku menjadi SOP penjadwalan rekomendasi yang disesuaikan dengan metode penjadwalan produksi yang baru. Hasil yang didapat adalah metode prioritas pengurutan menggunakan SPT lebih baik dibandingkan metode LPT sebagai metode yang berlaku di perusahaan saat ini, EDD, FCFS, dan Johnson's Method. Implementasi dari perubahan metode dari LPT menjadi SPT dapat dilakukan dengan cara merubah SOP penjadwalan yang berlaku menjadi SOP perusahaan rekomendasi.

Good production schedule is the one that can make the product flow run smoothly and on time, so when we improved and developed the scheduling and production planning's problem as good as possible, it can improve the good production flow and the order fulfilment. The purpose of this research is to do an analysis, calculation and determine the right Job Shop Scheduling Method between LPT (as an existing scheduling method on flexible packaging company at Cikarang), SPT, FCFS, EDD, or Johnson's Method, and also to make an improvement from the production scheduling operational procedure that applies on this company into recommendation scheduling operational procedure which has been adapted to the new production scheduling method. The result that we obtained is priority sequencing method using SPT works better compared to the LPT method (the existing method), EDD, FCFS, and Johnson's Method. The implementation of changing LPT method to SPT method could be done by changing the production scheduling operational procedure that applies on this company into the scheduling operational procedure that has been recommend."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldino Syaputra
"Proses retur merupakan hal yang perlu diatur oleh sebuah industri untuk dapat meminimalisir pengembalian barang dari pelanggan ke perusahaan. Salah satu cara untuk mengatasi hal itu adalah dengan adanya kebijakan retur terhadap pelanggan, namun kebijakan retur kerap hanya memiliki satu jenis yang diterapkan ke seluruh lapisan pelanggan. Hal ini dapat merugikan perusahaan apabila pelanggan menyalahgunakan kebijakan yang ada. Sehingga dibutuhkan kebijakan retur yang sesuai dengan karakteristik pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi karakteristik pelanggan retur serta produk retur dengan membuat pemetaan pelanggan dan produk berdasarkan aktivitas returnya. Setelah diketahui kelompok dari pelanggan dan produk, setiap kelompokakan diklasifikan berdasarkan hasil kelasnya. Penelitian ini berbasiskan data dari industri farmasi yang memiliki karakteristik khusus dalam proses retur. Penelitian ini menggunakan metode K-Means Clustering dan Decision Tree C4.5 untuk memetakan produk serta pelanggan retur dengan atribut Recency, Frequency, dan Monetary untuk pelanggan, serta frekuensi retur untuk produk. Hasil dari penelitian ini berupa segmentasi pelanggan dan produk retur yang menghasilkan empat klaster pada tiap dimensi. Berdasarkan karakteristik pelanggan retur dapat dihasilkan rekomendasi berupa kebijakan retur yang sesuai dengan segmen pelanggan.

The return process is one of the process in supply chain management that is required to be regulated by industry to be able to minimize the return of goods from customers to the firm. One of strategy to overcome this is by implementing a return policy for customers but return policies often have only one type that is applied to all layers of customers. This can be detrimental to the company if the customer abuses the existing policies. So, the firm need a return policy that regulated based on customer characteristics. This study aims to obtain information on the characteristics of customer returns and product returns by mapping customers and products based on their return activities. Having known groups of customers and products, each group will be classified based on the results of its class. This research is based on data from the pharmaceutical industry that has special characteristics in the return process. This study uses the K-Means Clustering and Decision Tree C4.5 method to map products and customer returns with the Recency, Frequency, and Monetary (RFM) attributes for customers, as well as the frequency of returns for products. The result of this study is segmentation on return customers and product with four clusters in each dimension. Based on the segmentation on return customers, recommendation on return policy could be generated with a suitable characteristic of the customers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Rouli Samaria
"Sebagai negara maritim dengan luas perairan lebih dari tiga kali luas daratan, salah satu cara meningkatkan kegiatan logistik di Indonesia terutama dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan revolusi industri 4.0 adalah dengan meningkatkan produktivitas logistik maritimnya. Produktivitas tersebut dapat ditingkatkan dengan merampingkan kegiatan di terminal peti kemas. Hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pelabuhan tersebut adalah dengan mengefisiensikan proses stowage planning. Faktor yang dapat dikembangkan pada stowage planning adalah waktu pengerjaan, waktu pelaksanaan, stabilitas kapal, dan minimnya overstow. Penelitian ini menggunakan algoritma stowage planning untuk membangun sebuah aplikasi dalam bahasa pemrograman Python. Aplikasi yang dibangun nantinya dapat digunakan untuk membuat peta stowage plan untuk kapal tipe general cargo dan cargo barge dengan mengutamakan keseimbangan kapal dan rendahnya overstow dalam waktu yang singkat.

