Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anton Wachidin Widjaja
Abstrak :
Ketidakpastian lingkungan menuntut perusahaan untuk senantiasa menyesuaikan diri (adaptabel) terhadap perubahan lingkungan; terutama bagi perusahaan kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan sumber daya. Pada perusahaan kecil dan menengah, upaya menyesuajkan diri merupakan cerminan sikap pimpinan atau pengusahanya. Penelitian ini mengkaji pengaruh modal sosial yang terbentuk dari interaksi sosial antar pengusaha di dalam suatu distrik industrial horisontal terhadap pengembangan sikap adaptabilitas stratejik. Pengaruh tcrsebut dilihat dari liga dimensi modal sosial (keterikatan struktural, keterbukaan hubungan, dan kebersamaan kognitif yang terjadi secara tidak langsung, yaitu melalui perilaku berwirausaha dan pertukaran sosial pengetahuan. Selain itu, penelitian ini mengkaji efek moderasi persepsi pengusaha terhadap ketidakpastian lingkungan atas hubungan antara perilaku berwirausaha dan pertukaran sosial pengetahuan terhadap sikap adaptabilitas stratejik. Dengan partisipasi 201 responden pengusaha kecil dan menengah pada distrik industrial logam di Tegal, Jawa Tengah terungkap bahwa perilaku berwirausaha dan pertukaran sosial pengetahuan (perilaku paradoks) berpengaruh terhadap pengembangan sikap adaptabilitas stratejik. Namun, hanya keterikatan struktural yang berpengaruh terhadap perilaku berwirausaha dan hanya keterbukaan hubungan yang berpengaruh terhadap pertukaran sosial pengetahuan. Dari temuan tersebut, peneliti menduga adanya efek koeksistensi ikatan yang kuat dan ikatan yang lemah terhadap pengembangan perilaku paradoks. Dugaan ini perlu ditindaklanjuti dalam penelitian di masa mendatang. ......Various uncertainties require any company to be adaptable to any possible environmental changes, and this will be even more so for the smaller companies which have limited resources and facing various constraints. That ability of smaller companies to continually adjust to their changing environment to a large extent reflects, as well as a reflection of, the attitude of their managers or the owners. This research investigates the impact of social capital which results from social interaction within a horizontal industrial district on the attitude-related aspects of strategic adaptability. Such foreseen impacts are studied from three dimensions of social capital (namely structural embeddedness, relational embeddedness, and cognitive embeddedness) which occurs indirectly through entrepreneurial behavior and social exchange of knowledge. Besides, this research also explores the moderation effect from the perception of entrepreneurs toward uncertainty on the influences between entrepreneurial behavior and social exchange of knowledge to their strategic adaptability. With the participation from 201 respondents, taken from metal industrial district in Tegal Regency, Central lava, this study reveals that entrepreneurial behavior and social exchange of knowledge, which are paradoxical in nature, have the influences on the attitude-related aspects of strategic adaptability. However, surprisingly enough, only structural embeddedness has the signiticant influence on entrepreneurial behavior, and only relational embeddedness has the disproportionately sizable impact on the social exchange of knowledge. In view of such findings, apparently there is simultaneous influence from the coexistence between strong ties and weak ties on paradoxical entrepreneurial behavior, Further research to this direction is needed and worth taking in the future.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D873
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Asih Putrina Taim
Abstrak :
