Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulthan Hadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Transendensi Diri dan Konservasi sebagai dua dari empat aspek nilai-nilai hidup dalam teori yang dikembangkan oleh Schwartz dalam penelitiannya, juga pengaruh sikap Tasamuh terhadap perilaku Moderat seorang Muslim. Metode penelitian yang digunakan dalam menginvestigasi pengaruh-pengaruh tersebut adalah dengan menggunakan teknik korelasi bivariat dan regresi berganda.Hasil dari analisis uji statistik atas pencarian pengaruh dan pembacaan peran itu menghasilkan beberapa temuan; pertama, bahwa Transendensi Diri mempunyai hubungan atau pengaruh yang signifikan terhadap perilaku Moderat (sig. = 0,012); kedua, bahwa ternyata nilai Konservasi seorang Muslim juga punya pengaruh terhadap perilaku Moderatnya (sig. = 0.001); ketiga, ditemukan dari sampel populasi, ternyata kedua variabel bebas: Transendensi Diri dan Konservasi, saling mempengaruhi dengan tingkat pengaruh yang cukup kuat (nilai Pearson 0,384 atau nilai signifikansi 0,013); keempat, sikap Toleransi juga memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap perilaku Moderat (0,430, atau nilai signifikansi 0,002), dimana kemudian bisa disimpulkan bahwa semakin tinggi transendensi, konservasi dan sikap toleransi seorang Muslim, semakin tinggi pula perilaku Moderatnya. Temuan terakhir (kelima), disimpulkan bahwa sumbangan relatif yang diberikan oleh kombinasi variabel X1, X2 dan X3terhadap Y melalui hitungan regresi berganda adalah sebesar 37%. Melalui hasil akhir penjumlahan regresi inidisimpulkan bahwa masih ada variabel-variabel lain yang bisa dicari atau digunakan untuk memprediksi keterpengaruhan perilaku Moderat seorang Muslim, yang secara nilai berkisar 63%, jauh lebih besar dari yang ditemukan dalam penelitian ini. ...... The aim of this research is to know the influence of self transcendency and conservation, the two of four aspects of life values that improved by Schwartz in his theory and research also about tolerance (tasamuh), into moderate behavior of Muslim. The methods that used to investigate influences are bivariat correlation and multiple regressions. The analysis in searching of influence and role view found the four results. First, self-trancendency has significant correlation and influence into moderate behavior. Second, Muslim conservation value also has influence toward their moderate behavior. Third, based on sample of population found that both independent variables -self-transcendency and conservation- have strong correlation each other. Fourth, tolerance attitude has strong influence inti moderate behavior. According to this, it shows that the higher self-trancendency, conservation and tolerance attitude, the higher moderate behavior of Muslim. Finally, we can conclude that the contribution of variable X1, X2, and X3 into Y by correlation bivariate and multiple regressions is 37%. There are other variables to find and use to predict Muslim moderate behavior influences.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Nurul Mufidah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengamati hubungan antara konformitas dan perilaku prososial terhadap toleransi beragama remaja muslim di wilayah DKI Jakarta. Penelitian bersifat kuantitatif dengan metode pendekatan survei kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan teknik Analisa Regresi. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner adaptasi Socio-Religious Tolerance, konstruk alat ukur Konformitas, dan kuesioner adaptasi Prosocial Tendencies Measure-Revised. Sampel penelitian adalah remaja muslim yang mengikuti kegiatan organisasi masyarakat yaitu Jama'ah Tabligh, FPI, dan Kelompok Tarbiyah. Pemilihan responden menggunakan teknik non probability dan convenience sampling dari tiga organisasi masyarakat di DKI Jakarta. Data primer yang diperoleh dari 300 responden (n=300) berusia 16-18 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2018. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yaitu konformitas dan perilaku prososial dengan uji F berpengaruh terhadap toleransi beragama. Hasil secara parsial dengan uji t menunjukkan bahwa, variabel konformitas dan perilaku prososial berpengaruh secara parsial terhadap toleransi beragama dengan tingkat signifikansi 10,23% dan 15,07%.
