Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kanita Klara
"Human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) merupakan perencanaan terapi pencegahan TB yang tidak hanya dilakukan untuk  ODHA, tetapi juga untuk pasien imunokompromais lainnya serta orang-orang yang memiliki kontak serumah dengan pasien TB. Puskesmas Kecamatan Cengkareng menjalankan program pengobatan untuk pengidap HIV-AIDS, TB, dan TPT. Tujuan dilakukannya laporan ini adalah menganalisis data TPT untuk ODHA di Puskesmas selama periode tertentu. Teknik pengambilan data dengan purposive sampling dimana data populasi diperoleh dari pencatatan apoteker penanggung jawab program HIV dan TB. Jumlah pasien yang mengikuti program TPT adalah sebanyak 221. Data yang dianalisis adalah data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diperoleh jumlah sampel yang dapat diamati sebanyak 136. Pasien ODHA yang mengawali inisiasi TPT pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober memiliki rata-rata persentase keberhasilan 91,785% dengan jumlah pasien yang berhasil adalah 122 dari 136 pasien. Persentase keberhasilan program TPT untuk pasien pengidap HIV-AIDS adalah sebesar 91,057% untuk pasien dengan terapi 3HP dan 76,923% untuk pasien dengan terapi 6H. Pasien dengan terapi 3HP memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

Human immunodeficiency virus (HIV) is a virus that attacks or infects white blood cells which causes a decrease in human immunity, while Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a collection of disease symptoms that arise due to decreased immunity caused by infection by HIV. Tuberculosis (TB) is a disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. As a form of prevention, people living with HIV who do not have TB disease are given tuberculosis prevention therapy (TPT). TPT is a TB prevention therapy plan that is not only carried out by PLWHA, but also for other immunocompromised patients and people who have household contacts with TB patients. The Cengkareng District Health Center runs a treatment program for people living with HIV-AIDS and tuberculosis treatment. In addition, the TPT program was also implemented. The purpose of this special assignment was to analyze TPT data for PLWHA at the Cengkareng District Health Center for a certain period. The data collection technique was purposive sampling in which population data were obtained from the registration of the pharmacist in charge of the HIV and TB program. The number of patients participating in the TPT program from May to October was 221. The data analyzed were those that met the inclusion and exclusion criteria so that a total of 136 observable samples were obtained. Overall, PLHIV patients who started TPT initiation in May, June, July, August, September, and October had an average success rate of 91.785% with 122 of 136 patients who were successful. The percentage of TPT program success for patients living with HIV-AIDS was 91.057% for patients with 3HP therapy and 76.923% for patients with 6H therapy. Patients on 3HP therapy have a higher success rate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ineukeu Laraswaty
"Litsea merupakan marga terbesar dalam suku Lauraceae. Beberapa ekstrak tanaman dari marga Litsea menunjukkan aktivitas farmakologis, seperti antioksidan. Laporan-laporan ilmiah menunjukkan bahwa marga Litsea adalah sumber yang kaya antioksidan alami. Litsea firma Hook. f. merupakan salah satu spesies yang terdapat di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak dan fraksi alkaloid Litsea firma Hook. f., identifikasi golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak, serta menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak dan fraksi alkaloid. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, diklorometana, dan metanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in vitro dengan metode peredaman radikal DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) menggunakan microplate reader. Fraksinasi dilakukan terhadap ekstrak dengan aktivitas antioksidan tertinggi dengan cara kromatografi kolom. Ekstrak teraktif dengan aktivitas antioksidan paling tinggi yaitu ekstrak diklorometana kulit batang, dengan %Inhibisi sebesar 56,067. kemudian, fraksi dengan aktivitas antioksidan paling tinggi yaitu A-2 dengan %Inhibisi sebesar 53,062. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak dilklorometana kulit batang Litsea firma Hook. f dan fraksi A-2 memiliki potensi untuk menjadi sumber antioksidan alami.