Daerah Aliran Sungai Musi dan Sungai Batanghari Sebagai Pusat Perkembangan Peradaban Masa Hindu-Buddha Abad ke 4 hingga ke-13 M di Sumatera Bagian Selatan. Sungai Musi dan Sungai Batanghari adalah dua aliran sungai besar dan dominan di wilayah Sumatera Bagian Selatan, berbagai aspek kehidupan di wilayah ini amat dipengaruhi dan bergantung pada keberadaan kedua sungai ini. Pentingnya kedua sungai ini sejak masa lalu. terlihat dari begitu padatnya temuan arkeologis terutama masa Hindu Buddha di sepanjang kedua daerah aliran sungai. Disertasi ini merupakan hasil penelitian untuk mengetahui dan mengidentifikasi kawasan kebudayaan di Daerah aliran Sungai Musi dan Batanghari pada awal keberadaan tinggalan budaya Hindu Buddha hingga abad ke- 13 Masehi. Metode yang digunakan adalah secara kwalitatif melihat sebaran temuan dan karakteristik situs serta kronologinya. Melalui konsep landskap dan keruangan serta penafsiran (post prosessual archaeology) dapat diketahui persebaran dan perkembangannya sejak abad ke-4 M hingga abad ke-13 M. Dengan demikian dapat diketahui pemanfaatan lingkungan DAS oleh masyarakat masa lalu dalam berbagai aspek kepentingan baik ekonomi maupun keagamaan pada abad ke- 4 hingga ke- 13 Masehi. Hasil penting yang didapat dari penelitian ini adalah perkembangan permukiman situs arkeologi di sepanjang DAS Musi dan Batanghari pada abad ke-4 M hingga 13 M, kondisi alam (sungai) yang juga berpengaruh dengan keberadaan situs, dan kesatuan budaya masa Hindu Buddha di DAS Musi dan Batanghari.  ......The Basin of Musi and Batanghari River as the Center for the Development of Hindu-Buddhist Civilization in 4th to 13th Century AD in Southern Sumatra. The Musi River and the Batanghari River are the two major and dominant rivers in the South Sumatra region, various aspects of life in this region are strongly influenced and depend on the existence of these two rivers. The importance of these two rivers since the past. it can be seen from the dense archeological findings, especially the Hindu Buddhist period along both watersheds. This dissertation is the result of research to identify and identify cultural areas in the Musi and Batanghari watersheds at the beginning of the existence of the Hindu Buddhist cultural heritage until the 13th century AD. The method used is qualitative and quantitative looking at the distribution of findings and characteristics of the site and its chronology. Through the concept of landscape and spatial as well as interpretation (post prosessual archeology) the distribution and development can be seen from the 4th century AD to the 13th century AD Thus it can be seen the use of the watershed environment by past communities in various aspects of economic, and religious interests in 4th century to 13th AD. Important results obtained from this study are the development of archeological site settlements along the Musi and Batanghari watersheds in the 4th century AD to 13 AD, natural conditions (rivers) which also affect the existence of the site, and cultural unity of the Hindu Buddhist period in the Musi River Basin and Batanghari. 
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang N. Rachmadi
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan industri franchise telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian di banyak negara. Sistim franchise telah terbukti memiliki banyak keunggulan dibanding model bisnis lainnya. Fenomena ini kini juga tengah terjadi di Indonesia. Namun demikian, penelitian-penelitian tentang industri franchise di Indonesia masih sangat langka. Padahal, banyak aspek menarik dan panting dalam industri ini, seperti: benarkah keberhasilan suatu pemsahaan franchise disebabkan oleh sumber daya berbasis pengetahuannya yang dikenal bagus? Jika benar demikian, mengapa banyak juga gerai perusahaan franchise yang berkinerja buruk (tidak berhasil)? Bagaimana dengan pengaruh orientasi kewirausahaan yang kuat pada suatu gerai terhadap kinerjanya? Apakah praktik governance structure dalam bisnis franchise berpengaruh langsung pada kinerja.

Penelitian ini mencoba menjawab bagaimana faktor sumber days berbasis pengetahuan (knowledge-based resources), orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation) dan governance structure secara bersama akan mempengaruhi kinerja gerai suatu perusahaan franchise, khususnya di Indonesia. Dengan merigambil sampel sebanyak 141 gerai dari jaringan dua perusahaan franchise asing dan lokal yang beroperasi di Indonesia. Penelitian ini dianalisis meuggunakan metode analisis Struktural Equation Model (SEM), karena melibatkan beberap vaariabel yang berhubungan secara simultan.
