Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elind Inda Wibowo
Abstrak :
Analisis yang akan dilakukan terhadap penambat rel jenis KA Clip adalah pemodelan elemen hingga pada model struktur KA Clip. Pemodelan dilakukan dalam elemen solid dan elemen pelat untuk beban statis akibat adanya penjepitan (Clamping Force) pada saat terpasang. Dalam analisis statis pemodelan elemen hingga struktur KA Clip dengan memanfaatkan program aplikasi elemen hingga dan pengujian statis maka analisis yang dilakukan adalah membandingkan seberapa jauh keabsahan dan idealnya model elemen hingga yang dibuat bila dibandingkan dengan struktur yang sebenarnya. Kaji perbandingan tersebut meliputi gaya cekam (Clamping Force), defleksi (Displacement) serta tegangan yang terjadi (Stress Von Mises), dan dihubungkan dengan diagram Goodman untuk menentukan umur pakai penambat rel tersebut. Hasil dari penelitian, diperoleh adanya bentuk dan perubahan contour warna pada kedua jenis elemen tersebut akibat adanya gaya jepit sebesar 750 kgf sampai dengan 1300 kgf. Berdasarkan nilai Stress Von Mises pada pembebanan 1000 kgf yang dipilih, elemen solid menunjukkan nilai yang masih dibawah nilai luluh bahan yaitu 1175 N/mm2, dan jika dilihat terhadap defleksi yang terjadi elemen solid menunjukkan nilai defleksi yang lebih kecil (sesuai keinginan). Hasil ini juga memberikan kesamaan dengan bentuk modifikasi KA Clip pada ketebalan 5 mm maupun 7 mm. Terhadap tegangan yang terjadi ini, bila dikaitkan dengan diagram Goodman menunjukkan umur yang terhingga dalam penggunaannya.
Analysis will be done to Spring Clip type KA Clip was modeling finite element to model structural KA Clip. Modelings are done inside Solid element and Plate element for static force due to Clamping Force when it installed. In static analysis of modeling finite element structure of KA Clip using application Program for Finite Element and statistical test, the analysis try to compare how far is the legality and the ideal of finite element model is being made compare to real structure. The comparison include Clamping Force, Displacement, and the Stress Von Mises, and it's connected with Goodman diagram to know how long the usage of Spring Clip. The result of this research found out that there are form and changes color contour in both elements due to Clamping Force 750 kgf- 1300 kgf. Based on the value Stress Von Mises in 1000 kgf that being chosen, solid element showed the value under yield point material value 1175 N/mm2, and if seen to deflection have done for solid element showed little displacement point. The simulation shows the same result for the modified form with the thickness 5 mm or 7 mm. For this stress, if to connect with Goodmand diagram showed age is finite in used.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar
Abstrak :
Pengujian kelelahan skala penuh struktur pesawat terbang merupakan salah satu jenis pengujian yang dipersyaratkan dalam proses sertifikasi sebuah pesawat terbang. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui karakteristik struktur pesawat terbang terhadap pembebanan operasional. Pengujian kelelahan pesawat terbang dapat dilakukan dengan 2 (dua) metode, yaitu metode terintegrasi (integrated) dan metode terpisah (multi-section). Ketepatan dalam menentukan metode pengujian, akan berpengaruh terhadap waktu (jadwal) pelaksanaan serta biaya pengujian. Pemilihan metode pengujian dapat dilakukan dengan pendekatan dinamika sistem. Pendekatan ini dapat digunakan karena parameter yang mempengaruhi sistem, merupakan fungsi dinamik. Dengan metode ini sistem pengujian disusun dalam bentuk model dinamik. Dengan mensimulasikan model, dapat diketahui perilaku dari masing-masing metode pengujian. Sehingga dapat ditentukan pola kebijakan dalam memilih metode pengujian serta pola kebijakan terhadap parameter model. Hasil simulasi terhadap ketiga metode uji yang ditelaah, menunjukkan bahwa pengujian dapat diselesaikan lebih cepat jika digunakan metode terpisah. Setelah diterapkan pola kebijaksanaan tertentu terhadap beberapa parameter pada pengujian dengan metode terintegrasi, waktu pengujian dapat direduksi hingga hingga 35%. Dengan demikian, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pengujian masih lebih baik dengan metode terpisah dibandingkan metode terintegrasi walaupun sudah diterapkan pola kebijaksanaan pada metode terintegrasi.
