Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Raihan Satrya Gumilang
"Pada awal tahun 2023, perekonomian global menghadapi tantangan dengan kenaikan suku bunga dan inflasi yang meningkat. Faktor-faktor ini berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan pertumbuhan secara global, yang mungkin mengakibatkan perlambatan atau stagflasi. Sebagai konsekuensinya, terjadi "tech winter" yang ditandai dengan penurunan minat investasi dan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) di sektor teknologi, khususnya di industri ICT (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Studi ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisis dampak investasi R&D terhadap kinerja perusahaan dan pertumbuhan ekonomi dalam sektor ICT. Data yang digunakan untuk penelitian ini berasal dari Komisi Uni Eropa dan terdiri dari data panel dari perusahaan yang beroperasi di sektor ICT, dengan fokus khusus pada Software and Computer Services dari EU R&D Investment Scoreboard. Selain itu, data panel dari 20 negara diperoleh dari Dataset PREDICT, dan metode Fixed Effect Model (FEM) diterapkan untuk analisis
Temuan studi ini mengungkapkan bahwa investasi pengeluaran R&D secara signifikan memengaruhi kinerja perusahaan, seperti yang terlihat dari indikator laba operasional dan penjualan bersih. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa investasi R&D juga memiliki dampak yang signifikan pada nilai tambah bruto oleh negara-negara yang termasuk dalam cakupan penelitian ini

At the beginning of 2023, the global economy is facing challenges with rising interest rates and inflation. These factors have the potential to disrupt economic stability and growth on a global scale, possibly leading to a slowdown or stagflation. As a consequence, there has been a tech winter, marked by a decline in investment interest and research and development (R&D) activities in the technology sector, particularly in the ICT (Information and Communications Technology) industry.
This study aims to investigate and analyze the impact of R&D investment on firm performance and economic growth within the ICT sector. The data used for the research is sourced from the European Union Commission and comprises panel data from companies operating in the ICT sector, with a specific focus on Software and Computer Services from the EU R&D Investment Scoreboard. Additionally, panel data from 20 countries is obtained from the PREDICT Dataset, and the Fixed Effect Model (FEM) method is applied for analysis.
The study's findings reveal that R&D expenditure investment significantly influences firm performance, as evidenced by operating profit and net sales indicators. Moreover, the research demonstrates that R&D investment also has a notable impact on the gross value added by the countries included in the scope of this investigation
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathya Fikri Izzuddin
"Perkembangan teknologi yang ada saat ini telah memberikan manfaat di berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan, dengan adanya berbagai implementasi teknologi di bidang finansial (financial technology) termasuk dalam bidang Zakat Infak Sedekah. Keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi membuat Muzaki pada saat menyalurkan dana ZIS (Zakat, Infak, Shodaqoh) nya memiliki keleluasaan dalam memilih cara menyalurkannya dan akan menjadi lebih rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi intensi seseorang pengguna media sosial dalam membayar ZIS digital (non tunai) melalui Lembaga Zakat. Intensi pengguna media sosial ini akan didasari kepada Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Sebanyak 234 responden yang dianalisa menggunakan metode regresi Probit dan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil Analisa menggunakan metode Probit menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara umur, Jenis Kelamin, pendapatan, dan tingkat financial literacy terhadap intensi pengguna media sosial membayar Zakat, Infak, Sedekah dengan cara non tunai dan melalui Lembaga Zakat. Hasil analisa menggunakan SEM menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel Persepsi Kemudahaan Penggunaan, Norma Subjektif, Persepsi Kontrol Perilaku terhadap intensi pengguna media sosial membayar Zakat, Infak, Sedekah dengan cara non tunai dan melalui Lembaga Zakat.

