Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nadya Rohmatul Aolya
"Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan media penting dalam edukasi dan pencatatan guna menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Namun, di wilayah kerja UPTD Puskesmas Abadi Jaya, pemanfaatannya belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemanfaatan Buku KIA oleh ibu hamil berdasarkan model PRECEDE. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain Rapid Assessment Procedure (RAP). Informan terdiri dari ibu hamil berisiko, bidan, kader, serta penanggung jawab program di puskesmas dan dinas kesehatan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dan analisis dilakukan secara tematik. Hasil menunjukkan bahwa Buku KIA lebih sering dibawa untuk keperluan pelayanan kesehatan dibandingkan digunakan sebagai sumber informasi. Pengetahuan ibu terhadap isi buku terbatas, hanya fokus pada informasi yang dianggap relevan. Meskipun sikap ibu terhadap buku umumnya positif dan aksesibilitas buku cukup baik, kualitas fisik buku dinilai kurang tahan lama. Pendampingan dari tenaga kesehatan dan kader masih belum konsisten, serta dukungan keluarga terutama suami masih terbatas. Implementasi kebijakan pemanfaatan buku juga belum maksimal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan edukasi bagi ibu, penguatan peran kader dan tenaga kesehatan, pelibatan aktif keluarga, serta optimalisasi kebijakan agar Buku KIA dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai media edukasi dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
The Mother and Child Health Book (KIA) is an important medium for education and record-keeping to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). However, in the working area of the Abadi Jaya Community Health Center (UPTD Puskesmas), its utilization has not been optimal. This study aims to describe the utilization of the KIA Book by pregnant women based on the PRECEDE model. The study employs a qualitative approach using the Rapid Assessment Procedure (RAP) design. Informants include high-risk pregnant women, midwives, community health workers, and program coordinators at the health center and health department. Data collection was conducted through in-depth interviews, and analysis was performed thematically. Results indicate that the KIA Book is more frequently brought for healthcare services than used as an information source. Mothers' knowledge of the book's contents is limited, focusing only on information deemed relevant. Although mothers' attitudes toward the book are generally positive and its accessibility is adequate, the physical quality of the book is considered less durable. Support from health workers and community health workers remains inconsistent, and family support, particularly from husbands, is limited. The implementation of policies regarding the use of the book is also not yet optimal. Therefore, there is a need to enhance education for mothers, strengthen the role of community health workers and healthcare providers, actively involve families, and optimize policies to ensure that the KIA Book can be maximally utilized as an educational tool in improving the health of mothers and children. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kania Nurfatihah
"Latar Belakang: Partisipasi penggunaan alat kontrasepsi di Kelurahan Cisalak masih rendah dibandingkan wilayah lain di Kota Depok.
Angka partisipasi penggunaan alat kontrasepsi oleh Pasangan Usia Subur (PUS) di Kelurahan Cisalak tergolong rendah dibandingkan wilayah lain di Kota Depok. Hal ini berisiko meningkatkan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan kematian ibu. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi oleh PUS berdasarkan komponen Theory of Planned Behavior (TPB), yaitu pengetahuan, sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, dan niat. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan desain Rapid Assessment Procedure (RAP). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi, lalu dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan informan tentang alat kontrasepsi cukup baik. Kelompok pengguna memiliki sikap positif terhadap efektivitas KB, sedangkan kelompok non-pengguna menunjukkan sikap negatif karena takut efek samping. Norma subjektif paling kuat berasal dari teman atau tetangga. Persepsi kontrol perilaku umumnya positif karena kemudahan akses layanan KB. Kelompok pengguna berniat melanjutkan penggunaan KB, sedangkan kelompok non-pengguna belum memiliki niat. Pengetahuan yang baik belum tentu membentuk niat jika tidak disertai sikap positif, pengalaman meyakinkan, dan dukungan lingkungan. Ketakutan terhadap efek samping menjadi penghambat utama penggunaan KB.
The contraceptive use rate among couples of reproductive age (CRA) in Cisalak Subdistrict remains low compared to other areas in Depok City. This poses risks of unintended pregnancies and contributes to maternal mortality. This study aims to describe the factors influencing contraceptive decision-making among CRA using the Theory of Planned Behavior (TPB), which includes knowledge, attitude, subjective norm, perceived behavioral control, and intention. A qualitative approach was used with a Rapid Assessment Procedure (RAP) design. Data were collected through in-depth interviews, focus group discussions (FGDs), and observations, and analyzed thematically. Results show that informants had adequate knowledge about contraception. Users generally had positive attitudes toward its effectiveness, while non-users expressed fear of side effects, resulting in negative attitudes. Subjective norms were mainly shaped by peers or neighbors. Perceived behavioral control was mostly positive due to accessible and affordable services. Users intended to continue using contraception, whereas non-users lacked such intention. Adequate knowledge alone does not guarantee intention without positive attitudes, convincing experiences, and supportive social norms. Fear of side effects remains a major barrier to contraceptive use."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library