Litsea is the largest genus in Lauraceae family. Several plant extracts from Litsea genus exhibited pharmacological activities, including antioxidant. Scientific reports suggest that the genus Litsea is a rich source of natural antioxidants. Litsea firma Hook. f. is one of the species in Indonesia which has never been studied before. This study aims to determine antioxidant activity of extracts and alkaloid fractions of Litsea firma Hook. f, identify the compound groups in the extracts, and determine antioxidant activity of extracts and alkaloid fractions. Extraction was done with reflux using different solvent with increasing polarity, n-hexane, dichloromethane, and methanol. Extracts and fractions were evaluated for in vitro antioxidant activity with the DPPH radical scavenging (2,2-diphenyl-1-pikrilhidrazil) assay using a microplate reader. The most active extract was fractionated by column chromatography method. the most active extract with the highest antioxidant activity was dichloromethane bark extract with %Inhibition 56,067, then The most active fractions with the highest antioxidant activity was farction A-2 with %Inhibition 53,062. These results indicated that dichloromethane bark extracts of the Litsea firma Hook. f and fraction A-2 have the potential to be a source of natural antioxidants."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Clarinta Putri
"ABSTRAK
Salah satu pendekatan terapi untuk mengendalikan kadar glukosa darah postprandial adalah dengan menghambat enzim alfa-glukosidase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak dan fraksi teraktif dari kulit batang Strophanthus caudatus (L). Kurz atau kikija yang mampu menghambat enzim alfa-glukosidase. Serta mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung pada fraksi teraktif tumbuhan tersebut. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi bertingkat dengan metode refluks lalu dilanjutkan proses fraksinasi dengan kromatografi kolom (KK). Fraksinasi dilakukan terhadap ekstrak yang teraktif. Fraksi teraktif lalu diidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil uji penghambatan enzim alfa-glukosidase oleh ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol konsentrasi 15 ppm adalah sebesar 44,74%, 53,15%, dan 24,71%. Hasil dari fraksinasi ekstrak etil asetat didapatkan 14 fraksi dan fraksi teraktif adalah fraksi F dengan persen penghambatan pada konsentrasi 150 ppm sebesar 43,33%. Nilai IC50 dari fraksi F adalah 193,04 ppm. Hasil skrining fitokimia fraksi F menunjukkan bahwa fraksi mengandung golongan senyawa kimia alkaloid, fenol, flavonoid, dan triterpenoid. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak teraktif adalah ekstrak etil asetat dan fraksi teraktif adalah fraksi F. Serta golongan senyawa kimia yang terkandung pada fraksi teraktif adalah alkaloid, fenol, flavonoid dan triterpenoid. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Sanara
"ABSTRAK
Resep jamu kuno Au Fere II telah banyak digunakan oleh masyarakat Maluku sebagai pengobatan tradisional dalam terapi hipertensi. Namun potensi dari ekstrak Au Fere II belum dibuktikan secara lebih mendetail akan khasiatnya dalam terapi hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dapat dihasilkan dari resep jamu kuno Au Fere II terhadap tekanan darah, berat badan, dan morfologi hewan uji. Tujuan lain adalah untuk mengevaluasi efek pemberian ekstrak resep jamu kuno Au Fere II pada hewan uji terhadap aktivitas level renin plasma. Pada penelitian ini digunakan enam jenis kelompok tikus (n=4) berbeda yang terdiri dari satu kelompok Normal dan lima kelompok tikus model 2K1C. Pada tikus model 2K1C, hipertensi diinduksi dengan pemasangan mikroklip stainless steel pada arteri ginjal kiri selama lima minggu. Kelompok tikus model terdiri dari kontrol negatif (2K1C, tanpa perlakuan), kontrol positif (kaptopril 4,5 mg/200 g BB), dan 3 kelompok yang diberikan ekstrak Au Fere II dengan dosis berbeda (0,495; 0,99; dan 1,98 ml/200 g BB). Pemberian ekstrak dan kaptopril dilakukan secara peroral selama satu minggu. Pemberian ekstrak Au Fere II memberikan penurunan terhadap tekanan darah, tidak mempengaruhi pertambahan berat badan, dan menyebabkan atrofi pada ginjal yang di klip. Efek pemberian ekstrak resep jamu kuno Au Fere II pada hewan uji secara signifikan menurunkan konsentrasi level renin tikus percobaan.