Technological developments have provided benefits for people at large by providing services in daily life. These services encompass wide-range of economic and financial activities thanks to the implementations of technology in the financial sector including Zakat, Infaq, Shodaqoh. The greater degree of information and technology adoption allowss Muzakis (the payers of zakat) to have flexibility in choosing how to distribute the payments. This study aims at determining the factors that influence the intension of a social media user in paying digital ZIS (non-cash) through the Zakat Institution. The intensions of social media users are evaluated based on the Technology Acceptance Model (TAM) and Theory of Planned Behavior (TPB). A total of 234 respondents were analyzed using the Probit regression method and Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The results of the analysis using the Probit method show that there are significant and positive relationship between age, gender, income, and level of financial literacy on the intensions of social media users to pay Zakat, Infaq, Shodaqoh in a non-cash way and through the Zakat Institution. Moreover, the results of the analysis using SEM show that there is a significant and positive relationship between the variables of Perceived Ease of Use, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control on the intensions of social media users to pay Zakat, Infaq, Shodaqoh through Zakat Institutions non cash services."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fuad Adisaputra
"Umrah Mandiri mulai menjadi sebuah tren dimana Arab Saudi mulai memfokuskan sektor pariwisata untuk menjadi salah satu sumber pendapatan Negara. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki populasi Umat Muslim terbesar di Dunia memiliki potensi sebagai wisatawan terbesar untuk kegiatan Umrah di Arab Saudi. Dalam kondisi lain, Kementerian Agama Republik Indonesia belum melegalkan perjalanan Umroh Mandiri dengan alasan keamanan masyarakat dan kenyamanan. Sedangkan, penggiat Umroh Mandiri sudah mulai bermunculan dan menceritakan pengalamannya melalu media sosial mereka. Hal demikian menjadi kondisi yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Penelitian ini menganalisis intensi masyarakat di indonesia terhadap Perjalanan Ibadah Umrah Mandiri. Data penelitian didapatkan dari kuesioner sebanyak 157 responden yang kemudian dianalisa menggunakan Regresi Probit. Variabel independent yang digunakan adalah tingkat pendapatan, fleksibilitas biaya, gaya hidup, fleksibilitas dalam beribadah dan digital engagement. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa model probit memprediksikan sebanyak 81,66% memiliki intensi untuk melakukan Perjalanan Ibadah Umrah Mandiri. Adapun variabel independen yang berpengaruh signifikan adalah fleksibilitas biaya dan fleksibilitas dalam beribadah. Sedangkan, variabel independen yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah tingkat pendapatan, gaya hidup dan digital engagement.

Independent Umrah (Umroh Mandiri) is starting to become a trend where Saudi Arabia is beginning to focus on the tourism sector as one of the country's sources of income. Indonesia, as one of the countries with the largest Muslim population in the world, has the potential to be the largest source of tourists for Umrah activities in Saudi Arabia. In other circumstances, the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia has not yet legalized independent Umrah travel due to concerns about public safety and comfort. Meanwhile, independent Umrah practitioners have started to emerge and share their experiences through their social media. Such a situation becomes an interesting condition to study further. This research analyzes the intentions of the Indonesian public towards Independent Umrah Pilgrimages. The research data was obtained from a questionnaire with 157 respondents, which was then analyzed using Probit Regression. The independent variables used are income level, cost flexibility, lifestyle, flexibility in worship, and digital engagement. The results of this study indicate that the probit model predicts that 81.66% have the intention to undertake an Independent Umrah Pilgrimage. The independent variables that have a significant impact are cost flexibility and flexibility in worship. Meanwhile, the independent variables that do not have a significant impact are income level, lifestyle, and digital engagement."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Tasijawa
"Penelitian ini mengkaji dampak digitalisasi terhadap ketimpangan upah di Indonesia dengan menggunakan data panel provinsi tahun 2010–2022 dan pendekatan IV-GMM. Hasil menunjukkan bahwa penetrasi ponsel secara konsisten menurunkan kesenjangan upah antar sektor formal dan informal serta antar tingkat keterampilan dalam sektor formal melalui perluasan akses dan peluang kerja. Sebaliknya, penggunaan komputer awalnya memperbesar ketimpangan antara pekerja sektor formal dan informal akibat learning cost yang tinggi, namun seiring berjalannya waktu, penggunaan komputer akan memperkecil ketimpangan kedua sektor. Meskipun kedua teknologi mampu menekan disparitas, tingginya proporsi pekerja informal dan lemahnya sektor formal membatasi efek dari digitalisasi itu sendiri. Hal ini menekankan pentingnya kebijakan inklusif di bidang infrastruktur, pendidikan, dan ketenagakerjaan.

