Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathiyah Hakim Sagitaningrum
"Dalam penelitian ini, efek dari Pola hujan terhadap Faktor Keamanan (FK) dianalisis dalam geometri yang berbeda dalam lereng tak jenuh dengan cara studi parametrik. Geometri lereng yang berbeda direpresentasikan dalam sudut: 30°, 45°, dan 60° dan hujan diasumsikan memiliki tiga pola, yaitu normal, advanced, dan delayed. Analisis rembesan dilakukan dengan SEEP/W dan stabilitas lereng dengan SLOPE/W. FK terkecil didapatkan pada pola hujan advanced pada 30° dan 45°, dan pola hujan delayed pada sudut 60°. Penurunan FK terkecil dialami sudut 45°, diikuti 60°, dan 30° dikarenakan perubahan tegangan air pori negatif dan kenaikan Muka Air Tanah.

In this research, effect of rain intensity to the Safety Factor (FS) will be analysed in different geometries on unsaturated slope by conducting a parametric study. Different geometries are represented by different slope angles: 30°, 45°, and 60° and the rainfall to have three different pattern, which are normal, advanced, and delayed. Seepage analysis is conducted with SEEP/W and slope stability with SLOPE/W. Lowest FS reached at advanced pattern at 30° and 45°, and delayed pattern at 60°. Least FS reduction observed at 45°, followed by 60°, and 30° due to change of negative PWP and rising GWL."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faathir Surya
"Tampungan efektif bendungan erat kaitannya dengan laju sedimentasi yang terjadi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor karakteristik suatu DAS. DAS Krueng Keureuto terletak di kabupaten Aceh Utara memiliki sebuah bendungan yang direncanakan untuk reduksi banjir yang melanda Kota Lhok Sukon dengan demikian diubtuhkan penelitian terkait tampungan efektif dari bendungan karna banyaknya masalah terkait dengan umur rencana bendungan yang tidak sesuai dengan umur rencana desain akibat sedimentasi yang terjadi. Analisis sedimentasi menggunakan bantuan software ArcGis 10.1 dan metode USLE untuk menghitung laju sedimentasi yang terjadi dengan menggunakan proyeksi tata ruang wilayah tahun 2012-2032 yang didapatkan hasil peningkatan efektifitas tampungan bendungan meningkat hingga 15,54 dari tampungan efektif desai bendungan sehingga fungsi bendungan menjadi lebih optimal.

Effective storage of a dam is closely related to sedimentation rates that are influenced by various characteristics of a watershed. Krueng Keureuto Watershed located in Aceh Utara district has a dam planned for the reduction of flood that hit Lhok Sukon city thereby demystified research related to effective dam from dam due to many problems related to the age of dam plan which is not in accordance with age of design plan due to sedimentation that happened. Sedimentation analysis uses ArcGis 10.1 software and USLE method to calculate sedimentation rate by using spatial projection for 2012 2032. Sedimentation results obtained 14,937.37 m3 year resulting in an increase in the effectiveness of the dam reservoir up to 15.34 of the effective design of the dam, so that the effective dam of the dam becomes more optimal. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiyah Hakim Sagitaningrum
"Dalam penelitian ini, efek dari intensitas dan durasi hujan terhadap faktor keamanan dianalisis pada geometri lereng galian yang berbeda pada lereng tak jenuh untuk tanah merah tropis dengan menggunakan analisis probabilitas. Geometri lereng galian dibedakan dengan ketinggian 10m, 20m, 30m dengan sudut 27°, 45°, 55°, dan 70° dan hujan memiliki tiga pola, yaitu normal, advanced, dan delayed dengan durasi tiga hari.
Analisis rembesan dilakukan dengan SEEP/W dan stabilitas lereng dengan SLOPE/W. Perubahan persentase probabilitas kegagalan terbesar selama hujan didapatkan pada lereng 10m dengan sudut 70° pada pola hujan advanced dikarenakan infiltrasi air hujan sehingga terjadi kenaikan tegangan air pori negatif.

