Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochammad Kunto Wibisono
Abstrak :
Langkah - langkah tersebut dapat dikembangkan dengan mengkaji kondisi objektif manajemen supervisi pengawalan tamu VVIP oleh Sat Pamwal Dit Lantas Polda Metro jaya. Pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah; "(1) Bagaimana perencanaan supervisi dalam rangka pengawalan tamu VVIP oleh Sat Pamwal Dit Lantas Polda Metro Jaya ? (2) Bagaimana pelaksanaan supervisi dalam rangka pengawalan tamu VVIP oleh Sat Pamwal Dit Lantas Polda Metro Jaya ? (3) Bagaiamana pengendalian supervisi pengawalan tamu VVIP oleh Sat Pamwal Dit Lantas Polda Metro Jaya ?" Pendekatan yang digunakan pada tesis ini adalah kualitatif. Sumber informasi yang dijadikan Informan Penelitian adalah para pejabat struktural Sat Pamwal Ditlantas Polda Metro jaya. Sumber data sekunder adalah berbagai teori dan informasi yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya, yaitu berbagai dokumen dan buku yang berisi teori manajemen, supervisi, implementasi, sumberdaya, konsep pengawalan, teori motivasi kerja dan teori SWOT. Teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan, wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan; (a) Dalam kegiatan pengawalan tamu VVIP oleh Sat Pamwal Dit Lantas Polda Metro Jaya, telah dilaksanakan perencanaan. Pimpinan terkait merencanakan kegiatan Pengawalan VVIP yang hendak dilakukan; (b) Secara umum, pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik, karena sesuai dengan teori yang dijadikanacuan untuk membedah hasil wawancara, yaitu teori dari Elmore tentang empat bahan utama untuk implementasi yang efektif dan teori dari Edward III tentang model Direct and Indirect Impact on Implementation. (c) Langkah-langkah pengendalian yang dikemukakan oleh Riri Fajriah sudah dilaksanakan oleh Sat Pamwal Ditlantas Polda Metro Jaya. Adapun saran - saran yang diajukan oleh penulis dari penelitian yang telah dilakukan antara lain; (a) Disarankan untuk menghindari kegiatan di luar perencanaan. Jika terdapat kegiatan yang dilakukan mendadak di luar rencana, maka akan membuat tidak maksimalnya hasil sesuai dengan yang diinginkan; (b) Disarankan untuk menambah jumlah anggota yang memiliki kompetensi; (c) Disarankan untuk penambahan fasilitas, sarana dan prasarana serta peralatan khusus (alsus) untuk mendukung kegiatan operasional di bidang lalu lintas, agar kegiatan operasional berjalan dengan lebih efektif. ...... The steps that could be developed to assess the objective conditions of management supervision of VVIP guest escorts by Jakarta Metropolitan Police of Metro jaya. Issue in this paper is: "(1) How planning of supervision in order to guard the VVIP guests by Jakarta Metropolitan Police of Metro Jaya? (2) How does the implementation of supervision in order to guard the VVIP guests by Jakarta Metropolitan Police of Metro Jaya? (3) How is the control of supervision by the VVIP guest escorts Jakarta Metropolitan Police of Metro Jaya? " The approach used in this thesis is qualitative. Informants were used as source of information is the official research of structural Jakarta Metropolitan Metro Jaya Police. Secondary data sources are various theories and information not obtained directly from the source, ie the various documents and books containing the theory of management, supervision, implementation, resources, concepts escorts, motivation theory and the theory of SWOT. Data collection techniques with library research, interviews and observations. Analysis using data reduction, data presentation and conclusion. Based on the findings and discussion, it can be concluded: (a) In the course of a VVIP escort by Jakarta Metropolitan Polda Metro Jaya, has been carried out regarding the planning of these activities. Leaders plan activities related VVIP escort to be done; (b) In general, the implementation of the activities carried out are going well, because according to the theory made reference to dissect the results, namely the theory of Elmore on four main ingredients for the effective implementation and theory of Edward III of Direct and Indirect Model Impact on Implementation is already performing well; (c) Control measures proposed by Riri Fajriah Jakarta Metropolitan already implemented by the Jakarta Police Traffic Directorate. As for suggestions put forward by the authors of the studies that have been conducted, among others: (a) It is recommended to avoid outside activity planning, as this may affect the implementation of the escort. If there is a sudden activities carried out a plan, then it would make no maximum in accordance with the desired results; (b) It is recommended to increase the number of members who are competent and have adequate understanding of the activities of the escort to meet the standards required amount; (c) It is recommended for addition of facilities, infrastructure and specialized equipment (alsus) to support operational activities in the field of traffic at these points is still possible that there is a shortage, so that operations run more effectively.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triawan Suhendro