This study explores how digitalization impacts the wage gap in Indonesia across and within labor sectors. Using provincial data from 2010 to 2022 and an IV-GMM approach, it finds that mobile penetration consistently reduces wage gaps across skill levels by expanding access and opportunities. In contrast, computer use initially increases inequality—benefiting formal workers due to high learning costs—but later narrows the gap as digital skills become more widespread. Both technologies help reduce disparities within the formal sector, particularly as formal workers tend to have higher levels of digital literacy. However, rising informal employment and the weakening condition of Indonesia’s formal sector limit these equalizing effects. The findings highlight the need for inclusive infrastructure, education, and labor policies to ensure equitable growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Marza Naufal
"Perkembangan ekonomi yang masif dewasa ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas lingkungan. TIK sebagai inti dari digitalisasi dan ekonomi digital dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan berperan penting dalam mendukung kemajuan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perkembangan TIK yang diproksikan dengan penetrasi internet terhadap indeks pembangunan berkelanjutan secara langsung dan melalui rantai transmisi melalui perdagangan dan Penanaman Modal Asing (FDI). Investigasi mencakup 10 negara ASEAN dari tahun 2006 hingga 2021. Saya menggunakan model regresi panel efek tetap yang digunakan sebagai regresi baseline dan model Instrument Variable-GMM untuk mengakomodasi potensi masalah endogenitas khususnya pada data TIK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ICT dengan lag 1 tahun berpengaruh signifikan dan positif terhadap indeks pembangunan berkelanjutan. Studi ini juga mengamati efek tidak langsung melalui FDI dan perdagangan.

Today's massive economic development has had a significant impact on environmental quality. ICT as the core of digitalization and the digital economy can improve environmental quality and has a crucial role in supporting the progress of the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs). This study aims to analyze the impact of ICT development proxied by internet penetration on sustainable development index directly and through the chain of transmission via trade and Foreign Direct Investment (FDI). The investigation encompasses 10 ASEAN countries from 2006 to 2021. I employ the fixed effect panel regression model used as the baseline regression and the Instrument Variable-GMM model to accommodate the potential of endogeneity problems especially on ICT data. The results indicate that ICT with a 1-year lag has a significant and positive effect on sustainable development index. The study also observes indirect effect through FDI and trade."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Tranggono
"Kewajiban bersertifikat halal bagi produk makanan dan minuman yang diamanatkan UU No. 33 Tahun 2014 akan berakhir pada 17 Oktober 2024. Sayangnya, jumlah sertifikasi halal produk UMK makanan dan minuman masih sangat rendah ditengah kejaran batas waktu yang semakin dekat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan penyelenggaraan sertifikasi halal pada produk UMK makanan dan minuman di Indonesia. Peneliti menggunakan pendekatan hybrid untuk menganalisis faktor-faktor strategis internal dan eksternal berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang terdapat dalam penyelenggaraan sertifikasi halal produk UMK makanan dan minuman melalui self declare secara kualitatif, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan kuantitatif bobot dan rating pada matrik IFAS, EFAS, IE, dan SWOT untuk menemukan posisi strategis serta alternatif strategi yang dapat diterapkan. Analisis diakhiri dengan QSPM yang mengerucutkan alternatif strategi yang ada dalam satu posisi strategis yang sama menjadi satu strategi konkret yang diprioritaskan untuk  mengoptimalkan sertifikasi halal produk UMK makanan dan minuman di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memperkuat jaringan kolaborasi antar stakeholder dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada pelaku UMK tentang urgensi sertifikasi halal merupakan strategi prioritas pertama yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan sertifikasi halal.

The obligation to be halal certified for food and beverage products mandated by Law No. 33 of 2014 will end on October 17, 2024. Unfortunately, the number of halal certification for MSEs food and beverage products is still very low amid the pursuit of an approaching deadline. This study aims to analyze strategies that can be implemented to optimize the implementation of halal certification for MSEs food and beverage products in Indonesia. This research employed a hybrid approach to analyze internal and external strategic factors in the form of strengths, weaknesses, opportunities, and threats contained in the implementation of self declare halal certification of MSEs’ food and beverage products qualitatively, followed by quantitative calculations of weights and ratings on the matrix IFAS, EFAS, IE, and SWOT to determine strategic positions and alternative strategies that can be implemented. The analysis concludes with QSPM, which narrows down alternative strategies that occupy the same strategic position into a concrete strategy prioritized to optimize halal certification for MSEs’ food and beverage products in Indonesia. The results of the study show that strengthening collaboration networks between stakeholders by utilizing information technology to increase outreach and education to MSEs about the urgency of halal certification is the priority strategy that can be implemented to optimize halal certification."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Putra
"Dengan menggunakan panel data dari 514 kabupaten/kota, dalam rentang tahun 2010 hingga 2020, penelitian ini menginvestigasi dampak penggunaan internet terhadap kemiskinan di tingkat kabupaten/kota. Penelitian ini menggunakan model instrumental variable generalized method of moments (IV-GMM) untuk mengevaluasi dampak dan mengatasi potensi masalah endogenitas, khususnya pada data internet. Variabel instrumental yang digunakan meliputi kehadiran Base Transceiver Station (BTS), akses listrik, persentase populasi perkotaan, dan pengeluaran pendidikan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa internet, dengan lag satu tahun, memiliki dampak signifikan secara statistik dan negatif terhadap kemiskinan. Dengan mengontrol berbagai faktor sosial-ekonomi, penelitian ini menemukan bahwa peningkatan penggunaan internet sebesar 1% berhubungan dengan penurunan kemiskinan sebesar 0,78%. Hasil penelitian ini juga konsisten tanpa lag dan dengan regresi lag dua tahun. Penelitian ini menekankan peran potensial akses internet dalam upaya pengurangan kemiskinan dan memberikan wawasan mengenai saluran penggunaan internet yang memengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia. Melalui studi ini, para pembuat kebijakan dapat mengembangkan strategi untuk meningkatkan akses internet, literasi digital, dan pemanfaatan ekonomi digital guna mendorong pembangunan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

