Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tahir Shah Nekmal
"ABSTRACT
Title: This study was aimed to assess the house hold mothers sanitation ( source of
drinking water) and hygiene factors (Time of hand washing with soap) and it?s
association to ascariasis of their under five years old children in the district of Sikka
Nusa Tenggara West Timor (NTT) province. Stool samples were collected from 640
children from Sikka district. The prevalence of Intestinal ascaris infection was 12.50
% in this study. According to the education mother?s only 2.3% of mothers have
high education,while in a huge percentage 66.56% of mothers have low level of
education. 32.20% of mother have some kind of activities to earn the money. Highet
percentage of children are related in the age group between 1-3 years, but only
0.13% of children have relationship to the group of under one years . According to
the nutritional status of children almost half percent of children were under nutrition.
By source of drinking water the highest percentage 76.56% of house hold mothers
use safe drinking water. According to the activities of hand washing with soap most
of house hold mother do not have this habit. While hand washing with soap after
cleaning the child defecation is a donminent variable in this study (Protective) with
(OR 0.40 CI 95% 0,24 ? 0,65). While in this study we do not find any significant
difference of the independent variables to dependent variabe of ascariasis."
2010
T28444
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vidia Nuarista Annisa Larasaty
"Prevalensi kurang gizi di Indonesia, terutama stunting, masih tinggisementara cakupan penimbangan balita masih rendah. Penimbangan balita secarateratur adalah upaya untuk memantau pertumbuhan anak. Rendahnya pemantauanpertumbuhan balita menjadi salah satu sebab tidak teridentifikasikannya kuranggizi dan gangguan pertumbuhan sejak dini. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan pada perilaku penimbanganbalita. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakandisain cross sectional untuk menganalisis data sekunder Riskesdas 2010 di empatprovinsi di Kalimantan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 1303 balitayang diteliti, balita yang teratur ditimbang (≥ 4 kali dalam enam bulan terakhir)sebesar 33,8%. Sedangkan 39,2% balita tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa proporsi penimbangan teratur lebih banyak pada balita yang berumur 6-23 bulan, keluarga dengan 1 anak balita, pendidikan ibu dan bapak yang tinggi, balita yang memiliki Buku KIA, KMS, dan catatan kesehatan. Uji multivariat menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan bermakna dengan perilaku penimbangan balita adalah umur balita, kepemilikan KMS, dan kepemilikan Buku KIA. Sedangkan faktor yang paling dominan adalah kepemilikan Buku KIA (OR 5,4). Diharapkan pemerintah dapat memfokuskan pada penguatan Posyandu dan menekankan kepada masyarakat bahwa Posyandu harus dimanfaatkan dengan baik hingga balita berumur 5 tahun. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap penyebab dari perilaku penimbangan yang tidak teratur pada balita.

Malnutrition prevalence in Indonesia, especially stunting, is still high while the scope of weighing is still low. Under-five children regularly weighing is an attempt to monitor children?s growth. Low monitoring of children's growth became one cause of malnutrition and growth disorders cannot be identified. The purpose of this study is to know factors that associated to under-five children weighing behavior. This study is a type of quantitative research that uses crosssectional design to analyze secondary data of Riskesdas 2010 in four provinces in Kalimantan.
The result of this study shows that from 1303 under-five children, children who were regularly weighed (≥ 4 times in the last six months) in 2010 is 33,8%. On the other hand, 39,2% under-five children were not weighed in the last six months. Bivariate test shows that the proportion children who were more regularly weighed is on children aged 6-23 months, family with one under-five child, mother and father?s high education, under-five children who have Maternal and Child Health Handbook, Road to Health Chart, and Health Record. Moreover, multivariate test shows that the factors that significantly associated with under-five children weighing behavior are under-five children's age, Road to Health Chart ownership, and Maternal and Child Health Handbook ownership. The most dominant factor is Maternal and Child Health Handbook ownership (OR 5,4). Government is expected to focus on Integrated Health Post reinforcement and more emphasized to citizens that Integrated Health Post can be well utilized by children until five years old. Further studies are expected to reveal the causes of irregular weighing behavior in under-five children."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dharma Tjuanda
"Kerusuhan sosial berbau etnis yang terjadi di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, awal 1999 di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas memberikan dampak pada berbagai sektor dan kehidupan masyarakat yang sampai saat ini belum dapat kembali pada keadaan semula.