ABSTRACT
The ancient Au Fere II herbal recipe has been widely used by the Maluku people as a traditional treatment in hypertension therapy. However, the potential of Au Fere II extract has not been proven in for its efficacy in hypertension therapy. The study aims to determine the potential that can be constructed from the ancient Au Fere II herbal recipe on blood pressure, body weight, and renal morphology of test animals. And at the same time, it also evaluates the effect of extracts of ancient herbal medicine Au Fere II in test animals to determine plasma renin level activity. In this study six different groups of rats (n = 4) were used consisting of one Normal group and five groups of 2K1C rats. In 2K1C rats, hypertension was induced by placing stainless steel microclips in the left kidney artery for five weeks. The rats group model consisted of negative controls (2K1C, without treatment), positive controls (captopril 4.5 mg / 200 g BW), and 3 groups who were given Au Fere II extract with different doses (0.495; 0.99; and 1.98 ml / 200 g BW). Administration of extract and captopril were given orally for one week. The provision of Au Fere II extract gave a decrease in blood pressure, did not affect weight gain, and caused atrophy in the clipped kidney. The effect of prescribing extracts of ancient herbal medicine Au Fere II to test animals were significantly reduced the concentration of renin levels in experimental rats."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raiza Aulia Madani
"ABSTRAK
Edukasi berulang mengenai penggunaan obat inhalasi yang tepat dapat mengurangi tingkat kesalahan pasien dalam menggunakan obat inhalasi yang berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian edukasi berulang terhadap kualitas hidup pasien PPOK dari Februari 2020 sampai Juni 2020. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental yang dilakukan secara prospektif di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok. Subjek penelitian sebanyak 22 pasien diperiksa kualitas hidupnya dengan menggunakan kuesioner CAT (COPD Assessment Test). Kemudian pasien diberikan edukasi verbal langsung mengenai penggunaan obat inhalasi yang tepat. Satu bulan kemudian pasien diberikan edukasi kedua berupa video daring yang dikirimkan ke setiap pasien melalui aplikasi Whatsapp. Pemeriksaan kualitas hidup terakhir dan penilaian ketepatan penggunaan obat inhalasi dilakukan 3 bulan setelah pemeriksaan awal. Hasil rerata skor CAT sebelum dan sesudah pemberian edukasi berulang menunjukkan adanya penurunan 2 poin (12,8 ± 1,3 vs 10,8 ± 2,0). Sebanyak 63,6% pasien masih melakukan kesalahan dalam menggunakan obat inhalasi meskipun sudah diedukasi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa edukasi berulang dengan demonstrasi secara langsung dan penggunaan video mengenai ketepatan penggunaan obat inhalasi dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien PPOK.