Using a panel dataset of 514 districts from 2010 to 2020 (a 10-year period), this study investigates the impact of internet use on district-level poverty rate. The study engaged the instrumental variable generalized method of moments (IV-GMM) model to assess the impact and accommodate the potential of endogeneity problems especially on internet data. The instrumental variables include measures of Base Transceiver Station (BTS) presence, electricity access, urban population percentage, and education expenditure. The findings indicate that internet, with a 1-year lag, has a statistically significant and negative impact on poverty. Controlling for various socio-economic factors, the study finds that a 1% increase in internet use is associated with a 0.78% decrease in poverty. The results are also consistent without a lag and with the 2-years lag regression. This study highlights the potential role of internet access in poverty reduction efforts and provides insights into the channels through which internet use influences poverty levels in Indonesia. By understanding these mechanisms, policymakers can develop strategies to enhance internet access, digital literacy, and the utilization of digital economy to foster economic development and reduce poverty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Aaqilah Della
"Disparitas harga antara wilayah-wilayah di Indonesia merupakan isu penting yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekspansi pelabuhan terhadap disparitas harga di Indonesia. Pendekatan penelitian dilakukan melalui analisis komparatif antara wilayah yang mengalami ekspansi pelabuhan dan wilayah yang tidak mengalami ekspansi. Data harga barang dan data transportasi dari berbagai sumber dianalisis menggunakan metode regresi panel dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspansi pelabuhan berpengaruh signifikan terhadap disparitas harga di Indonesia. Wilayah yang mengalami ekspansi pelabuhan menunjukkan penurunan disparitas harga yang lebih signifikan dibandingkan dengan wilayah yang tidak mengalami ekspansi. Perbaikan konektivitas dan peningkatan ketersediaan barang di wilayah ekspansi pelabuhan menyebabkan penurunan biaya logistik dan transportasi, yang pada gilirannya menekan harga barang di wilayah tersebut. Selain itu, efek kompetisi pasar yang ditingkatkan di wilayah ekspansi pelabuhan juga berkontribusi pada penurunan disparitas harga. Penelitian ini memberikan implikasi kebijakan yang relevan. Pemerintah perlu memperhatikan pentingnya pengembangan pelabuhan yang efisien dan terhubung dengan baik dengan jaringan transportasi. Selain itu, upaya untuk meningkatkan persaingan pasar dan infrastruktur pendukung di sekitar pelabuhan perlu ditingkatkan. Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi disparitas harga antara wilayah-wilayah di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