Arus pengungsi dievakuasi ke berbagai tempat yang aman dan ditampung pada barak-barak penampungan dan fasilitas pemerintah. Di tempat pengungsian, sarana dan prasarana tidak tersedia untuk hidup layak, sebagai konsekuensinya banyak masalah yang dihadapi termasuk masalah kesehatan dan gizi. Hasil survei oleh Palang Merah Internasional menunjukkan 17,5% anak balita pengungsi gizi buruk, menurut UNHCR berada pada keadaan gizi yang kritis (>15%), dan perlu penanganan segera, Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat dan Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat bekerja sama dengan World Vision Indonesia membentuk Therapeutic Feeding Center (TFC) untuk menangani.masalah balita gizi buruk oleh karena ini merupakan pengalaman pertama, namun hasilnya cukup memuaskan, dimana tidak ada yang meninggal di TFC.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam, tentang bagaimana pelaksanaan dan hambatan-hambatan kegiatan pemulihan status gizi balita gizi buruk, yang untuk selanjutnya dapat digunakan oleh pengelola program gizi sebagai masukan dalam memperbaiki pelaksanaannya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif yang bersifat studi kasus retrospektif sedangkan pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) observasi dan telaah dokumen.
Analisis data yang terkumpul menunjukkan bahwa tim kesehatan TFC telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Studi ini menyimpulkan bahwa ketersediaan dana, sarana parasarana, serta berjalannya fungsi manajemen, merupakan salah penyebab rendahnya kegagalan dalam perawatan balita gizi buruk di TFC.

Analysis of the Implementation of Sambas Refugee Children Malnutrition Status Recovering at Therapeutic Feeding Center, Dokter Soedarso District General Hospital, Pontianak, Kalimantan Barat in the Year 2000Racial unrest in Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat in the early of 1999 has influenced many sectors and public life there, which has not recovered yet to the normal condition.
Refugees have been evacuated to other safer places, emergency refugee barracks, or to other governmental service facilities. At those places, the facilities and infrastructures are not provided adequately to support proper daily living, so that it induces many social problems, including the health and nutrition problems. The survey result by International Red Cross Committee has shown that 17.5% of the children have suffered from malnutrition. While according to the UNHCR, 15% of the children suffer from critical nutrition condition and need immediate treatment. The Health Service and Health Ministry Regional Office of Kalimantan Barat Province in cooperation with The World Vision Indonesia have established the Therapeutic Feeding Center (TFC) in order to treat the children malnutrition. Even though this is an initial experience, it has brought satisfying enough result, whereas no patient has died in TFC.
The purpose of this research is to obtain comprehensive information regarding the implementation and hindrance of the nutrition status recovering for the malnourished children. This result shall be useful input for the nutrition program official in order to enhance the program implementation.
This type of research used qualitative method, accompanied by research plan using descriptive approach as a retrospective case study. Data was obtained from in-depth interviews, observation and documents analysis. While the result from the research shows that the TFC health service team has carried out the requirement standards.
This research summarizes that the availability of fund, facilities, infrastructures, and managerial functions are factors of high success in malnutrition children treatment at TFC."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Sophia Wulandari
"Skripsi ini mengenai hubungan antara jenis kelamin, pola konsumsi makanan, aktivitas fisik, karakteristik keluarga dengan status gizi pada siswa kelas 4 Dan 5 di SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi status gizi, jenis kelamin, pola konsumsi makanan, aktivitas fisik, karakteristik keluarga dan hubungannya dengan status gizi di SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung tahun 2011. Penelitian ini menggunakan desain studi crossectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2011. Sampel penelitian yaitu siswa kelas 4 dan 5 SD. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gizi lebih/obes sebesar 47,5%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan status gizi adalah jenis kelamin dan konsumsi fast food. Peneliti menyarankan agar sekolah memberikan penyuluhan bagi siswa dan orangtua tentang pola konsumsi makanan yang sehat, orangtua harus bisa menjadi penutan bagi anak dengan memberi contoh kebiasaan-kebiasaan baik terutama dalam pemilihan jenis makanan.