ABSTRACT
Repeated education about proper inhalation drug technique can minimize rate of errors in inhaler-using patients and affect the QoL of COPD patients. This study aims to examine the effect of repeated education to the QoL of COPD patients from February 2020 to June 2020. Pre-experimental method and prospective study at Grha Permata Ibu Depok Hospital was conducted for this study. QoL from 22 patients were examined using the CAT questionnaire (COPD Assessment Test). Furthermore all patients are given direct verbal education about proper inhalation drugs technique. One month later, online videos were sent via Whatsapp for each patients as second education. Last check of QoL and examination of inhaler technique is done within 3 months after the initial examination. The average CAT score before and after repeated education showed the decreasing by 2 points (12.8 ± 1.3 vs. 10.8 ± 2.0). CAT score were analyzed using the Wilcoxon test. The result showed that there was no significant difference (p> 0.05) between CAT scores before and after repeated education. Despite being educated, 63.6% of total patients still using inhaler inappropriately. It can be concluded that repeated education about proper inhalation drugs technique can contribute in improving the QoL of COPD patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuhana Kinanah
"ABSTRAK
Alfa glukosidase merupakan enzim yang dapat menghidrolisis ikatan glikosidik pada oligosakarida menjadi monosakarida. Penghambatan pada enzim ini merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah setelah makan (postprandial) dengan cara memperlambat penyerapan glukosa. Pada penelitian sebelumnya, ekstrak etanol 80% kulit batang karandan (Carissa carandas L.) menunjukkan adanya penghambatan terhadap aktivitas alfa glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penghambatan aktivitas alfa glukosidase pada ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol serta fraksi teraktif dari ekstrak kulit batang karandan dengan penghambatan tertinggi. Ekstraksi dilakukan secara bertingkat dengan metode refluks menggunakan pelarut n heksan, etil asetat, metanol berturut-turut dan dilanjutkan fraksinasi terhadap ekstrak dengan penghambatan tertinggi menggunakan kromatografi kolom dengan pelarut kepolaran bertingkat. Hasil uji menunjukkan ekstrak n-heksan merupakan ekstrak teraktif yang dapat menghambat enzim alfa glukosidase dengan nilai persen inhibisi 30.12% pada konsentrasi 150 μg/mL dan fraksi F merupakan fraksi teraktif yang memiliki nilai persen inhibisi 86.73% pada konsentrasi 150 μg/mL dengan nilai IC50 82.47μg/mL. Pada penapisan fitokimia diketahui adanya golongan senyawa terpenoid, steroid, alkaloid, dan fenol pada fraksi F yang kemungkinan berperan sebagai senyawa yang aktif dalam menghambat alfa glukosidase.

ABSTRACT
Alpha glucosidase is an enzyme that can hydrolized glycosidic bonds of oligosaccharides to monosaccharides. Inhibition of this enzyme is one of many mechanism that can be used to decreased after meal blood glucose level by slowing down the absorption of glucose. In previous study, 80% ethanol extract from karandan stem bark (Carissa carandas L.) showed inhibition of alpha glucosidase activity. This study aims to examine alpha glucosidase inhibitory activity of hexane, ethyl acetate, and methanol extracts as well as determine the most active fraction of the extracts with highest inhibition. Extraction was carried out through exhaustive reflux using n-hexane, ethyl acetate, methanol and continued with fractionation of the extract which have highest inhibition using column chromatography with gradient polarity solvents. The results showed that the most active alpha glucosidase inhibition is n-hexane extract with percent inhibition value of 30.12% at concentration of 150 μg/mL and fraction F is the most active fraction which have an inhibition value of 86.73% at concentration of 150 μg/mL and IC50 value of 82.47 μg/mL. The results of phytochemical screening is fraction F contained terpenoids, steroids, alkaloids, and phenolic compounds which were expected to have a role in inhibiting alpha mglucosidase."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Lolo Lukita
"Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. yang termasuk genus Caesalpinia banyak tumbuh di Indonesia sebagai tanaman hias, sedangkan di negara Mexico tanaman ini secara tradisonal digunakan untuk mengobati infeksi gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif dari fraksi aktif antimikroba penyebab infeksi gigi dan mulut secara in vitro dari tanaman Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. Bahan tanaman (bunga, batang, buah dan daun) Caesalpinia pulcherrima masing-masing dimaserasi dengan etanol 70% dan 96%, rendeman dengan jumlah yang besar dihasilkan maserasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak etanol dari masing-masing bagian dilakukan uji aktivitas antimikroba terhadap dua bakteri gram positif (Streptococcus mutans dan Enterococcus faecalis ), Gram negatif anaerob (Porphyromonas gingivalis), dan fungi (Candida albicans). Ekstrak yang memberikan zona hambat terhadap keempat mikroba uji dan memiliki rendemen yang besar adalah ekstrak bagian bunga. Ektrak etanol bagian bunga diekstraksi secara bertingkat dengan menggunakan