Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vivi Silawati
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kondom pada gay di Jakarta Tahun 2010. Penelitin dengan studi kuantitatif ini melibatkan 118 orang gay di Jakarta sebagai responclen. Dari multivariat analisis didapatkan 2 variabel yang berhubungan secara signifikan. Variabel tersebut adalah sikap terhadap kondom dan kemudahan akses dalam mendapatkan kondom. Variabel sikap merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya dalam penelitian ini. Disarankan kepada Pihak Program Dinas kesehatan DKI Jakarta, tingkatkan program pemberdayaan penggunaan kondom terhadap komunitas rawan penyakit menular seksual khususnya komunitas gay. Tetap melakukan upaya kegiatan yang mengarah pada timbulnya penubahan pengetahuan dan sikap. Bagi komunitas gay Jakarta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terhadap kondom dan penyakit kelamin seksual dengan bergabung daiam kelompok sosial gay sehingga terus mendapatkan informasi dan pembelaiaran. Bagi pcneliti lain perlu dilakukan peneiitian lebih lanjut baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian lain yang lebih kuat, mengurangi bias dan jumiah sampel yang lebih memadai. ......This study uses cross sectional design which aims to obtain a picture and the factors associated with the use condom with on Jakarta in 2010. The research with this quantitative study involving 118 gay men in Jakarta as a respondent. From the multivariate analysis we found two related variables significantly. The variables are attitudes towards condoms and accessibility in obtaining condoms. Attitude variable is the variable most dominant influence in this study. Parties are advised to Jakarta health department programs, increase condom use empowerment program to the community particularly vulnerable to sexually transmitted diseases gay community. Still looking forward to the activities that lead to the emergence of knowledge and attitude changes. For the gay community in Jakarta is expected to increase the knowledge of condoms and sexual venereal disease by joining in the gay social groups that continue to get infomation and learning. For other researchers, further research must be done both qualitatively and quantitatively by using other research designs are more powerful, less biased and more adequate sample size.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarwati
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang perilaku seksual pranikah pada anak jalanan usia remaja serta faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional, jumlah sampel sebanyak 110 orang, dilakukan di wilayah binaan Yayasan Himmata periode Desember 2013. Analisa hubungan dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 33.6% anak jalanan yang berperilaku seksual pranikah berisiko. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan ada hubungan bermakna pada variabel jenis kelamin, umur, pendidikan, tempat tinggal, status pekerjaan, pubertas, dan keterpaparan media pornografi. Hasil uji statistik multivariat menunjukkan bahwa pubertas dan pengetahuan kesehatan reproduksi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada anak jalanan. Hasil analisis didapatkan OR yang paling besar adalah pubertas, OR = 8.6 yang artinya pubertas berpengaruh sebesar 8.6 kali terhadap perilaku seksual pranikah pada anak jalanan. Dari hasil penelitian ini diketahui adanya keterkaitan antara sepuluh variabel dengan perilaku seksual pranikah pada anak jalanan usia remaja.
This study investigated pre-marital sexual behavior and its associated factors among adolescent street children in Himmata Foundation with period of December 2013. A quantitative research using cross-sectional design was employed in this study. The participants were 110 adolescent street children living in Himmata Foundation. The chi square test and logistic regression prediction model was used for analyzing the data. Data analysis revealed that there were 33.6 % of street children suffered from pre-marital sexual behavior. Factors associated with pre-marital sexual debut were assessed using bivariate and multivariate statistical test. The results of bivariate statistical test showed significant correlation between gender, age, educational background, place of residence, employment status, puberty, and media exposure to pornography exposure among children. The results of multivariate statistical tests described that the onset of puberty and reproductive health knowledge were the most dominant variable associated with pre-marital sexual behavior among the children. The largest OR of data analysis was puberty 8.6 which means the puberty was affected by 8.6 times against pre-marital sexual behavior among the respondents. From this research we know the relation between the ten variables with premarital sexual behavior of adolescence street children.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Latifah Novianti
Abstrak :
ABSTRAK
Menurut data WHO (2015) jumlah perempuan yang terinfeksi HIV adalah sebanyak 16,0 juta jiwa dan 3,2 juta jiwa merupakan anak-anak (<15 tahun) dari total 36,7 juta orang yang terinfeksi HIV. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak merupakan upaya pengendalian HIV/AIDS karena membantu menurunkan jumlah orang terkena HIV. Dari tahun 2000 sampai dengan 2015 penurunan jumlah orang yang tertular HIV sampai dengan 35 % dari program pencegahan HIV. Salah satu pencegahannya adalah pemeriksaan tes HIV kepada Ibu hamil. Provinsi Jawa barat termasuk dalam 3 provinsi terbanyak kasus HIV, Puskesmas Cicalengka dan Puskesmas Rancaekek merupakan Puskesmas yang tersedia layanan pemeriksaan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan perilaku test HIV pada ibu hamil. Design cross sectional dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil regresi logistic dalam penelitian didapatkan persepsi manfaat (P value = 0,021; OR = 0,299), informasi (P value = 0,004; OR = 6,67) dan dukungan petugas kesehatan (P value = 0,011; OR = 3,704) merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku tes HIV pada ibu hamil, dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor informasi. Disarankan untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan upaya promosi tentang pencegahan HIV melalui media elektronik untuk memudahkan akses informasi oleh masyarakat.