As a maritime country whose water area is three times wider than its land, Indonesia has one of the ways to increase the logistic activities especially in adjusting to the development of the industry 4.0 by enhancing the productivity of maritime logistics in a way of streamlining the action at unit terminal container. In order to optimize the performance of the port, the efficiency of stowage planning process is done. Some factors which can be evolved in stowage planning are processing time, ship stability, and minimum overstow. This research uses the stowage planning algorithm to develop an application in Python programming language. This application will eventually be used to create a stowage plan map for general cargo ship and cargo barge vessel in by prioritizing the ship stability, as well avoiding low overstow in a short time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Atissa Nur Setiawan
"Lean merupakan konsep perbaikan berkelanjutan untuk mengurangi pemborosan dan memberikan nilai tambah pada barang atau jasa untuk pelanggan. Value stream mapping adalah sebuah pendekatan konsep lean yang bertujuan untuk memetakan aliran material dan informasi pada suatu proses bisnis sehingga dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan agar tercipta proses dengan waktu yang lebih efisien. Semakin berkembangnya bisnis gerai minuman kopi dan tingginya permintaan terhadap minuman kopi membuat PT X sebagai perusahaan gerai minuman kopi harus memastikan kelancaran aliran rantai pasok material ke seluruh gerai. Gudang material harus dapat merespon permintaan secara cepat dan responsif serta menjamin ketepatan waktu pemenuhan pesanan sehingga pengelolaan gudang harus dilakukan secara efisien. Oleh karena itu, konsep lean warehousing dan metode value stream mapping digunakan pada penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan mengeliminasi pemborosan yang terdapat pada proses pergudangan PT X. Penerapan metode VSM menghasilkan beberapa rencana perbaikan, seperti modifikasi urutan picking, penerapan lean 5S, pembagian kerja staff sesuai stasiun kerja, pengaturan peletakkan material, penerapan visual display dan penambahan identifikasi nomor kelompok toko pada form registrasi outbound, serta menyediakan kebutuhan packing siap pakai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses inbound terdapat penurunan processing time sebesar 19,56% dan pada proses outbound terdapat penurunan processing time sebesar 34.12%.

Lean is a continuous improvement concept that focuses on reducing and eliminating waste and adding value to goods or services for customers. Value stream mapping is a lean concept approach that aims to map the flow of materials and information in a business process to identify and eliminate waste, thereby creating a more efficient process. As the coffee beverage chain business grows and the demand for coffee beverages increases, PT X, as a coffee beverage chain company, must ensure the smooth flow of the material supply chain distribution to all stores. The material warehouse needs to be able to respond quickly and responsively to demands while ensuring timely order fulfillment, thus requiring efficient warehouse management. Therefore, the concepts of lean warehousing and value stream mapping are applied in this study to identify, reduce, and eliminate waste in PT X's warehousing process. The use of the VSM method has resulted in several improvement plans, such as modifying the picking sequence, implementing lean 5S, assigning staff tasks according to workstations, arranging material placement, implementing visual displays, adding store group identification numbers to outbound registration forms, and providing ready-to-use packing supplies. The results of this study showed a 19.56% reduction in processing time in the inbound process and a 34.12% reduction in processing time in the outbound process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>