tiga macam pelarut (n-heksan, etil asetat, dan metanol) sehingga diperoleh tiga ekstrak. Uji aktivitas antimikroba 3 ekstrak ini dilakukan terhadap keempat mikroba uji dengan metode difusi agar. Ekstrak yang memberikan zona hambat, dilakukan uji aktivitas antimikroba kembali dengan metoda difusi agar pada konsentrasi 20.000 ppm ektrak dalam DMSO. Ekstrak yang memberikan zona hambat pada konsentrasi 20.000 ppm dilakukan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode dilusi dan kemudian difraksinasi menggunakan kromatografi kolom. Fraksi-fraksi yang memberikan penghambatan terhadap Porphyromanas gingivalis dan Streptococcus mutans adalah fraksi D, E, F, G, J, dan L. Fraksi E memberikan penghambatan paling tinggi terhadap kedua mikroba uji, terhadap P.gingivalis 5000 ppm dan terhadap S.mutans 1250 ppm. Fraksi E kemudian dilakukan isolasi dengan menggunakan kromatografi kolom, HPLC prep, kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP), dan direkristalisasi. Pemurnian dilakukan pada fraksi E2. Hasil pemurnian fraksi diperoleh isolat E2-16. Isolat yang diperoleh diidentifikasi menggunakan FTIR, spektrofotometri UV-Vis, Spektrofotometer 1HNMR, CNMR, HMBC, dan LCMS (Liquid Chromatography Mass Spektrofotometry). Hasil identifikasi struktur senyawa dari isolat adalah metil galat. Metil galat memberikan aktivitas antimikroba terhadap Porphyromanas gingivalis pada konsentrasi 625 ppm dan Streptococcus mutans pada konsengtrasi 312,5 ppm lebih aktif dari fraksinya.

Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. which belongs to the genus Caesalpinia is widely grown in Indonesia as ornamentals, while in Mexico this plant used to treat the dental and oral infection. This study aims to isolate and identify of antimicrobial active compounds against that cause dental and oral infection by in vitro from Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. Each plant material (flowers, stems, fruits, and leaves) were macerated by 70 % ethanol and 96% ethanol, a large amount of yield produced by maceration using 70% ethanol. Antimicrobial test of each ethanol extracts was performed on two gram-positive bacteria (Streptococcus mutans and Enterococcus faecalis), gram-negative anaerobic bacteria (Porphyromonas gingivalis), and fungi (Candida albicans). Extracts of flower that provide inhibit zone of the four test microbes and have a large yield. Extracts of a flower were extracted successively by using three kinds of solvent (n-hexane, ethyl acetate, dan methanol) to obtain three extracts. Antimicrobial tests of 3 extracts were performed on four test microbes. Extracts that provide inhibit zone, retard zone test conducted using 20.000 ppm extract in DMSO by the diffusion method. Extracts that gave the drag zone at 20.000 ppm concentration were tested for minimum inhibitory concentrations (MIC) using the dilution method and then fractioned using column chromatography. The fractions that gave inhibition on Porphyromanas gingivalis and Streptococcus mutans are D, E, F, G, J, and L. The fraction E that gave inhibition on Porphyromanas gingivalis at 5000 ppm and Streptococcus mutans at 1250 ppm and then isolated using chromatography columns, preparative HPLC, preparative thin layer chromatography (P-TLC), and recrystallization. Further purification and isolation were carried out at fraction E2. the purification result of the fraction was obtained compound E2-16. The isolates obtained were identified using FTIR, UV-Vis spectrophotometry, 1HNMR spectrophotometry, CNMR spectrophotometry, HMBC, and LCMS (Liquid Chromatography-Mass spectrophotometry). The result of the structure of the compound is methyl gallate. The MIC of Metil Galat against Porphyromanas gingivalis was 625 ppm and Streptococcus mutans at 312 ppm, more active than a fraction.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T52492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Ali
"

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak kekayaan dari bahan alam laut. Flora dan fauna laut terbukti menghasilkan senyawa kimia yang dapat menghasilkan senyawa bioaktif. Akan tetapi, hingga saat ini penelitian senyawa kimia bahan laut untuk menjadi kandidat obat masih minim sekali. Hal ini disebabkan belum tersedianya pangkalan data senyawa kimia bahan laut yang lengkap dan gratis untuk dilakukan penelitian in silico. Penelitian ini bertujuan membuat pangkalan data senyawa kimia bahan laut yang lengkap dan gratis agar pangkalan data dapat membantu penelitian in silico untuk pengembangan obat baru dari bahan laut. Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data-data senyawa kimia bahan laut yang pernah dilakukan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Kemudian dilakukan optimasi dan validasi struktur menggunakan metode MMFF94 dan AM1-BCC, pengumpulan parameter fisikokimia dan informasi ADME/T serta sumber referensinya. Setelah data-data ini berhasil dikumpulkan, dibuatkanlah basis data menggunakan bahasa pemrograman PHP/MySQL yang dapat diakses menggunakan website. Pangkalan data senyawa kimia bahan laut ini dapat diakses secara gratis melalui laman sementara  https://marine-db.vercel.app/ dan akan dipindah ke marinedb.herbaldb.info diharapkan dapat memperbanyak penelitian obat dari senyawa kimia bahan laut dilakukan.