ABSTRACT
This research observing the relationship between conformity and behavior prososial against one form of religious tolerance muslim teens in jakarta area. Quantitative methods of research with a questionnaire that survey analyzed by using a technique regression analysis. The questionnaires used is the questionnaire adaptation socioreligious tolerance, construct a measuring instrument conformity, and questionnaires adaptation prosocial measure-revised tendencies. The research sample is muslim teens who follow community organizations Jama' ah Tabligh, FPI, and clusters of preacher. The selection of respondents had to use the technique of non probability and convenience of sampling of three community organization in Jakarta. Primary data obtained from 300 respondents ( n = 300 ) aged 16-18 years. The research was done in october to november 2018. The results of the study simultaneously shows that variables independent namely conformity and behavior prososial by test f impact on form of religious tolerance. The result in partial by test t shows that, variable conformity and behavior prososial influential in partial to form of religious tolerance with a significance 10,23 % and 15,07 %.
2019
T52513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Royani
Abstrak :
Kemajuan teknologi informasi yang tidak diimbangi dengan kecerdasan dalam menggunakanya akan membawa dampak buruk bagi sebuah peradaban. Saat ini penyebaran informasi begitu cepat dan mudah dilakukan oleh siapa saja tanpa melalui proses verifikasi, sehingga informasi palsu mudah tersebar secara masif. Sebagai salah satu upaya untuk menurunkan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax, penelitian ini akan menganalisis hubungan antara kecenderungan perilaku tersebut dengan dua variabel bebas yaitu regulasi emosi dan berfikir kritis. Melalui regulasi emosi yang baik, mahasiswa akan mampu mengontrol emosinya terutama saat menerima informasi yang sensasional. Selain itu dengan berfikir kritis mahasiswa akan mampu menyaring informasi dari berbagai sumber. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, responden yang terlibat adalah mahasiswa perguruan tinggi di Jakarta. Responden dipilih melalui teknik convenience sampling. Instrument yang digunakan adalah skala regulasi emosi, skala berpikir kritis dan skala kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan analisis pearson corelation. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara regulasi emosi dengan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax pada mahasiswa. Sementara itu terdapat korelasi negatif yang signifikan antara berfikir kritis dengan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax pada mahasiswa. ......Improvement in information technology that is not balanced with intelligence in using the same will have a negative impact on a civilization. At present, the dissemination of information is so fast and easy to be carried out by anyone without going through the verification process, so that false information is easily spread massively. As an effort to reduce the tendency of hoax information dissemination behavior, this study will analyze the relationship between these behavioral trends and two independent variables, namely emotional regulation and critical thinking. Through good emotional regulation, students will be able to control their emotions, especially when receiving sensational information. In addition, with critical thinking students will be able to filter information from various sources. This study uses quantitative methods, respondents involved are college students in Jakarta. Respondents were selected through convenience sampling techniques. The instrument used is the emotion regulation scale, critical thinking scale and the tendency of hoax information dissemination behavior. Data were analyzed by descriptive statistical techniques and Pearson correlation analysis. The result of this study shows that there is no significant correlation between emotion regulation and the tendency of hoax information dissemination behavior to students. Meanwhile there is a significant negative correlation between critical thinking and the tendency of hoax information dissemination behavior to students.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T51744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ihya Addini Islami
Abstrak :
Pembentukan watak dan perilaku remaja ditentukan oleh peranan dan fungsi orang tua. Kendati demikian, dalam memainkan peranan dan fungsi tersebut, sering kali perselisihan orang tua tidak dapat terelakkan hingga berujung pada perceraian. Kondisi anak dari keluarga bercerai umumnya mengalami dampak negatif. Meski demikian, didapati banyak remaja dari orang tua yang berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran religiusitas dan psychological well-being atau kesehatan mental remaja dari orangtua bercerai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang remaja dari orang tua bercerai dan significant others mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas dan psychological well-being memberikan kontribusi positif terhadap remaja dari orang tua bercerai dalam menghadapi kesulitan hidupnya. Selain itu, pada aspek religiusitas, empat partisipan dapat mencapai religiusitas yang tinggi dan seorang partisipan mencapai religiusitas yang rendah meskipun dengan dinamika yang berbeda tiap dimensinya satu sama lain. Pada aspek psychological well-being, seluruh partisipan dapat mencapai psychological well-being yang tinggi meskipun dengan dinamika yang berbeda tiap dimensinya satu sama lain. ......The character formation and behavior of adolescents is determined by the role and function of parents. However, in playing these roles and functions, parents' disputes are often unavoidable leading to divorce. Psychology of children from divorced families generally has a negative impact. However, it was found that there were many teenagers from high achieving parents. This study aims to see the picture of religiosity and psychological well-being or mental health of teenagers from divorced parents. This study uses qualitative methods with the type of case study research. The subjects in this study consisted of 5 teenage samples from divorced parents and their significant others. The results of this study indicate that religiosity and psychological well-being made a positive contribution to adolescents from divorced parents in facing life's difficulties. In addition, on the aspect of religiosity, four participants achieved high religiosity and a participant achieves low religiosity even though the dynamics are different from each dimension to each other. In the aspect of psychological well-being, all participants achieved high psychological well-being despite the different dynamics of each dimension with each other.