This research is about the relationship between sex, pattern of food consumption, physical activity, family characteristics with nutritional status on students at grades 4 and 5 at SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung in 2011. This study aims to determine the prevalence of nutritional status, sex, pattern of food consumption, physical activity, family characteristics and their relation with nutrition status in SD Negeri 2 Rawa Laut in 2011. This study used cross sectional study design. Data were collected in April 2011. Samples of this research are 4-5 grades elementary school students. The analysis methods are univariate and bivariate analysis.
The results showed that the prevalence of overweight/obesity at 47,5%. Variables that have a significant relationship with nutritional status are sex and fast food consumption. The researcher suggests that school provide counseling for students and parents about pattern of healthy food consumption, and parents must be a role model for children by giving a good habits, especially to select foods."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Febri Lestari
"Asupan makanan memiliki hubungan dengan kejadian obesitas di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan data Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2010 untuk mengetahui hubungan asupan makanan dengan kejadian obesitas pada penduduk dewasa di Indonesia berdasarkan jenis kelamin dan umur. Dengan menggunakan standar obesitas Indonesia (IMT≥27 kg/m2) didapatkan sebanyak 13,7% penduduk dewasa Indonesia menderita obesitas. Prevalensi obesitas terbesar berada di Provinsi Sulawesi Utara dan terendah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tenggara. Prevalensi obesitas lebih tinggi pada wanita (18,1%) dibandingkan pria (9,1%), prevalensi tertinggi pada usia 40-49 tahun (30,1%) dan terendah usia 60+ (8,4%). Sebanyak 8,3% responden memiliki asupan energi lebih, 50% memiliki asupan karbohidrat lebih, 50% memiliki asupan lemak lebih dan 29,8% memiliki asupan protein lebih. Asupan energi, lemak dan protein memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian obesitas berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Food intake associate with Obesity in Indonesia. This research using quantitative with cross sectional study based on health research survey 2010 to determine the association of food intake with obesity among adult population in Indonesia by respondent characteristics. By using standart indonesian obesity (BMI≥27 kg/m2) were obtained 13,7% Indonesian people are obese. The highest prevalence of obesity in province of North Sulawesi and the lowest prevalence in province of East Nusa tenggara and Southeast Sulawesi. The Prevalence of obesity were higher among woman (18,1%) than men (9,1%) The highest prevalence among aged 40-49 years (30,1%) and the lowest prevalence among aged 60+ years (8,4%). 8,3% respondent with high energy intake, 50% with high carbohydrat intake, 50% with high fat intake, and 29,8% with high protein. Energy intake, fat intake and protein intake have a significant association with the incident of obesity by sex and age."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Dewi Ngaisyah
"Prevalensi diabetes di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun dan sejalan dengan peningkatan keadaan sosial ekonomi. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin bersama-sama dengan defisiensi insulin. Kromium berpotensi meningkatkan kerja insulin dalam memindahkan glukosa kedalam sel. Selain itu diketahui bahwa kromium meningkatkan keterikatan insulin, jumlah reseptor insulin dan sensitivitas insulin pada tingkat seluler. Penelitian mengenai konsumsi kromium masih sangat jarang dilakukan, khususnya penelitian mengenai riwayat konsumsi kromium sebelum diagnosis diabetes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan kromium dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingkat gula darah pada anggota Persadia Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2010. Data tingkat gula darah diperoleh dari hasil uji laboratorium. Asupan kromium, asupan protein, asupan vitamin C dan asupan serat diperoleh dari food frequency questionnaire (FFQ) yang diisi sendiri (self administrated). Pengukuran status gizi melalui pengukuran antropometri yaitu pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan elektronik/digital dan pengukuran tinggi badan dengan microtoise serta dilakukan perhitungan IMT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata asupan kromium anggota Persadia Samarinda masih berada di bawah standar RDA. Ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status diabetes yaitu perempuan memiliki risiko 2,7 kali lebih rendah daripada laki-laki untuk menderita diabetes. Pada kelompok perempuan juga ditemukan hubungan signifikan antara umur dan pendidikan dengan status diabetes, perempuan dengan umur muda (19-50 tahun) memiliki resiko 2,4 kali lebih rendah daripada perempuan dengan umur > 50 tahun untuk menderita diabetes. Perempuan dengan pendidikan ≤ 9 tahun memiliki risiko 2,5 kali lebih tinggi untuk menderita diabetes dibanding perempuan dengan pendidikan > 9 tahun. Faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan status diabetes adalah umur.