Full scale fatigue test of the aircraft structure is required by the Indonesian Department of Transportation for the airworthiness certification process. The objective of the full scale test is to determine the characteristics of the aircraft structure when is loaded by the operational loads. The full scale fatigue test can be performed using two methods i.e., integrated method and mufti-section method. Accuracy in determining either of the methods will influence the schedule and cost of the test execution. Choice of either test methods can be done using a system dynamics approach. This approach can be used because the parameter of the system is dynamic function. By means of this methods the full) scale fatigue test system is simulated using system dynamics model. By simulating the model it is expected that model behavior can be studied and analyzed. Based on the simulation results, new policy can be determined in selecting any of the test methods as well as against the parameter model. The simulation results of the three methods being examined, shows that testing can be completed faster if multi section method is used. After application of the new policy against some model parameters in integrated method, the schedule of the test can be reduce up to 35%. It is still shorter for the multi section method to complete the test compared to integrated method, even if the new policy is applied to the integrated method.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Usvika
Abstrak :
ABSTRAK
Metode Design for Assembly (DFA) adalah suatu metode perancangan yang menitikberatkan kepada penyederhanaan struktur rancangan agar rancangan produk yang dihasilkannya mudah untuk dirakit (easy to assemble). Sasaran dari penerapan metode DFA terhadap suatu rancangan produk, baik yang sudah ada (existing) maupun yang benar-benar baru, adalah untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi, mudah dirakit, dan biayanya lebih murah.

Salah satu metode DFA yang cukup terkenal adalah metode DFA yang dikembangkan oleh Geoffrey Boothroyd dan Peter Dewhurst, Metode DFA yang dikembangkan oleh mereka meliputi database standar waktu untuk menganalisis waktu perakitan produk, serta kiat-kiat perancangan untuk menghasilkan suatu rancangan yang lebih mudah dan Iebih cepat untuk dirakit. Analisis DFA Boothroyd-Dewhurst terhadap rancangan suatu produk meliputi 2 Iangkah, yaitu mengurangi jumlah komponen yang harus dirakit dan memastikan komponen-komponen yang tersisa mudah untuk dirakit.

DI Indonesia, metode ini masih jarang untuk diterapkan. Sehingga dalam tugas akhir ini penulis melakukan suatu studi kasus di dalam mencoba menerapkan metode DFA ini untuk memperbaiki rancangan suatu produk yang sederhana. Rancangan produk yang dipilih adaiah Ragum Pipa (Yoke Vise), yang biasanya dijadikan tugas untuk praktikum Teknologi Mekanlk Melalui studi kasus ini diharapkan akan dapat diidentitikasikan kendala-kendala yang mungkin akan dihadapi dalam penerapan metode ini untuk kasus perancangan produk yang lebih rumit dan kompleks. Sedangkan untuk produk yang dqadikan bahan studi kasus, diharapkan rancangan baru hasil redesign dengan menggunakan metode DFA ini akan menghasilkan suatu improvement yang cukup signifikan, terutama terhadap waktu pembuatan, waktu perakitan, biaya material, dan biaya total produk.
1996
S36275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Saifuddin
Abstrak :
Perusahaan, dalam hasilkan produk mempunyai target tertentu. Target itu adalah kualitas dan kuantitas produk. Untuk menambah kuantitas produk yang dihasilkan dapat dilakukan dengan peningkatan kapasitas produksi. Akan tetapi untuk meningkatkan kualitas produk, diperlukan sistem perbaikan kualitas yang menyeluruh. Salah satu ilmu yang mempelajari perbaikan lcualitas adalah Manajemm Kualitas Menyeluruh. Pada saat ini banyak proses produksi telah mernanfatkan Manajemen Kualitas Menyeluruh (Total Quality Controlt/TQM). Tujuan utama pemanfaatan sistem manajemen ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. Tujuan akhir dari Manajemen Kualitas Menyeluruh adalah perbaikan berkesinambungan untuk kepuasan konsumen. Manajemen Kualitas Total memiliki tiga konsep perbaikan kualitas yaitu: Fokus Konsumen, Perbaikan Proses dan Keterlibatan menyeluruh Fokus konsumen mengatakan bahwa setiap konsumen memilih keinginan dan harapan terhadap produk. Untuk itulah, agar dapat berhasil, produk yang dihasilkan perusahaan harus bertemu dengan keinginan konsumen. Untuk mencapai hal ini diperlukan pengumpulan dan analisa terhadap keinginan konsumen dan disesuaikan dengan desain yang ada.

Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa produk yang dibuat sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen adalah Sebaran Fungsi Kualiras (Quality Function Deployment IQFD). Biasanya QFD ini dibuat untuk pengembangan produk bam, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan produk yang sudah ada. Gunanya adalah untuk perbaikan produk. Quality Function Deployment membutuhkan data dan analisa keinginan konsumen yang diselaraskan dengan desain teknik dan rekayasa. Data keinginan konsumen ini didapat dari survei atau dari layanan purna jual. Layanan purna jual dapat menjadi data sumber keinginan konsumen karena departemen ini yang dapat menghimpun data kualitas produk. Baik kegagalan dalam proses desain, produksi atapun proses perakitan produk. Untuk menganalisa kasus kasus yang terjadi dan desain yang diharapkan konsumen diperlukan suatu sistem pengolah informasi produk. Sistem pengolah informasi produk ini dapat berbasis database. Data yang didapatkan dari konsumen diolah, untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam desain dan produksi produk. Informasi data-data produk itulah yang akan diteruskan ke bagian pabrikasi dan digunakan untuk memperbaiki kualitas produk. Informasi tersebut dapat saja diteruskan ke bagian desain, produk ataupun ke supplier yang mendukung jalannya produk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
Abstrak :
Kompetisi ekonoml global saat ini mendesak setlap perusahaan untuk menggunakan peralatan-peralatan dan teknik-teknlk tertaaik dengan pengendalian struktur organisasl yang elisien. Demikian juga halnya dengan_PT United Tractors. Sebagai sebuah perusahaan yang barkeclmpung dalam bidang alat-alat berat, PT United Tractors menghadapi kompetisi yang semakln ketat dengan penzsahan-perusahaan lain yang juga bergerak di bidang yang sama. Oleh karena ltu, timbul kebutuhan yang semakin mendesak untuk menghasllkan produk-produk yang berkualltas tlnggi dan didesain dengan balk pada harga yang lebih rendah dan dengan waktu yang lebih singkat.

Salah satu produknya, PATRIA lumber fork LBF-350 pada pengembangannya telah mangalami perubahan-perubahan dari desain awalnya Kegagalan-kegagalan yang dialami pada pengujian prototlp desain awal PATRIA lumber fork LBF-350, terjadinya patah atau bangkok pada beberapa komponennya, menyebabkan penambahan komponen-komponen penguat pada produk tersebut. Hal ini menyebabkan terjadl penarnbahan kerumitan struktur yang mengakibatkan ?efek bola salju" yang menyebabkan produk tersebut semakin sulit dan lama untuk dimanufaktur dan diraklt yang pada akhimya akan semakin mahal. Oleh karena ltu, produk ini semakin sullt untuk berkompetisl dengan produk serupa dan merek Iain, misalnya RANDALL (Australia) dan KOMATSU (Jepang).