Indonesia is a country that consists of many island which has a lot of wealth from natural marine materials. Marine flora and fauna have been proven to produce chemical compounds that can produce bioactive compounds. However, until now research on chemical compounds from marine materials to become drug candidates is still minimal. This is due to the unavailability of a complete and free database of marine chemical compounds for in silico research. This research aims to create a complete and free database of marine chemical compounds so that the database can assist in silico research for the development of new drugs from marine ingredients. This research began by collecting data on chemical compounds from marine materials which had been carried out by the Faculty of Pharmacy, University of Indonesia. Then optimization and validation of the structure were carried out using the MMFF94 and AM1-BCC methods, collecting physicochemical parameters and ADME/T information as well as reference sources. After this data has been collected, a database is created using the PHP/MySQL programming language which can be accessed using the website. The marine compound database temporarily accessible at https://marine-db.vercel.app/and will be migrated to marinedb.herbaldb.info is expected to improve drug discovery and development from marine bioactive compounds.

 

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
An`nisa Safitri
"Dadap Duri atau Erythrina subumbrans adalah salah satu tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sumatera Barat dalam pengobatan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% daun Dadap Duri terhadap profil lipid tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak dan streptozotocin dosis rendah. Pada penelitian ini, sebanyak 24 ekor tikus jantan galur Wistar dikelompokkan menjadi enam kelompok (n=4). Satu kelompok normal tidak berikan perlakuan sedangkan lima kelompok lainnya (negatif, metformin, dan tiga kelompok variasi dosis ekstrak etanol daun Dadap Duri) diinduksi dengan pakan tinggi lemak dan streptozotocin dosis rendah. Kelompok negatif diberikan 0,5% CMC, kelompok positif diberikan metformin dosis 90 mg/200 gBB secara per oral, dan tiga kelompok variasi ekstrak etanol 70% daun dadap duri dosis 50 mg/200 gBB, 100 mg/200 gBB, dan 200 mg/200 gBB secara peroral. Tikus diinduksi oleh pakan tinggi lemak dengan komposisi pakan standar : tallow : sukrosa : mentega (50:20:20:10) selama 28 hari lalu diinjeksikan streptozotocin dosis 40 mg/kgBB dan nikotinamid 110 mg/kgBB secara i.p. Titik pengambilan sampel untuk pengujian profil lipid yakni sebelum diberikan pakan tinggi lemak, setelah diberikan pakan tinggi lemak, setelah diinduksi streptozotocin, dan setelah diberikan ekstrak. Dosis III EEDD serupa dengan metformin dalam mempengaruhi profil lipid (p>0,05). Berdasarkan hasil tersebut, EEDD memiliki pengaruh terhadap profil lipid hewan model.

