Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thoria K. Yanuar
Abstrak :
Tenaga berkualitas tinggi ditandai oleh perilaku produktif. Dengan perilaku produktif dilingkungan kerja, seseorang dapat menciptakan atau mengubah sesuatu menjadi lebih produktif. Untuk mencapai perilaku produktif tersebut perlu pembinaan tenaga secara terus menerus dengan berbagai cara yaitu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, motivasi dan lain-lain. Untuk mengukur produktivitas tenaga kerja salah satunya adalah mengukur waktu yang digunakan untuk menghasilkan jasa yaitu dengan pengukuran kerja, salah satu metode yang dipakai ialah work sampling. Dengan demikian dapat dihitung persentase waktu yang dipergunakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan waktu kerja produktif di beberapa sarana kesehatan gigi dan mulut TNl AU yaitu LAKESGILUT, RUSPAU, LAKESPRA, dan MABES AU. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yang mengamati faktor-faktor seperti jenis kelamin, jenis tenaga (dokter gigi spesialis, dokter gigi, pengatur rawat gigi, dan pengatur teknik gigi), status tenaga (militer dan sipil), umur, lama kerja, pendidikan tambahan yang didapat, dan motivasi, yang diperkirakan mempunyai hubungan dengan waktu kerja produktif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa rata-rata waktu kerja produktif untuk tenaga kesehatan gigi dan mulut adalah 51,76%, di mana 17,50% untuk kegiatan langsung terhadap penderita, 30,14% untuk kegiatan tak langsung [penunjang] misalnya administratif, dan 4,13% untuk kegiatan pribadi, dengan demikian waktu kerja non produktif adalah sebesar 48,24%. Dengan menggunakan uji t, uji F, analisis regresi, dapat dibuktikan bahwa faktor-faktor jenis tenaga, lama kerja, pendidikan tambahan yang didapat, dan motivasi berbeda bermakna dalam menggunakan waktu kerja produktif. Sedangkan status tenaga, umur, jenis kelamin tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Selanjutnya disarankan agar setiap petugas tenaga kesehatan gigi dan mulut dapat diberikan pembinaan seperti pendidikan tambahan, pelatihan, motivasi, penempatan yang sesuai (fungsi yang relevan) sehingga penggunaan waktu kerja lebih produktif.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Y. Taryono
Abstrak :
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada segenap anggota militer TNI-AU, dimana di satu pihak terdapat kebutuhan dan tuntutan Akan pelayanan kesehatan yang semakin bertamhah sedangkan di lain pihak tersedianya anggaran yang semakin terbatas, diperlukan suatu perencanaan program kegiatan dan penggunaan anggaran yang lebih terarah dan efisien. Suatu perencanaan program pelayanan kesehatan yang terarah adalah perencanaan yang tidak hanya didasarkan kepada kebutuhan (need) semata-mata, melainkan memperhatikan pula pola pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut. Untuk maksud tersehut diperlukan beberapa masukan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia. Penelitian ini hcrtujuan untuk mcmperoleh masukan tentang faktor-faktor pada anggota militer TNI-AU yang herhuhungan. dengan pemanfaatan Poliklinik Rumah Sakit Pangkalan Udara X. Dipilihnya Pangkalan Udara X sebagai objek penelitian, karena peneliti ingin menyumbangkan hasil penelitian tcrsebut kepada Instansi asal peneliti yaitu TNT-AU. Penelitian ini merupakan studi korelasi, dimana pengumpulan datanya dilakukan secara ?cross sectional? melalui pengisian kuesioner oleh responden yang jumlahnya telah ditentukan secara ?proportional stratified simple random sampling? Teknik analisa yang digunakan adalah Tabel Silang, Uji Chi Square dan Uji Korelasi. Dari penelitian ini diperoleh informasi bahwa terdapat faktor-faktor pada anggota militer TNI-AU yang berhubungan dengan pemanfaatan Poliklinik Rumah Sakit Pangkalan Udara X. Faktor Pendapat Kecukupan Obat, faktor Pendapat Kecukupan Spesialis dan faktor Kebutuhan Yang Dirasakan, merupakan faktor yang berhubungan bermakna dengan pemanfaatan Poliklinik Rumah Sakit Pangkalan Udara X dengan tingkat keeratan paling tinggi. Faktor Persepsi Sakit, Pangkat, Pendapat Sikap Paramedis, dan Pendapat Sikap Dokter, berhubungan bermakna dengan pemanfaatan Poliklinik Rumah Sakit Lanud X dengan tingkat keeratan lebih rendah. Faktor Pendapaian Perkapita ternyata tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan Poliklinik tersebut. Kecuali itu terungkap pula bahwa sebagian responden masih memiliki pengetahuan yang rendah tentang kesehatan. Demikian pula diketahui habwa masih terdapat sebagian tenaga paramedislmedis bersikap kurang memuaskan dalam memberikan pelayanan juga tentang kecukupan obat dan spesialis, sebagian anggota menyatakan masih kurang. Sehubungan dengan hal-hal tersebut, disarankan agar diambil tindakan intervensi seperlunya sejauh kemampuan yang ada. Untuk inelengkapi hasil penelitian ini, kepada Peneliti lain di lingkungan Direktorat Kesehatan TNI-AU disarankan untuk mengadakan penelitian lainnya yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu Faktor Poliklinik Rumah Sakit Lanud X dan Faktor Pelayanau Kesehatan Lain.
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library