Disarankan untuk mengembangkan materi edukasi mengenai diabetes, terutama bagi remaja karena diabetes merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya meningkat seiring pertambahan umur dan dengan demikian diperlukan upaya preventif sejak usia muda. Juga disarankan agar memasukkan materi kromium dan asupan protein dan vitamin C sebagai zat gizi yang dapat membantu pengikatan kromium sehingga reseptor insulin dapat aktif dan akhirnya insulin dapat bekerja lebih efektif pada tingkat sel dalam penyuluhan kepada anggota Persadia.

Diabetic prevalence in Indonesia became higher by year to year and went along with increasing social economic condition. Diabetic type 2 was caused by insulin resistance together with insulin deficiency. Chromium was able to increase insulin in glucose movement activity into cell. Besides, it was known that chromium increased insulin binds, number of insulin receptor, and insulin sensitivity at cellular level. Studies concerning about chromium consumption was rarely done as yet, especially associated with historical chromium consumption before diabetic diagnose.
This research aimed to know the correlation between chromium intake and the other factors concerning with glucose level of the Members of Persadia Samarinda. This research was cross sectional by using quantitave analysis. It was held at February till March 2010. The data of glucose level were derived from the laboratory examination result. Chromium, protein, vitamin C, and fiber intakes were gained from Food Frequency Questionnaire (FFQ) which already self-administrated. Nutrition assessment by using anthropometry which was body weight assessment with the use of digital or electric scale and height body with microtoise thus did IMT calculation.
The result of the research showed that the average chromium intake of Persadia Members at Samarinda was under level of RDA standard. It was founded that the significant correlation between sex and diabetic status which was for the women had 2.7 point lower risk than men to be diabetic. For the women group was also founded the high correlation between age and education with the diabetic condition, young women (age 19-50 years) had 2.4 point lower risk than women >50 years age to be diabetic. Women at education level < 9 years had 2.5 point higher risk to be diabetic than women at education level > 9 years. Dominant factor associated with diabetic status was age.
It was proposed to improve education material concerning about diabetic, especially for the teenagers because diabetic was degenerative disease where prevalence became higher as long age increasing; hence it needed preventive effort since young age. Additionally, it was proposed to add chromium material and protein intake as well vitamin C as a nutrient that able to help binding chromium so that insulin receptor became active and finally could work effectively at cell level in counseling activity to the Persadia Members.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28446
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agnesia Christina
"Skripsi ini membahas hubungan yang berkaitan antara gaya hidup dengan rasio lingkar pinggang panggul orang dewasa. Tujuan umum dari penelitian data sekunder ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rasio lingkar pinggang panggul pada orang dewasa di Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah 2010. Penelitian data sekunder ini merupakan penelitian dekskriptif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 102 responden di Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010. Hasil penelitian data sekunder ini menunjukan sebanyak 53,9% responden beresiko rasio ingkar pinggal panggul.