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang penerapan manajemen pengamanan di beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) wilayah DKI Jakarta, Tangerang dan Bekasi dengan fokus penelitiannya yakni kelengkapan alat-alat sarana (tools)/infrastruktur keamanan dan ketertiban (Kamtib) yang ideal di Lapas. Ruang lingkup penelitian adalah : (a) Pemenuhan kebutuhan infrastruktur Kamtib yang ideal di Lapas sehingga berjalan dengan efektif dan efisien, dan (b) Menganalisa kegiatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan performance (kinerja) petugas pengamanan Lapas. Pertanyaan penelitian: (a) Bagaimana penerapan. manajemen pengamanan di dalam Lapas saat ini? dan (b) Bagaimana penerapan manajemen pangamanan di Lapas yang ideal ? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen, dimana dalam proses kegiatan memanfaatkan unsur-unsur Man, Money, Machine dan Method secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : penerapan manajemen pengamanan di Lapas saat ini masih tetap berlangsung, namun sangat terbatas, ini terbukti dengan masih minimnya jumlah infrastruktur Kamtib yang ada di Lapas. Hal ini sangat berdampak pada performance, kemampuan, serta kualitas kelembagaan Lapas, sehingga tingkat efektifitas dan efisiensi dalam pengawasan dan pengamanan di Lapas tidak maksimal. Kesimpulannya yakni terdapatnya infrastruktur Kamtib yang minim di Lapas, sehingga mengakibatkan terbatasnya pengawasan dan pengamanan. Oleh sebab itu maka diperlukan penambahan infrastruktur Kamtib agar menjadi ideal. Hal ini dilakukan agar Lapas dapat melakukan pengawasan dan pengamanan yang efektif dan efisien. dalam rangka penerapan manajemen pengamanannya. Untuk melengkapi semuanya itu, maka penulis perlu memberikan dorongan dan masukan dalam bentuk rekomendasi yakni perlunya dibuatkan rencana dan strategi (rancang bangun) manajemen pengamanan di Lapas, perlunya adanya penguatan personel dan kelembagaan serta optimalisasi anggaran. Hal tersebut merupakan bagian penting dalam upaya menciptakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pengawasan dan pengamanan di dalam Lapas.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26929
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Rachesna
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bertujuan meneliti faktor – faktor yang berpengaruh terhadap efektifitas penegakan hukum kejahatan narkoba di kampung Ambon. Variabel yang dipilih sebagai variabel bebas dan secara khusus diamati selama ini yang paling dominan adalah variabel kualitas penegak hukum, kepemimpinan, dan komitmen. Sebagai daerah yang mempunyai sejarah panjang dan turun temurun, kampung Ambon merupakan kampung yang terkenal karena transaksi Narkoba, sejak jaman penjajahan Belanda. Penggrebekkan yang sering dilakukan kepolisian maupun BNN tidak membuat jera dari generasi ke generasi seperti kata pepatah “gugur satu tumbuh seribu”. Kualitas penegak hukum di satuan resnarkoba harus mumpuni karena godaan dan rayuan kepada para petugas baik secara halus maupun kasar terus membombardir para anggota polisi yang tidak kuat iman. Sementara itu kepimpinan dan komitmen merupakan dua hal penting yang berpengaruh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan sampel 61 orang anggota yang pernah ikut dan terlibat dalam penegakan hukum kejahatan narkoba di kampung Ambon. Kuesioner dikembangkan dalam pengumpulan data menggunakan skala Likert dengan 4 pilihan. Butir pernyataan untuk kualitas penegak hukum sebanyak 30 butir, kepemimpinan 32 butir, komitmen 25 butir, dan efektifitas penegakan hukum 29 butir. Hasil uji validitas dan reliablitas butir dari 30 orang responden menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan tidak ada butir yang gugur, semuanya valid. Variabel kualitas penegak hukum sebanyak 8 butir yang gugur. Variabel komitmen 10 butir yang gugur dan varibel efektifitas penegakan hukum 4 yang gugur. Hasil uji statistik terhadap data kuesioner menunjukkan bahwa variabel kualitas penegak hukum, kepemimpinan dan komitmen secara bersama sama berpengaruh terhadap efektifitas penegakan hukum kejahatan narkoba di kampung Ambon, dengan persentase sebesar 77,6% dengan tingkat hubungan yang sangat kuat (88,7%). Sedangkan sekitar 22, 4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini. Faktor – faktor lain misalnya faktor stimulus seperti penghargaan financial, kenaikan pangkat, promosi, serta ketersediaan dana dan anggaran yang memadai dalam melakukan operasi.