ABSTRACT
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2 million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 years old) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIVinfected. From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infected by HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards in prevention programs is HIV examination for pregnant women. West Java Province included in three largest provinces of HIV cases, primary health care center in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims of this study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectional design with questionnaire measurement was used in this study. The result of regretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299), information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P = 0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factor resulting as most influencing factors in this study. Recommended to the department of health and public health center is to improve the promotion of HIV using electronic media to help the community.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T51231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Hayati Ifroh
Abstrak :
Pemerintah Indonesia menargetkan standar pengetahuan remaja tentang HIVAIDS di Kabupaten/Kota sebesar 95%. Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia berdasarkan data Dinas Kesehatannya tahun 2012, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja di Kota Samarinda baru mencapai 25,5%. Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kampanye kesehatan Aku Bangga Aku Tahu di Kota Samarinda dengan menggunakan media bantu KIE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi media audiovisual berupa film animasi Aku Bangga Aku Tahu dan diskusi kelompok dalam meningkatkan pengetahuan HIV-AIDS pada remaja di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Samarinda. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang terdiri dari 80 subjek penelitian. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari 2014 menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh subjek penelitian. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kegiatan intervensi, kelompok intervensi dan kontrol mengalami peningkatan pengetahuan tentang HIV-AIDS. Peningkatan pengetahuan remaja tentang HIVAIDS pada kelompok intervensi adalah sebesar 22,41% dan peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV-AIDS pada kelompok kontrol adalah sebesar 21,6%. Selain itu, tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada perubahan nilai pengetahuan tentang HIV-AIDS antara kelompok intervensi (melalui pemutaran film dan diskusi kelompok) dan kelompok kontrol (melalui pemutaran film). ...... The Indonesian government has a target of 95% adolescents to have knowledge about HIV-AIDS throughout Indonesia. East Kalimantan, as one of the provinces in Indonesia, based on data from The Departement of Health in 2012 showed that the level of adolescent's knowledge Samarinda reached 25.5%. Based on these data, the Department of Health in East Kalimantan implemented the health campaign Aku Bangga Aku Tahu in Samarinda by using teaching aids. This study aims to determine the effectiveness a combination of audiovisual media Aku Bangga Aku Tahu and discussion groups to improve knowledge about HIV-AIDS among adolescents in SMAN 1 and SMAN 3 Samarinda. The study design used was quasi experimental on the primary data consisted of 80 research subjects. The study was conducted on January 2014 using self administered questionnaire by research subjects. Data analysis are univariate and bivariate analysis by using the Wilcoxon and Mann Whitney. The results showed that after the intervention, both intervention and control groups experienced an increase in knowledge about HIVAIDS. The increase of adolescent's knowledge about HIV-AIDS in the intervention group amounted to 22,41% and the increase of adolescent's knowledge about HIV-AIDS in the control group was 21,6%. In addition, there is no statistically significant difference in the change in the value of knowledge of HIV-AIDS among the intervention group (film screening and group discussion) and control group (film screening).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Syahputra Bukit
Abstrak :
Tingginya jumlah kasus HIV-AIDS di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan yaitu sebanyak 3.780 kasus dan telah terjadi penurunan angka penggunaan kondom dari 86% menjadi 51,5% pada tahun 2011. Guna mengetahui penyebab kondisi tersebut maka perlu diketahui gambaran perilaku wanita pekerja seks dalam menawarkan kondom bagi pelanggan saat melakukan hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang perilaku wanita pekerja seks dalam menawarkan kondom pada pelanggan saat berhubungan seks di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain RAP. Data penelitian didapatkan dengan melakukan Indepth Interview (wawancara mendalam) kepada 12 informan yaitu para WPS di Kota Medan dan 8 informan kunci yang terdiri dari KPA, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan LSM Kota Medan, mucikari serta pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan WPS tentang HIV-AIDS dan kondom sudah baik, ketersediaan kondom sudah optimal, peran teman sebaya mendukung sesama WPS untuk menawarkan kondom ke pelanggan cukup tinggi dan peran mucikari mendukung WPS untuk menawarkan kondom pada pelanggan sangat rendah. Perilaku WPS dalam menawarkan kondom ke pelanggan sudah baik akan tetapi daya tawar serta kemampuan negosiasi WPS dalam menawarkan kondom belum optimal, sehingga penggunaan kondom masih tidak konsisten dan rendah, sehingga perlu dilakukan peningkatan upaya promosi kondom secara komprehensif baik pada WPS, pelanggan dan pihak-pihak yang terkait.