2007
D739
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Alamsyah
Abstrak :
ABSTRAK
Peran sentral pengetahuan sebagai sumber keunggulan kompetitif terhadap perekonomian saat ini baik dalam penciptaan nilai, kelangsungan hidup atau perolehan economic rent telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengetahuannya. Namun perusahaan tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan akan pengetahuan secara mandiri, sehingga harus berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk melakukan alih pengetahuan salah satunya melalui aliansi stratejik. Walaupun penelitian mengenai alih pengetahuan telah banyak dilakukan, namun penelitian yang mengkaji kualitas pengetahuan yang dialihkan (quality of knowledge transferred) yang dapat diindikasikan dari pengetahuan yang cocok untuk digunakan (fit for use) dan dapat diaplikasikan (applicable) masih terbatas. Oleh karenanya, penelitian ini dengan rnenggunakan resource-based theory, knowledge- based theory, social exchange theory dan resource dependence theory sebagai landasan teori mencoba meneliti secara simultan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengetahuan yang dialihkan melalui aliansi cross border. Disamping melakukan analisis deskriptif maka sembilan hipotesis dikembangkan untuk menguji pengaruh ketiga komponen partner fit (yang terdiri dari resource complementarity, operational compatibility, dan cultural compatibility) terhadap interorganizational learning dan relational capital, Serta pengaruh relational capital dan interorganizational learning terhadap kualitas pengetahuan yang dialihkan. Pengaruh kinerja keuangan, jenis aliansi, periode aliansi dan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi terhadap hubungan antara relational capital, interorganizational learning dan lcualitas pengetahuan yang dialihkanju ga diuji. Industri berbasis pengetahuan di Indonesia dipilih sebagai objek penelitian ini, dengan mempertimbangkan sifat teknologi yang berubah secara cepat dan kompleks, dimana pada industri yang seperti itu aliansi stratejik banyak lumbuh berkembang. Untuk itu 101 TMT (top management team) sebagai single informant dari perusahaan lokal di sektor industri telekomunikasi, farmasi, perminyakan, otomotih kimia dan elektronik telah berpartisipasi dengan response rate 23% dan hasilnya dikaji melalui analisis deskriptif dan analisis inferensial menggunakan structural equation model. Hasil analisis deskriptif mengindikasikan adanya kesenjangan technical skill antara mitra asing dengan mitra lokal, gaya manajemen yang berbeda serta R & D yang belum mampu ditingkatkan. Sedangkan hasil analisis terhadap hipotesis yang dibangun menghasilkan kesimpulan utama bahwa ketiga komponen partner jit (resource complerneniarity, operational compatibility dan cultural compatibility), interorganizational learning dan relational capital berpengaruh secara langsung maupun tidak Iangsung terhadap kualitas pengetahuan yang dialihkan (quality of knowledge transferred). Kesimpulan lainnya bahwa periode aliansi sebagai variabel mederasi berpengaruh terhadap model struktural yang dihasilkan. Penelitian ini memberikan implikasi teoritis yang mengukuhkan pentingnya sebuah model yang komprehensif untuk mengukur hubungan struktur, conduct dan kinerja (performance) secara bersama-sama. Disamping itu relational capital dan pembelajaran mempunyai peranan yang kritikal dalam alih pengetahuan yang bersifat tacit, khususnya dalam aliansi cross border antara negara maju dengan negara berkembang. Berbagai faktor-faktor determinan di atas yang mempengamhi kualitas alih pengetahuan yang dialihkan sebagai suatu preses dynamic capabilities perlu dianalisis secara bersama-sama. Sebagai implikasi manajerial, para manager perlu di awal pembentukan aliansi melakukan due dilligence terhadap kecocokan mitra (partner fit) aliansi Serta mengatasi kesenjangan technical skill antara mitra asing dan lokal yang akan mempengaruhi kualitas alih pengetahuan. Komitmen pimpinan puncak perusahaan diperlukan untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembelajaran, sehingga dengan demikian alih pengetahuan tidak hanya terbatas pada pengetahuan eksplisit saja Sebagaimana umumnya pada negara berkembang tetapi utamanya pengetahuan tacit. Pada akhimya dua faktor kunci keberhasilan untuk mendapatkan kualitas pengetahuan yang berkualitas yalcni kepercayaan dan transparansi perlu dikembangkan antar mitra.