Berdasarkan hasil analisis antar variabel terlihat kelompok umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan kebiasaan merokok adalah variabel yang berhubungan dengan rasio lingkar pinggang panggul. Penulis menyarakan agar ada program yang memantau status gizi orang dewasa setiap bulan, lalu menjaga agar adanya keseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik yang dilakukans sehingga menjaga agar indeks massa tubuhnya selalu dalam kelompok normal, dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel yang lebih bervariasi dan sampel yang lebih besar.

The focus of this study is association between life style and waist hip ratio in adults. Major purpose of this study is knowing the risk factor for waist hip ratio adults in Rumbia Sub-District, Central Lampung District 2010. The study of secondary data is descriptive study with cross sectional method whiches did with 102 sample in Rumbia Sub-District, Central Lampung District 2010. The result of this secondary data study is show 53,9% respondent have risk to waist hip ratio.
Based from the result, the analysis between variables, is show classification of age, gender, body mass index, and smoking are the variables have association with waist hip ratio. The author suggest for health services there is a program that can be used to control the nutritional status every month, and then there is a balance between intake and physical activity to make a normal nutritional status and for the next researchs can use a more different variable with more sample.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Arista Dewi
"Hipertensi tidak hanya terjadi pada dewasa dan lansia, tetapi juga remaja. Hipertensi remaja menyebabkan risiko komplikasi (penyakit jantung koroner dan stroke) terjadi lebih dini. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan data Riskesdas 2007 untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan, dan paling dominan dalam terjadinya hipertensi pada remaja usia 15-17 tahun di Indonesia.
Hasil penelitian dengan menggunakan kriteria NationalHigh Blood Pressure Education Program Working Group menunjukkan bahwa 29,7% dari 29618 remaja di Indonesia mengalami hipertensi. Faktor yang berhubungan bermakna adalah jenis kelamin, daerah tempat tinggal, tingkat pengeluaran rumah tangga, IMT/U, dan asupan natrium. Faktor yang paling dominan adalah asupan natrium sehingga diperlukan skrining tekanan darah pada institusi formal (sekolah) dan perubahan gaya hidup yang lebih baik pada remaja.

Hypertension happens not only in adult and elderly, but also in adolescent. It cause hypertension complication (coronary heart disease and stroke) begin ealier. The aim of this cross sectional study using Basic Health Research 2007 is to determine factors associated and the most dominant factors with adolescent hypertension aged 15-17 years in Indonesia.
Results show that 29,7% of 29618 adolescents are hypertension according to National High Blood Pressure Education Program Working Group criteria. Factors which significantly associated with adolescent hypertension are gender, living area, household expenditure, BMI-for-Age, and sodium intake. However, sodium intake is the most dominant factor so that blood pressure screening at formal institution (e.g. school) is needed and adolescents are suggested to change their lifestyle.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Megawaty
"Masalah gizi timbul akibat terjadinya ketidakseimbangan energi yang dikonsumsi (asupan) dengan energi yang dikeluarkan (kebutuhan). Masalah kekurangan dan kelebihan gizi yang terjadi pada orang dewasa (usia lebih dari 18 tahun) merupakan masalah penting. Selain mempengaruhi produktivitas kerja juga memiliki risiko terhadap penyakit penyakit tertentu. Makanan yang dikonsumsi setiap orang akan terefleksi pada status gizi dan hal ini dapat diketahui melalui pengukuran IMT. Dari hasil penelitian di beberapa negara diketahui bahwa proporsi vegetarian yang mengalami masalah gizi lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak vegetarian. Di Indonesia khususnya kota Jambi penelitian Indeks Massa Tubuh pada vegetarian dewasa belum pemah dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran umum maupun faktor- faktor yang berhubungan dengan IMT pada vegetarian dewasa di Pusdiklat Budhis Putra Maitreya dan Avaloketasvara kota Jambi. Penelitian dengan desain cross sectional ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari tahun 