The high prevalence of HIV-AIDS in Medan North Sumatra as many as 3,780 cases and there has been a decrease in condom use (86%) to (51.5%) in 2011. Order to determine the cause of the condition needs to be known picture of female Perilaku wanita pekerja seks (WPS) dalam menawarkan kondom pada pelanggan saat hubungan seks di Kota Medan tahun 2014 = Behavior of female sex workers in offering condoms to sex customers in Medan 2014 behavior in offer condom for customers during sexual intercourse. The aim of this study was to obtain in depth information about the behavior of female sex workers in offering a condom for customers during sex in Medan. Qualitative methods had been used in this study. The research data obtained by conducting indepth interviews to 12 of sex workers and 8 key informants consisting of National AIDS Commission, Department of Health, Office of Women's Empowerment and NGO in Medan, pimps and customers of sex. The results showed that female sex workers knowledge about HIV-AIDS and condoms is high, the availability of condoms is optimal, the role of peer support fellow sex workers to offer condoms to customers is high enough, the role of pimps supports for sex workers to offer condoms is very low. Female sex workers behavior in offering condoms to customers is good but the bargaining power of female sex workers as well as the ability to negotiate in offering condom is non optimal, therefore condom use still inconsistent and required to increase condom promotion efforts comprehensively both the WPS, customers and related parties.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Yuanita Pratama
Abstrak :
Salah satu faktor risiko penularan penyakit HIV/AIDS di Indonesia adalah melaluihubungan seks tidak aman. Untuk memutus mata rantai penularan dapat dilakukan denganpemakaian kondom secara konsisten dan benar pada saat melakukan hubungan seksual.Rendahnya konsistensi penggunaan kondom disebabkan oleh penawaran penggunaankondom yang dilakukan juga masih rendah. Wanita Pekerja Seks WPS merupakan bagianyang berkontribusi didalamnya. Wanita Pekerja Seks Langsung adalah wanita yang memberikan layanan seksual yang tujuan utama transaksinya mempertukarkan pelayananseksual dengan uang. Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung adalah wanita yang memberikanlayanan seksual tapi bukan merupakan sumber utama pendapatan, pelayanan yang diberikandapat memberikan penghasilan tambahan. Penelitian ini menggunakan data Survey Terpadu Biologis dan Perilaku STBP tahun2015 dengan memilih 2.898 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor individual, interpesonal dan lingkunganstruktural dengan menawarkan penggunaan kondom kepada pelanggan pada WPSL danWPSTL. Penelitian menggunakan desain cross sectional.Hasil penelitian ditemukan bahwa WPSTL yang selalu menawarkan penggunaankondom sebesar 51,6 dan WPSL sebesar 40,3. Analisis multivariat didapat variabel yangberhubungan dengan menawarkan penggunaan kondom pada WPSL adalah pekerjaanpelanggan, jumlah pelanggan, konsumsi alkohol/NAPZA sebelum berhubungan seks,ketersediaan kondom dan media/sumber infromasi mengenai kondom. Sedangkan padaWPSTL antara lain jumlah pelanggan, pengetahuan mengenai HIV/AIDS danpencegahannya, kontak dengan petugas penjangkauan dan ketersediaan kondomDisarankan untuk meningkatkan tersedianya kondom di lokasi transaksi seksual danupaya promotif dan preventif pada WPS dengan pendekatan yang disesuaikan dengankarakteristik WPS.