b>ABSTRACT
This thesis aims to examine the factors - which affect the effectiveness of law enforcement of drug crimes in the village of Ambon. Selected variables as independent variables and specifically observed during the most dominant are the variable qualities of law enforcement, leadership, and commitment. As a region that has a long heriditary history, kampung Ambon is the village famous for its drug transactions, ever since the Dutch colonial era. Frequent police and BNN raids are never deterrent from generation to generation; as the saying goes "One gone, a thousand will grow." Quality of law enforcement in the unit must be sufficient because drugs narcotics of unit faces temptation and seduction of both smooth and rough methods which continue bombarding the police officers who does not have a strong faith. Mean while the leadership and commitment are two important issues which give most influence This study uses quantitative methods, with a sample of 61 people whom joined as members and were involved in law enforcement and drug-related crime in kampung Ambon. The questionnaire was developed to collect data using a Likert scale with 4 options. The statement to the quality of law enforcement as much as 30 points, 32 points of leadership, commitment to 25 points, and the effectiveness of law enforcement 29 points. Validity of the test results and reliability points of 30 respondents indicated that there is no leadership variable point failed, are all valid. Variable quality of law enforcement as much as 8 points which failed. Commitment variables failed was 10 points and of variable effectiveness of failed law enforcement 4. Results of statistical tests on the questionnaire data indicate that the variable quality of law enforcement, leadership and commitment altogether influenced the effectiveness of law enforcement of drug crimes in the village of Ambon, with a percentage of 77.6% with a very strong relationship (88.7%). The remaining 22, 4% is influenced by other factors not described in this model. Factors such as stimulus factors, financial rewards, promotion of rank, promotion, and availability of funds and adequate budget to perform the operation.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mulyono
Abstrak :
Tahanan di dalam Rutan sebenarnya sama seperti orang yang berada di luar Rutan, hanya saja mereka kehilangan kemerdekaan bergerak sehingga perlakuan terhadap mereka harus sama seperti perlakuan orang yang tidak bersalah tanpa membedakan kejahatan yang dituduhkan kepada mereka berdasarkan asas praduga tidak bersalah. Apapun kondisinya penahanan didalam Rutan secara langsung maupun tidak langsung memiliki tekanan tersendiri bagi tahanan yang bersangkutan. Perlakuan-perlakuan ketika mereka memasuki Rutan sudah menunjukkan kondisi dimana mereka akan menjalani sebagian dari hidup mereka di dalam tahanan hingga proses persidangan berakhir yang menentukan status mereka apakah akan dibebaskan atau divonis bersalah dan menjalani pidananya di lembaga pemasyarakatan. Dalam penelitian ini ada tiga pertanyaan penelitian yang hendak dijawab yaitu bagaimana pola tindak kekerasan terhadap tahanan baru di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur, apa saja yang menjadi penyebab terjadinya tindak kekerasan terhadap tahanan baru serta bagaimana upaya pencegahan yang seharusnya dilakukan oleh Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur agar tidak terjadi tindak kekerasan oleh narapidana/tahanan terhadap tahanan baru. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara menggunakan pedoman wawancara. Informan penelitian adalah petugas sebanyak 3 orang, tahanan 2 orang dan narapidana sebanyak 2 orang, dengan lokasi penelitian di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pola kekerasan terhadap tahanan baru terjadi pada saat proses penerimaan, pendaftaran dan penempatan tahanan dimana pelakunya adalah petugas dan di blok hunian dimana pelakunya adalah tahanan lama dan narapidana. Bentuk-bentuk kekerasan terdiri dari kekerasan fisik dan psikis, jenis kekerasan yang terjadi adalah kekerasan langsung dan bersifat kolektif primitif. Faktur penyebab terjadinya tindak kekerasan adalah minimnya sumber daya manusia petugas baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sarana prasarana yang belum optimal serta adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan diantara petugas dan tahanan lama/narapidana. Strategi pencegahan tindak kekerasan terhadap tahanan baru di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur dilakukan melalui pendekatan keamanan namun minim pendeketan HAM sehingga strategi ini kurang disukai oleh tahanan dan narapidana.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26943
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library