Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul R. Saliman
Jakarta: Kencana, 2007
346.07 ABD h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul R. Saliman
Jakarta: Prenada Media, 2004
346.07 ABD e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul R. Saliman
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006
346.07 ABD h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Surya Utami
Abstrak :
Ox terbentuk dari kombinasi N2 dan O2 pada temperatur dan tekanan tinggi, yang terjadi pada proses pembakaran bahan bakar. Sumber NOx diantaranya adalah NO, NO2, dan N2O mempunyai peranan penting dalam perubahan kimia dari lapisan ozon. N2O merupakan produk samping dari penggunaan nitrogen di pertanian. N2O dapat diemisikan dari tanah pertanian, juga dapat tertimbun di tanah on-pertanian, dan secara biokimia dikonversikan serta diemisikan ke atmosfir. Biofiltrasi merupakan teknologi biologis yang paling sering digunakan dalam pengelolaan polusi udara. Biofiltrasi adalah proses pengolahan polutan gas di dalam suatu unggun medium dimana polutan akan mengalami degradasi oleh mikroorganisme. Saat ini, penelitian biofilter yang ada lebih difokuskan pada reduksi NH3 dan H2S. Sedikit sekali peneliti yang tertarik untuk mengaplikasikannya dalam reduksi NOx. Untuk mendukung aplikasi lebih lanjut, dibutuhkan studi pada skala Lab. dan pilot untuk optimasi parameter operasi. Kajian yang lebih mendalam sebaiknya disertai dengan pengembangan model yang mampu menjelaskan dan memprediksi perilaku dari sistem biofilter pada kondisi steady-state ataupun transient.
NOx formed from combination of N2 and O2 at temperature and high pressure, in combustion process of fuel. Source of NOx such as NO, NO2, and N2O has important role in chemical change of ozone layer. N2 O is a product from usage of nitrogen in agriculture. N2O can be emission from farmland, also can be piled up in non-agricultural soil, and biochemically converted and emission to atmosphere. Biofiltration is biological technology which very often used in air pollution control. Biofiltration is process of eliminate gas pollutant in a filter medium where pollutant will degrade by microorganism. In the recent years, research biofilter focused at reduction of NH3 and H2S. Only several researchers interested to applicate it in NOx reduction. To support further application, study at Laboratory scale and pilot scale for operation parameter optimization is needed. A better study ccompanied with development of model capable to explain and predicts behavior of biofilter system at steady-state and or transient condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Devras
Abstrak :
Salah satu isu kesejahteraan anak yang sedang tumbuh keprihatinan nasional adalah masalah tingkat harga diri (self-confidence) anak jalanan. Fenomena luas anak jalanan dengan tingkat rendah harga diri di Jakarta adalah masalah yang kompleks. Mengahadapi hal tersebut pemerintah harus responsif terhadap fenomena meningkatnya jumlah anak jalanan. Usaha-usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan tingkat harga diri anak jalanan masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari perilaku yang cenderung negatif seperti kekerasan, masalah penyalahgunaan obat, pelecehan seksual, prostitusi, masalah penyakit menular seksual (PMS/HIV/AIDS) dan lain-lain. Upaya untuk meningkatkan harga diri anak jalanan membutuhkan upaya ekstra dari pemerintahan DKI antra lain dengan mentoring, konseling, pendidikan, menyediakan pekerjaan dan sebagainya.
[Place of publication not identified]: Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 2013
AJMS 4:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Arbianti
Abstrak :
Pertumbuhan produksi sampah kertas yang pesat merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Hal ini perlu dipikirkan karena lingkungan memiliki keterbatasan dalam menampung sampah, dan dampak buruk dari pembakaran sampah terhadap lingkungan dan kesehatan. Salah satu metode penanganan sampah adalah mengubahnya menjadi etanol. Kandungan selulosa dalam kertas dapat dihidrolisis menjadi glukosa dan selanjutnya difermentasi menjadi etanol. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan. Untuk sampel kertas tanpa tinta dan kertas bertinta tanpa proses pemisahan tinta, tahap awal adalah proses dekristalisasi selulosa melalui pengolahan awal dengan asam sulfat teknis 10% berat, dilanjutkan reaksi hidrolisis dengan katalis asam sulfat teknis 5% berat, dan tahap akhir adalah fermentasi. Adapun untuk sampel kertas bertinta dengan proses pemisahan tinta, sebelum mengalami proses dekristalisasi sampel terlebih dahulu menjalani proses pemisahan tinta melalui pengolahan awal dengan NaOH dan sabun asam lemak. Hasil penelitian untuk sampel kertas bertinta tanpa proses pemisahan tinta menunjukkan bahwa sampel kertas jenis HVS bertinta warna deskjet menghasilkan produk etanol tertinggi yaitu 0,0485 gram etanol/gram kertas. Sedangkan untuk sampel dengan proses pemisahan tinta, produk etanol terbesar juga diperoleh dari sampel kertas jenis HVS bertinta warna deskjet yakni 0,0754 gram etanol/gram kertas.