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T51745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Rintayani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar variabel etos kerja dan daya saing memberikan pengaruh terhadap variabel prestasi kerja. Pada masa perkembangannya, manusia memiliki tugas perkembangan termasuk dalam perkembangan karir dan kematangan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dalam agama dan masyarakat. Etos kerja dan daya saing merupakan bagian dari kematangan berperilaku dan kekuatan individu dalam mencapai prestasi kerja. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 manager, dengan tingkatan jabatan pada tataran manajerial yaitu manajer atas, menengah dan bawah. Metode pengambilan sampel menggunakan non probability sampling. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan deskripsi kuantitatif, dengan model korelasi dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etos kerja memiliki korelasi positif yang signifikan, sedangkan daya saing memiliki korelasi positif yang tidak signifikan. Etos kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Secara bersama-sama variabel etos kerja dan daya saing memiliki pengaruh yang tidak signifikan dan memberikan kontribusi sebesar 9.8% terhadap variasi variabel prestasi kerja. ...... This research conducted to determine the influence of work ethic and competitiveness toward job performance. In their growth, people have duties such as career development and mature behavior based on morality and religion values. Work ethic and competitiveness are the sides that propel people to gain of job performance. The numbers of sample in this research are 30 managers, at level top manager, middle manager and low manager. The sampling method uses non probability sampling. All data analyzed by descriptive quantitative method with correlation and multiple regression models. The result shows that work ethic has significant positive correlation with job performance, and competitiveness has positive correlation but not significant. Work ethic has significant influence toward job performance. However work ethic and competitiveness together have no significant influence toward job performance. Both can explain 9.8% variation from variable job performance.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulifah
Abstrak :
Motivasi belajar merupakan faktor psikologis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat. Dengan demikian seorang siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi tantangan, dan menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. Penelitian ini berupaya melihat apakah ada hubungan antara pola asuh, religiusitas, dan iklim sekolah dengan motivasi belajar, penelitian ini dilakukan dengan mengambil 93 sampel siswa siswi di SMA Fatahillah, MA PUI, dan SMK Cyber di Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan metode survey yang bersifat deskriptif. Hubungan antara variabel dianalisa menggunakan analisa statistik path analysis dan pengolahan data mengunakan program SPSS 10.0. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dimensi dari pola asuh, religiusitas, dan iklim sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar sebesar 10%. Sedangkan sisanya sebesar 90% disebabkan faktor lain. Dan variabel iklim sekolah dapat menjadi variabel mediator dengan nilai penguatan pola asuh sebesar 0,078 dan religiusitas sebesar 0.099. ......Motivation to learn is a psychological factor that is non-intellectual. Typical role is growing in terms of passion, feeling happy and spirit. Thus a student who has a strong motivation to learn will diligently to the task, tough challenge, and showed interest in a variety of problems. This study seeks to see if there is a relationship between parenting style, religiosity, and school climate and motivation to learn, the study was conducted by taking a sample of 93 high school students in Fatahillah, MA PUI, and vocational Cyber Jewel in the District of South Jakarta. Methods This study uses a quantitative approach to the analysis of the descriptive survey method. Relationships between variables were analyzed using statistical analysis and data processing path analysis using SPSS 10.0. The results of this study concluded that the dimensions of parenting, religiosity, and school climate jointly positive and significant effect on motivation to learn by 10%. While the remaining 90% attributable to other factors. And school climate variables can be a mediator variable with a value of 0.078 strengthening parenting and religiosity of 0.099.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syindhi Rachmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran dan pemahaman mengenai kebermaknaan hidup dan sikap tawakal pada kehidupan single mother muslim dalam menghadapi kesulitan hidup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Subjek penelitian berjumlah enam orang single mother muslim yang menetap di empat wilayah berbeda yaitu Bekasi, Bogor, Bandung dan Lombok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebermaknaan hidup single mother muslim melalui realisasi creative values, experiential values, attitudinal values dan hopeful values dapat mencegah sikap putus asa dan membuat mereka bertahan dalam menghadapi berbagai persoalan. Sementara sikap tawakal para single mother muslim yang dilandasi oleh keyakinan terhadap nilai ketuhanan menjadikan mereka tenang dan ridh menjalani kehidupannya.