2008 dengan sampel 51 orang vegetarian dewasa. Untuk mengetahui gambaran umum karakteristik, asupan energi, konsumsi suplemen, tipe vegetarian, Iama menjadi vegetarian di kota Jambi, persentase status gizi kurang, baik, lebih berdasarkan IMT, dan hubungan antara karakteristik responden (usia, jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan, pendidikan) dengan IMT, hubungan antara asupan energi dengan IMT, hubungan antara lama menjadi vegetarian dengan IMT, hubungan antara pengetahuan gizi dengan IMT, hubungan status kesehatan dengan IMT pada vegetarian dewasa di pusdiklat Putra Maitreya dan Avaloketasvara kota Jambi maka dilakukan pengumpulan data dengan wawancara dan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan. Kemudian data dianalisa melalui tahapan analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan antara jenis kelamin (OR = O,3I3), status perkawinan (OR = 0,42l) dan asupan energi (OR == 6,5). Setelah dilakukan analisis multivariat, maka variabel yang berhubungan dengan indeks massa tubuh adalah asupan energi setelah dikontrol status perkawinan dan status perkawinan setelah dikontrol asupan energi. Variabel paling dorninan yang berhubungan dengan IMT adalah asupan energi dengan OR = 8,915. Vegetarian dewasa di kota Jambi dengan asupan energi yang tidak baik akan berisiko mengalami 8,9 kali kegemukan setelah dikontrol status perkawinan.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan bagi vegetarian agar membatasi asupan energi yang berasal dari lemak agar tidak mengalami kelebihan berat badan atau gemuk tingkat ringan maupun tingkat berat. Melakukan pemeriksaan rutin indeks massa tubuh untuk mengetahui status gizi. Mempertahankan berat badan normal menurut klasifikasi indeks massa tubuh.

Nutritional problem are arised due to energy imbalance of intake consumed and energy released. Insutiiciencies and excess nutrition problems that incured in adult (age more than 18 years old) are important problems; They influence productivity and also give risk to such kind of disease. Food consume by people is reflected in nutritional status and it's can be known by measuring BMI. Studies from some states showed that proportion of nutritional problem incured in vegetarian more than that in non vegetarian. In Indonesia especially in Jambi, the research of Body Masslndex of adult vegetarian is not available yet.
This research was aimed to tind description and factors related to BMI of adult vegetarian in Buddhis Center of Education and Practice (Pusdiklat) namely Putra Maitreya and Avaloketasvara in Jambi town. Research design was cross sectional. Itis done in January to February in 2008 with 51 samples of adult vegetarians. To find the description of characteristic, energy intake, supplement consmrred, vegetarian type, periods of being a vegetarian, percentage of nutritional status (underweight, normal and overweight) measured by BMI, and to tind relationship between respondent characteristics (age, gender, marriage status, work status, education) and BMI, the relationship between energy intake with BMI, the relationship between periods of being a vegetarian with BMI, relationship between nutritional knowledge with BMI, relationship between health status with BMI in adult vegetarian in Center of Education and Practice of Buddhis Putra Maitreya and Avaloketasvara in Jambi. Data collected by interviewing and measuring body weight and body height. Data was analized by univariate, bivariate and multivariate steps.
Bivariate analysis showed that there were relationship between gender (OR = 0,313), marriage status (OR = 0,42I) and energy intake (OR = 6,5) with BMI. Multivariat analysis showed that variables that related to energy intake after it was controlled by marriage status and marriage status was controlled by energy intake. The most dominant variable which is closely related to BMI is energy intake by OR = 8,915. Adult vegetarian with bad energy intake in Center of Education and Practice of Buddhis Putra Maitreya and Avaloketasvarain Jambi, had risk of 8,9 times to be overweight after controlled by marriage status.
From result of the study, we recommended vegetarians to restrict energy intake that contain much fat in order to not becoming mild to severe overweight and to do routine examination measuring BMI to know the nutritional status, and to maintain normal body weight according to BMI classification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>