The growth of paper waste generation has been becoming our oncern. This issue needs to be addressed since an environment has limitation to accommodate the waste, and the incineration of it gives the negative impact to our health. One of methods to deal with it is by converting to ethanol. The cellulose content in paper can be hydrolyzed to glucose, and eventually this would become ethanol after fermentation process. This research consists of several processes. For paper waste without deinking process, initial process is cellulose decristallization using 10%wt sulfic acid, followed by hydrolysis reaction with 5% wt sulfic acid catalyst, and ended with fermentation process. Meanwhile, for paper waste with deinking process, deinking process conduct with pretreatment using NaOH and fatty acid soap, before decristallization of cellulose. The result shows that with or without deinking process HVS paper waste containing desk jet ink, produces higher ethanol: 0.0485 gr ethanol/gr paper waste without deinking process, and 0.0754 gr ethanol/gr paper waste with deinking process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The microbial desalination cell (MDC) is a modification of the microbial fuel cell (MFC) system. The microbial desalination cell is a sustainable technology to desalinate saltwater by directly utilizing the electrical power generated by bacteria during the oxidation process of organic matter. In this study, tempe wastewater will be used as a substrate. Methylene blue (MB) at concentrations of 100 μM, 200 μM, and 400 μM in the anolyte is added as a redox mediator, and the effect on electricity production and desalination performance are evaluated. The average power density increases by 27.30% and 54.54% at MB concentrations of 100 μM and 200 μM, respectively. On the other hand, the increase of the MB concentration in the anolyte results in a decrease in the salt removal percentage. The observation made using a scanning electron microscope showed the presence of MB adsorption on the surface of the anion exchange membrane (AEM) and is suspected to be the cause of the disruption of anion transfer between MDC chambers causing a decrease in the salt removal percentage.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Samsuri
Abstrak :
Bagas merupakan residu padat pada proses pengolahan tebu menjadi gula, yang sejauh ini masih belum banyak dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah (added value). Bagas yang termasuk biomassa mengandung lignoselulosa sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif seperti bioetanol atau biogas. Dengan pemanfaatan sumber daya alam terbarukan dapat mengatasi krisis energi terutama sektor migas. Pada penelitian ini telah dilakukan konversi bagas menjadi etanol dengan menggunakan enzim xylanase. Perlakuan dengan enzim lainnya saat ini sedang dikerjakan di laboratorium kami mengingat hemisulosa juga mengandung polisakarida lainnya yang dapat didekomposisi oleh berbagai enzim. Hasil penelitian menunjukkan kandungan lignoselulosa pada bagas sebesar lebih kurang 52,7% selulosa, 20% hemiselulosa, dan 24,2% lignin. Hemiselulosa merupakan polisakarida yang dapat dihidrolisis oleh enzim xylanase dan kemudian akan difermentasikan oleh yeast S. cerevisiae menjadi etanol melalui proses Sakarifikasi dan Fermentasi Serentak (SSF). Beberapa parameter yang dianalisis pada penelitian ini antara lain kondisi pH (4, 4,5, dan 5), untuk meningkatkan kuantitas etanol dilakukan penambahan HCl berkonsentrasi rendah (0,5% dan 1% (v/v)) dan bagas dengan perlakuan jamur pelapuk putih (L. edodes) selama 4 minggu. Proses SSF dilakukan dengan waktu inkubasi selama 24, 48, 72, dan 96 jam. Perlakuan dengan pH 4, 4,5, dan 5 menghasilkan konsentrasi etanol tertinggi berturut-turut 2,357 g/L, 2,451 g/L, 2,709 g/L. Perlakuan penambahan HCl konsentrasi rendah mampu meningkatkan produksi etanol, penambahan dengan konsentrasi HCL 0,5 % dan 1 % berturut-turut menghasilkan etanol 2,967 g/L, 3,249 g/L. Perlakuan dengan menggunakan jamur pelapuk putih juga dapat meningkatkan produksi etanol yang dihasilkan. Setelah bagas diberi perlakuan L. edodes 4 minggu mampu menghasilkan etanol dengan hasil tertinggi 3,202 g/L.