Dalam tugas sarjana ini, PATRIA lumber fork LBF-350 akan didesaln-ulang dengan mengimplementasikan metocle Boothroyd-Dewhust Design for Manufacture and ASSEmbb. lmpementasi metode ini akan memperpanjang tahap desain konsepsual (conceptual design) dalam proses desain karena menambahkan pertimbangan-pertimbangan manufaktur dan perakitan_ Tetapi, waktu lebih yang diperlukan pada awal proses desain (desain konsepsual) dikompensasikan dengan lebih banyak waktu yang dapat dihemat untuk membuat prototip dan mengadakan perubahan desain.Jadi, selain menurunkan biaya produksi, penerapan metode Boothroyd-Dewhurst DPM/DFA mernpersingkat waktu yang diperlukan unluk membawa produk ke pasar_ sehlngga produk lersr-vbut akan Semakin kompetitif di pasar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Krispinus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almond Bernad
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan pengalihan bahan baja karbon rendah uncoated dengan standar Society of Automotive Engineers (SAE) menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI). Untuk mengkonversi standar ini dilakukan studi literatur pada perpustakaan standarisasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada skripsi ini dilakukan pengalihan dua standar SAE menjadi standar SNI sebagai contoh kasus, dimana data bahan yang dialihkan merupakan bagian/komponen mobil yang diasembling di Indonesia. Standar bahan yang dialihkan ialah SAE 1008 (digunakan sebagai standar bahan bracket/bagian dari body) dan standar bahan SAE 1010 (digunakan sebagai standar bahan chasis). Pengalihan ini hanya untuk bahan yang mengalami proses stamping (blanking/shearing dan fomming). Proses dilakukan berdasarkan kesamaan jenis bahan (uncoated hot/cold rolled), bentuk (sheet, strip atau plate), sifat mekanis (tegangan tarik, tegangan luluh dan kekerasan), perlakuan panas, komposisi kimia, penyelesaian permukaan, serta dimensi dan toleransi. Proses ini dilakukan secara berurutan sesuai dengan prioritasnya masing-masing. Padanan yang dipilih ialah standar SNI yang paling mendekati standar SAE secara keseluruhan Hasil akhir dari proses pengalihan ini ialah ada atau tidaknya padanan standar SAE tersebut pada standar SNI. Proses pengalihan akan diperlihatkan dengan memakai label untuk mempermudah melihat kekurangan atau kelebihan standar SNI. Jika standar SAE dapat dialihkan menjadi standar SNI, maka standar SNI dapat berfungsi sebagai Salah satu kandungan lokal (local content) pada industri baja Indonesia yang ingin memproduksi bahan komponen mobil yang disebutkan di atas.
1996
S36659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Wibisono
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan pasar yang makin keras, membuat pelanggan memiliki banyak altematif dalam membeli produk-produk yang di tawarkan produsen. Agar dapat memenangkan pangsa pasar atau setidaknya mempertahankan diri terhadap situasi tadi, maka produk yang di buat harus disesuaikan dengan keinginan pelanggarn Dengan kata lain mutu dari suatu produk, harus dilihat dari sudut pandang pelanggan sehingga orientasi berproduksi saat ini di arahkan kepada upaya, bagaimana cara agar dapat memenuhi atau memuaskan keinginan pelanggan. Sebagai pengguna akhir produk, pelanggan memiliki kebutuhan yang amat beragarn. Memahami secara baik keinginan pelanggan terhadap suatu pmduk, alcan memudahkan produsen untuk merancang produk yang sesuai dengan persyaratan mereka Dilain pihak produsen memilild keterbatasan-keterbatasan guna memenuhi seluruh keinginan pelanggarmya. Karena keterbatasan tersebut, maka seluruh departemen terkait yang ada harus dilibatkan, agar dapat memenuhi keinglnan pelanggan. Hal ini sesuai dengan konsep Total Quality Management, yang menitik beratkan pada upaya pemenuhan kebutuhan pelanggan, melalui perbaikan proses yang bersinambung serta menyeluruh (melibatkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan).

Salah satu alat bantu dalam Total Quality Management, untuk mendapatkan keselarasan rerbaik, antara keinginan pelanggan dengan kemampuan proses produksi yang ada pada produsen, di kenal dengan nama Quality Function Deployment (QFD). Penerapan konsep ini, terutama sekali di peruntukkan pada proses perancangan produk baru. Dimana di harapkan produk akhir yang nantinya terbentuk, lebih terjamin kesesuaiannya dengan kehendak pelanggan. Penerapan lain dari konsep ini dapat pula di terapkan pada produk yang telah di produksi. Yakni untuk upaya perbaikan mutu produk, melalui penjabaran kembali keinginamkeinginan pelanggan atas produk tersebut. Dengan demikian bagian dari produk yang belum sesuai dengan kehendak pelanggan, dapat di sempumakan oleh produsen, sesuai bentuk perbaikan yang mereka inginkan.