2007
D870
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Sudjaswin E.
Abstrak :
Inovasi merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya dalam lingkungan persaingan global, yang diwarnai oleh dinamika persaingan berbasis knowledge-networked innovation (Davenport et at., 2006). Dalam konteks tersebut, perusahaan otomotif makin mengandalkan strategi inovasi untuk mencapai keunggulan daya saing berkelanjutan. Namun demikian, keterbatasan sumber daya spesifik yang diperlukan untuk inovasi, memotivasi perusahaan melakukan kerja sama dengan pihak eksternal untuk mempercepat proses inovasi (Best, 2001).

Studi mengenai strategi inovasi telah banyak dilakukan dari segi produk akhir (Takeishi, 2001). Namun masih sedikit studi mengenai strategi inovasi dari sudut proses pengembangan produk baru (new product development, NPD), yang ditunjang oleh sistem kemitraan yang interaktif antara perusahaan dan para pemasok (Hart, 1995; Sage, 2000). Penelitian yang dilakukan terhadap lean production system yang sudah dilakukan sebelumnya telah membuktikan adanya pengaruh cross-functional team dan peran pemasok terhadap kinerja NPD, namun' belum mempertimbangkan aspek perilaku individu yang melaksanakan proses NPD. Perilaku individu tersebut diatur melalui kerangka yang disebut budaya perusahaan (company culture). Untuk mengisi kelangkaan penelitian yang melihat hubungan perilaku dengan NPD, maka penelitian ini mencoba melihat peran company culture terhadap interaksi individu dalam cross-functional team yang melakukan proses NPD.

Penelitian ini bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi proses penciptaan produk baru, fokus pada perusahaan otomotif dan pemanfaatan team production system (Fujimoto dan Takeishi, 2001). Berbagai faktor yang mempengaruhi proses NPD, yaitu peran kemitraan dari pemasok dalam inovasi perusahaan (Penrose, 1959), peran tim pengembangan produk baru (NPD team) yang bersifat cross-functional untuk merealisir NPD (Takeishi, 2001); pengaruh company culture terhadap kerja sama antara pemasok dan NPD team (Dess dan Lumpkin, 2003), dan akhirnya pengaruh NPD team terhadap kinerja proses dan produk baru untuk menciptakan keunggulan daya saing (Hoegl dan Parboteeah, 2003), menjadi vadabel dalam penelitian.

Pengujian model yang dikemukakan dilakukan secara empiris terhadap 202 responden dari sub-industri mobil dan komponennya serta sub-industri motor dan komponennya, yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, dengan ditunjang oleh in depth interview antara pimpinan perusahaan otomotif serta menguji model tersebut dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa baik pemasok maupun company culture memiliki peran yang positif dan signifikan terhadap NPD team, dimana proses yang berlangsung dalam NPD team akan mempengaruhi kinerja NPD. Hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh company culture terhadap NPD team pada sub-industri mobil dan sub-industri motor, menggambarkan pentingnya company culture dalam mendukung proses NPD yang berdampak pada kinerja NPD team. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya perbedaan pengaruh NPD team terhadap kinerja NPD, sekalipun terdapat perbedaan peran pemasok di antara kedua industri tersebut.

Dan hasil penelitian ini, diperoleh konfirmasi mengenai peran pemasok terhadap NPD team dimana pemanfaatan kapabilitas eksternal bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, tetapi dapat menjadi sumber pembelajaran perusahaan. Secara teoritik, hasil penelitian ini mendukung pandangan Eisenhardt dan Martin yang menyatakan "...dynamic capabilities thus are the organizational and straregic routines by which firm achieve new resources coryigiiration as market emerge, collide, split, evolve and die.