In this research, effect of rainfall intensity and duration to the Safety Factor will be analysed in different excavated slope geometries on unsaturated slope by conducting probabilistic analysis. Excavated slopes are differentiated into 10m, 20m, and 30m height and 27°, 45°, 55°, and 70° angles and three rainfall patterns, which are normal, advanced, and delayed with three days duration.
Seepage analysis is conducted with SEEP W and slope stability with SLOPE W. Significant failure probability percentage throughout the rain is reached for 10m and 70° slope in advanced rainfall pattern due to rainfall infiltration which increases the negative pore water pressure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Rachman
"Dalam Computational Fluid Dynamics, simulasi dari interaksi fluida-fluida memberikan hasil yang berbeda dibandingkan interaksi fluida-solid. Asumsi yang tepat dan kondisi lainnya dibutuhkan untuk memperoleh simulasi interaksi fluida yang terbaik. Penghitungan yang digunakan adalah metode Smoothed Particle Hydrodynamics SPH berdasarkan persamaan Navier-Stokes, seperti pada penelitian sebelumnya yang dibuat dalam bahasa pemrograman FORTRAN. Sebagai pengembangannya, penelitian ini memodifikasi persamaan gaya viskositas untuk fluida berbeda jenis. Penelitian ini menggunakan dua jenis fluida berbeda massa jenis dan viskositas, dengan skenario fluida yang diam dalam ruang 3 dimensi. Untuk mendapatkan interaksi yang murni dari fluida, pengaruh lain seperti reaksi kimia dan transfer panas diabaikan, serta kedua jenis fluida juga bersifat miscible. Pergerakan partikel, massa jenis, tekanan dan gaya-gaya diteliti dari setiap skenario dan variasi. Simulasi dua jenis fluida yang berbeda pada penelitian ini memperlihatkan perilaku pergerakan partikel yang berbeda tiap skenarionya, namun serupa dengan perilaku sebenarnya.

In Computational Fluid Dynamics, simulation of fluid fluid interaction gives different results than fluid solid interaction. Right assumptions and other conditions is needed to reach best fluid interaction simulation. The computation uses Smoothed Particle Hydrodynamics SPH method based on Navier Stokes equation, as from the previous works in FORTRAN programming language. As the development, this research modifies the term of viscosity force equation to multiple fluid equation. This research uses two different fluids in density and viscosity, and scenarios with fluids at rest in 3 dimensional box. In order to get a pure interaction of fluids, other effects and influence like chemical reaction and heat transfer is neglected, and the fluids are also miscible with each other. Particle movements, density, pressure and forces is observed for every scenarios and variations. The simulation of two different fluids in this research showed different particle movements in each scenario, but similar to its actual behavior. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Wulandari
"ABSTRACT
Fenomena Penggerusan atau Scouring secara langsung terjadi pada material karena gerakan aliran air dan sedimen air, masih menjadi topik yang para peneliti di dunia terus selidiki. Studi terkait penggerusan kemudian terus dikembangkan dalam Computational Fluid Dynamics CFD untuk dapat memperkirakan efek Scouring dengan menganalisis interaksi antara zat cair dan zat padat. Interaksi antara air dan solid dapat diteliti dengan merealisasikan pemodelan tiga dimensi 3D menggunakan metode pendekatan numerik Smoothed Particle Hydrodynamics SPH yang memodelkan dan memvisualisasikan perilaku fluida dengan pendekatan Lagrangian, sebuah pendekatan partikel lebih realistis daripada pendekatan grid. Pada penelitian pemodelan interaksi fluida dan solid pada ini akan diteliti berbasis partikel skala mikro pada fenomena Air Hujan-Beton Solid, fenomena Air ndash; Beton Solid, dan fenomena Air ndash; Granular solid. Hasil simulasi pemodelan dapat ditinjau dari perilaku pemodelan dan gaya internal maupun eksternal terutama gaya Boundary untuk berbagai variasi pemodelan yang dilakukan terhadap nilai Support Radius, Stiffness Coefficient Ks , dan Damping Coefficient Kd . Nilai Ks akan mempengaruhi kekakuan partikel solid sementara nilai Kd mempengaruhi redaman osilasi dari partikel fluida pada sesaat setelah terjadinya tumbukan.

