Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ditha Satya Devi
"Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan penyelenggara upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama yang mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat. Dilihat dari jumlah kematian ibu selama kurun waktu tiga tahun dari tahun 2012-2014 terus meningkat, diperlukan penelitian mengenai factor penentu pemanfaatan puskesmas PONED di Kabupaten Bogor. Penelitian ini mengambil lokasi di 22 puskesmas di Kabupaten Bogor yang merupakan puskesmas PONED. Variabel yang diteliti antara lain : pengetahuan mengenai puskesmas PONED, keyakinan, waktu tempuh, sarana transportasi dan perilaku petugas kesehatan. Rancangan penelitian ini dengan pendekatan cross sectional. Data yang dipergunakan data sekunder hasil pendataan puskesmas PONED di Kabupaten Bogor oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat bulan Juni -Juli 2014.
Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan, keyakinan responden, waktu tempuh dan sarana transportasi tidak berhubungan bermakna dengan pemanfaatan puskesmas PONED, sedangkan perilaku petugas merupakan factor yang paling bermakna terhadap pemanfaatan puskesmas PONED di Kabupaten Bogor. Dari kelima variabel yang diteliti ternyata setelah diuji multivariate variabel yang paling menentukan terhadap tingginya pemanfaatan puskesmas PONED adalah perilaku petugas kesehatan di puskesmas. Factor lainnya yang mendukung pemanfaatan pelayanan adalah SDM, sarana prasarana dan juga pemantauan oleh dinas dan organisasi profesi. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut agar dapat menggali informasi tentang pemanfaatan puskesmas, disamping itu juga diperlukan sosialisasi, promosi serta perencanaan kebutuhan Puskesmas yang tepat yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemanfaatan layanan kesehatan ibu di puskesmas PONED.

Public Health Center is an organizer of health care facilities and public health efforts first level individual health efforts that prioritize promotive and preventive efforts to achieve a degree of public health. Judging from the number of maternal deaths over a period of three years from 2012-2014 continued to increase, research is needed on the use of health centers PONED determinant factor in Bogor. This study took place in 22 health centers in the district of Bogor which is PONED health centers. Variables examined include: knowledge of the health center PONED, belief, travel time, transport and behavior of health workers. The design of this study with cross sectional approach. The data used secondary data collection results PONED health centers in the district of Bogor in West Java Provincial Health Office in June -July 2014.
The results showed a variable knowledge, confidence of respondents, travel time and transportation facilities are not significantly associated with the utilization of health center PONED, while the officer's behavior is the most significant factor for the utilization of health center PONED in Bogor. Of the five variables studied turned out after multivariate test variables most decisive for the high utilization of health centers is PONED behavior of health workers in health centers. Other factors that support the use of the service is human resources, infrastructure, and also monitoring by agencies and professional organizations. Further research is still needed in order to gather information about the use of community health centers, and also it is necessary dissemination, promotion and planning needs proper health centers, which in turn can improve the utilization of maternal health services in health centers PONED.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingrat Padmosari
"Kejadian Komplikasi Obstetri merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensinya yang tinggi dan merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian ibu. Secara holistik, kejadian komplikasi obstetri dapat disebabkan oleh faktor medis (kualitas program dan layanan kesehatan ibu) dan faktor-faktor lain yang ada dalam konteks kewilayahan (kebijakan desentralisasi, pertumbuhan ekonomi, faktor lingkungan). Oleh karena itu, diperlukan studi/analisa lebih lanjut untuk mengetahui determinan yang berpengaruh terhadap kejadian komplikasi obstetri baik dari aspek individu maupun aspek kontekstual.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dari faktor komposisional (level individu) serta determinan kontekstual (level kabupaten/kota) terhadap kejadian komplikasi obstetri di 20 Kabupaten. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan pendekatan analisis multilevel untuk mengestimasi efek kontekstual, sehingga dapat ditentukan prioritas intervensi program terhadap kejadian komplikasi obstetri. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder Riskesdas 2013, Studi Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 100 Fasilitas Kesehatan tahun 2012 dan data BPS Tinjauan Regional berdasarkan PDRB Kabupaten/Kota tahun 2010-2013, dengan melibatkan 2066 orang Wanita Usia Subur berusia 15-49 tahun) yang memiliki riwayat kehamilan, persalinan dan nifas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi Kejadian Komplikasi Obstetri di 20 Kabupaten adalah 30,1%. Tampak adanya perbedaan peranan di level individu dan level kabupaten/kota. Pada level individu, variabel yang berperan cukup besar terhadap kejadian komplikasi obstetri di 20 Kabupaten adalah kunjungan ANC (aOR: 3,17, 95% CI 1,29-7,76). Pada level Kabupaten, variabel yang berperan adalah kualitas pelayanan antenatal di rumah sakit (IOR: 0,291-1,287), kualitas pelayanan pascasalin di rumah sakit (IOR: 0,610-2,776), dan pertumbuhan ekonomi (IOR: 0,759-3,916). Namun determinan kejadian komplikasi obstetri masih didominasi oleh peran faktor risiko di level individu.
Intervensi program kesehatan ibu dilakukan dengan memfokuskan pada perubahan perilaku sehat di tingkat individu, namun sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu di tingkat Kabupaten sehingga secara otomatis menarik minat dan kesadaran masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan dalam mencari pelayanan KIA yang bermutu.