The price disparity between regions in Indonesia is an important issue that affects the welfare of the people and the national economic growth. This research aims to analyze the impact of port expansion on price disparity in Indonesia. The research approach is conducted through a comparative analysis between regions that have experienced port expansion and regions that have not. Price data of goods and transportation data from various sources are analyzed using panel regression methods and spatial analysis. The research results show that port expansion significantly affects price disparity in Indonesia. Regions that have experienced port expansion exhibit a more significant reduction in price disparity compared to regions that have not. Improved connectivity and increased availability of goods in port expansion areas lead to a decrease in logistics and transportation costs, which in turn puts downward pressure on prices in those regions. Additionally, the enhanced market competition effect in port expansion areas also contributes to the reduction of price disparity. This research provides relevant policy implications. The government needs to consider the importance of developing efficient ports that are well-connected to transportation networks. Furthermore, efforts to improve market competition and supportive infrastructure around the ports need to be enhanced. These steps can help reduce price disparity between regions in Indonesia and promote inclusive economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarisha Yuliana
"ASEAN dikenal sebagai kawasan yang memiliki beberapa keunggulan komparatif yang dapat menarik dan mendorong peningkatan FDI. Indonesia sebagai Chairmanship ASEAN 2023, mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Namun, terdapat dua permasalahan mendasar, seperti restriksi FDI di sektor telekomunikasi dan rendahnya aktivitas R&D yang berimplikasi terhadap rendahnya kegiatan inovatif hingga menyebabkan deindustrialisasi di ASEAN. Demikian, untuk menjawab persoalan tersebut, penelitian ini
akan menganalisis pengaruh FDI terhadap peluang inovasi perusahaan manufaktur dengan pendekatan model CDM. Melalui metode Heckman Selection Model dan Probit, ditemukan bahwa adanya FDI cenderung menurunkan pengeluaran R&D. Padahal, hasil dari pengeluaran R&D, memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap peluang inovasi perusahaan manufaktur. Selain itu, ditemukan bahwa inovasi di ASEAN bukan dari aktivitas R&D, melainkan berasal dari R&D pihak asing yang telah dilakukan di negara asalnya.

ASEAN is known as a region that has several comparative advantages that can attract and encourage increased FDI. Indonesia as the 2023 ASEAN Chairmanship, raised the theme "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". However, there are two fundamental problems, such as FDI restrictions in the telecommunications sector and low R&D activity which has implications for low innovative activity leading to deindustrialization in ASEAN. Thus, to answer this problem, this study will analyze the effect of FDI on innovation opportunities for manufacturing companies using the CDM model approach. Through the Heckman Selection Model and Probit methods, it was found that the presence of FDI tends to reduce R&D spending. In fact, the results of R&D spending have a positive and significant relationship to manufacturing company innovation opportunities. In addition, it was found that innovation in ASEAN was not from R&D activities, but came from foreign R&D that had been carried out in their home countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Bagas Ksatria
"Konsensus yang ada dalam berbagai penelitian di lingkup ekonomi digital bahwa teknologi pita lebar memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan produktivitas belum memperhitungkan perbedaan dampak dari teknologi pita lebar yang berbeda. Hal ini menimbulkan pertanyaan dampak ekonomi apa yang bisa diberikan dari pembaharuan teknologi ke teknologi pita lebar termutakhir. Penelitian ini menginvestigasi dampak dari infrastruktur teknologi pita lebar 4G terhadap produktivitas pekerja regional di Indonesia dengan cara membandingkan tingkat produktivitas pekerja regional rata-rata di kabupaten/kota dengan koneksi internet yang sebagian besar 4G dan di kabupaten/kota dengan koneksi internet yang sebagian besar 2.5G dan 3G. Hasil awal menunjukan bahwa kabupaten/kota dengan koneksi internet yang sebagian besar 4G memiliki tingkat produktivitas pekerja regional rata-rata yang secara signifikan lebih tinggi. Namun demikian, setelah melakukan penyesuaian terhadap selection bias dengan melakukan metode statistik propensity score matching (PSM), ditemukan bahwa perbedaan tingkat produktivitas pekerja regional rata-rata tidak lagi berbeda secara signifikan. Penemuan ini dapat disebabkan karena adanya diminishing return of speed, lag yang ada dari dampak investasi teknologi terhadap perekonomian, serta kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang sebagian besar belum membutuhkan penggunaan skala besar dari teknologi yang membatasi dampak dari teknologi pita lebar terhadap produktivitas.

The current consensus in digital economics literatures shows the positive impacts of broadband on economic growth and productivity does not distinguish between different broadband networks. This poses a question on what sort of economic benefit do technological upgrades from older to newer generations of broadband networks have. This research investigates the impact of 4G broadband infrastructure on regional labor productivity in Indonesia by comparing the average level of labor productivity in municipalities with mostly 4G connections and municipalities with mostly 2.5G and 3G connections. The initial result of this study indicates that municipalities with mostly 4G broadband connection has a significantly higher average labor productivity. After adjusting for selection bias by employing propensity score matching, it is found that the difference in the average labor productivity is no longer statistically significant. This might be explained by the diminishing returns of (broadband) speed, lag of broadband investment impacts on the economy and the nature of most jobs in Indonesia that might not require heavy usage of broadband hence limiting its impact on productivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>