ABSTRACT
Scouring Phenomenon directly occurs on materials due to the motion of water flow and water borne sediments that researchers in the world continue to investigate. Scouring related studies are then continuously developed in Computational Fluid Dynamics CFD to be able to estimate Scouring effects by analyzing interaction between fluid and solid. Interaction between water and solid can be researched by realizing three dimensional modeling 3D using the numerical approach method of Smoothed Particle Hydrodynamics which is modeling and visualizing fluid behavior with a Lagrangian approach, a more particle approach realistic than the grid approach. The authors examine the interaction modelling of fluid and solid in particle based micro scale on water drop concrete phenomenon, water concrete phenomenon, dan water granular solid phenomenon. The results will be reviewed by particle rsquo s behaviour and Boundary Forces for every support radius, stiffness coefficient, and damping coefficient variations. Value of Ks will affect the rigidity of solid particle and value of Kd will affect the damping attenuation of the fluid particles at shortly after the collision occured."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niswatin Farika
"Pendugaan debit banjir sangat tergantung dari kuantifikasi impervious area. Potensi masalah menggunakan Total Impervious Area TIA dalam model adalah menyebabkan perbedaan nilai koefisien limpasan yang nantinya mempengaruhi perkiraan debit banjir yang dihasilkan. Studi terbaru menunjukkan bahwa limpasan dalam suatu DAS dapat digambarkan dengan lebih baik oleh Effective Impervious Area EIA daripada TIA. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh metode penentuan kekedapan lahan berdasarkan TIA dan EIA dalam menghasilkan debit banjir rencana pada DAS dengan skala makro. Lokasi studi adalah Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung Hulu dengan outlet Bendung Katulampa. Jenis penggunaan lahan pada studi ini berdasarkan kondisi pada tahun 2017. Identifikasi distribusi penggunaan lahan berdasarkan peta GIS dan hasil intepretasi visual dari citra satelit resolusi tinggi. Simulasi debit banjir rencana menggunakan model hidrologi HEC-HMS 4.2. Debit maksimum yang dihasilkan dengan menggunakan metode TIA 153.7 m3/s dan metode EIA sebesar 149.6 m3/s. Hasil uji NSE untuk TIA dan EIA masing-masing sebesar 0,763 dan 0,864. Nilai NSE dan R2 metode EIA lebih tinggi, menunjukkan bahwa metode EIA lebih baik dalam memprediksi limpasan pada DAS Ciliwung hulu. Nilai rasio EIA/TIA pada debit banjir rencana diatas 0.95. Semakin besar periode banjir maka perbedaan nilai yang dihasilkan oleh kedua metode semakin kecil. Penerapan metode EIA untuk menentukan luas tutupan lahan kedap air pada DAS skala makro membutuhkan effort biaya dan waktu yang besar. Apabila sumberdaya untuk melakukan pengukuran dengan metode EIA terbatas, maka metode TIA masih dapat diandalkan untuk memperkirakan impervious area dalam suatu DAS.

The estimation of flood discharge depends on quantification of Impervious Area. The potential problem is what kind of impervious area determination method used in the model is causing the difference in runoff coefficient value which will affect the estimated flood discharge. Recent studies show that surface runoff in a watershed can be better described by Effective Impervious Area EIA than TIA. The aim of this study is to analyze the effect of the method of determining the landscape based on TIA and EIA in generating flood discharge plan in watershed with macro scale. The location of the research is Upper Ciliwung Watershed DAS with Katulampa Weir as outlet. Identification of land use distribution is based on digitized process used combined GIS maps using visual interpretation of high resolution satellite images 2017. Hydrologycal simulation by HEC HMS 4.2. Maximum discharge generated by using TIA method is 153.7 m3 s and EIA method is 149.6 m3 s. The NSE results for TIA and EIA were 0.763 and 0.864. The NSE and R2 values of the EIA method are higher, indicating that the EIA method is better at predicting runoff in the Upper Ciliwung Watershed. The EIA TIA ratio value on the flood discharge plan is above 0.95. However, for large watersheds, it takes much effort to identify and digitize an effective impervious area. In case of lack of resources for direct measurement of DCIA, the TIA Method is proven to be more reliable for estimating the impervious area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy
"Fenomena scouring telah menjadi penyebab banyaknya jembatan yang rusak di dunia. Fenomena scouring ini terdapat berbagai macam seperti local scour dan contraction scour. Penelitian ini berfokus pada fenomena pier scouring. Terdapat berbagai persamaan di dunia untuk melakukan perhitungan pier scouring, diantaranya persamaan CSU, Frochelin dan lainnya. Diperlukan simulator untuk memudahkan perhitungan pier scouring, digunakan aplikasi HEC-RAS untuk melakukan simulasi pier scouring. Penelitian ini menvalidasi perhitungan pier scouring pada HEC-RAS dengan membandingkan hasil simulasi HEC-RAS dengan hasil eksperimen dan persamaan CSU. Simulator diuji dengan menggunakan data eksperimen yang telah dilakukan oleh Shukri pada tahun 2017 yaitu eksperimen Study of Local Scour Depth around Cylicndrical Bridge Pier. Pembuatan simulator dilakukan dengan mentukan nilai range input dari variabel yang diduga sensitif terhadap kedalaman pier scouring. Variabel yang sensitif ditentukan dengan melakukan sensitivity analysis terhadap variabel input pada HEC-RAS dengan menggunakan metode koefisien korelasi Pearson dan analisa regresi. Error propagation dilakukan untuk mendapatkan nilai uncertainty dari pier scouring akibat pengaruh variabel yang sensitif. Validasi dilakukan dengan membandingkan nilai expected value dari pier scouring hasil HEC-RAS dengan hasil eksperimen Shukri dan persamaan CSU.