Utilization of Bagasse Cellulose for Ethanol Production through Simultaneous Saccharification and Fermentation by Xylanase. Bagasse is a solid residue from sugar cane process, which is not many use it for some product which have more added value. Bagasse, which is a lignosellulosic material, be able to be use for alternative energy resources like bioethanol or biogas. With renewable energy resources a crisis of energy in Republic of Indonesia could be solved, especially in oil and gas. This research has done the conversion of bagasse to bioethanol with xylanase enzyme. The result show that bagasse contains of 52,7% cellulose, 20% hemicelluloses, and 24,2% lignin. Xylanase enzyme and Saccharomyces cerevisiae was used to hydrolyse and fermentation in SSF process. Variation in this research use pH (4, 4,5, and 5), for increasing ethanol quantity, SSF process was done by added chloride acid (HCl) with concentration 0.5% and 1% (v/v) and also pre-treatment with white rot fungi such as Lentinus edodes (L.edodes) as long 4 weeks. The SSF process was done with 24, 48, 72, and 96 hour?s incubation time for fermentation. Variation of pH 4, 4,5, and 5 can produce ethanol with concentrations 2,357 g/L, 2,451 g/L, 2,709 g/L. The added chloride acid (HCl) with concentration 0.5% and 1% (v/v) and L. edodes can increase ethanol yield, The highest ethanol concentration with added chloride acid (HCl) concentration 0.5% and 1% consecutively is 2,967 g/L, 3,249 g/L. The highest ethanol concentration with pre-treatment by L. edodes is 3,202 g/L.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
Abstrak :
Mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg memiliki potensi dalam memfiksasi CO2 dan dilihat dari kandungan protein dan zat esensiil lainnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan tambahan. Perlakuan pencahayaan siklus harian pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir produksi biomassa dan laju fiksasi CO2 yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan pencahayaan sinambung, dengan perbandingan hasil produksi biomassa sebesar 79,0% serta nilai CTR (carbon dioxide transferred rate) sebesar 54,0% dan nilai qCO2 (microbial carbon dioxide fixation ability) sebesar 50,0% sebagai parameter yang menunjukkan kemampuan fiksasi CO2 -nya. Kedua perlakuan tersebut dilakukan dalam 1,0 L kolom gelembung mengandung 600 mL medium Beneck yang dihembuskan udara yang mengandung CO2 sebesar 10.0% dengan kecepatan superfisial hembusan udara sebesar 3,60 m/h pada temperatur 29,0oC dan tekanan operasi 1.0 atm. Sebagai tambahan, energi pembentukkan biomassa (EX) juga menunjukkan nilai 70,0% lebih besar dibandingkan perlakuan pencahayaan sinambung.
Green Algae Chlorella vulgaris Buitenzorg green have a potencies such as their ability in CO2 fixation and it?s protein and essensial contents observation for supplement food purpose. Chlorella vulgaris Buitenzorg?s cultivation results using daily cycle illumination showed that the final biomass production and CO2 fixation rate are lower if compared to continuous illumination treatment. The comparisons between these two treatments are 54.0% for CTR (carbon dioxide transferred rate) value and 50.0% for q CO2 (microbial carbon dioxide fixation ability) value as parameter that shown it?s CO2 fixation ability and 79.0% for biomass production. Both of treatments was done in 1.0 L bubble column fotobioreactor content 600 mL Beneck medium that was sparged by 3.6 m/h superficial velocity of air consisting of 10.0% CO2 as carbon source at 29.0°C and 1.0 atm. Additionally, the consumption energy for biomass formation (EX) in daily cycle illumination, was 70.0% larger than con tinuous illumination treatment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
Abstrak :
Chlorella vulgaris Buitenzorg cultivation using three bubble column photo bioreactors arranged in series with a volume of 200 mL for 130 hours shows an increase of biomass production of Chlorella vulgaris Buitenzorg up to 1.20 times and a decrease of the ability of CO2 fixation compared to single reactor at a periodic sun illumination cycle. The operation conditions on cultivation are as following: T, 29.0oC; P,1 atm.; UG, 2.40 m/h; CO2, 10%; Benneck medium; and illumination source by Phillip Halogen Lamp 20W /12V/ 50Hz. Other research parameters such as microbial carbon dioxide transferred rate (qco2), CO2 transferred rate (CTR), energy consumption for cellular formation (Ex), and cultural bicarbonate species concentration [HCO3] also give better results on series of reactor.
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library