One of the risk factors of HIV AIDS transmission in Indonesia is unsafe sex. Todisconnect of transmission can be done with the use of condoms consistently and correctly atthe time of sexual intercourse. The low consistency of condom use is caused by the condomuse offer is also low. Women Sex Workers WPS are the contributing parts. Women LiveSex Workers are women who provide sexual services whose main purpose of transactions areto exchange sexual services with money. Indirect Sex Workers Women are women whoprovide sexual services but are not the main source of income, the services provided canprovide additional income. This study uses data of Biological and Behavior Integrated Survey STBP in 2015 byselecting 2,898 respondents who meet inclusion and exclusion criteria. The purpose of thisstudy was to compare individual, interpesonal and structural factors related to offeringcondom use to customers between WPSL and WPSTL. The study used cross sectionaldesign.The result of the research shows that WPSTL always offer condom usage 51,6 andWPSL 40,3. Multivariate analysis found that variables associated with offering condom useon WPSL are work of customer, number of customer, consuming alcohol drug before sex,condom availability, and information media about condom. While on WPSTL, among others,number of customer, knowledge of HIV AIDS and prevention, contact with outreachworkers and the availability of condoms.It is recommended to increase the availability of condoms in the location of sexualtransactions and promotive and preventive efforts on WPS with approaches adapted to thecharacteristics of WPS.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Latifah Novianti
Abstrak :
Menurut data WHO (2015) jumlah perempuan yang terinfeksi HIV adalah sebanyak 16,0 juta jiwa dan 3,2 juta jiwa merupakan anak-anak (<15 tahun) dari total 36,7 juta orang yang terinfeksi HIV. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak merupakan upaya pengendalian HIV/AIDS karena membantu menurunkan jumlah orang terkena HIV. Dari tahun 2000 sampai dengan 2015 penurunan jumlah orang yang tertular HIV sampai dengan 35 % dari program pencegahan HIV. Salah satu pencegahannya adalah pemeriksaan tes HIV kepada Ibu hamil. Provinsi Jawa barat termasuk dalam 3 provinsi terbanyak kasus HIV, Puskesmas Cicalengka dan Puskesmas Rancaekek merupakan Puskesmas yang tersedia layanan pemeriksaan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku test HIV pada ibu hamil. Design cross sectional dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil regresi logistic dalam penelitian didapatkan persepsi manfaat (P value = 0,021; OR = 0,299), informasi (P value = 0,004; OR = 6,67) dan dukungan petugas kesehatan (P value = 0,011; OR = 3,704) merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku tes HIV pada ibu hamil, dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor informasi. Disarankan untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan upaya promosi tentang pencegahan HIV melalui media elektronik untuk memudahkan akses informasi oleh masyarakat.
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2 million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 years old) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIV-infected. From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infected by HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards in prevention programs is HIV examination for pregnant women. West Java Province included in three largest provinces of HIV cases, primary health care center in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims of this study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectional design with questionnaire measurement was used in this study. The result of regretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299), information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P = 0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factor resulting as most influencing factors in this study. Recommended to the department of health and public health center is to improve the promotion of HIV using electronic media to help the community.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggela Pradiva Putri
Abstrak :
HIV dan AIDS sampai saat ini masih menjadi kasus yang mendapat perhatian di dunia dan Indonesia. Diantara kelmpok rentan penularan HIV, LSL merupakan salah satu populasi kunci penyumbang jumlah kasus baru HIV pada tahun 2015 yaitu 12. Terdapat berbagai faktor peyebaran HIV pada LSL, salah satunya yaitu penggunaan kondom konsisten. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi hubungan penggunaan kondom dengan pencegahan HIV pada LSL di 6 kota di Indonesia dengan menggunakan data Survey Terpadu Biologis dan Perilaku STBP 2015. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional yang dilaksanakan pada Maret-Juni 2018. Populasi pada penelitian ini yaitu LSL yang memiliki pasangan tetap wanita, pria, atau waria. Jumlah sampel sebanyak 773 responden dengan melakukan pembersihan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan penggunaan kondom dengan status HIV memberikan nilai p= 0,059 Terdapat hubungan yang signifikan antara seks anal dengan status HIV dengan nilai p= 0,027. Perlu dilakukan penyuluhan dan intervensi yang lebih agar pemakaian kondom dapat lebih efektif sebagai metode pencegahan HIV. ......HIV and AIDS is still a case of attention in the world and Indonesia. Among the vulnerable groups of HIV transmission, MSM is one of the key populations contributing to the number of new HIV cases by 2015 at 12 . There are various factors in the spread of HIV in MSM, one of which is consistent condom use. This study aims to identify condom use relationships with HIV prevention in MSM in 6 cities in Indonesia using Biological Integrated Survey and Behavioral Survey data STBP 2015 . This study uses a cross sectional study conducted in March June 2018. The population in this study is MSM who have a permanent partner of women, men, or waria. The number of samples is 773 respondents by performing data cleaning. The results showed that the relationship of condom use with HIV status gave p value 0.059 There was a significant correlation between anal sex with HIV status with p value 0,027. More counseling and interventions are needed to make condom use more effective as a method of HIV prevention.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library