The scouring phenomenon has been the cause of many damaged bridges in the world. This scouring phenomenon has various kinds such as local scour and contraction scour. This study focuses on the pier scouring phenomenon. There are various equations in the world for calculating pier scouring, including CSU equations, Frochelin and others. A simulator is needed to facilitate the calculation of pier scouring, the HEC-RAS application is used to simulate pier scouring. This study validates the pier scouring calculation on HEC-RAS by comparing the simulation results of HEC-RAS with the results of experiments and CSU equations. The simulator was tested using experimental data that had been carried out by Shukri in 2017, namely the experiment Study of Local Scour Depth around Cylicndrical Bridge Pier. Making a simulator is done by determining the input range value of the variable that is suspected to be sensitive to the depth of pier scouring. Sensitive variables are determined by conducting sensitivity analysis of the input variables on HEC-RAS using the Pearson correlation coefficient method and regression analysis. Error propagation is done to get the uncertainty value from pier scouring due to the influence of sensitive variables. Validation is done by comparing the expected value of pier scouring results of HEC-RAS with the results of Shukri's experiment and CSU equation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Fairuz
"ABSTRAK
Dalam membantu perencanaan tata ruang dalam mengatasi efek urbanisasi yang dapat mengakibatkan deteriorisasi bertahap pada bantaran banjir, sehingga meningkatkan frekuensi banjir, dibutuhkan simulasi secara realistik yang merepresentasikan banjir di bantaran banjir yang mengenai tempat tinggal. Simulasi ini perlu dilakukan karena dampak dari banjir yang merusak tempat tinggal, dimana tempat tinggal dibangun dalam zona banjir tetapi masih dalam batas izin zona huni. Simulasi pemodelan menggunakan parameter CFD dengan metode finite element, dengan membuat skenario geometri yang pernah diuji secara fisik. Perilaku geometri bangunan yang diteliti adalah efek besar wall opening (jendela) yaitu model 1 dengan 1 jendela dan model 2 dengan 2 jendela, dan efek orientasi geometri bangunan saat diputar 0°, 30°, 45°, 60° dan 90° saat dialiri banjir terhadap sebaran gaya impak banjir, gaya total bangunan dan reduksi kecepatan aliran di dalam bangunan. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa geometri bangunan dengan jendela lebih besar lebih baik dalam menahan gaya impak banjir dan mereduksi kecepatan aliran banjir. Selanjutnya grafik gaya impak banjir dan gaya total orientasi 0°-30°-60°-90° pada model 1 dan model 2 mengalami kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya sudut putaran. Dalam mereduksi kecepatan, grafik reduksi orientasi 0°-30°-60° pada model 1 dan model 2 juga mengalami kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya sudut putaran. Sedangkan pada sudut 45° pada model 1 dan model 2 menunjukkan perilaku yang berbeda-beda.