Dadap Duri or Erythrina subumbrans is one of the plants used by the people in West Sumatera for Diabetes Mellitus treatment. This study aimed to determine the effect of 70% ethanol extract of Dadap Duri leaves on the lipid profile of rats induced by a highfat diet, streptozotocin, and nicotinamide. In this study, 24 male Wistar rats were grouped into six groups (n=4). One group as normal group was not treated, while the other five groups (negative, metformin, and three groups of varying doses of EEDD) were induced with a high-fat diet, streptozotocin, and nicotinamide. The negative group was given 0.5% CMC, the positive group was given metformin at a dose of 90 mg/200 gBW orally, and three groups of variations of 70% ethanol extract of Dadap Duri leaves doses of 50 mg/200 gBW, 100 mg/200 gBW, and 200 mg/200 gBW respectively. A high-fat-diet-induced rat with standard feed composition: tallow: sucrose: butter (50:20:20:10) for 28 days and then injected with streptozotocin at 40 mg/kg BW and nicotinamide 110 mg/kgBW by i.p. The sampling points for testing the lipid profile as follow before being given a high-fat diet, after being given a high-fat diet, after being induced by STZ+NA, and being given the extract. Dose III EEDD is similar to metformin in influencing the lipid profile. Based on these results, EEDD affects the lipid profile of animal models."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Badriaturrahmah
"PPOK merupakan penyakit kronis yang memerlukan manajemen jangka panjang terhadap farmakoterapi. Salah satu faktor kunci yang mendukung keberhasilan obat inhalasi adalah kemampuan pasien untuk menggunakan perangkat dengan benar. Namun, banyak pasien PPOK tidak mencapai hasil yang optimal dari perawatannya karena teknik penggunaan inhaler yang salah dan pelatihan perangkat yang tidak memadai. Ulasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran teknik edukasi terkini mengenai penggunaan inhaler pada pasien PPOK, menganalisis hambatan, efektivitas, dan mengidentifikasi faktor utama keberhasilan teknik edukasi yang digunakan. Pencarian literatur dilakukan secara sistematis dengan melakukan pencarian artikel pada database seperti Sciencedirect, Scopus dan PubMed yang diterjemahkan dari Januari 2016 hingga Juni 2020. Berdasarkan hasil pencarian literatur terdapat 10 jurnal yang sesuai dengan kriteria. Kriteria artikel yang direview adalah artikel dengan subjek subjek penelitian pasien PPOK, mencantumkan luaran berupa skor inhaler dan juga peningkatan jumah pasien yang mengunakan inhaler secara benar. Berdasarkan beberapa jurnal yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa teknik peninggunaan inhaler meningkat secara signifikan pada edukasi yang dilakukan secara berulang, dan dievaluasi secara berkala. Selain itu, edukasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lebih berpengaruh terhadap perbaikan cara penggunaan inhaler jika dibandingkan edukasi yang dilakukan selain tenaga kesehatan. Kemampuan kognitif pasien yang menurun sesuai usia dan beragamnya jenis inhaler menjadi hambatan dalam pemberian edukasi.

COPD is a chronic disease that requires long-term management of pharmacotherapy. One key factor that supports the success of inhalation drugs is the patient's ability to use the device properly. However, many COPD patients do not achieve optimal results from their therapy due to incorrect use of inhalers and inadequate device training. This review aims to provide an overview of the latest educational techniques using inhalers in COPD patients to analyze their obstacles, effectiveness, and to observe the main factors of their success. The literature search was conducted systematically by conducting research articles searches on databases such as ScienceDirect, Scopus, and PubMed, which were published from January 2016 to June 2020. Ten journals meet the criteria. The criteria are the article with the subject is COPD patients, and the outcome is the score of the inhaler and the increase in the patient using the inhaler correctly. Based on several journals found, it can be concluded that the inhaler technique increased significantly in education carried out repeatedly, and evaluated periodically. Also, education carried out by health workers is superior to the improvement of inhaler techniques when compared to education carried out other than health workers. Decreased patient's cognitive ability and diverse types of inhaler devices are barriers in education delivery.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>