Penelitian ini bersifat cross section sehingga tidak dapat melihat pengaruh company culture terhadap NPD team yang bersifat path dependence dan idiosyncratic Secara lebih akurat. Perlu dilakukan penelitian yang bersifat longitudinal untuk mengukur peran company culture dalam NPD leam sebagai manifestasi dari rekonfigurasi internal dan eksternal.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D876
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Richard Hamonangan
Abstrak :
Penelitian tentang FDI kebanyakan dilihat dari perspektif kantor pusat dari perusahaan-perusahaan multi-nasional (Frost, Birkinshaw, & Ensign, 2002), sedangkan penelitian ini akan mempelajari dari perpektif anak-anak perusahaan mereka. Khususnya, maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti efek dari kompetensi kepemimipinan stratejik pada kapabilitas dinamik (Teece, Pisano, & Shuen, 1997) dari anak perusahaan multi-nasional, dan juga kinerjanya, dalam konteks aktivitas manufaktuirng di Indonesia.
Bagaimanapun, beberapa akademisi memperdebatkan bahwa kepemimpinan stratejik adalah salah satu peranan kunci dalam memperoleh keunggulan bersaing dalam ilmu manajemen stratejik (Ireland & Hitt, 2005), dan juga memberikan pengaruh yang penting pada kinerja perusahaan (Ireland & Hitt, 2005; Hitt & Ireland, 2002; Barnett, Greve, & Park, 1994), khususnya pada anak-anak perusahaan multi-nasional pada studi ini (Bartlett & Ghoshal, 1986). Studi ini menguji pengaruh dari kompetensi kepemimpinan stratejik anak perusahaan pada kinerjanya, yang dimoderasi oleh lingkungan eksternalnya, dimediasi oleh kapabilitas dinamiknya, dan dipengaruhi oleh induk perusahaan muli-nasionalnya, yang mana kerangka penelitian tersebut belum pernah diselidiki secara seksama. Penelitian ini berdasarkan konteks pada anak-anak perusahaan multi-nasional yang bergerak dalam bidang manufakturing di Indonesia.
Dengan studi empirikal yang melibatkan 115 anak-anak perusahaan multi-nasional di Indonesia, studi ini menemukan bahwa kompetensi kepemimpinan stratejik anak perusahaan multi-nasional, yang dimoderasi oleh pengaruh lingkungan eksternalnya, sementara induk perusahaan multi-nasionalnya berperan sebagai anteseden terhadap kapabilitas dinamik, secara signifikan memberikan efek positif terhadap kapabilitas dinamiknya, sehingga secara keseluruhan mempengaruhi kinerja anak-perusahaan tersebut. ......Research on FDI mostly take the perspective of the headquarters of the multinational companies (Frost, Birkinshaw & Ensign, 2002), while this research will study from the perspective of their subsidiaries. Specifically, the purpose of this research is to investigate the effect of strategic leadership competences on dynamic capabilities (Teece, Pisano & Shuen, 1997) of MNC’s subsidiary, and thus, its performance, in the context of manufacturing activities in Indonesia.
However, some scholars argue that strategic leadership is one of the key roles in searching for competitive advantage in strategic management (Ireland & Hitt, 2005), and in turn plays very important influence to firm performance (Ireland & Hitt, 2005; Hitt & Ireland, 2002; Barnett, Greve, & Park, 1994), specifically MNCs’ subsidiaries in this study (Bartlett & Ghoshal, 1986). This study examines the influence of subsidiary’s strategic leadership competences on subsidiary performance, being moderated by subsidiary’s external environment, mediated by its dynamic capabilities, and influenced by its parent MNC, which this research framework has not been thoroughly explored. This research has its context on MNCs’ subsidiaries in their manufacturing activities in Indonesia.
With an empirical study of 115 MNCs’ manufacturing subsidiaries in Indonesia, this study finds that subsidiary’s strategic leadership competences do siginificantly positively effect its dynamic capabilities, mix influence of external environment as the moderator, while its parent MNC is a positive antecedent of its dynamic capabilities, thus influencing subsidiary performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library