ABSTRACT
In spatial planning in overcoming the effect of urbanization which can lead to gradual deterioration of flood banks, thereby increasing the frequency of flooding, realistic simulations are needed that represent floods on floodplains that concern housing. This simulation needs to carried out because of the impact of floods that damage homes, where built in flood zones but are still within the limits of habitable zone permits. Modelling in CFD parameters with finite element method, by creating geometric scenarios that have been physically tested. The geometric behavior of the building studied was the effect of large window openings, namely model 1 with 1 window and model 2 with 2 windows, and the effect of geometric orientation of the building when rotated 0°, 30°, 45°, 60° and 90° when flood induced the building based on flood impact force, total force of building and reduction of flow velocity in buildings. From the simulation results, it was found that building geometry with larger openings was better at resisting the impact strength of floods and reducing the velocity of flood flows. Furthermore, the graph of flood impact force and the total force of orientation 0°-30°-60°-90° in model 1 and model 2 have a tendency to increase when the rotation angle increases. In order to reducing flood velocity, the reduction graph of orientation 0°-30°-60° in model 1 and model 2 also has a tendency to increase with increasing rotation angle. While at orientation 45° in model 1 and model 2 shows different behavior."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Fahmi Sormin
"ABSTRAK
Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) Jembatan dan ACSE-24 tentang Konstruksi Desain Tahan Banjir disebutkan bahwa ada pengaruh gerusan pada desain jembatan, namun tidak ada langkah yang jelas untuk menghitungnya. Penelitian ini akan membahas langkah-langkah untuk menghitung gerusan yang terjadi disekitar pondasi menggunakan metode California State University (CSU) dan bagaimana pengaruhnya terhadap beban hidrodinamik yang terjadi pada pondasi menggunakan persamaan kekekalan momentum dan hukum kekekalan massa. Penelitian ini menggunakan alat bantu aplikasi SAP2000 untuk mengetahui besarnya lendutan yang terjadi dan membandingkannya dengan lendutan ijin sehingga tidak terjadi keruntuhan pada struktur pondasi jembatan. Variabel yang diuji dalam penelitian ini meliputi kepadatan, jumlah kurva, periode ulang, durasi hujan, koefisien Manning, dan ketinggian inflow. Data variabel divariasikan untuk mengetahui variabel mana yang paling sensitif terhadap gerusan dan defleksi yang terjadi dengan melakukan analisis sensitivitas menggunakan metode korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pembesaran bidang kontak gaya kerja sehingga perlu diperhitungkan debit kritis yang mengakibatkan defleksi maksimum yang terjadi pada pondasi.
ABSTRACT
In the Indonesian National Standard (SNI) for Bridges and ACSE-24 concerning Flood Resistant Design Construction, it is stated that there is an effect of scour on the bridge design, but there are no clear steps to calculate it. This study will discuss the steps to calculate the scour that occurs around the foundation using the California State University (CSU) method and how it affects the hydrodynamic load that occurs on the foundation using the conservation of momentum equation and the law of conservation of mass. This study uses the SAP2000 application tool to determine the magnitude of the deflection that occurs and compare it with the allowable deflection so that there is no collapse of the bridge foundation structure. The variables tested in this study include density, number of curves, return period, rain duration, Manning coefficient, and inflow height. Variable data were varied to determine which variables were most sensitive to scour and deflection that occurred by performing sensitivity analysis using the Pearson correlation method. The results show that there is an enlargement of the contact area of ​​the working force so that it is necessary to calculate the critical discharge resulting in the maximum deflection that occurs in the foundation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Fahmi Sormin
"Pada Standar Nasional Indonesia (SNI) Jembatan dan ACSE-24 mengenai Flood Resistant Design Construction disebutkan bahwa adanya pengaruh scouring terhadap desain jembatan, namun belum ada langkah-langkah yang jelas untuk menghitungnya. Penelitian ini akan membahas mengenai langkah perhitungan scouring yang terjadi di sekitar pondasi menggunakan metode California State University (CSU) dan bagaimana pengaruhnya terhadap beban hidrodinamika yang terjadi pada pondasi menggunakan persamaan hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan massa. Penelitian ini menggunakan alat bantu aplikasi SAP2000 untuk mengetahui besarnya defleksi yang terjadi serta dibandingkan dengan defleksi izin agar tidak terjadi kegagalan struktur pondasi jembatan. Variabel yang diuji coba pada penelitian ini diantaranya massa jenis, curve number, periode ulang, durasi terjadinya hujan, koefisien Manning, dan tinggi inflow. Data variabel tersebut divariasikan untuk mengetahui variabel mana yang paling sensitif terhadap scouring dan defleksi yang terjadi dengan melakukan sensitivity analysis menggunakan metode korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya pembesaran luas kontak gaya yang bekerja sehingga perlu diperhitungkan debit kritis yang menghasilkan defleksi maksimum yang terjadi pada pondasi.

In the Standar Nasional Indonesia (SNI) for Bridge and ACSE-24 about Flood Resistant Design Construction, it is mentioned that there is a scouring effect on the bridge design, but there are no clear steps to calculate it. This study will discuss the steps of scouring calculation that occur around the foundation using the California State University (CSU) method and how they affect the hydrodynamic load that occurs on the foundation using the law of conservation of momentum and the law of conservation of mass. This study uses SAP2000 application tools to determine the magnitude of the deflection that occurred and compared with permit deflection so that the bridge foundation structure doesn’t fail. The variables tested in this study include density, curve number, return period, duration of rainfall, Manning coefficient, and inflow height. The variable data is varied to find out which variable is most sensitive to scouring and deflection that occurs by conducting sensitivity analysis using the Pearson correlation method. The results showed an enlargement of the area of ​​contact force that worked so it was necessary to calculate the critical discharge which produced the maximum deflection that occurred at the foundation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>