ABSTRACT
This study aims to provide an overview and understanding of the meaningfulness of life and tawakal trust in Allah on muslim single mother life to face the adversities. This study uses qualitative method with case study approach. Data collection techniques are conducted through in depth interviews and observation. Subjects are six muslim single mother who settled in four different areas Bekasi, Bogor, Bandung and Lombok. The results suggest that the meaningfulness of life of muslim single mother through realization of creative values, experiential values, attitudinal values and hopeful values can prevent the hopelessness and make them stand in the face of various problems. While the tawakal trust in Allah of muslim single mothers which based on the belief in value of divinity makes them calm and ridha to live their life.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jelang Ramadhan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran Adversity Quotient dan Psychological Well-being pada mualaf khususnya pasca peralihan keyakinan atau fenomena konversi. Penelitian dilakukan pada empat orang mualaf dewasa yang masa konversinya melewati 5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrinsik yang datanya dihimpun melalui wawancara, lalu dianalisa secara intra-subjek dan inter-subjek. Adversity Quotient diukur dengan empat dimensi CORE yang menunjukkan pengendalian, kepemilikan, jangkauan serta ketahanan mualaf. Sedangkan, Psychological Well-being diukur dengan enam dimensi pembentuk yang menunjukkan penerimaan diri, penguasaan lingkungan, hubungan baik, tujuan dalam hidup serta perkembangan kepribadian dan otonomi diri dalam beragama. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mualaf yang menjadi subjek memiliki Adversity Quotient tipe climber yang berarti mereka mampu mengendalikan dan menyelesaikan masalah, meskipun membutuhkan waktu, sebagian besar mualaf mampu untuk strive and fight menghadapi berbagai tekanan atau kesengsaraan multidimensi. Sementara itu, keadaan Psychological Well-being sebagian besar mualaf ada pada tren yang positif dan konstruktif karena mereka dapat berbahagia dan berpuas diri atas kehidupan saat ini yang disandarkan pada Islam, mereka juga merasakan ketenangan, kedamaian serta keindahan dalam hidup setelah mengenal Islam lebih intens.
ABSTRACT
The purpose of this research is to describe the picture of Adversity Quotient and Psychological Well being on mualaf, especially after conversion or conversion phenomenon. The research was conducted on four adult mualafs whom converted for more than 5 years. The methodology used in this research is qualitative with case study instrinsic approach which the data is gathered through interview, then analysed with intra subject and inter subject approach. Adversity Quotient measured by four dimensions of CORE which show control, ownership, reach, also endurance of mualaf. Meanwhile, Psychological Well being measured by six shaping dimensions which show self acceptance, environmental mastery, positive relations and purpose in life, also personal growth and autonomy in faith. The discovery of this research is showed that majority mualafs who become the subjects are having Adversity Quotient with climber type which means they are able to control and overcome the problem, eventhough spend longer time, they are able to strive and fight to face any pressure or multidimensional adversity. Meanwhile, majority of mualaf rsquo s Psychological Well being is on a positive and constructive trend because they can happily live and satisfied with the current life which based on Islam, they also feel calmness, peace and beauty in life after knowing Islam more intesively.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Qina Mahruzza Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana self-acceptance dan spiritual well-being pada remaja awal dari keluarga single mother. Metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Subjek berjumlah 3 tiga orang yang mengalami pisah orang tua karena cerai hidup dan cerai mati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-acceptance dan spiritual well-being memberikan dampak yang positif terhadap kualitas hidup subjek. Hal yang membedakan adalah aspek penerimaan diri internal dimana subjek yang tidak melihat perpisahan orang tuanya mempunyai self-acceptance lebih baik dibandingkan dengan yang melihat perpisahan orang tuanya. Sedangkan pada spiritual well-being subjek yang mengalami melihat perpisahan orang tuanya lebih mampu mendekatkan diri pada sisi spiritual dalam dirinya.
ABSTRACT
The aims of this research is to find out overview of self acceptance and spiritual well being in early adolescence from single mother family. This research used observation and in depth interview as the data collection method. There are three subjects who experience their parents that live separately as the result of divorce or dead spouse. The research showed that self acceptance and spiritual well being had a positive impact on quality of life of the subjects. The differentiation comes from internal self acceptance aspects where subject who do not see the conflicts between their parents have better self acceptance than those who see the conflicts. While the spiritual well being of the subject who experience see the conflict between their parents have deeper connections within their spiritual side.
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T51067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>