Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arlianti Vita
Abstrak :
Tesis ini membahas permohonan pengujian materiil yang diajukan oleh para Advokad/Pengacara kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Atas Pasal 12 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960 Tentang Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Terhadap Pasal 28 Huruf I Ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Para Advokad/Pengacara menganggap hak konstitusionalnya dirugikan oleh ketentuan Pasal 12 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960 tentang PUPN yang menyebutkan bahwa pengurusan piutang negara dilarang diserahkan kepada pengacara. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, PUPN melakukan pengurusan penyelesaian piutang negara terhadap penanggung hutang (debitor) yang tidak kooperatif atau nakal, agar dapat dilakukan secara cepat, efektif dan efisien. Karena itu PUPN diberikan kewenangan untuk menerbitkan surat paksa, penyitaan bahkan dapat melakukan paksa badan (gijzeling) kepada penanggung hutang (debitor) jika tidak melunasi kewajibannya sebagaimana dituangkan dalam Pernyataan Bersama yang mempunyai kekuatan pelaksanaan seperti putusan hakim dalam perkara perdata dan pelaksanaannya dijalankan dengan surat paksa yang mempunyai kekuatan hukum sama seperti putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap. Pengacara tidak dapat mengurus, menagih Piutang Negara seperti yang dilakukan oleh PUPN karena pengurusan Piutang Negara oleh PUPN dilakukan berdasarkan kewenangan khusus yang diberikan oleh undang-undang. Pemohon berpendapat negara atau pemerintah dianggap telah membuat suatu peraturan yang bersifat diskriminatif, merendahkan dan meremehkan harkat atau martabat profesi pengacara yang berakibat pengurangan atau penghapusan pengakuan hak asasi manusia. Pasal 51 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa yang dapat menjadi pemohon atau yang memiliki legal standing adalah pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu perorangan warga negara Indonesia, kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang, badan hukum publik atau privat, atau lembaga negara. Hak konstitusional adalah hak-hak yang diatur dalam UUD 1945. Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat menyebutkan bahwa Advokat, Penasihat Hukum, Pengacara Praktik dan Konsultan Hukum yang telah diangkat pada saat undang-undang ini mulai berlaku, dinyatakan sebagai Advokat sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Berdasarkan hal tersebut, para Pemohon menganggap memenuhi kedudukan hukum (legal standing) dalam mengajukan permohonan ini karena para Pemohon adalah Advokat. Terhadap permohonan pengujian tersebut Pemerintah berpendapat apa yang dikemukakan oleh Pemohon merupakan bentuk kekhawatiran yang berlebihan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas PP Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah, mulai tanggal 6 Oktober 2006 Pengurusan Piutang Perusahaan Negara/Daerah dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang Perseroan. Terbatas dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta peraturan pelaksanaannya. Dalam hal ini, apakah BUMN hendak melakukan kerja sama dengan pengacara atau bukan dalam menyelesaikan kredit macet sepenuhnya merupakan wewenang dari BUMN. Pasal 24C Ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum, maka Mahkamah berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus permohonan yang dalam hal ini adalah permohonan para Advokad/Pengacara.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T26052
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Nafisah
Abstrak :
Low Back Pain atau LBP adalah nyeri pada daerah punggung bagian bawah, yang dapat menimbulkan nyeri dengan frekuensi nyeri yang bervariasi. LBP pada tenaga kesehatan paling sering terjadi pada perawat, hal ini karena beban kerja perawat yang tinggi, dan beberapa jenis tindakan seperti angkat pasien, melakukan mobilisasi, ambulasi dan transfer pasien yang dilakukan secara berulang-ulang. Nyeri LBP yang ditimbulkan akan mempengaruhi kualitas hidup dan juga pekerjaan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hot herbal compress terhadap penurunan skala nyeri LBP pada perawat di RSUP Fatmawati Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain quasi exsperiment dengan pre dan postest design dengan melibatkan 34 responden yang dikelompokan menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pemilihan responden penelitian dengan tehnik consequtive sampling. Penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan rerata skala nyeri setelah pemberian hot herbal compress antara kelompok intervensi dan kelompok kotrol (p=0,001).Terdapat perbedaan rerata penurunan skala nyeri LBP dengan diberikan terapi hot hot herbal compress daripada kelompok yang tidak diberikan terapi. Terdapat pengaruh yang signifikan hot herbal compress untuk mengatasi nyeri LBP pada perawat. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan hot herbal compress sebagai salah satu alternatif intervensi yang dapat digunakan dalam menurunkan nyeri LBP pada perawat. ......Low Back Pain (LBP) is pain in the lower back that can have varying pain frequencies. LBP in health workers is most common in nurses, owing to their high workload and a variety of repetitive actions such as lifting patients, mobilization, ambulation, and patient transfers. The pain caused by LBP will have an impact on one's quality of life as well as the work of nurses in providing care to patients. The purpose of this study is to see how Hot Herbal compress  affect the LBP pain scale in nurses at Fatmawati Hospital in South Jakarta. Methods: This study employed a quasi-experimental design with pre and post test designs, with 34 participants divided into intervention and control groups. The technique of consecutive sampling was used to select research participants. Result: The findings of this study revealed a significant difference in the mean pain scale after giving Hot Herbal compress to the intervention and control groups (p=0.000). Conclusion: There is a difference in the average decrease in LBP pain scale by giving hot herbal compress therapy compared to the group that was not given therapy. There is a significant effect of herbal compress balls to treat LBP pain in nurses. As a result, researchers recommend herbal compresses as an alternative intervention for reducing LBP pain in nurses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Khafid
Abstrak :
Program spesialis keperawatan medikal bedah dengan kekhususan pada sistem muskuloskeletal ini bertujuan mengaplikasikan peran perawat sebagai pemberi asuhan, pengelola, pendidik, peneliti serta sebagai inovator. Peran sebagai pemberi asuhan dilakukan dengan mengelola sebanyak 30 pasien dengan masalah sistem muskuloskeletal dan satu sebagai kelolaan utama dengan kasus open fracture femur dengan pendekatan Need Theory Virginia Henderson. Peran perawat sebagai peneliti dilakukan dengan penerapan tindakan keperawatan yang berbasis bukti ilmiah atau Evidence-Based Nursing Practice yaitu dengan menerapkan skrining kinesiophobia (rasa takut akan gerakan / kembali cedera) pada pasien low back pain dengan the tampa scale for kinesiophobia. Peran sebagai pendidik sekaligus sebagai inovator dilakukan dengan mengembangkan program pendidikan dengan berbasis web yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapan pulang pada pasien dengan rencana operasi total hip arthroplasty. ......The purpose of this medical-surgical nursing specialist program with a special focus on the musculoskeletal system is to apply the role of nurses as caregivers, managers, educators, researchers and as innovators. The role as a care givers is applies by managing 30 patients with musculoskeletal system problems and one as the main focuses of management, is a case with open fracture of the femur using Virginia Henderson's Need Theory approach. The role of nurses as researchers is explain by implementing scientific evidence-based nursing practices or Evidence-Based Nursing Practice, by applying kinesiophobia screening (fear of movement / reinjury) in low back pain patients with the tampa scale for kinesiophobia. The role as an educator as well as an innovator is implementing by developing a web-based educational program that aims to increase knowledge and readiness to go home in patients with total hip arthroplasty surgery plans.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library