1996
S36672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oke Diliardi
Abstrak :

ABSTRAK
KAL (Kendaraan Angkutan Listrik) merupakan salah satu jenis alternatif kendaraan penumpang yang sedang dikembangkan oleh Unit Pengabdian Pada Masyarakat (Unit P2M) Jurusan Mesin FT UI. Oleh karena kendaraan ini menggunakan motor Iistrik sebagai penggeraknya, maka kendaraan ini tidak menghasilkan emisi gas buang dan bisa dibilang lebih bersahabat dengan lingkungan.

Untuk dapat mengatasi mobilitas penduduk yang semakin meningkat, maka kendaraan ini harus dapat diproduksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Agar KAL sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dan juga untuk memudahkan dalam penentuan desain KAL dan penentuan proses manufacturing, maka dilakukan perencanaan awal untuk produksi KAL Perencanaan awal ini menentukan altematif dalam proses pendesainan dan proses manufacturing.
1997
S36602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Dasi Ariyanto
Abstrak :
Jaminan mutu sangat erat hubungannya dengan kepuasan pelanggan. Jaminan mutu merupakan salah satu pertimbangan pelanggan dalam menentukan pemasok mana yang akan dipilih, karena itu pemasok berusaha semaksimal mungkin memenuhi tuntutan pelanggan terhadap mutu yang disyaratkan. Cacat produk yang diketahui setelah akhir proses sangat merugikan. Untuk itu diperlukan cara pencegahan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan solusi masalah cacat produksi yang menyebabkan scratch pada bodi silinder pada area machining bodi silinder, dimana metode pengatasan dengan DMAIC six sigma yang bertujuan untuk mengurangi timbulnya kegagalan bodi silinder yang menyebabkan scratch pada bodi silinder pada saat unit motor digunakan oleh konsumen. Metode DMAIC six sigma sebagai alat analisa penyebab masalah dan penngatasan masalah. Metode ini terdiri dari langkah Define (menentukan proyek perbaikan yang didasarkan dari keluhan-keluhan dari pasar mengenai keluar asap putih di knalpot pada saat motor dijalankan), Measure (melakukan pengukuran-pengukuran kemampuan proses terhadap proses sebelum perbaikan), Analyze (melakukan analisa terhadap kemungkinankemungkinan yang menyebabkan masalah), Improve (melakukan perbaikan dari hasil-hasil analisa penyebab masalah), dan Control (melakukan kontrol atau monitoring terhadap perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan, dengan menggunakan Statistical Process Control). Berdasarkan measure (pengukuran kemampuan proses) dan analyze (analisa faktor penyebab) penyebab utama terjadi scratch pada bodi silinder adalah ketegaklurusan dengan sigma level 0.15 pada Block C, setelah dilakukan perbaikan dengan DMAIC six sigma terjadi peningkatan yang signifikan sigma level 2.85 dalam waktu yang singkat. ......Quality assurance have relationship very close with customer satisfaction. Quality assurance is one choice for customer to determine who the supplier that good for they. That problem make the supplier must to do to fullfil the customer needs. Lose because detection product defect after process very high, so need exactly preventive action. This research have purpose to get solution abat production defect was caused scratch body cylinder in the machining area, the methode to analyze that problem use DMAIC six sigma. DMAIC six sigma is first priority mothode to make solution to define problem cause and to analyze. The way methode DMAIC is Define ( determine the topic improvement project abaut claim cutomer there are white smoke in the muffler), Measure (to measure capability process before and after improvement), Analyze ( to analyze abaut probability failure mode that was caused defect), Improve ( to do improvement base on problem analyze from analyze step), Control ( Controling and monitoring to the improvement action, with use Statistical Process Control). From Measure (process capability analysis)and Analyze (cause factor analyze), dominant factor coused scratch body cylinder is perpendicular wit sigma level 0.15 on the C Block (Four block diagram), after improvement with DMAIC six sigma methode in the short time that is increase sigma level from 0.15 to 2.85.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>