Obstetric complications is a public health problem, because of its high prevalence and one of the main factors that caused maternal mortality. Holistically, obstetric complications caused by medical factors (quality programs and maternal health services) and other factors that exist within the territorial context (decentralization policy, economic growth, environmental factors). Therefore, a further analysis was needed to find the determinants that affects obstetric complications from the aspect of individual and contextual level.
The aims of this study was to search the role of compositional factors (individual level) as well as contextual determinants (districts level) in determine obstetric complications in 20 districts. This study used a cross-sectional design with multilevel analysis approach to estimate the effects of contextual factors, so it can determined intervention programa of obstetric complications. The study was conducted by using secondary data of Riskesdas 2013, the Quality of Maternal Health Care Assessment in 100 health facilities in 2012, and Regional Review based on Districts GDP in 2010-2013, involving 2066 Woman at Reproductive Age (15-49) who already have their history on pregnancy, childbirth and post-partum.
The results showed that the prevalence of Obstetric Complications in 20 districts is 30.1%. There was a different role from the individual level and the districts level that influence an obstetric complications. At the individual level, the variable that contribute greatly to the prevalence of obstetric complications in 20 districts is antenatal care (aOR: 3,17, 95% CI 1,29-7,76). At the district level, the variable that played role was the quality of antenatal care in hospitals (IOR: 0,291-1,287), the quality of postnatal care in hospitals (IOR: 0,610-2,776), and economic growth (IOR: 0,759-3,916). However, determinants of obstetric complications were still dominated by the role of individual level risk factors.
Intervention on maternal health programmes must be carried out by focusing on healthy behavior changes at the individual level, but in line with the improvement of the quality of maternal health services at the district level so that automatically can attract the interest and awareness of the community to obtain the better quality of maternal health services in health facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T44787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lela Mustikawati
"Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dapat menjadi upaya untuk menurunkan kematian ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemilihan penolong persalinan dan determinannya di wilayah kerja Puskesmas Rumpin Kabupaten Bogor. Penelitian menggunakan disain cross sectional, pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuisioner pada 200 ibu yang melahirkan tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan 59,5% ibu memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Pendidikan, dukungan keluarga dan masalah pada kehamilan dan persalinan berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan. Dukungan keluarga merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan, ibu yang memiliki dukungan keluarga yang kuat mempunyai peluang 22 kali untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibanding ibu yang dukungan keluarganya kurang setelah dikontrol oleh masalah pada kehamilan dan persalinan, ANC dan pendidikan.

Deliveries attended by health workers may become an effort to reduce maternal mortality. The aim of this study is to analyze factors associated with the birth attendants selection in Rumpin Public Health Center. Cross sectional design, and interview using a questionnaire on 200 maternity mothers 2015 were used in this study. The results showed 59,9% were delivered by health workers. Education, family support and problem in pregnancy and delivery are associated with birth attendants selection. Family support was a dominant factor associated with birth attendants selection, mothers who are certain had 22 times opportunity for deliveries attended by health workers than mothers who uncertain, once controlled by problem in pregnacy and delivery, education and ANC.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T53724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library